Oleh: Sumaryono
Kepuasan
kerja karyawan merupakan masalah penting yang diperhatikan dalam hubungannya
dengan produktivitas kerja karyawan dan ketidakpuasan sering dikaitkan dengan
tingkat tuntutan dan keluhan pekerjaan yang tinggi. Pekerja yang memiliki
tingkat ketidakpuasan tinggi lebih memungkinkan untuk melakukan sabotase.
Robbins
& Judge (2011) mendefinisiksan kepuasan kerja sebagai perasaan positif pada
suatu pekerjaan, yang merupakan dampak atau hasil evaluasi dari berbagai aspek
pekerjaan tersebut. Kepuasan kerja merupakan penilaian dan sikap karyawan
terhadap pekerjaannya dan berhubungan dengan lingkungan kerja, jenis pekerjaan,
hubungan antar rekan kerja, dan hubungan sosial di tempat kerja. Secara
sederhana kepuasan kerja atau job satisfaction adalah suatu hal yang membuat
seseorang menyenangi pekerjaannya.
1.
Gaji/kompensasi
Gaji
lebih banyak menyebabkan ketidakpuasan, dan jarang orang yang mengekspresikan
kepuasan kerjanya dengan sejumlah uang yang diperolehnya.
2.
Kedudukan
Umumnya
manusia beranggapan bahwa seseorang yang bekerja pada pekerjaan yang lebih
tinggi akan merasa lebih puas daripada karyawan yang bekerja pada pekerjaan
yang lebih rendah. Pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa hal tersebut
tidak selalu benar, akan tetapi perubahan dalam tingkat pekerjaanlah yang
mempengaruhi kepuasan kerja.
3.
Jaminan
finansial dan jaminan sosial
Masalah
finansial dan jaminan sosial kebanyakan berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
4.
Umur
Dinyatakan
bahwa ada hubungan antara kepuasan kerja dengan umur karyawan. Umur diantara 25
tahun sampai 34 tahun dan umur 40 sampai 45 tahun adalah merupakan umur umur
yang bisa menimbulkan rasa kurang puas terhadap pekerjaan.
5.
Kesempatan
untuk maju
Dalam
hal ini ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh pengalaman dan peningkatan
kemampuan selama kerja.
6.
Perusahaan
dan manajemen
Perusahaan
dan manajemen yang baik adalah yang mampu memberikan situasi dan kondisi kerja
yang stabil. Faktor ini menentukan kepuasan kerja karyawan.
7.
Pengawasan
atau supervisi
8.
Faktor
intrinsik dari pekerjaan
9.
Kondisi
kerja
10. Komunikasi
Komunikasi
yang lancar antar karyawan dengan pihak manajemen banyak dipakai alasan untuk
menyukai jabatannya. Dalam hal ini adanya kesediaan pihak atasan untuk mau
mendengar, memahami dan mengakui pendapat ataupun prestasi karyawannya sangat
berperan dalam menimbulkan rasa puas terhadap kerja.
11. Fasilitas
Berdasarkan
indikator yang menimbulkan kepuasan kerja tersebut dapat dipahami sikap
individu terhadap pekerjaan yang dilakukan. Setiap individu akan memiliki
tingkat kepuasan yang berbeda beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada
dirinya. Hal ini disebabkan adanya perbedaan persepsi dalam masing masing
individu. Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan
individu tersebut maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan. Oleh
karena itu, sumber kepuasan seorang karyawan secara subyektif menentukan
bagaimana pekerjaan yang dilakukan memuaskan.
DAFTAR
PUSTAKA
Gomez, L.R, Balkin,
D.B., Cardy, R.L. 2012. Managing Human
Resources. Pearson Education: USA.
Marwansyah. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Alfabeta:
Bandung.
Robbins, S.P. dan
Judge, T. 2011. Organizational Behaviour 14th ed. Prentice Hall: New Jersey.
Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana
Predana Media: Jakarta.
Wardani,
E.S. 2009. Pengaruh Kompensasi, Keahlian
dan Motivasi Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT Pembangkitan Jawa
Bali Unit Pembangkitan Muara Tawar. Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma.
Wulansari,
Puspita., Andre, H.D., Arif, P.P. 2014. Pengaruh
Kompensasi terhadap Motivasi Karyawan di Departemen Sumber Daya Manusia PLN
Kantor Distribusi Jawa Barat dan Banten. Jurnal Manajemen Indonesia vol.14
no 2.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.