Dalam setiap
perusahaan, manusia merupakan sumber daya yang paling penting. Perusahaan harus
selalu mampu mempertahankan SDM terbaik dan tercerdas yang mereka miliki, yang
memiliki kemampuan untuk selalu bekerja keras, mengembangkan keahliannya, dan
mampu bersaing dalam kemajuan teknologi yang semakin pesat.
Setiap organisasi yang
baik selalu mengevaluasi nilai dari setiap investasi yang mereka lakukan,
termasuk investasi sumber daya manusia lewat manajemen talenta. Pertanyaannya
bukan pada apakah perusahaan harus menerapkan metrik tertentu untuk mengukur
dampak dari investasi yang mereka lakukan terhadap performa mereka, tetapi
lebih pada memilih metrik yang mana yang akan menguntungkan perusahaan.
Salah satu tantangan
terberat yang dihadapi perusahaan di seluruh dunia adalah membangun dan
mempertahankan sumber aliran bakat atau talenta. Perusahaan harus merekrut,
melatih, mengelola kinerja mereka, memberikan kompensasi dan penghargaan, serta
mempertahankan talenta yang paling baik. Belum ada suatu solusi yang pas untuk
tantangan ini. Terlebih lagi, penelitian mengenai manajemen talenta yang masih
sangat terbatas sehingga pertanyaan mengenai strategi yang tepat dan dampak
yang mungkin terjadi dalam performa perusahaan juga belum terjawab (Lawler,
2008). Oleh karena itu, kebanyakan perusahaan masih menggunakan penilaian yang
bersifat subyektif dalam mengukur efektifitas strategi HR yang mereka terapkan
(Becker, Huselid, dan Ulrich, 2001)
A.
Pengertian,
Pandangan dan Faktor Manajemen Talenta
Manajemen talenta (atau
manajemen suksesi) adalah proses analisis , pengembangkan, dan pemanfaatan
talenta yang berkelanjutan dan efektif untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Hal ini
melibatkan proses tertentu yang membandingkan talenta saat ini di suatu
departemen dengan kebutuhan strategi bisnisnya. Hasil ini mengarah pada
pengembangan dan implementasi strategi yang sesuai untuk mengatasi kesenjangan
atau surplus talenta.
Terdapat tiga pandangan
mengenai manajemen talenta (Collongs dan Mellahi, 2009; Lewis dan Heckman,
2006; dan Silzer dan Dowell, 2010). Pandangan pertama menekankan pada human
capital. Pandangan kedua melihat manajemen talenta sebagai sebuah proses dimana karyawan melakukan
antisipasi dan memenuhi kebutuhan mereka akan human capital. Pandangan ketiga
melihat manajemen talent sebagai instrument untuk mencapai outcome ekonomi.
Faktor yang
mempengaruhi manajemen talenta:
(a) strategi mempertahankan SDM
(b) strategi pemilihan SDM
(c) strategis pelatihan
(d) keberadaan SDM dalam organisasi
(e) keinginan SDM untuk tetap bekerja di
organisasi
(f) penerimaan kinerja organisasi.
B.
Manfaat
Sistem Manajemen Talenta Bagi Perusahaan :
a) Meningkatkan
penerimaan kepada pemegang saham (return on investment) dan kapitalisasi pasar
b) Meningkatkan
kepuasan pelanggan
c) Meningkatkan
penerimaan dan profitabilitas
d) Meningkatkan
efisiensi biaya melalui reduksi pemborosan terus-menerus
e) Meningkatkan
kualitas, produktivitas dan kapabilitas
f) Menurunkan
waktu siklus (cycle time)
g) Mengaitkan
usaha-usaha individual dengan sasaran bisnis
h) Meningkatkan
komitmen terhadap karyawan bernilai tinggi
i)
Menurunkan tingkat keluar-masuk karyawan
(employees turnover ratio)
j)
Memadankan pekerjaan dan keterampilan
karyawan
k) Mengidentifikasi
dan menangani : pengembangan karir pegawai, keanekaragaman
Manfaat
Sistem Manajemen Talenta Bagi Karyawan:
a) Meningkatkan
motivasi dan komitmen; mengembangkan dan mengkomunikasikan jalur karir.
b) Meningkatkan
pengetahuan tentang kontribusi kepada sasaran perusahaan
c) Meningkatkan
kepuasan kerja, dll.
C.
Peran
Mitra Keterkaitan Peran Agen Perubahan Terhadap Manajemen Talenta
Peran
agen perubahan merancang dan mengelola kapasitas perubahan dan perubahan budaya
(Ulrich, 1997). Ada lima hal yang menantang organisasi dalam perubahan yaitu:
(1) globalisasi
(2) profitabilitas
melalui pertumbuhan
(3) teknologi
(4) modal
intelektual
(5) berubah,
berubah dan terus berubah
Sebelum
perubahan budaya dalam organisasi bisa efektif, seharusnya lakukan perencanaan
perubahan terlebih dahulu. Pertama
dimulai dengan self-learning dan self-knowledge sebagai wujud peran agen
perubahan untuk mengimplementasikan konsep personal balance scorecard (PBSC)
dan organizational balance scorecard
(OBSC), sehingga perubahan yang direncanakan akan bisa terlaksana dengan
baik. Integrasi tersebut dipaparkan lewat PBSC dan OBSC dalam proses
pengembangan kompetensi dan akhirnya akan menghasilkan efektifitas manajemen
talenta. (Elissa, Tina and Nidhi, 2005; Anonymous, 2007; Edward, 2005; Cheryl,
2005; Anonymous, 2005; Ulrich, 1997).
Strategi
manajemen talenta pada perusahaan seharusnya disesuaikan dengan visi, tujuan,
dan strategi perusahaan, agar SDM perusahaan dapat secara dinamis pula
menyesuaikan strategi bersaing menghadapi perubahan lingkungan bisnis. (Carol,
2004; Jyotsna, 2007). Manajemen talenta dapat meningkatkan produktivitas dan
kepuasan kerja karyawan dalam mecapai business performance yang diharapkan
(Taleo, 2006; Michiel and Jan, 2005; Ian, 2007; Rakesh and Jyotsna, 2009).
D.
Kesimpulan
Pelaksanaan
manajemen talenta dengan fokus yang kuat pada strategi bisnis memiliki dampak
yang secara statistik tinggi dan signifikan terhadap keuntungan perusahaan.
Peneliti menemukan bahwa terdapat kecenderungan untuk perusahaan dapat memiliki
strategi yang fokus pada menarik dan mempertahankan karyawan yang bertalenta,
menekankan pada proses belajar dan memiliki nilai terhadap pengembangan
kualitas kerja dan kualifikasi.
E.
Daftar
Pustaka
Rachmawati,
Meida. 2014. Journal Review : Strategi Untuk Menerapkan Talent Management
(Manajemen Talenta) Dalam Perusahaan. Jurnal Ilmiah Among Makarti Vol 7, No 14.
Kusumawijaya,
Ida Ketut. 2011. Peran Mitra Strategis dan Agen Perubahan dalam Manajemen
Talenta dan Kinerja Manajer. Jurnal Siasat Bisnis Vol 15, No 1.
http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/418-artikel-soft-competency/20196-sekilas-tentang-manajemen-talenta
http://rajapresentasi.com/2014/05/cara-menyusun-strategi-manajemen-talenta-talent-management/
http://allboutmystudy.blogspot.co.id/2015/06/manajemen-talenta.html
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.