MANAJEMEN TALENTA PADA
PERUSAHAAN
RIYAN YOGA SAKTI
41614010034
Manajemen
talenta (atau manajemen suksesi) adalah proses analisis , pengembangkan, dan
pemanfaatan talenta yang berkelanjutan dan efektif untuk memenuhi kebutuhan
bisnis. Hal ini melibatkan proses tertentu yang membandingkan talenta saat ini
di suatu departemen dengan kebutuhan strategi bisnisnya. Hasil ini mengarah
pada pengembangan dan implementasi strategi yang sesuai untuk mengatasi
kesenjangan atau surplus talenta.
(CIPD, 2007).
Identifikasi,
pengembangan dan manajemen portfolio talenta – yaitu jumlah, tipe dan kualitas
para karyawan yang akan mencapai sasaran operasional strategis perusahaan
secara efektif. Fokusnya adalah pada pentingnya melakukan identifikasi terhadap
portfolio talenta yangoptimal, dengan menghitung dampak investasi pada
kemampuan perusahaan untuk mencapai sasaran strategik dan operasional yang
sesuai atau melebihi dari yang diharapkan. (Knez & Ruse, dalam Berger &
Berger 2004, 231)
Manajemen
talenta telah diidentifikasi sebagai strategi kunci untuk mengatasi sejumlah
Masalah sumber daya yang sangat penting dalam pelayanan umum pada perusahaan,
departemen, organisasi seperti; penuaan tenaga kerja dan tingkat pensiun yang
meningkat, pasar tenaga kerja yang ketat, daya saing yang terbatas, perubahan
cepat dalam pekerjaan, dan kebutuhan tenaga kerja yang beragam di semua
tingkatan.
Karyawan
bertalenta, seperti didefinisikan oleh Ed Michaels, Helen Handfields-Jones, dan
Beth Axelrod, adalah karyawan kunci yang memiliki: “pemikiran strategik yang
tajam, kemampuan kepemimpinan, keterampilan komunikasi, kemampuan menarik dan
memberikan inspirasi kepada orang-orang, memiliki insting kewirausahaan
(enterpreneurial instincts), keterampilan fungsional, dan kemampuan menciptakan
hasil-hasil”.
Manajemen
talenta sekarang ini dirasakan sangat penting. Data lain yang menarik berkaitan
dengan manajemen talenta ini dapat dilihat dari hasil riset McKinsey tahun 1997
dan 2001 yang mengungkapkan beberapa hal menarik:
Karyawan
bertalenta dan kepemimpinan semakin bertambah langka. Karyawan dan pemimpin
berkualitas yang memasuki angkatan kerja lebih sedikit untuk menggantikan
pemimpin yang sudah tua dan pensiun. (McKinsey, 1997)
Selanjutnya
hasil riset 2001 mengungkapkan: Pertumbuhan perusahaan terbatas karena tidak
cukupnya karyawan bertalenta yang tepat. Dalam lima tahun, rata-rata perusahaan
akan kehilangan 30% dari staf eksekutifnya. Perusahaan kekurangan pimpinan
bertalenta. Tingkat kesalahan tinggi (40-50%) ketika karyawan eksekutif
bertalenta dibajak dari luar perusahaan. (McKinsey, 2001)Hasil riset lain dari
Boston Consulting Group (2008) yang dilakukan di beberapa benua yang berjudul
“Creating People Advantage – How to address HR Challenges Worldwide through
2015” menyimpulkan beberapa hal, yaitu: Karyawan bertalenta dan kepemimpinan
akan menjadi sumber daya yang semakin langka; Usia angkatan kerja secara
rata-rata akan semakin tua, dan kini orang berkecenderungan untuk memiliki
lebih sedikit anak; Perusahaan-perusahaan akan bergerak menjadi organisasi
global; dan Kebutuhan emosional karyawan akan semakin penting dari sebelumnya.
Manfaat
Sistem Manajemen Talenta Bagi Perusahaan :
·
Meningkatkan penerimaan kepada pemegang saham
(return on investment) dan kapitalisasi pasar
·
Meningkatkan kepuasan pelanggan
·
Meningkatkan penerimaan dan profitabilitas
·
Meningkatkan efisiensi biaya melalui reduksi
pemborosan terus-menerus
·
Meningkatkan kualitas, produktivitas dan
kapabilitas
·
Menurunkan waktu siklus (cycle time)
·
Mengaitkan usaha-usaha individual dengan sasaran
bisnis
·
Meningkatkan komitmen terhadap karyawan bernilai
tinggi
·
Menurunkan tingkat keluar-masuk karyawan (employees
turnover ratio)
·
Memadankan pekerjaan dan keterampilan karyawan
·
Mengidentifikasi dan menangani : pengembangan
karir pegawai, keanekaragaman
Manfaat
Sistem Manajemen Talenta Bagi Karyawan:
·
Meningkatkan motivasi dan komitmen;
mengembangkan dan mengkomunikasikan jalur karir.
·
Meningkatkan pengetahuan tentang kontribusi
kepada sasaran perusahaan
·
Meningkatkan kepuasan kerja, dll.
Kategori
sistem penilaian menurut Martin (Lance Dkk 2007) adalah :
1.
Trait-based. sifat tertentu tertentu merupakan
pengarah kinerja, jadi yang diukur adalah karakteristik pribadi pemegang
pekerjaan.
2.
Behavior based, perilaku tertentu merupakan
pengarah kinerja. Hal yang diukur adalah apa yang dilakukan oleh pemegang
pekerjaan.
3.
Knowledge/skill based, pegetahuan dan
ketrampilan tertentu merupakan pengarah kinerja, yang dikur adalah aapa yang
diketahui/diaplikasikan oleh pemegang pekerjaan.
4.
Result based, pencapaian sasaran sama dengan
kinerja, yang diukur adalah apa yang berhasil dicapai oleh pemegang
pekerjaan.Sistem penilaian kinerja yang terbaik dan sesuai dengan organisasi
sangat tergantung pada sasaran yang hendak dicapai.
REFERENSI
Iriyanto, H. (2008, November 12). Manajemen Talenta.
Surat Kabar Harian "REPUBLIKA', hal. 1-2.
Lumbantobing, L. R. (2014, Desember 05). Sekilas
Tentang Manajemen Talenta. Dipetik Juni 08, 2016, dari Banad Pendidikan
dan Pelatihan Keuangan Kementrian Keuangan:
http://bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/418-artikel-soft-competency/20196-sekilas-tentang-manajemen-talenta
Sari, W. (2013, Januari). Manajemen Talenta dalam
Perusahaan dan Implementasinya dalam Birokrasi Pemerintah. Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga, 15, 60-77.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.