PENGERTIAN DESAIN PEKERJAAN
Menurut Simamora (2004) pengertian desain pekerjaan adalah proses penentuan tugas-tugas yang akan dilaksanakan, metode-metode yang digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas ini, dan bagaimana pekerjaan tersebut berkaitan dengan pekerjaan lainnya di dalam organisasi.
Handoko (2000) menyatakan bahwa desain pekerjaan adalah fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja seseorang atau kelompok karyawan secara organisasional yang bertujuan untuk mengatur penugasan-penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan organisasi, teknologi, perilaku serta hubungan sosial.
Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa desain kerja merupakan proses penentuan kegiatan-kegiatan kerja yang akan dilaksanakan oleh seorang atau sekelompok karyawan dengan berbagai metode yang digunakan dalam pelaksanaan tugas untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Desain pekerjaan mutlak dimiliki oleh setiap perusahaan karena dengan desain pekerjaan sebuah pekerjaan yang dilakukan menjadi terarah dan jelas.
UNSUR-UNSUR DESAIN PEKERJAAN
Terdapat Tiga unsur atau elemen dalam desain pekerjaan, yaitu :
1. Unsur Organisasi
elemen organisasi memiliki kaitan erat dengan desain pekerjaan yang efisien untuk mencapai output maksimal dari pekerjaan-pekerjaan karyawan. Dengan adanya efisieni didalam pelaksanaan kerja akan menentukan spesialisasi dalam desain kerja. Karyawan yang melakukan pekerjaannya secara kontinu membuat karyawan tersebut terspesialisasi, yang dapat memperoleh output yang lebih tinggi. Unsur organisasi memiliki 3 elemen yaitu :
a. pendekatan mekanik
mengidentifikasi setiap tugas dalam suatu pekerjaanguna meminimumkan waktu dan tenaga. hasil pengumpulan identifikasi tugas akan menentukan spesialisasi. pendekatan ini menekankan faktor efisiensi waktu, tenaga, biaya dan latihan.
b. aliran kerja
aliran kerja dalam suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh sifat produk atau
jasa. Produk atau jasa biasanya menentukan urutan dan keseimbangan pekerjaan sehingga dibutuhkan aliran kerja dari suatu kegiatan.
c. praktek-praktek kerja
cara pelaksanaan kerja yang ditetapkan berdasarkan kebiasaan yang berlaku diperusahaan, perjanjian atau kontrak serikat pekerja karyawan, kesepakatan bersama.
2. Unsur Lingkungan
faktor lingkungan yang mempengaruhi desain pekerjaan adalah tersedianya tenaga kerja yang potensial, yang mempunyai kemampuan dan kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan pengharapan sosial, yaitu tersedianya lapangan kerja serta kompensasi dan jaminan hidup yang layak.
3. Unsur Perilaku
unsur perilaku yang memiliki kaitan dengan desain pekerjaan, yaitu :
a. otonomi
bertanggungjawab atas apa yang dilakukan, bawahan diberikan wewenang untuk mengambil keputusan atas pekerjaan yang dilakukan.
b. Variasi
variasi pekerjaan dimaksudkan untuk menghilangkan kejenuhan atau stres atas pekerjaan yang rutin sehingga kesalahan-kesalahan dapat diminimalkan.
c. Identitas tugas
pekerjaan harus diidentifikasikan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan pekerjaan shingga kontribusinya terlihat yang menimbulkan kepuasan.
d. umpan balik
diharapkan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan mempunyai umpan balk sehingga memotivasi pelaksanaan pekerjaan berikutnya.
Pedoman Dalam Desain pekerjaan
Dessler (2004) menerangkan bahwa sebuah desain pekerjaan merupakan pernyataan tertulis tentang apa yang harus dilakukan oleh pekerja, bagaimana orang itu melakukannya, dan bagaimana kondisi kerjanya. Desain pekerjaan mencakup hal-hal berikut ini :
1. Identitas pekerjaan
2. Hubungan tugas dan tanggung jawab
3. Standar wewenang dan pekerjaan
4. Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas
5. Ringkasan pekerjaan atau jabatan
6. Penjelasan tentang jabatan dibawah dan diatasnya
Teknik Desain Pekerjaan
Menurut Simamora (2004:118) teknik-teknik desain pekerjaan dapat dilakukan dengan
cara :
a. Simplikasi pekerjaan
Simplikasi pekerjan merupakan suatu teknik desain pekerjaan yang mengarah
kepada pekerjaan yang sangat terspesialisasi. pekerjaan disederhanakan atau
dipecah-pecah menjadi bagian terkecil, biasanya terdiri dari beberapa operasi. Pekerjaan
dapat dilakukan secara bersama-sama lebih
cepat. Resiko simplikasi adalah pekerjaan bisa menimbulkan kebosanan yang tinggi.
b. Rotasi pekerjaan
rotasi pekerjaan akan
membuat seorang pegawai secara sistematis berpindah dari satu posisi ke posisi atau
pekerjaan yang lainnya di dalam organisasi. membuat pegawai
tidak merasa bosan dan banyak bidang pekerjaan yang akan diketahuinya. Namun tingkat
produktivitas akan rendah, disebabkan karena para pegawai akan terlebih dahulu menyesuaikan diri dan memahami
pekerjaan barunya.
c. Pemekaran pekerjaan
merupakan perluasan kerja, kebalikan dari simplikasi
pekerjaan.Pekerjaan diperluas sampai pada tingkat dimana bagian-bagian yang berkaitan
erat dan saling mendukung diselesaikan oleh seorang pegawai atau bagian. Hal ini sangat mengurangi tingkat kebosanan dan akan meningkatkan kepuasan kerja disebabkan banyaknya variasi pekerjaan bagi pegawai yang akan menambah arti dan tanggung jawab pekerjaan. Pemekaran pekerjaan bersifat horizontal, ditujukan kepada pekerjaan-pekerjaan yang sederajat yang masih mempunyai kesamaan fungsi, tugas dan tanggung jawabnya.
d. Pemerkayaan Pekerjaan
penambahan tugas dan tanggung jawab dari
para pegawai. dirancang untuk mengurangi kebosanan yang
sering menjadi masalah dalam pekerjaan yang berulang-ulang. Program ini memberikan
lebih banyak otorisasi untuk melaksanakan pekerjaan dan pengambilan keputusan dan meningkatkan tanggung jawab. bersifat vertikal, maksudnya pekerjaan ditujukan kepada pekerjaan-pekerjaan yang berada di atasnya
yang masih mempunyai fungsi yang bersamaan.
Daftar Pustaka
http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2015/03/MSDM-F-Kelompok-1.pdf diakses pada 7 april 2016
http://www.psychologymania.com/2013/05/pengertian-desain-pekerjaan.html diakses pada 8 april 2016
http://muhammad25b055.blogspot.co.id/2014/10/desain-pekerjaan.html diakses pada 8 april 2016
Sihombing, Sarinah dan Gultom, R. Simon. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : In Media
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.