DAMPAK SUKSESI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Oleh:
Adrina Wita Hilderia S
ABSTRAK
Perencanaan SDM merupakan fungsi
utama yang harus dilaksanakan dalam organisasi,guna menjamin tersedianya tenaga
kerja yang tepat untuk menduduki berbagai posisi,jabatan,dan pekerjaan yang
tepat pada waktu yang tepat
Tujuan Perencanaan SDM :
1. Untuk menentukan kualitas dan kuantitas karyawan yang akan mengisi semua
jabatan dalam perusahaan
2. Untuk menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini maupun masa
depan,sehingga setiap pekerjaan ada yang mengerjakannya.
3. Untuk menghindari terjadinya mismanajemen dan tumpang tindih dalam
pelaksanaan tugas
4. Untuk mempermudah koordinasi,integrasi,dan sinkronisasi (KIS) sehingga
diharapkan produktivitas kerja meningkat.
5. Untuk menghindari kekurangan atau kelebihan karyawan.
6. Untuk menjadi pedoman dalam menetapkan program
rekrut,seleksi,pengembangan,kompensasi,pengintegrasian,pemeliharaan,kedisiplinan,dan
pemberhentian karyawan
7. Menjadi pedoman dalam melaksanakan mutasi (vertikal atau horisontal) dan
pensiun karyawan
8. Menjadi Dasar dalam melakukan penilaian pegawai.
Lima fase proses perencanaan SDM :
1. Mengidentifikasi isu bisnis yang utama;
Fase pertama dalam perencanaan SDM ialah mengumpulkan data untuk
mempelajari dan memahami semua aspek lingkungan organisasi. Ini membantu
organisasi mengantisipasi dan merencanakan isu yang munculdari kondisi yang
stabil maupun dinamis contohnya perencanaan untuk kompetensi global yang
semakin meningkat berdasarkan biaya dapat melibatkan pertimbangan produktivitas
dari pekerja yang ada sekarang dan kemungkinan produktivitas yang akan
datang.Bila perusahaan berusaha meningkatkan pendapatannya sebesar 10 persen
setiap tahun dalam jangka waktu 5 tahun,perusahaan mungkin membutuhkan karyawan
yang lebih banyak.
PEMBAHASAN
Proses Perencanaan SDM
1. Meramalkan kebutuhan akan SDM pada masa yg akan datang ;
a. Perencanaan Status Quo
Perencanaan status quo adalah perencanaan yang menganggap bahwa keadaan
keadaan tetap pada suatu saat tertentu.Pendekatan ini merupakan pendekatan
paling sederhana untuk meramalkan kebutuhan SDM pada masa yang akan
datang,dengan menganggap bahwa persediaan tenaga kerja yang sudah ada akan
cukup untuk waktu ramalan.
b. Petunjuk praktis
Petunjuk praktis dapat digunakan untuk meramalkan kebutuhan SDM yang
berubah
Contoh : suatu perusahaan menggunakan penyusunan tenaga kerja antara tenaga
produksi dengan supervisor denga perbandingan 1 : 8, karena perbandingan ini
telah sukses pada waktu yang lalu. Dengan demikian jika diramalkan perusahaan
akan mengambil tenaga produksi sebanyak 96 orang maka akan mengakibatkan
perubahan tenaga kerja supervisor produksi hingga 12 orang.
c. Peramalan unit
Ramalan ini dapat digunakan untuk membuat ramalan ramalan jangka pendek.
Pendekatan peramalan unit dapat dilaksanakan baik secara informal maupun
formal.
Pendekatan informal mengharuskan setiap manajer atau supervisor membuat
suatu pernyataan tentang jumlah karyawan baru yang diperlukan untuk mengisi
tiap jabatan yang diperkirakan terdapat lowongan atau memerlukan tambahan
karyawan.
Pendekatan formal mengharuskan para manajer menanggapi suatu daftar
pertanyaan yang memuat hal hal mengenai hakikat jabatan jabatan yang akan
datang dan persyaratan persyaratannya.
Jumlah lowongan yang mungkin terjadi dalam tiap jenis jabatan dan apakah
lowongan jabatan tersebut dapat diisi dari dalam organisasi melalui
pelatihan,promosi,pemindahan, atau apakah harus direkrut dari luar.
d. Metode Delphi
Metode delphi mengandalkan pendapat pendapat ahli dalam membuat ramalan
ramalan jangka panjang. Metode Delphi memberikan suatu metode untuk mendapatkan
kesepakatan mengenai faktor faktor yang mempengaruhi arah organisasi yang akan
datang dan kebutuhan akan SDM.
e. Skenario
Skenario adalah suasana diskriptif yang memungkinkan para perencana untuk
mempertimbangkan beberapa gabungan faktor,guna meramalkan kebutuhan SDM untuk
setiap keadaan tertentu. Misalnya : dibuat skenario untuk 3 kondisi lingkungan
yang berbeda beda
· Skenario pertama menganggap bahwa kondisi kondisi lingkungan untuk empat
tahun mendatang akan mengandung resesi,datangnya pesaing baru dan adanya
kemajuan kemajuan teknologi yang mengharuskan adanya perubahan dalam proses
produksi.
· Skenario kedua untuk periode empat tahun mendatang menganggap datangnya
perencanaan pesaing baru,dan perubahan perubahan teknologi memerlukan beberapa
perubahan,tetapi tidak ada resesi.
· Skenario ketiga,untuk jangka waktu yang sama mungkin menggambarkan suatu
situasi yang tidak resesi,tidak ada perusahaan pesaing,dan hanya sedikit
kemajuan teknologi.
Pendekatan skenario ini berguna untuk membuat ramalan ramalan kebutuhan SDM
untuk jangka waktu menengah dan jangka waktu panjang.
KESIMPULAN
Pengembangan adalah proses persiapan individu individu untuk memikul
tangggung jawab yang berbeda atau lebih tinggi di dalam organisasi,biasanya
berkaitan dengan peningkatan kemampuan intelektual atau emosional yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan yang lebih baik. Pengembangan
(development) mengarah pada kesempatan kesempatan belajar (learning
opportunities) yang didesain guna membantu pengembangan para pekerja.
Pengembangan mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dibandingkan dengan
pelatihan.
Pelatihan adalah serangkaian aktivitas yang diprogram untuk meningkatkan
keahlian keahlian,pengetahuan,pengalaman,atau pembahasan sikap seorang
individu. Di dalam pelatihan ini juga merupakan penciptaan suatu lingkungan
dimana karyawan dapat memperoleh dan mempelajari
sikap,kemampuan,keahlian,pengetahuan dan prilaku spesifik yang berkaitan dengan
pekerjaan atau performansi kerja.
Pelatihan dan Pengembangan adalah istilah istilah yang kadang kadang
digunakan secara bergantian. Secara tradisional,pengembangan dilihat sebagai
kegiatan yang biasanya diasosiasikan dengan para manajer yang mempunyai
pandangan tentang masa depan. Sebaliknya,pelatihan mengandung perhatian yang
lebih segera dan diasosiasikan dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan
karyawan non manajerial dalam pekerjaan mereka saat ini.
Pembedaan demikian bisa dianggap terlalu menyederhanakan masalah didalam
era yang ditandai dengan pengembangan HRM,karena pengembangan karyawan secara
keseluruhan dianggap krusial. Pengembangan ini dicerminkan dalam komitmen
terhadap multiskilling dan mode operasi (cara kerja yang fleksibel).Telah
muncul pemahaman bahwa sumber daya manusia itu berharga dan harus dikembangkan
jika organisasi ingin tetap mempekerjakan dan tetap mengharapkan komitmen
mereka saat bekerja.Harus diingat bahwa para manajer sekalipun perlu senantiasa
dilatih karena mereka juga membutuhkan keterampilan atau kemampuan
operasional,terlepas dari kualitasnya (misalnya kreativitas,sintesis,kemampuan
abstraksi,pengembangan pribadi,yang diasosiasikan dengan pengembangan
manajemen.
Dari uarian tersebut adalah masuk akal bila pelatihan dan pengembangan
dianggap interaktif (timbal balik),saling melengkapi.Dengan demikian adalah
langkah yang masuk akal bagi organisasi untuk menghasilkan pengembangan sumber
daya manusia (misalnya pelatihan dan pengembangan) yang akan dimasukkan dalam
rencana pemberdayaan karyawan (misalnya seleksi) dan rencana strategis
organisasi secara keseluruhan sehingga pelatihan dan pengembangan karyawan
bukanlah merupakan sebuah pilihan,melainkan bagian intrinsik dari praktek HRM
dan investasi pada manusia.
DAFTAR PUSTAKA
- http://msdmperusahaan.blogspot.co.id/2010/08/perencanaan-dan-pengembangan-sdm.html
- http://chefkrendo-hotelier.blogspot.co.id/2009/10/rencana-suksesi-yang-efektif_25.html
- http://dokumen.tips/documents/perencanaan-suksesi.html
- http://www.pemimpinunggul.com/succession_planning.html
- http://humancapitaljournal.com/7-cara-agar-perencanaan-suksesi-efisien/
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.