Oleh: Adrina Wita Hilderia S
ABSTRAK
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah merupakan
salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Proses ini terdapat dalam
bidang/fungsi produksi, pemasaran, keuangan, ataupun kepegawaian.
Karena sumberdaya manusia(SDM) diangggap semakin penting perannya dalam pencapaian tujuan perusahaan, maka berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang SDM dikumpulkan secara sistematis dalam apa yang di sebut manajemen sumber daya manusia. Istilah “ manajemen” mempunyai arti sebagai pengetahuan tentang bagaimana seharusnya memanage (mengelola) sumber daya manusia.
Karena sumberdaya manusia(SDM) diangggap semakin penting perannya dalam pencapaian tujuan perusahaan, maka berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang SDM dikumpulkan secara sistematis dalam apa yang di sebut manajemen sumber daya manusia. Istilah “ manajemen” mempunyai arti sebagai pengetahuan tentang bagaimana seharusnya memanage (mengelola) sumber daya manusia.
PENDAHULUAN
Manajemen
sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang
lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen
sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD (Human Resource Department).
Manajemen
sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan,
penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi
kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen
sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang
memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya. Dari sudut pandang
pekerjaan melitputi analisa dan evaluasi atas pekerjaan, dan dari sudut pandang
pekerja terdiri dari aktivitas - aktivitas pengadaan tenaga kerja, penilaian
atas prestasi kerja, pelatihan serta pengambangan pekerja, kompensasi, promosi
dan pemutusan hubungan kerja. Pada
intinya, manajemen sumber daya
manusia merupakan suatu
proses dalam perencanaan untuk mengatur sumber daya manusia yang dimiliki,
supaya bisa dipergunakan dan dimanfaatkan secara baik sehingga memberikan
kualitas dan nilai tambah bagi perusahaan. Fenomena - fenomena terus terjadi
seiring waktu mengenai sumber daya manusia, dalam perkembangannya manajemen
sumber daya manusia bukanlah hanya sekedar sumber daya yang dimiliki perusahaan
semata, tapi melainkan lebih merupakan modal ataupun aset yang sangat bernilai
yang bisa dilipatgandakan, bisa dikembangkan dan terlebih bisa dijadikan
sebagai aset yang berharga dalam suatu perusahaan.
PEMBAHASAN
Istilah motivasi
berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti bergerak atau
menggerakkan. Motivasi diartikan
juga sebagai suatu kekuatan sumber daya yang menggerakkan dan mengendalikan
perilaku manusia. Motivasi sebagai upaya yang dapat memberikan dorongan kepada
seseorang untuk mengambil suatu
tindakan yang dikehendaki, sedangkan motif sebagai daya gerak seseorang untuk
berbuat. Karena perilaku seseorang cenderung berorientasi pada tujuan dan
didorong oleh keinginan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks
pekerjaan, motivasi merupakan salah satu faktor penting dalam mendorong seorang
karyawan untuk bekerja. Motivasi adalah kesediaan individu untuk mengeluarkan
upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi (Stephen P. Robbins, 2001). Ada tiga elemen kunci
dalam motivasi yaitu upaya, tujuan organisasi dan kebutuhan. Upaya merupakan ukuran intensitas.
Bila seseorang termotivasi maka ia akan berupaya sekuat tenaga untuk mencapai
tujuan, namun belum tentu upaya yang tinggi akan menghasilkan kinerja yang tinggi.
Oleh karena itu, diperlukan intensitas dan kualitas dari upaya tersebut serta
difokuskan pada tujuan organisasi.
1. Teknik
Pemenuhan Kebutuhan
Pemenuhan
kebutuhan merupakan dasar bagi perilaku kerja. Motivasi kerja akan timbul
apabila kebutuhan dipenuhi seperti dikemukakan oleh Maslow tentang hierarki
kebutuhan individu.
2. Teknik Komunikasi Persuasif
Teknik komunikasi
persuasif adalah satu teknik memotivasi kerja yang dilakukan dengan cara
mempengaruhi dari luar diri.
Kompensasi yang pada umumnya diberikan
perusahaan ialah berupa gaji untuk karyawannya. Namun, sebenarnya kompensasi
yang diberikan perusahaan tidak hanya berupa gaji, namun dapat dikelompokkan
menjadi:
- Kompensasi Finansial Langsung
Kompensasi langsung ini dapat berupa bayaran pokok(gaji), bayaran
atas prestasi yang telah diberikan karyawan untuk perusahaan, juga dapat berupa
bayaran insentif.
- Kompensasi Finansial Tidak Langsung
Yang termasuk kompensasi tidak langsung yaitu dapat berupa tunjangan-tunjangan, asuransi, kesehatan, juga fasilitas lainnya yang diberikan perusahaan seperti kendaraan, ruang kerja, dan lain-lain diluar gaji pokok, upah, dan bonus.
- Kompensasi Non Finansial
Berbeda dengan kompensasi finansial langsung maupun tidak
langsung, kompensasi non finansial ini tidak berupa uang ataupun tunjangan,
melainkan kepuasan yang diperoleh oleh pekerja itu sendiri karena lingkungan
psikologis dan fisik dari tempat kerjanya.
KESIMPULAN
Kompensasi dan Motivasi
memiliki keterikatan yang kuat sehingga, kompensasi memang menjadi salah satu
motivasi bagi karyawan itu sendiri untuk meningkatkan kinerjanya. Sehingga para
karyawan berlomba untuk meningkatkan kreativitasnya untuk perusahaan tersebut. Bagi mereka yang dapat
terus meningkatkan kreativitasnya, maka kompensasi pun akan ditingkatkan
seiring dengan meningkatnya kinerja dan kreativitas karyawan tersebut. Namun
bagi yang belum bisa meningkatkan kreativitasnya, kompensasi pun tidak akan
diberi peningkatan sehingga terkadang mengakibatkan frustasi bagi karyawan itu
sendiri dan akhirnya kinerja karyawan tersebut pun semakin menurun.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.