PENDAHULUAN
Kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah
institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan
keselamatan lingkungan kerja. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja,
konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan
kerja.
Kesehatan dan keselamatan kerja cukup
penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua organisasi memiliki
kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap
berada dalam kondisi aman sepanjang waktu. Praktik K3 (keselamatan kesehatan
kerja) meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga penyembuhan
luka dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan perawatan kesehatan
dan cuti sakit. K3 terkait dengan ilmu
kesehatan kerja, teknik
keselamatan, teknik industri, kimia, fisika kesehatan, psikologi organisasi dan
industri, ergonomika, dan psikologi kesehatan kerja.
LANDASAN TEORI
Konsep 5R
Kenali Bahaya & Gunakan APD
Pengertian (definisi) K3 (Keselamatan
dan Kesehatan Kerja) umumnya terbagi menjadi 3 (tiga) versi di antaranya ialah
pengertian K3 menurut Filosofi, Keilmuan serta menurut standar OHSAS 18001:2007.
Berikut adalah pengertian dan definisi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
tersebut :
Pengertian (Definisi) K3 Menurut Filosofi (Mangkunegara)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya
dan manusia pada umumnya serta hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil
dan makmur.
Pengertian (Definisi) K3 Menurut Keilmuan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua Ilmu dan Penerapannya
untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat
kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan.
Pengertian (Definisi) K3 Menurut OHSAS 18001:2007
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua kondisi dan faktor yang dapat
berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain
(kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.
Ketiga versi pengertian K3 di atas adalah pengertian K3 yang umum (paling
sering) digunakan di antara versi-versi pengertian K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) lainnya.
Apa itu OHSAS 18001?
OHSAS 18001 bisa diterapkan di seluruh organisasi tanpa
melihat ukuran dan lokasi geografis.
Mengapa OHSAS 18001 penting bagi
organisasi Anda?
OHSAS 18001 menunjukkan pada pemangku kepentingan Anda bahwa
Anda percaya diri atas kecakapan perusahaan Anda memenuhi peraturan dan
persyaratan kesehatan dan keselamatan. Tidak hanya menggarisbawahi komitmen
untuk penerapan, pemeliharaan, dan perbaikan kebijakan kesehatan dan
keselamatan, tetapi juga memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan
Anda.
Manfaat OHSAS 18001 dengan LRQA
Business Assurance
Metode LRQA Business Assurance yang unik membantu perusahaan
mengatur sistem dan risiko mereka demi memperbaiki dan melindungi kinerja saat
ini dan saat yang akan datang. Kami menyediakan sertifikasi dan pelatihan
khusus OHSAS 18001.
Tim spesialis kami yang berperan dalam pengembangan
spesifikasi dan sebagai bagian dari Lloyd Register Group Limited, telah
terlibat dalam bisnis keamanan sejak 1760, LRQA ditempatkan secara ideal
untuk memberikan jasa asesmen terhadap OHSAS 18001. Dan dengan bertambahnya
tekanan terhadap akuntabilitas di tahun-tahun belakangan ini, sertifikasi oleh
LRQA merupakan langkah yang paling terlihat oleh para pemangku kepentingan
sehingga mereka tahu bahwa Anda serius ketika berhubungan dengan masalah
kesehatan dan keselamatan.
Beberapa
manfaatnya:
·
sebuah
pendekatan terstruktur terhadap identifikasi bahaya dan manajemen risiko yang
dapat memberikan masukan untuk penyelenggaraan lingkungan kerja yang lebih aman
dan lebih sehat.
·
Mengurangi
risiko - manajemen kesehatan dan keselamatan menjadi lebih transparan dan
efektif dengan cara menerjemahkan hasil audit ke aksi nyata.
·
Hukum
- menyediakan alat identifikasi terhadap peraturan yang ada dan persyaratan
lain yang relevan yang membuat Anda tetap taat hukum.
·
Rasa
percaya diri pemangku kepentingan - meningkatnya kredibilitas dengan menerapkan
sistem manajemen kesehatan dan keselamatan yang dinilai secara
independen.
·
Sistem
manajemen berbasis 'plan - do - check - act' dalam standar ini selaras dengan
standar sistem manajemen lainnya, artinya sangat mudah untuk mengembangkan
sistem yang terintegrasi.
Manfaat Penerapan JSA dalam K3
1.
Menurunkan kecelakaan dan PAK;
2.
Setiap bahaya yang muncul dapat
diidentifikasikan dan perusahaan menetapkan pengendalian risiko, sehingga bila
penerapannya terkendali, maka hal tersebut dapat menurunkan kecelakaan;
3.
JSA dapat membantu penyelidikan
kecelakaan;
4.
Apabila suatu kecelakaan terjadi pada
suatu pekerjaan yang telah dianalisis, maka dengan menggunakan hasil analisis
tersebut perusahaan dapat mengetahui penyebab timbulnya kecelakaan serta
menetapkan perbaikan yang diperlukan. Apabila terdapat bahaya yang belum
teridentifikasi, dengan JSA ini dapat diketahui;
5.
JSA dapat diintegrasikan ke dalam
sistem mutu dan fungsi produksi pada waktu yang bersamaan.
Konsep 5R
5R merupakan budaya tentang bagaimana
seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata
rapi, bersih, dan tertib, maka kemudahan bekerja perorangan dapat diciptakan,
dan dengan demikian 4 bidang sasaran pokok industri, yaitu efisiensi,
produktivitas, kualitas, dan keselamatan kerja dapat lebih mudah dicapai.
Konsep 5R ini diadaptasi dari program 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan
Shitsuke) yang dikembangkan di Jepang dan sudah digunakan oleh banyak negara di
seluruh penjuru dunia
RINGKAS
Prinsip RINGKAS adalah memisahkan segala
sesuatu yang diperlukan dan menyingkirkan yang tidak diperlukan dari tempat
kerja. Mengetahui benda mana yang tidak digunakan, mana yang akan disimpan,
serta bagaimana cara menyimpan supaya dapat mudah diakses terbukti sangat
berguna bagi sebuah perusahaan.
Langkah melakukan RINGKAS :
1. Cek-barang yang berada di area
masing-masing.
2. Tetapkan kategori barang-barang yang
digunakan dan yang tidak digunakan.
3. Beri label warna merah untuk barang yang
tidak digunakan
4. Siapkan tempat untuk menyimpan / membuang
/memusnahkan barang-barang yang tidak digunakan.
5. Pindahkan barangbarang yang berlabel merah
ke tempat yang telah ditentukan.
RAPI
Prinsip RAPI adalah menyimpan barang
sesuai dengan tempatnya. Kerapian adalah hal mengenai sebagaimana cepat kita
meletakkan barang dan mendapatkannya kembali pada saat diperlukan dengan mudah.
Perusahaan tidak boleh asal-asalan dalam memutuskan dimana benda-benda harus
diletakkan untuk mempercepat waktu untuk memperoleh barang tersebut.
Langkah melakukan RAPI :
1. Rancang metode penempatan barang yang
diperlukan, sehingga mudah didapatkan saat dibutuhkan
2. Tempatkan barang-barang yang diperlukan ke
tempat yang telah dirancang dan disediakan
3. Beri label / identifikasi untuk
mempermudah penggunaan maupun pengembalian ke tempat semula.
RESIK
Prinsip RESIK adalah membersihkan tempat/lingkungan
kerja, mesin/peralatan dan barang-barang agar tidak terdapat debu dan kotoran.
Kebersihan harus dilaksanakan dan dibiasakan oleh setiap orang dari CEO hingga
pada tingkat office boy.
Langkah melakukan RESIK :
1. Penyediaan sarana kebersihan,
2. Pembersihan tempat kerja,
3. Peremajaan tempat kerja, dan
4. Pelestarian RESIK.
RAWAT
Prinsip RAWAT adalah mempertahankan hasil
yang telash dicapai pada 3R sebelumnya dengan membakukannya (standardisasi).
Langkah melakukan RAWAT :
1. Tetapkan standar kebersihan, penempatan,
penataan
2. Komunikasikan ke setiap karyawan yang
sedang bekerja di tempat kerja
RAJIN
Prinsip RAJIN adalah terciptanya kebiasaan
pribadi karyawan untuk menjaga dan meningkatkan apa yang sudah dicapai. RAJIN
di tempat kerja berarti pengembangan kebiasaan positif di tempat kerja. Apa
yang sduah baik harus selalu dalam keadaan prima setiap saat. Prinsip RAJIN di
tempat kerja adalah “LAKUKAN APA YANG HARUS DILAKUKAN DAN JANGAN MELAKUKAN APA
YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN”
Langkah melakukan RAJIN :
1. Target bersama,
2. Teladan atasan
3. Hubungan/komunikasi di lingkungan kerja
4. Kesempatan belajar
Kenali Bahaya & Gunakan APD
Kenali Bahaya & Gunakan APD
Banyak kecelakaan terjadi akibat lemahnya
kemampuan dan pengetahuan pekerja untuk mengenali bahaya seawal mungkin dan
kemudian mengambil tindakan pencegahan. Setiap karyawan harus mengambil
tindakan yang sesuai terhadap resiko yang dijumpai. Dengan mengawasi diri
sendiri dan rekan kerja, mereka dapat mencegah digunakannya cara yang berbahaya
untuk menyelesaikan pekerjaannya sesegera mungkin. Manajemen harus memberikan
dukungan, dengan bertanggung jawab untuk membuat suasana yang memungkinkan
terbentuknya budaya K3, dan dengan mempersyaratkan pekerja untuk bekerja dengan
aman serta mendukung sistem kerja yang dapat membantu mereka untuk bekerja
dengan aman.
Ada enam langkah yang diperlukan bagi
seseorang untuk bekerja dengan aman :
·
Rasakan
suasana bahaya, Dapatkah anda lihat, rasa atau dengar ?
·
Ketahuilah
bahaya, Apakah anda mengerti bagaimana bahaya dari pekerjaan itu ?
·
Rencanakan
tindakan anda apa yang akan anda lakukan ?
·
Lakukan
cara terbaik apakah anda melakukan yang terbaik ?
·
Pelihara
cara tersebut agar berjalan, Bagaimana anda memiharanya ?
·
Lihat,
bicara dan dengarkan setiap masukan, Bagaimana kita membuatnya lebih baik ?
Rasakan
Jika seseorang tidak dapat merasakan
bahaya, maka dia tidak akan bertindak apapun. Bagaimana cara kita mengenali
bahaya ? Selain terlihat, bahaya juga dapat kita rasakan melalui cara lain.
Mendengar sama pentingnya jika kita ingin terhindar tertabrak kendaraan dari
belakang. Penciuman dapat mengingatkan kita adanya gas berbahaya di udara yang
mungkin saja beracun atau dapat meledak. Perasaan adanya getaran yang tidak
biasa juga merupakan peringatan yang berguna. Belajar untuk mengenali bahaya
umumnya selalu diabaikan, terutama bagi mereka yang telah memiliki pengalaman
kerja, tetapi akan lebih baik jika kita memastikan apakah setiap pekerja dapat
mengidentifikasi bahaya yang mengancam dirinya sebelum mereka mulai bekerja.
Ketahui
Jika anda telah merasakan bahaya belum
berarti anda dapat mengetahui resiko bahaya itu. Langkah yang penting adalah
bukan hanya dengan melihat bahaya ditempat kerja, tetapi juga mengenali potensi
bahayanya. Orang dapat terbiasa pada bahaya yang dijumpai setiap hari dan lama
kelamaan akan melupakan resikonya. Memahami bahaya akan menyebabkan kita peduli
terhdapatnya memikirkan keparahan akibat bahaya akan membuat kita ingin
menghindarinya. Mengetahui bahaya memang membutuhkan peraasaan tetapi
selanjutnya tidak mudah karena anda harus tahu apa arti bahaya tersebut. Anda
harus belajar untuk selalu khawatir meskipun anda tidak mendapatkan kecelakaan.
Rencanakan
Memahami bahaya yang anda lihat hanyalah
langkah awal. Pertanyaan selanjutnya adalah apa yang akan anda lakukan? Jawaban
“berhati-hati” kurang memadai karena berhati-hati memerlukan keahlian yang
harus dipelajari.
Hal-hal yang harus dipertimbangkan adalah :
Hal-hal yang harus dipertimbangkan adalah :
·
Dapatkah
kita menghindari semua bahaya tersebut ?
·
Dapatkah
kita mengisolasi bahaya atau menggunakan APD ?
·
Haruskah
kita menyingkirkan bahaya tersebut ?
Buatlah semacam kumpulan cara yang dapat
kita pakai (gunakan hirarki kontrol). Berkerja dengan resiko bahaya
mengharuskan kita memilih cara yang terbaik, mulai dari menghindari bahaya
tersebut sampai bekerja dengan sangat berhati-hati. Peringatan akan adanya
bahaya dan menyiapkan informasi K3 yang memadai adalah sarana penting untuk
memastikan rencana terbaik anda akan berjalan dengan aman.
Lakukan
Setelah anda menetapkan rencana yang
efektif, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana memastikannya tetap berjalan ?
Langkah pertama adalah buatlah situasi kerja yang dapat mempermudah
pelaksanaanya dan sulit untuk menolaknya.
Penting untuk dimengerti apakah masalah yang akan muncul adalah masalah organisasi atau individu pekerja. Masukan dari pengawas kerja dan dari pekerja itu sendiri merupakan hal yang penting untuk dipelajari dan ditindaklanjuti baik oleh pekerja, pengawas maupun manajemen.
Penting untuk dimengerti apakah masalah yang akan muncul adalah masalah organisasi atau individu pekerja. Masukan dari pengawas kerja dan dari pekerja itu sendiri merupakan hal yang penting untuk dipelajari dan ditindaklanjuti baik oleh pekerja, pengawas maupun manajemen.
Memeliharanya
Salah satu masalah terbesar adalah
memastikan apakah pekerja telah menjadikan K3 sebagai budaya yang
berkelanjutan. Membentuk suatu budaya sebenarnya mudah tapi sulit. Membuat
suatu program untuk memelihara budaya yang baik adalah dengan membuatnya mudah
dilakukan.
Lihat, Bicara dan Dengarkan
Tidak ada orang yang dapat mengatur
dirinya untuk bekerja dengan aman setiap saat. Biarpun seseorang memiliki
perhatian K3 yang tinggi, mereka tetap saja dapat melakukan tindakan tidak
aman, karena setiap manusia pasti dapat melakukan kesalahan. Terkadang kita
menyadari kalau kita salah pada saat kesalahan itu telah terjadi, kecuali ada
yang mengingatkan kita pada saat melakukan kesalahan tersebut. Kita harus
mengingatkan rekan kita ketika kita melihat mereka melakukan kesalahan.
Kembangkanlah kemampuan kita dalam meningkatkan rekan kerja dan dengarkan ide
ide merekan akan K3. “Sebelum
memulai pekerjaan, kenali bahaya yang terkait, sehingga anda dapat bekerja
dengan aman. Pastikan andan menggunakan alat pelindung diri ( APD ) yang
sesuai.”
PENUTUP
Kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah
institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan
keselamatan lingkungan kerja. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja,
konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan
kerja.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua kondisi dan faktor yang dapat
berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain
(kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.
Ketiga versi pengertian K3 di atas adalah pengertian K3 yang umum (paling
sering) digunakan di antara versi-versi pengertian K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) lainnya.
DAFTAR ISI
Adzim,
I,H. 09.2009. Pengertian (definisi) K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Dikutip dari : https://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.
co.id/2013/09/pengertian-dan-definisi-k3-keselamatan.html. Diakses
15 Juni 2016 pada 22:45.
Alfia.
Simbolon, P. 03.2012. sumber-sumber bahaya di tempat kerja. Dipublikasikan pada
: https://ahmadharyanto.wordpress.com/about-me/.
Diakses 16 juni 2016 pada 04:30.
Haryanto,
A. 11.2013. Safety and Environmental Healt. Dipublikasikan pada : https://ahmadharyanto.wordpress.com/safety-health-environment/.
Diakses 16 Juni 2016 pada 04:00.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.