Oleh: Nadia Amira Hapsari
ABSTRAK
Sumber daya manusia (SDM) merupakan
faktor penting dalam usaha mencapai kemajuan dan kesejahteraan suatu bangsa. SDM
Indonesia yang berupa jumlah penduduk yang besar, lebih merupakan beban
pembangunan dari pada sebagai modal pembangunan karena belum dimanfaatkan
secara optimal, karena kualitas yang masih rendah.
Kualitas SDM ini tercermin
dari tingkat pendidikan, tingkat produktivitas, dan tingkat kreativitas yang
rendah. Rendahnya kualitas SDM ini berimplikasi pada rendahnya nilai upah dan
eksploitasi tenaga kerja Indonesia (TKI) secara tidak manusiawi. Sayangnya
dalam usaha memenuhi kebutuhan industri, pembangunan SDM ini seringkali mengarah
ke gejala dehumanisasi. Kebutuhan ketenagakerjaan di era global berupa tenaga
kerja berkemampuan tinggi dengan spesialisasi tertentu ditambah kemampuan
bahasa asing dan etos kerja yang tinggi.
Keywords: SDM, kualitas SDM, etos kerja
PERMASALAHAN
Sejalan dengan perkembangan jaman,
roda pembangunan berjalan terus untuk mencapai titik harapan yang selalu
bergeser sesuai dengan perubahan kebutuhan dan perkembangan situasi.
Pembangunan dalam kapasitanya sebagai usaha manusia untuk meningkatkan taraf kesejahteraan
hidup ternyata dari masa ke masa cenderung kepada aspek yang mudah dilihat
hasilnya atau aspek fisik. Dengan kata lain, faktor manusia (pemberdayaan)
sendiri sering terpinggirkan, sehingga tidak jarang dijumpai di banyak tempat,
bahwa pembangunan semakin menyeret manusia kepada krisis moral dan mereduksi
eksistensi manusia sendiri (dehumanisasi).
Pengembangan SDM pada dasarnya
mencakup dua persoalan besar. Dalam hal ini selain perlunya pengembangan
potensi kemanusiaan seperti intelektualitas dan kecerdasan yang dikembangkan
melalui prinsip-prinsip teknokratis, juga perilaku yang dapat mendatangkan implikasi-implikasi
moral (seperti krisis humanisme). Jadi yang perlu digaris bawahi dari dua
persoalan tersebut adalah bahwa pengembangan sumber daya manusia menyangkut
masalah peningkatan kualitas manusia, sebagai tenaga kerja dan subjek
pembangunan serta implikasi rekayasa teknologis terhadap eksistensi manusia
sendiri. Pengembangan SDM pada era global hendaknya lebih diutamakan, karena
pada kurun-kurun waktu tersebut penerapan teknologi super canggih telah merambah
dalam segala sisi kehidupan manusia. Kalau kita tidak mengantisipasinya, maka
posisi manusia akan tergeser. Jumlah tenaga kerja yang besar tidak memperoleh
kesempatan, persaingan makin ketat karena lapangan kerja yang tersedia lebih
banyak diisi oleh mesin-mesin/robot yang secara nyata lebih praktis dan efisien
dibanding tenaga manusia.
Teknologi sebagai sumber daya
pembangunan yang lain memang menjadi penting pula belakangan ini. Namun
perkembangan dan pemanfaatan teknologi itu sendiri sangat tergantung pada
manusia. Pengalaman-pengalaman negara maju seperti Jerman, Inggris, Perancis,
Amerika Serikat, serta negara-negara industry baru – seperti Korea Selatan dan
Taiwan – menunjukkan bahwa pertumbuhan mereka sebagian mereka besar didukung
oleh sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.
Strategi Pengembangan SDM
Strategi pengembangan SDM pada dasarnya tidak hanya melalui
pendidikan dan pengembangan keterampilan, namun ada banyak cara untuk
mengembangkannya. Strategi pengembangan SDM menurut Jons, 1928 dalam Sarwono,
1993, antara lain :
1. Melalui pelatihan.
Pelatihan bertujuan untuk mengembangkan individu dalam
bentuk peningkatan keterampilan, pengetahuan dan sikap.
2. Pendidikan.
Pengembangan SDM melalui pendidikan bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan kerja, dalam arti pengembangan bersifat formal dan
berkaitan dengan karir.
3. Pembinaan.
Pembinaan bertujuan untuk mengatur dan membina manusia
sebagai sub sistem organisasi melalui program-program perencana dan penilaian,
seperti man power planning, performance apparaisal, job analytic, job
classification dan lain-lain.
4. Recruitment.
Recruitment ini bertujuan untuk memperoleh SDM sesuai
klasifikasi kebutuhan organisasi dan sebagai salah satu alat organisasi dalam
pembaharuan dan pengembangan.
5. Melalui Perubahan sistem.
Perubahan sistem memiliki tujuan untuk menyesuaikan sistem
dan prosedur organisasi sebagai jawaban untuk mengantisipasi ancaman dan
peluang faktor eksternal.
Dalam pengembangan SDM tidak boleh dilakukan secara
sembarangan karena hal ini menyangkut kualitas SDM untuk sebuah organisasi atau
perusahaan. SDM yang berkualitas akan membantu perusahaan untuk dapat lebih
berkembang dan mencapai tujuan perusahaan.
KESIMPULAN
- Indonesia harus memperkuat pengembangan SDMnya dimulai memperkuat budaya lokal yang bisa menyaring serta melawan pengaruh globalisasi, serta memperkuat budaya lokal yang menjadi ciri bangsa kita dan menampilkannya di dunia Internasional sebagai kekuatan yang yang membedakan kita dengan negara lain.
- Dalam hubungan dengan pembangunan berkelanjutan, pengembangan SDM Indonesia harus mendapat perhatian yang besar dari pemerintah dan juga seluruh stackholder tidak terkecuali juga seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
- Pemerintah harus memperkuat sistem pendidikan beserta muatan kurikulumnya yang merupakan faktor yang sangat mempengaruhi pengembangan SDM Indonesia disamping penguatan sektor kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.