Sunday, March 13, 2016

Definisi dan Urgensi MSDM



Definisi
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dan lain-lain
Unsur utama MSDM adalah manusia.
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.


Berikut ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut para ahli:

1. Menurut Melayu SP. Hasibuan.

MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan
efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

2. Menurut Henry Simamora

MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa
dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja.
MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan
personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan
dan hubungan perburuhan yang mulus.

3. Menurut Achmad S. Rucky

MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan,
pengemebangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif
untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi
tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.

4. Menurut Mutiara S. Panggabean

MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan
pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan,
pengadaan, pengembngan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dari definisi di atas, menurut Mutiara S. Panggabaean bahwa, kegiatan di bidang sumber
daya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi
pekerja.

Dari sisi pekerjaan terdiri dari analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja
meliputi kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan
pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja.

Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut menunjukan demikian
pentingnya manajemen sumber daya manusia di dalam mencapai tujuan perusahaan,
karyawan dan masyarakat.
Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia diantaranya:
  • Setiap karyawan adalah manusia, bukan mesin, dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.
  • Berkaitan dengan kebijakan dan praktek-praktek yang perlu dilaksanakan oleh manajer, mengenai aspek-aspek Sumber Daya Manusia dari Manajemen Kerja.
Foulkes (1975) memprediksi  bahwa peran SDM dari waktu ke waktu akan semakin strategis :
“For many years it has been said that capital is the bottleneck for a developing industry. I don’t think this any longer holds true. I think it’s the work force and the company’s inability to recruit and maintain a good work force that does constitute the bottleneck for production.  …    I think this will hold true even more in the future.”

Fungsi Manajemen diantaranya :
  • Fungsi Perencanaan (Planning), Menentukan terlebih dulu program yang akan membantu mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan
  • Fungsi Pengorganisasian (Organizing), Merancang susunan dari berbagai hubungan antara jabatan, personalia, dan faktor-faktor fisik
  • Fungsi Pengarahan (Actuating/Directing/ Leading), Melaksanakan pekerjaan, mengusahakan agar karyawan mau bekerjasama secara efektif
  • Fungsi Pengkoordinasian, sebagai koordinasi setiap individu antara dalam unit yang ada dapat terkoordinasi secara baik sehingga tujuan yang hendak dicapai menjadi terwujud.
  • Fungsi Pengendalian (Controlling), Mengamati dan membandingkan pelaksanaan dengan rencana dan mengoreksinya apabila terjadi penyimpangan, atau kalau perlu menyesuaikan kembali rencana yang telah dibuat.
Sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik semua hal tersebut merupakan suatu desain dan implementasi dari Manajemen sumber daya manusia yang melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung manusia itu sendiri.

Diperlukan biaya yang cukup mahal untuk merekrut tenaga tingkat manajerial. Kebanyakan perusahaan harus menggunakan konsultan tenaga kerja dari luar untuk melaksanakan rekrutmen dan seleksi calon pegawai yang cocok untuk ditempatkan pada suatu posisi yang diinginkan. Walaupun dengan biaya yang cukup tinggi  belum tentu menjamin kesesuaian antara calon pegawai dengan jabatan yang bakal diisinya. Ketidakcocokan bisa karena ternyata si calon itu tidak memenuhi sejumlah syarat kerja, atau malah si calon itu sendiri yang setelah ia tahu lebih banyak mengenai pekerjaannya merasa kurang pas dengan kedudukan barunya, apabila terjadi demikian maka dikhawatirkan pegawai tersebut akan keluar dari tempatnya bekerja.

Gaji tinggi, fasilitas lengkap, tidak selalu menjamin betahnya seorang pegawai, apalagi untuk tingkat manajerial ke atas. Ini merupakan suatu tantangan yang berat bagi perusahaan, tingkat perputaran pegawai yang tinggi mencerminkan suatu keadaan yang kurang baik dalam perusahaan tersebut. Maka untuk menghindari hal tersebut diperlukan suatu Manajemen SDM yang memanusiakan manusia.

Para pemilik perusahaan hendaknya menyadari bahwa salah satu asset yang terpenting dalam perusahan tersebut adalah karyawan itu sendiri. Semakin rendah tingkat perputaran keluar masuk karyawan di perusahaan tersebut maka semakin baik perusahaan tersebut. Tingkat loyalitas karyawan baik dari level bawah sampai tingkat manajerial ke atas mencerminkan suatu tingkat budaya kerja dalam perusahaan tersebut. Seorang pemilik perusahaan tersebut hendaknya merancang budaya perusahaan agar setiap orang yang berada didalamnya merasa nyaman dan bersemangat untuk bekerja. Untuk itu diperlukannya suatu suatu strategi SDM.

Fungsi Dasar Manajemen Strategi SDM:
  • Sumber Daya Manusia faktor utama penentu daya saing (Competitive advantage),Budaya belajar
  • Perencanaan SDM terkait erat dengan perencanan strategik ataupun perencanaan bisnis, Posisi SDM bukan sebagai “pelayan” tetapi mitra.
  • Pemanfaatan SDM secara efektif merupakan salah satu upaya meningkatkan daya saing perusahaan secara efektif
  • Perencanaan SDM yang efektif dapat mendukung efektivitas SDM saat ini dan proyeksi SDM untuk masa yang akan datang (baik secara kualitas maupun kuantitas) termasuk nilai-nilai dan norma perilaku individu menentukan budaya perusahaan.
  • Perencanaan SDM yang efektif akan mampu memberikan kontribusi terhadap efisiensi biaya dan kegunaan produktif dari SDM.
  • Perencanaan SDM yang efektif mampu mengatasi dinamika perubahan lingkungan yang dihadapi.
  • Managemen Sistem merupakan Sistem manajemen yang melibatkan seluruh SDM, dengan menerapkan metode statistik, untuk mengelola dan meningkatkan kualitas bisnis demi tercapainya kepuasan pelanggan dan peningkatan daya saing.
Tujuan Manajemen Sistem diantaranya:
  • Mengelola rencana strategis dan taktis yang lebih fokus sesuai dengan struktur manajemen.
  • Menyediakan prinsip manajemen yang dapat mengukur dan membedakan keberhasilan dan perspektif inovation & learning (Human Resources), Internal  Proses Pelanggan dan Financial.
  • Menyediakan tools yang dapat secara cepat menerjemahkan strategi ke dalam activity plan dengan melakukan perencanaan yang sempurna
  • Menyediakan suatu prinsip manajemen yang melibatkan seluruh organisasi sampai ke tingkat individual, baik secara vertikal maupun horizontal.
  • Memahami kriteria suatu Performance Excellence dari suatu perusahaan dengan Benchmarking 
Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia untuk meningkatkan performa karyawan dibeberapa perusahaan besar bahkan mengharuskan para manajer tersebut untuk mengikuti handsvon training di beberapa unit yang relevan. Ini pengalaman yang penting mengingat bahwa dalam tugasnya kelak sang manajer bakal berhubungan banyak dengan unit-unit tersebut sehingga perlu memahami pola kerjanya sedetail mungkin.

Selain itu, pelatihan dalam bidang organisasi, komunikasi, maupun bidang-bidang lain yang menunjang ketrampilan manajemen, merupakan masukan berharga bagi calon manajer. Apa¬lagi bila materi pelatihan disajikan oleh praktisi-praktisi yang mengenai betul kondisi dan iklim kerja di perusahaan. Memang, sekali lagi, ini bentuk perhatian pada calon-calon manajer yang harganya tentu mahal.Tetapi ini harus dipandang sebagai investasi perusahaan untuk memiliki jajaran manajer yang trampil, mampu, dan punya wawasan yang sejalan dengan cita-cita dan falsafah perusahaan. Dari sudut si calon manajer sendiri, ini merupakan perlakuan yang tentunya memperkaya pengetahuan dan kemampuan individualnya, yang pada gilirannya bisa berperan besar dalam menumbuhkan loyalitasnya pada perusahaan.

Bagi pegawai baru yang dipersiapkan untuk menduduki jabatan manajerial, tentunya ada harapan bahwa ia diberi kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya.
Untuk membuat pegawai baru ini semakin betah dalam perusahaan adalah apabila dalam bulan-bulan pertama ia sudah dilibatkan dalam beberapa persoalan perusahaan yang cukup penting. Ini kesempatan pula baginya untuk menyumbangkan pikirannya dalam rangka pemecahan masalah. Syukur-syukur bila sumbang sarannya benar-benar diperhatikan dan apabila usul itu memang pantas diterapkan. Secara psikologis hal ini dapat diterangkan sebagai proses daur pengalaman yang menguatkan perilaku tertentu yang dikehendaki. Dalam proses seperti ini, urutan-urutan kejadian adalah sebagai berikut:
  • ada pegawai baru dalam perusahaan,
  • sebagai orang baru ia akan mengacu pada atasannya dalam perusahaan,
  • bila atasan atau pimpinan perusahaan itu memberi kesempatan padanya untuk berpe-ran aktif dalam suatu pemecahan persoalan, maka,
  • pegawai baru tersebut akan memperoleh rasa puas yang sifatnya menguatkan keputusan-nya semula untuk masuk dalam perusahaan.

Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia untuk menciptakan kondisi kerja seperti itu, maka perusahaan sebenarnya dapat merancangnya sejak awal. Selain tugas-tugas yang relatif rutin yang dibebankan pada manajer baru tersebut, maka dapat pula disisipkan beberapa tugas lain yang sifatnya khusus.

Daftar Pustaka.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.