Indonesia memiliki jumlah penduduk
yang sangat banyak. Setiap tahunnya tingkat kelahiran semakin meningkat.
Semakin banyaknya penduduk, semakin banyak pula pekerjaan yang mereka butuhkan.
Namun sayangnya saat ini lapangan pekerjaan di Indonesia tidak sebanding dengan
jumlah penduduknya itu sendiri.
Apalagi memasuki tahun 2016 ini, tenaga kerja Indonesia akan mulai bersaing dengan penduduk negara lain.
Apalagi memasuki tahun 2016 ini, tenaga kerja Indonesia akan mulai bersaing dengan penduduk negara lain.
Apakah tenaga kerja Indonesia
sudah siap menghadapi semua ini? Jawabannya belum. Persaingan yang semakin
ketat menuntut para tenaga kerja untuk lebih terampil lagi. Saat ini sumber
daya manusia di Indonesia dapat dikatakan belum optimal karena banyak sekali
pengangguran, terkena PHK, atau yang paling parah ialah kalah bersaing dengan
tenaga kerja dari negara lain. Banyak sekali upaya untuk mengoptimalkan sumber
daya manusia, yaitu dengan cara sebagai berikut:
1.
Pelatihan dan
Pengembangan
Dalam
manajemen sumber daya manusia, pelatihan adalah mengajarkan karyawan teknikal atau
karyawan operasional bagaimana melakukan pekerjaannya. Pengembangan adalah
mengajarkan keahlian yang diperlukan baik pekerja saat ini maupun dimasa datang
kepada manajer professional.
·
Mengukur Kebutuhan
Pelatihan
Langkah pertama dalam
mengembangkan rencana suatu pelatihan adalah untuk menentukan kebutuhan yang
ada. Contohnya, jika karyawan tidak mengetahui bagaimana mengoperasikan
mesin yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan mereka, program pelatihan
mengenai bagaimana mengoperasikan mesin tersebut jelas diperlukan.
·
Metode Pelatihan Umum
Banyak metode
pelatihan dan pengembangan yang tersedia, tetapi yang paling penting adalah isi
dari pelatihan. Ketika isi pelatihan adalah bahan faktual (seperti aturan
perusahaan atau penjelasan mengenai bagaimana mengisi formulir) bacaan yang
diwajibkan, pembelajaran terprogram dan metode kuliah akan bekerja dengan baik.
Akan tetapi ketika isi pelatihan adalah hubungan interpersonal atau pengambilan keputusan kelompok, perusahan
harus menggunakan suatu metode yang memungkinkan kontak interpersonal seperti
permainan peran atau kelompok pembahasan kasus. Sebagian besar program
pelatihan bergantung kepada suatu campuran suatu metode.
·
Evaluasi Dari
Pelatihan Program
pelatihan dan
pengembangan seharusnya selalu dievaluasi. Pendekatan evaluasi yang umum
meliputi pengukuran satu atau lebih kriteria yang relevan sebelum dan sesudah
pelatihan dan menentukan apakah kriteria telah berubah. Orang yang dilatih
mungkin mengatakan bahwa mereka menikmati pelatihan dan belajar banyak, tapi
tes yang sebenarnya adalah apakah kinerja pekerjaan mereka meningkat setelah
pelatihan.
2. Penilaian
Kinerja
Penilaian
kinerja adalah suatu penilaian formal mengenai seberapa baik karyawan melakukan
pekerjaan mereka. Salah satu alasan mengapa penilaian kinerja kerja harus dievaluasi
adalah bahwa penilaian kinerja kerja diperlukan untuk memvalidasi alat
pemilihan atau mengukur dampak dari program pelatihan. Alasan kedua bersifat administrasi,
yaitu untuk membantu dalam membuat keputusan mengenai kenaikan gaji, promosi dan pelatihan. Alasan yang lain adalah
untuk menyediakan timbal balik bagi karyawan untuk membatu mereka meningkatkan
kinerja mereka saat ini dan merencanakan karier dimasa mendatang.
Cara-cara
tersebut harus dapat diaplikasikan sebaik mungkin guna mendapatkan sumber daya
manusia yang optimal agar dapat bersaing di era globalisasi saat ini.
Sumber
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.