Wednesday, March 9, 2016

Pengembangan SDM dalam Era Global di Indonesia

Oleh: Nadia Amira Hapsari

ABSTRAK
Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam usaha mencapai kemajuan dan kesejahteraan suatu bangsa. SDM Indonesia yang berupa jumlah penduduk yang besar, lebih merupakan beban pembangunan dari pada sebagai modal pembangunan karena belum dimanfaatkan secara optimal, karena kualitas yang masih rendah.
Kualitas SDM ini tercermin dari tingkat pendidikan, tingkat produktivitas, dan tingkat kreativitas yang rendah. Rendahnya kualitas SDM ini berimplikasi pada rendahnya nilai upah dan eksploitasi tenaga kerja Indonesia (TKI) secara tidak manusiawi. Sayangnya dalam usaha memenuhi kebutuhan industri, pembangunan SDM ini seringkali mengarah ke gejala dehumanisasi. Kebutuhan ketenagakerjaan di era global berupa tenaga kerja berkemampuan tinggi dengan spesialisasi tertentu ditambah kemampuan bahasa asing dan etos kerja yang tinggi.
Keywords: SDM, kualitas SDM, etos kerja 

PERMASALAHAN
Sejalan dengan perkembangan jaman, roda pembangunan berjalan terus untuk mencapai titik harapan yang selalu bergeser sesuai dengan perubahan kebutuhan dan perkembangan situasi. Pembangunan dalam kapasitanya sebagai usaha manusia untuk meningkatkan taraf kesejahteraan hidup ternyata dari masa ke masa cenderung kepada aspek yang mudah dilihat hasilnya atau aspek fisik. Dengan kata lain, faktor manusia (pemberdayaan) sendiri sering terpinggirkan, sehingga tidak jarang dijumpai di banyak tempat, bahwa pembangunan semakin menyeret manusia kepada krisis moral dan mereduksi eksistensi manusia sendiri (dehumanisasi).
Pengembangan SDM pada dasarnya mencakup dua persoalan besar. Dalam hal ini selain perlunya pengembangan potensi kemanusiaan seperti intelektualitas dan kecerdasan yang dikembangkan melalui prinsip-prinsip teknokratis, juga perilaku yang dapat mendatangkan implikasi-implikasi moral (seperti krisis humanisme). Jadi yang perlu digaris bawahi dari dua persoalan tersebut adalah bahwa pengembangan sumber daya manusia menyangkut masalah peningkatan kualitas manusia, sebagai tenaga kerja dan subjek pembangunan serta implikasi rekayasa teknologis terhadap eksistensi manusia sendiri. Pengembangan SDM pada era global hendaknya lebih diutamakan, karena pada kurun-kurun waktu tersebut penerapan teknologi super canggih telah merambah dalam segala sisi kehidupan manusia. Kalau kita tidak mengantisipasinya, maka posisi manusia akan tergeser. Jumlah tenaga kerja yang besar tidak memperoleh kesempatan, persaingan makin ketat karena lapangan kerja yang tersedia lebih banyak diisi oleh mesin-mesin/robot yang secara nyata lebih praktis dan efisien dibanding tenaga manusia.
Teknologi sebagai sumber daya pembangunan yang lain memang menjadi penting pula belakangan ini. Namun perkembangan dan pemanfaatan teknologi itu sendiri sangat tergantung pada manusia. Pengalaman-pengalaman negara maju seperti Jerman, Inggris, Perancis, Amerika Serikat, serta negara-negara industry baru – seperti Korea Selatan dan Taiwan – menunjukkan bahwa pertumbuhan mereka sebagian mereka besar didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.

Strategi Pengembangan SDM

       Strategi pengembangan SDM pada dasarnya tidak hanya melalui pendidikan dan pengembangan keterampilan, namun ada banyak cara untuk mengembangkannya. Strategi pengembangan SDM menurut Jons, 1928 dalam Sarwono, 1993, antara lain :
1. Melalui pelatihan.
Pelatihan bertujuan untuk mengembangkan individu dalam bentuk peningkatan keterampilan, pengetahuan dan sikap.
2. Pendidikan.
Pengembangan SDM melalui pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja, dalam arti pengembangan bersifat formal dan berkaitan dengan karir.
3. Pembinaan.
Pembinaan bertujuan untuk mengatur dan membina manusia sebagai sub sistem organisasi melalui program-program perencana dan penilaian, seperti man power planning, performance apparaisal, job analytic, job classification dan lain-lain.
4. Recruitment.
Recruitment ini bertujuan untuk memperoleh SDM sesuai klasifikasi kebutuhan organisasi dan sebagai salah satu alat organisasi dalam pembaharuan dan pengembangan.
5. Melalui Perubahan sistem.
Perubahan sistem memiliki tujuan untuk menyesuaikan sistem dan prosedur organisasi sebagai jawaban untuk mengantisipasi ancaman dan peluang faktor eksternal.
Dalam pengembangan SDM tidak boleh dilakukan secara sembarangan karena hal ini menyangkut kualitas SDM untuk sebuah organisasi atau perusahaan. SDM yang berkualitas akan membantu perusahaan untuk dapat lebih berkembang dan mencapai tujuan perusahaan.

KESIMPULAN
  1. Indonesia harus memperkuat pengembangan SDMnya dimulai memperkuat budaya lokal yang bisa menyaring serta melawan pengaruh globalisasi, serta memperkuat budaya lokal yang menjadi ciri bangsa kita dan menampilkannya di dunia Internasional sebagai kekuatan yang yang membedakan kita dengan negara lain.
  2. Dalam hubungan dengan pembangunan berkelanjutan, pengembangan SDM Indonesia harus mendapat perhatian yang besar dari pemerintah dan juga seluruh stackholder tidak terkecuali juga seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
  3. Pemerintah harus memperkuat sistem pendidikan beserta muatan kurikulumnya yang merupakan faktor yang sangat mempengaruhi pengembangan SDM Indonesia disamping penguatan sektor kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan.



DAFTAR PUSTAKA



No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.