Kompensasi adalah salah satu
bentuk penghargaan suatu organisasi terhadap sumber daya manusia yang terlibat
di dalamnya. Manajemen kompensasi adalah salah satu fungsi penting dalam
manajemen sumber daya manusia. Sistem kompensasi yang sesuai dan tepat
dipercaya akan dapat meningkatkan motivasi, komitmen, dan kontribusi sumberdaya
manusia dalam organisasi. Pandangan ini sesuai dengan pendapat Lockyer yang
dikutip oleh Irianto (2001) yang menyatakan, “Sistem kompensasi merupakan
bagian internal dalam hubungan industrial dan mempengaruhi efektivitas
hubungan antara organisasi dan pekerja”. Kompensasi yang sesuai dan
tepat dapat memberikan pemenuhan kebutuhan dasar karyawan untuk membeli
makanan, minuman, perumahan yang didapat melalui gaji yang diterima seperti
yang dijelaskan dalam teori Maslow tentang hierarki kebutuhan dasar manusia.
Kompensasi juga menjadi pemenuhan kebutuhan dasar manusia dalam teori Herzberg
meski dapat pula menjadi hygiene factor atau disatisfier , faktor
yang dapat menyebabkan karyawan menjadi kehilangan motivasi atau demotivation
apabila kompensasi tidak diberikan dengan tepat.
Igalens (1999)
mengklasifikasikan kompensasi ke dalam dua bagian, yaitu fixed pay dan flexible
pay. Fixed pay adalah kompensasi yang jumlah dan pembayarannya
telah ditetapkan misalnya gaji pokok, bonus seniority, gaji ke- 13, dsb,
sedangkan flexible pay meliputi variable pay dan
deferred income, seperti sharing keuntungan, bonus, insentif,
lembur, dan sebagainya.
Tujuan dan Fungsi Kompensasi
Secara umum kompensasi memiliki beberapa tujuan, diantaranya:
1.
Memperoleh Personalia Yang
Qualified
2.
Mempertahankan Para Karyawan
Yang Ada Sekarang
3.
Menjamin Keadilan
4.
Mengendalikan Biaya-biaya
5.
Memenuhi peraturan-peraturan
Legal
6.
Jaminan economic securitybagi karyawan.
Proses Penentuan
Upah
1.
Analisis Pekerjaan
Menurut Dessler (2011,
p. 116), analisi pekerjaan merupakan prosedur untuk menentukan tanggung jawab
dan persyaratan keteramp ilan yang dibutuhkan dari pekerjaan dan jenis orang
yang harus dipekerjakan untuk pekerjaan tersebut.Analisis pekerjaan ini akan berkaitan dengan jenis
keahlian yang dibutuhkan, tingkat kompleksitas pekerjaan, resiko pekerjaan,
perilaku/kepribadian yang dituntut oleh pekerjaan tersebut.
2.
Deskripsi
dan Spesifikasi Kerja
-
Deskripsi kerja adalah suatu catatan
yang sistematis tentang tugas dan tanggung jawab suatu jabatan tertentu, yang
ditulis berdasarkan fakta-fakta yang ada. Penyusunan uraian jabatan ini adalah
sangat penting, terutama untuk menghindarkan terjadinya perbedaan pengertian,
untuk menghindari terjadinya pekerjaan rangkap, serta untuk mengetahui
batas-batas tanggung jawab dan wewenang masing-masing jabatan (Daftar
pekerjaan, Tanggung Jawab, Hubungan Pelaporan, dan Kondisi Pekerjaan)
-
Spesifikasi kerja adalah persyaratan minimal yang harus dipenuhi
oleh orang yang menduduki suatu jabatan, agar ia dapat melaksanakan tugas-tugas
yang dibebankan kepadanya dengan baik seperti Pendidikan/pengetahuan, Keahlian,
Kepribadian, Pengalaman, Kondisi Fisik, Umur dan Jenis Kelamin
3.
Evaluasi Pekerjaan
Suatu
metode dan proses penilaian dan pelaksanaan tugas seseorang atau sekelompok
orang atau unit-unit kerja dalam satu perusahaan atau organisasi sesuai dengan
standar kinerja atau tujuan yang ditetapkan lebih
dahulu
4.
Survey Pengupahan dan Analisis Masalah-Masalah Organisasional yang
Relevan
Melakukan survei “harga” pekerjaan
sejenis pada organisasi lain.
Harga pekerjaan pada beberapa organisasi dapat dijadikan sebagai patokan dalam menetukan harga pekerjaan sekaligus sebagai ukuran kelayakan kompensasi. Jika harga pekerjaan yang diberikan lebih rendah dari organisasi lain, maka kecil kemungkinan organisasi tersebut mampu menarik atau mempertahankan karyawan yang qualified. Sebaliknya bila harga pekerjaan terebut lebih tinggi dari organisasi lainnya, maka organisasi tersebut akan lebih mudah menarik dan mempertahankan karyawan yang qualified.
Harga pekerjaan pada beberapa organisasi dapat dijadikan sebagai patokan dalam menetukan harga pekerjaan sekaligus sebagai ukuran kelayakan kompensasi. Jika harga pekerjaan yang diberikan lebih rendah dari organisasi lain, maka kecil kemungkinan organisasi tersebut mampu menarik atau mempertahankan karyawan yang qualified. Sebaliknya bila harga pekerjaan terebut lebih tinggi dari organisasi lainnya, maka organisasi tersebut akan lebih mudah menarik dan mempertahankan karyawan yang qualified.
5.
Struktur
Upah
6.
Aturan-Aturan
Adminstrasi
7.
Penilaian
Prestasi Kerja Karyawan
8.
Pembayaran
Upah
Kesimpulan
Suatu
organisasi seyogyanya memberikan kompensasi melalui sistem balas jasa yang
sesuai dan berkewajiban menciptakan suatu iklim di dalam organisasi yang mampu
memberikan kepuasan kerja sehingga karyawan dapat termotivasi untuk
meningkatkan prestasi kerja masing-masing.
Daftar
Pustaka
Sari, Elviera. 2009. Pengaruh Kompensasi dan Iklim
Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja. University of Indonesia. Jakarta
http://duniaiptek.com/kompensasi-dalam-manajemen-sumber-daya-manusia/
diakses tanggal 25 November 2016 jam 20.51
@13-RANIE
ReplyDeletePoint 3
Judul artikel dan isi sudah oke
@A04-MAULANA
ReplyDeletePoin 2
Mind map yang disajikan cukup komunikatif.
Namun artikelnya perlu dirapihkan lagi agar poin-poin yang ingin Anda sampaikan dapat terlihat dengan mudah oleh pembaca.
Sebagai pelengkap artikel mungkin perlu ditambahkan referensi lain tentang kompensasi agar wawasan yang didapatkan lebih luas saat membaca artikel ini.
Terima Kasih.