Oleh : Ardhinata Bayu Kurniawan
1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Dalam
praktik sehari-hari, kita
tentukan beberapa istilah
yang mengandung pengertian yang
sama atau hampir
sama dengan manajemen
sumber daya manusia, dengna fokus atau penekanan yang agak
berbeda. Definisi-definisi itu antara lain:
Sikula
mendefinisikan administrasi personalia
(personnel administration) sebagai “penarikan, seleksi,
penempatan, indoktrinasi, pelatihan
dan pengembangan sumber
daya manusia (tenaga kerja) oleh dan di dalam sebuah perusahaan.
Mondy dan
Noe mendefinisikan manajemen
sumber daya manusia
(humam resource management) sebagai
pendayagunaan sumber daya
manusia untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Jadi, dari
sejumlah definisi yang
diungkapkan di atas,
manajemen sumber daya manusia
dapat diartikan sebagai
pendayagunaan sumber daya
manusia di dalam organisasi, yang
dilakukan melalui fungsi-fungsi
perencanan sumber daya
manusia, rekrutmen dan seleksi,
pengembangan sumber daya
manusia, perencanaan dan pengembangan karir, pemberian kompetensi
dan industrial. Perencanaan dan implementasi fungsi-fungsi ini
harus didukung oleh
analisis jabatan yang
cermat dan penilaian
kinerja yang objektif.
2. Tujuan Manjemen Sumber Daya Manusia
(MSDM)
Tujuan umum manajemen sumber daya manusia adalah
mengoptimalkan kegunaan (yakni, produktivitas) semua pekerja dalam
sebuah organisasi. Dalam
konteks ini, produktifitas diartikan
sebagai nisbah keluaran
(output) sebuah perusahaan
(barang dan jasa) terhadap
masuknya (manusia, modal,
bahan-bahan, energi). Sementara
itu tujuan khusus sebuah
departemen seumber daya
manusia adalah membantu
para manajer lini, atau
manajer-manajer fungsional yang
lain, agar dapat
mengelola para pekerja
itu secara lebih efektif.
Dalam konteks
ini, seorang manajer sumber
daya manusia adalah seseorang
yang lazimnya bertindak dalam kapasitas sebagai staf, yang bekerja sama
dengan para manajer lain untuk membantu
mereka dalam menangani
maslah-masalah sumber daya
manusia. Jadi pada dasarnya, semua manajer bertanggung jawab atas pengelolaan
karyawan di unit kerjanya
masing-masing. Dalam praktiknya,
diperlukan semacam pembagian
peran dan tanggung jawab
dalam kegiatan-kegiatan operasional
pengelolaan SDM antara
manajer SDM yang memiliki kepakaran manajemen SDM dan menajer-manajer lain yang sehari-hari
mengelola para bawahan atau anggota unit kerja.
Untuk mendukung para
pimpinan yang mengoperasikan departemen-departemen atau unit-unit
organisasi dalam perusahaan
sehingga manajemen SDM
harus memiliki sasaran :
1. 1. Sasaran
Manajemen Sumber Daya Manusia
Kalangan manajer
dan departemen SDM
berusaha untuk mencapai
tujuan mereka dengan menenuhi
sasaran-sasarannya.
Sasaran SDM tidak
hanya perlu merefleksikan keinginan
manajemen senior, tetapi
juga harus menetralisir
berbgai tantangan dari organisasi,
fungsi SDM, masyarakat,
dan orang orang-orang
yang dipengaruhi. Kegagalan untuk membuat seperti itu bias merugikan
kinerja, keuntungan dan bahkan eksistensi perusahaan. Tantangan ini
menegaskan empat sasaran
yang relatif umum
bagi manajemen SDM dan membentuk
sebuah kerangka masalah yang sering ditemui dalam perusahaan. Sasaran
perusahaan, Sasaran fungsional, Sasaran social, Sasaran pribadi karyawan.
2.
2. Aktivitas
manajemen sumber daya manusia
Untuk mencapai
tujuan sasarannya, departemen
SDM membantu para
pimpinan memperoleh, mengembangkan, memanfaatkan, mengevaluasi, dan
mempertahankan, jumlah dan jenis
hak karyawan. Bila
sasaran – sasaran
ini dipenuhi, maka
tujuan manajemen SDM dicapai
melalui orang-orang yang
memberikan andil atas
strategi perusahaan dan tujuan efektivitas dan efisiensi menyeluruh.
Karena alas an-alasan ini, para
eksekutif SDM memainkan
peran yang semakin
penting dalam memediasi perusahaan-perusahaan lokal maupun
global.
3. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
(MSDM)
Sudah merupakan
tugas manajemen SDM
untuk mengelola menusia
seefektif mungkin agar diperoleh suatu satuan SDM yang merasa puas dan
memuaskan. Manajemen SDM merupakan bagian dari manajemen umum yang memfokuskan
diri pada SDM. Adapun fungsi-fungsi manajemen SDM, seperti halnya fungsi
manajemen umum, yaitu:
1.
Fungsi
Manajerial
Perencanaan
(planning);
Pengorganisasian
(organizing);
Pengarahan
(directing);
Pengendalian
(controlling).
2.
Fungsi
Operasional
Pengadaan
tenaga kerja (SDM);
Pengembangan;
Kompetensi;
Pengintegrasian;
Pemeliharaan.
Fungsi-fungsi
MSDM mungkin akan
dijumapi ada beberapa
perbedaan dalam berbagai literatur,
hal ini sebagai
akibat sudut pandang,
akan tetapi dasar pemikiran relatif sama.
Aspek lain dari
MSDM adalah peranannya
dalam mencapai tujuan
perusahaan secara terpadu.
4. Peranan Strategis Manajemen Sumber Daya
Manusia (MSDM)
Peranan manajemen sumber daya manusia dalam
menjalankan aspek sumber daya manusia, harus dikelola dengan baik sehingga kebijakan
dan praktik dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan perusahaan, yang
meliputi kegiatan antara lain:
1. melakukan analisis jabatan
(menetapkan karakteristik pekerjaan
masing-masing SDM);
2. merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan merekrut
calon pekerja;
3. meyeleksi calon pekerja;
4. memberikan pengenalan dan penempatan pada
karyawan baru;
5. menetapkan upah, gaji dan cara memberikan
kompetensi;
6. memberikan insentif dan kesejahteraan;
7. melakukan evaluasi kinerja;
8. mengkomunikasikan, memberikan penyuluhan,
menegakan disiplin kerja;
9. memberikan pendidikan, pelatihan dan
pengembangan;
10.
membangun komitmen kerja;
11.
memberikan keselamatan kerja;
12.
memberikan jaminan kesehatan;
13.
menyelesaikan perselisihan perburuhan;
14.
menyelesaikan keluhan dan relationship karyawan.
Ada
beberapa peran dan pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia antara lain:
1. Peran
administrasi manajemen sumber daya manusia
Peran ini difokuskan pada pemprosesan dan penyimpanan
data, meliputi penyimpanan database dan
arsip pegawai, proses
klaim keuntungan, kebijakan organisasi tentang
program pemeliharaan dan
kesejahteraan pegawai, pengumpulan dokumen, dan sebagainya. Namun
hal ini menumbulkan anggapan bahwa sumber daya manusia hanya sebafai alat
pengumpul kertas atau dokumen saja. Jika hanya peran administrasi seperti
ini maka sumber daya manusia hanya
dipandang dari dimensi
klerikal dan kontributor
administrasi hierarki bawah
pada organisasi. Peran organisasi pada
beberapa organisasi dilakukan
oleh pihak ketiga dari
luar organisasi (outsourcing) daripada
dilakukan sendiri oleh organisasi. Bahkan teknologi semakin berperan besar dan dilibatkan dalam mengotomatisasikan pekerjaan yang
bersifat administratif.
2. Peran
operasional manajemen sumber daya manusia
Peranan lini lebih bersifat teknis, meliputi
pemrosesan lamaran pekerjaan, proses seleksi dan wawancara, kepatuhan terhadap
kebijakan peraturan, peluang bekerja dan kondisi baik, pelatihan dan
pengembangan, program K3, dan sistem kompetensi. Baik aktifitas yang harus
dilakukan dan melibatkan koordinasi dengna para manajer dan supervisor di semua
jenjang organisasi. Penekanan pada operasional masih
banyak terjadi di
beberapa organisasi sebab
keterbatasan kemampuan
individu dan penolakan
manajemen puncak terhadap
peran sumber daya manusia yang
makin besar.
3. Peran
strategis manajemen sumber daya manusia
Keunggulan
kompetitif dari unsur
sumber daya manusia
merupakan kelebihan yang dimiliki
oleh peran ini.
Peran ini strategis
menekankan bahwa orang-orang dalam
organisasi merupakan sumber
daya yang penting
dan investasi organisasi yang
besar. Agar sumber
daya manusia dapat
berperan strategis maka harus
fokus pada masalah-masalah dan
implikasi sumber daya manusia jangka panjang. Bagaimana perubahan kependudukan tenaga kerja
dan kekurangna tenaga kerja akan mempengaruhi organisasi dan cara apa yang akan
dipergunakan untuk menyiasati masalah kekuarangan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Sjafri
Mangkuprawira., Dr., Ir., Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, Ghalia
Indonesia, 2003.
Achmad
S. Rukky, Meningkatkan SDM yang berkualitas, 2003.
Simamora,
Henry, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta, Penerbitan, STIE YKPN, 1995.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.