Kompensasi
Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia
Kompensasi adalah segala
sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka.
Kompensasi bisa berbentuk uang, barang langsung maupun barang tidak langsung
yang diterima karyawan sebagai imbalan atau jasa yang diberikan pada
perusahaan. Serta kompensasi tambahan finansial atau non finansial yang
diberikan berdasarkan kebijaksanaan perusahaan terhadap semua karyawan dan
usaha meningkatkan kesejahteraan mereka seperti tunjangan hari raya dan uang
pensiun. Sebagian besar masyarakat khususnya karyawan menganggap kompensasi
sangat penting, sebab besarnya kompensasi bagi mereka mencerminkan ukuran nilai
karya mereka diantara para karyawan itu sendiri, keluarga dan masyarakat.
Tujuan dan Fungsi
Kompensasi
Secara umum kompensasi
memiliki beberapa tujuan, diantaranya:
1.Memperoleh Personalia
Yang Qualified
Dalam penarikan karyawan,
biasanya calon pekerja yang memiliki kemampuan yang cakap dalam bekerja akan
lebih tertarik pada kompensasi yang lebih tinggi maka disinilah peran pengusaha
untuk Kompensasi perlu ditetapkan cukup tinggi untuk menarik para pelamar
tersebut. Seain itu untuk karyawan yang sudah bekerja maka kompensasi tinggi
akan mendorong karyawan untuk bekerja lebi baik.
2.Mempertahankan Para
Karyawan Yang Ada Sekarang
Apabila kita menginginkan
kayawan baik kita tidak keluar atau berpindah ke perusahaan lain maka tingkat
kompensasi harus dijaga agar tetap kompetitif
3.Menjamin Keadilan
Administrasi pengupahan
dan penggajian berusaha untuk memenuhi prinsip keadilan. Keadilan atau
konsistensi internal dan eksternal sangat penting diperhatikan dalam penentuan
tingkat kompensasi.
4.Menghargai Perilaku Yang
Diinginkan
Kompensasi seharusnya
mendorong perilaku-perilaku yang diinginkan untuk kemajuan perusahaan. Prestasi
kerja yang baik, pengalaman, kesetiaan, tanggung jawab baru dan
perilaku-perilaku lain dapat dihargai melalui rencana kompensasi yang efektif.
5.Mengendalikan
Biaya-biaya
Suatu program kompensasi
yang rasional membantu organisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan sumber
daya manusianya pada tingkat yang layak untuk bekerja, Tanpa struktur pengupahan dan penggajian
sistematik organisasi dapat membayar kurang (underpay) atau lebih (overpay)
kepada para karyawannya.
2. Sistem kompensasi
Beberapa sistem kompensasi
yang biasa digunakan adalah :
a.Sistem Prestasi
Pengupahan dengan cara ini
mengaitkan secara langsung antara besarnya upah dengan prestasi kerja yang
ditujukan oleh karyawan yang bersangkutan. Sedikit banyaknya upah tersebut
tergantung pada sedikit banyaknya hasil yang dicapai karyawan dalam waktu tertentu.
b.Sistem Waktu
Besarnya kompensasi
dihitung berdasarkan standar waktu seperti Jam, Hari, Minggu, Bulan. Besarnya
Upah ditentukan oleh lamanya karyawan melaksanakan atau menyelesaikan suatu
pekerjaan. Umumnya cara ini digunakan bila ada kesulitan dalam menerapkan cara
pengupahan berdasarkan prestasi.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kompensasi
1. Faktor Intern
Organisasi
Faktor intern organisasi
yang mempengaruhi besarnya kompensasi adalah:
•Dana Organisasi
Terhimpunnya dana tentunya
sebagai akibat prestasi-prestasi kerja yang telah ditujukan oleh karyawan. Maka
Makin besarnya prestasi kerja maka makin besar pula keuntungan
organisasi/perusahaan. Besarnya keuntungan perusahaan akan memperbesar himpunan
dana untuk kompensasi, maka pelaksanaan kompensasi akan makin baik. Begitu pula
sebaliknya.
•Serikat pekerja
Para pekerja yang
tergabung dalam seikat pekerja juga dapat mempengaruhi pelaksanaan atau
penetapan kompensasi dalam suatu perusahaan. Serikat pekerja dapat menjadi
simbol kekuatan pekerja di dalam menuntut perbaikan nasib. Keberadaan serikat
pekerja perlu mendapatkan perhatian atau perlu diperhitungkan oleh pihak
manajemen.
2. Faktor Pribadi Karyawan
a.Produktivitas kerja
b.Posisi dan Jabatan
besar tanggung jawabnya,
maka semakin tinggi pula kompensasi yang diterimanya.
c.Pendidikan dan
Pengalaman
d.Jenis dan Sifat
Pekerjaan
3. Faktor Ekstern
a.Penawaran dan Permintaan
kerja
Mengacu pada hukum ekonomi
pasar bebas, kondisi dimana penawaran (supply) tenaga kerja lebih dari
permintaan (demand) akan menyebabkan rendahnya kompensasi yang diberikan.
Sebaiknya bila kondisi pasar kerja menunjukkan besarnya jumlah permintaan
tenaga kerja sementara penawaran hanya sedikit, maka kompensasi yang diberikan
akan besar. Besarnya nilai kompensasi yang ditawarkan suatu organisasi
merupakan daya tarik calon pegawai untuk memasuki organisasi tersebut. Namun
dalam keadaan dimana jumlah tenaga kerja lebih besar dari lapangan kerja yang
tersedia, besarnya kompensasi sedikit banyak menjadi terabaikan.
b.Biaya hidup
Besarnya kompensasi
terutama upah/gaji harus disesuaikan dengan besarnya biaya hidup (cost of
living). Yang dimaksud biaya hidup disini adalah biaya hidup minimal. Paling
tidak kompensasi yang diberikan harus sama dengan atau diatas biaya hidup
minimal. Jika kompensasi yang diberikan lebih rendah dari biaya hidup minimal,
maka yang terjadi adalah proses pemiskinan bangsa.
c.Kebijaksanaan Pemerintah
Sebagai pemegang kebijakan, pemerintah
berupaya melindungi rakyatnya dari kesewenang-wenangan dan keadilan. Dalam kaitannya
dengan kompensasi, pemerintah menentukan upah minimum, jam kerja/hari, untuk
pria dan wanita, pada batas umur tertentu. Dengan peraturan tersebut pemerintah
menjamin berlangsungnya proses pemakmuran bangsa hingga dapat mencegah
praktek-praktek organisasi yang dapat memiskinkan bangsa.
d.Kondisi Perekonomian
Nasional
Kompensasi yang diterim oleh pegawai di
negara-negara maju jauh lebih besar dari yang diterima negara-negara berkembang
dan atau negara miskin. Besarnya rata-rata kompensasi yang diberikan oleh
organsasi-organisasi dalam suatu negara mencerminkan kondisi perekonomian
negara tersebut dan penghargaan negara terhadap sumber daya manusianya.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.