Oleh : Nopi Febriani @AA17-Nopi
ABSTRAK
Peran komunikasi organisasi dalam membangun pengembangan
organisasi yang lebih baik. Komunikasi organisasi adalah proses penerimaan dan
pengiriman pesan dalam jaringan hubungan yang saling tergantung. Dalam
menjalankan roda manajemennya, pemimpin harus memiliki kemampuan komunikasi
yang baik agar proses komunikasi dalam organisasi dapat berjalan dengan baik,
yaitu komunikasi antara manajer dengan bawahannya atau sebaliknya. Dalam
perannya, manajer harus menguasai komunikasi yang efektif dan juga membaca
dengan cermat situasi dan keadaan terkini agar manajer mengetahui cara
menyampaikan informasi dengan benar dan informasi tersebut diterima dengan baik
oleh karyawan.
Kata kunci: Komunikasi, organisasi dan manajemen.
ABSTRACT
The
role of organizational communication in building a better organizational
development. Organizational communication is the process of receiving and
sending messages in a network of interdependent relationships. In carrying out
its management, leaders must have good communication skills so that the
communication process within the organization can run well, namely
communication between managers and their subordinates or vice versa. In their
role, managers must master effective communication and also carefully read the
current situation and circumstances so that managers know how to convey
information correctly and that information is well received by employees.
Keywords: Communication, organization and management.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia tidak lepas dari yang namanya komunikasi dalam
aktivitas kesehariannya. Dalam cara kerjanya, komunikasi merupakan suatu
wilayah untuk membentuk atau menjalin interaksi antara satu orang dengan orang
lain.Seseorang harus dapat melakukan komunikasi yang menyenangkan dan
terstruktur agar orang lain dapat mengambilnya dengan baik sehingga tidak
mengarah pada konflik atau perselisihan. Karena jika seseorang tidak mampu
mempraktekkan komunikasi yang baik dan menyenangkan, maka mengarah pada diskusi
atau diskusi dalam kehidupan sehari-hari, dan sebaliknya jika seseorang mampu
mempraktekkan komunikasi yang baik, maka mengarah pada hubungan yang baik dalam
kehidupan sehingga it works Individu merasa tenang dan tenang
Suatu
organisasi harus memiliki
individu yang tanguh,
loyalitas tanpa batas, menegemen yang jelas, aktif dan
partisipatif, dan totalitas dalam bekerja melaksanakan tugas serta
kewajibannya. Pemimpin haruslah
dapat mlihat serta memaksimalkan
kemampuan anggota ataupun keahlian
yang dimiliki oleh bawahannya
hal tersebut ditentuhkan oleh
bagaimana menegemen yang
baik didalamnya. Oleh
kareana itu seirang pemimpin
harus dapat membimbing
serta memberikan motivasi
kepada bawahannya agardapat menyelesaikan tuganyadengan baik
dan meng hasilkan prestasi kerja
serta tujuan yang diinginkan. (Furqon, 2003).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diambil dari uraian pendahuluan di atas, antara lain:
1) Apa pengertian dari komunikasi organisasi menurut pendapat ahli dan secara umum?
2) Apa saja jenis-jenis teori mengenai komunikasi organisasi?
3) Apa saja fungsi dan manfaat komunikasi dalam suatu organisasi dalam dunia kerja?
4) Bagaimana konsep komunikasi dalam suatu organisasi?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan pada penulisan ini, antara lain:
1) Untuk mengetahui definisi dari komunikasi organisasi dalam suatu organisasi.
2) Untuk mengetahui jenis-jenis teori mengenai komunikasi organisasi.
3) Untuk mengetahui fungsi dan manfaat komunikasi dalam suatu organisasi dalam dunia kerja.
4) Untuk mengetahui bagaimana konsep komunikasi dalam suatu organisasi.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi adalah proses yang melibatkan pertukaran informasi, ide, dan pemahaman antara anggota organisasi dengan tujuan mencapai tujuan bersama. Pendapat ahli dan pandangan umum mengenai komunikasi organisasi menekankan pentingnya komunikasi yang efektif dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan kolaboratif.
Menurut beberapa ahli, komunikasi organisasi merupakan inti dari keberhasilan suatu organisasi. Peter Drucker, seorang manajemen ahli, menyatakan bahwa "komunikasi adalah hal yang penting dalam organisasi karena tanpa komunikasi yang efektif, manusia tidak dapat bekerja sama dengan baik dan organisasi tidak dapat berfungsi dengan baik."
Pandangan umum juga mengakui pentingnya komunikasi organisasi. Dalam organisasi yang baik, komunikasi yang baik diperlukan untuk menyampaikan visi, misi, dan tujuan organisasi kepada seluruh anggota. Komunikasi yang efektif juga membantu dalam membangun hubungan yang sehat antara atasan dan bawahan, serta memfasilitasi kolaborasi dan inovasi di antara anggota tim.
Komunikasi organisasi juga berperan penting dalam mengatasi konflik dan memperbaiki masalah yang mungkin muncul di dalam organisasi. Dengan adanya komunikasi yang terbuka dan transparan, anggota organisasi dapat mengungkapkan pendapat, memecahkan masalah, dan mencapai konsensus yang menguntungkan semua pihak.
Secara keseluruhan, komunikasi organisasi adalah fondasi yang kuat bagi keberhasilan suatu organisasi. Dengan komunikasi yang efektif, organisasi dapat mencapai kinerja yang lebih baik, meningkatkan produktivitas, dan membangun hubungan yang baik antara anggota tim.
B. Jenis- jenis Teori dalam komunikasi Organisasi
Dalam komunikasi organisasi, terdapat berbagai jenis teori yang digunakan untuk memahami dan menganalisis proses komunikasi di dalam suatu organisasi. Berikut adalah beberapa jenis teori yang umum dalam komunikasi organisasi.
1. Teori
Sistem
Teori
sistem melihat organisasi sebagai sistem yang kompleks yang terdiri dari
subsistem yang saling terkait. Dalam teori ini, komunikasi dianggap sebagai
aliran informasi dan interaksi antara subsistem organisasi, seperti departemen,
tim, atau individu. Tujuan dari teori sistem adalah untuk memahami bagaimana
komunikasi mempengaruhi interaksi dan kinerja organisasi secara keseluruhan.
2. Teori Struktural
Teori struktural fokus pada pengaruh struktur organisasi terhadap komunikasi. Teori ini menekankan pentingnya hierarki, peran, dan saluran komunikasi dalam organisasi. Teori struktural mempelajari bagaimana pola komunikasi diatur oleh struktur organisasi, serta bagaimana struktur tersebut mempengaruhi aliran informasi dan pengambilan keputusan.
3. Teori Sosial
Teori sosial dalam komunikasi organisasi menyoroti hubungan sosial dan dinamika kelompok dalam organisasi. Teori ini menekankan pengaruh norma sosial, peran, kekuasaan, dan budaya organisasi terhadap komunikasi. Tujuan dari teori sosial adalah untuk memahami bagaimana interaksi sosial mempengaruhi komunikasi dan pembentukan identitas individu di dalam organisasi.
4. Teori Interaksional
Teori interaksional memandang komunikasi sebagai proses yang kompleks antara individu-individu dalam konteks organisasi. Teori ini mencakup aspek verbal dan nonverbal komunikasi, serta dinamika komunikasi antara atasan dan bawahan. Tujuan dari teori interaksional adalah untuk memahami bagaimana komunikasi individu mempengaruhi hubungan, kepuasan kerja, dan kinerja dalam organisasi.
5. Teori Komunikasi Simbolik
Teori komunikasi simbolik menekankan pentingnya simbol dan makna dalam komunikasi organisasi. Teori ini berfokus pada bagaimana simbol dan pesan dapat diinterpretasikan dan diberi makna oleh anggota organisasi. Teori komunikasi simbolik juga memperhatikan pengaruh budaya, nilai, dan identitas organisasi dalam komunikasi.
C. Fungsi dan Manfaat Komunikasi Organisasi Dalam Dunia Kerja
Komunikasi organisasi memiliki fungsi dan manfaat yang sangat penting dalam dunia kerja. Berikut adalah beberapa fungsi dan manfaat utama komunikasi organisasi dalam konteks pekerjaan:
- Pengiriman Informasi: Komunikasi organisasi berperan dalam mengirimkan informasi yang penting dan relevan kepada anggota organisasi. Hal ini termasuk pemberian arahan, kebijakan perusahaan, tujuan organisasi, tugas dan tanggung jawab individu, dan berbagai informasi lainnya yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan dengan efektif.
- Koordinasi dan Kolaborasi: Komunikasi organisasi membantu dalam koordinasi dan kolaborasi antara individu, tim, dan departemen yang berbeda. Dengan saluran komunikasi yang baik, anggota organisasi dapat berbagi informasi, ide, dan sumber daya, serta bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama.
- Pengambilan Keputusan: Komunikasi organisasi memainkan peran penting dalam proses pengambilan keputusan. Dengan komunikasi yang efektif, anggota organisasi dapat memperoleh informasi yang diperlukan untuk menganalisis situasi, mengidentifikasi solusi, dan memilih keputusan yang tepat. Komunikasi yang terbuka juga memungkinkan partisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan, meningkatkan kualitas keputusan dan penerimaan terhadap keputusan tersebut.
- Pemecahan Masalah: Komunikasi organisasi membantu dalam pemecahan masalah di dalam organisasi. Dengan saluran komunikasi yang terbuka, anggota organisasi dapat berbagi masalah, mencari solusi bersama, dan memperoleh masukan dari berbagai perspektif. Komunikasi yang efektif juga memfasilitasi aliran informasi yang cepat, sehingga masalah dapat diidentifikasi dan ditangani dengan efisien.
- Motivasi dan Keterlibatan: Komunikasi organisasi berperan dalam memotivasi anggota organisasi dan meningkatkan keterlibatan mereka dalam pekerjaan. Komunikasi yang jelas dan terbuka mengkomunikasikan harapan, tujuan, dan penghargaan kepada anggota organisasi. Hal ini dapat membangkitkan motivasi, meningkatkan rasa kepemilikan, dan menciptakan ikatan emosional antara individu dan organisasi.
- Membangun Budaya Organisasi: Komunikasi organisasi membantu dalam membangun dan memelihara budaya organisasi yang positif. Komunikasi yang teratur dan konsisten tentang nilai-nilai, norma, dan keyakinan organisasi mempengaruhi bagaimana anggota organisasi berperilaku, bekerja sama, dan berinteraksi satu sama lain. Komunikasi yang baik juga memfasilitasi pengakuan dan apresiasi terhadap kontribusi individu, memperkuat ikatan sosial, dan meningkatkan kepuasan kerja.
D. Konsep Komunikasi Dalam Organisasi
Goldhaber (1993)
menjelaskan bahwa komunikasi organisasi merupakan proses untuk
menciptakan serta saling menukar informasi maupun pesan dalam suatu jaringan
yang bergantung antara satu sama lain. Goldhaber menjelaskan pula bahwa
komunikasi organisasi memiliki tujuan untuk mengatasi lingkungan yang tidak
pasti atau selalu berubah-ubah. Ia mengemukakan konsep organisasi menjadi tujuh
konsep yang dijelaskan sebagai berikut:
1) Pengirim dan Penerima: Komunikasi melibatkan pengirim
yang mengirim pesan dan penerima yang menerima pesan tersebut. Pengirim adalah
orang atau entitas yang ingin menyampaikan informasi, sedangkan penerima adalah
pihak yang ditujukan untuk menerima dan memahami pesan tersebut. Kedua
belah pihak memiliki peran penting dalam memastikan pesan disampaikan dengan
jelas dan dipahami dengan benar.
2) Pesan:
Pesan adalah informasi yang ingin disampaikan oleh pengirim kepada penerima.
Pesan dapat berupa kata-kata lisan, tulisan, gambar, simbol, atau bentuk
komunikasi lainnya. Penting untuk menyampaikan pesan dengan jelas, ringkas, dan
relevan agar pesan dapat dipahami dengan baik oleh penerima.
3)
Saluran
Komunikasi: Saluran komunikasi merujuk pada medium atau cara yang digunakan
untuk menyampaikan pesan. Saluran komunikasi dapat berupa komunikasi lisan,
tulisan, elektronik, atau kombinasi dari berbagai media. Pemilihan saluran
komunikasi yang tepat penting untuk memastikan pesan sampai ke penerima dengan
efektif dan efisien.
4)
Konteks
Komunikasi: Konteks komunikasi mencakup kondisi, lingkungan, dan situasi di
mana komunikasi terjadi. Konteks organisasi dapat mencakup struktur organisasi,
budaya, peran, kekuasaan, dan norma-norma yang ada dalam organisasi. Memahami
konteks komunikasi organisasi membantu dalam menyesuaikan gaya dan pendekatan
komunikasi yang sesuai dengan situasi yang ada.
5)
Gangguan
atau Hambatan Komunikasi: Gangguan atau hambatan komunikasi adalah
faktor-faktor yang menghalangi atau mengganggu proses komunikasi yang efektif.
Hambatan komunikasi dapat berupa kebisingan fisik, perbedaan bahasa, kurangnya
kejelasan pesan, perbedaan persepsi, atau ketidakmampuan mendengarkan secara
aktif. Mengidentifikasi dan mengatasi hambatan komunikasi penting untuk
memastikan komunikasi yang efektif di dalam organisasi.
6) Umpan
Balik: Umpan balik adalah respons atau tanggapan yang diberikan oleh penerima
terhadap pesan yang diterimanya. Umpan balik membantu pengirim memahami sejauh
mana pesan telah dipahami dan apakah tujuan komunikasi telah tercapai. Umpan
balik yang efektif dan konstruktif memungkinkan perbaikan dan penyesuaian dalam
proses komunikasi.
7) Komunikasi
Verbal dan Nonverbal: Komunikasi verbal melibatkan penggunaan kata-kata dan
bahasa, sedangkan komunikasi nonverbal melibatkan ekspresi wajah, gerakan
tubuh, bahasa tubuh, dan kontak mata. Keduanya berperan penting dalam
komunikasi organisasi, dan pemahaman terhadap kedua aspek tersebut.
KESIMPULAN
Komunikasi adalah semangat kelangsungan organisasi. Suatu
organisasi tidak dapat berfungsi tanpa komunikasi. Komunikasi organisasi
sendiri merupakan jaringan komunikasi antara orang-orang yang saling bergantung
dalam konteks organisasi. Komunikasi organisasi juga mencakup pengiriman dan
penerimaan pesan, yang tujuannya adalah bekerja sama untuk mencapai hasil yang
ditentukan oleh organisasi. Keberhasilan suatu organisasi tergantung pada
bagaimana anggotanya menggunakan komunikasi yang baik. Dari artikel ini dapat
disimpulkan bahwa komunikasi memegang peranan yang sangat penting dalam
membangun dan mengembangkan suatu organisasi. Keberhasilan organisasi
tergantung pada bagaimana individu telah mengembangkan komunikasi dalam
organisasi. Semakin baik komunikasinya, semakin baik pula hasilnya. Jika
komunikasi dalam organisasi kurang baik atau buruk, maka juga akan menjadi
hambatan bagi kemajuan organisasi. Oleh karena itu, komunikasi yang terkelola
harus dipersiapkan untuk membangun organisasi dan mencapai hasil yang
diharapkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Awang, M. S.,
& Abdullah, Z. (2012). Hubungan Antara Pertimbangan Pemimpin, Pertukaran Komunikasi dan Komitmen Organisasi. Jurnal
Komunikasi= Malaysian Journal of Communication, 28(1), 121–136.
Faturahman, B. M. (2018).
Kepemimpinan dalam Budaya Organisasi. Madani Jurnal Politik Dan Sosial Kemasyarakatan, 10(1), 1–11
Furqon, C.
(2003). Hakikat Komunikasi Organisasi. Hakikat Komunikasi Organisasi, 2(15),
1–9.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.