Friday, March 25, 2016

Proses Seleksi


1. Definisi dan Tujuan Seleksi
      Seleksi adalah usaha pertama yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh karyawan yang kualifikasi dan kompeten yang akan menjabat serta mengerjakan semua pekerjaan pada perusahaan.

Tujuan Seleksi tersebut diantaranya :
·         Menjamin perusahaan memiliki karyawan yang tepat untuk suatu jabatan/ pekerjaan.
·         Memastikan keuntungan investasi SDM perusahaan.
·         Mengevaluasi dalam mempekerjakan dan penempatan pelamar sesuai minat.
·         Memperlakukan pelamar secara adil dan meminimalkan deskriminasi.
·         Memperkecil munculnya tindakan buruk karyawan yang seharusnya tidak diterima.

 Menurut Veithzal Rivai (2008, 170), seleksi adalah kegiatan dalam manajemen SDM yang dilakukan setelah proses rekrutmen seleksi dilaksanakan. Hal ini berarti telah terkumpul sejumlah pelamar yang memenuhi syarat untuk kemudian dipilih mana yang dapat ditetapkan sebagai karyawan dalam suatu perusahaan. Proses pemilihan ini yang dinamakan seleksi.
Menurut Agus Sunyoto (2008, 48) seleksi adalah usaha menjaring dari mereka yang dianggap nantinya bisa menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang ditawarkan, mereka dianggap dapat memperlihatkan unjuk kerja yang diharapkan oleh para pimpinan organisasi.

2. Proses Seleksi
 Proses seleksi adalah urutan beberapa tahap dimana para pelamar harus melaluinya. Proses ini dirancang agar kandidat yang lolos dari seleksi sesuai dengan jabatan yang tersedia dari suatu pekerjaan. Untuk menjamin faktor-faktor yang perlu diperhitungkan dalam seleksi dipertimbangkan. Berikut tahap-tahap seleksi :
1.       Penerimaan Surat Lamaran
 Dalam proses seleksi dua arah, organisasi memilih karyawan sedangkan pelamar memilih jenis     pekerjaan yang dilamar. Seleksi dimulai ketika surat panggilan dilayangkan pada pelamar.             Organisasi dapat melihat keseriusan pelamar dalam menganggapi panggilan tersebut. Pelamar            akan datang ke perusahaan. Penampilan yang baik, sopan santun dan sifat-sifat lainnya dapat         dijadikan penilaian dalam seleksi
2.      Tes Seleksi Calon Karyawan
      Tes seleksi adalah alat yang digunakan untuk memperoleh calon karyawan yang sesuai dengan    jenis pekerjaan yang ditawarkan. Tes yang digunakan harus memiliki validitas yang akurat, artinya    nilai tes yang dihasilkan memiliki signifikan yang tinggi dengan performa pekerjaan yang                 ditawarkan atau relevan dengan kriteria lainnya. Tes juga harus memiliki sifat reabilitas yang           tinggi, artinya harus memiliki konsistensi yang tetap walau digunakan oleh berbagai individu. Terdapat berbagai jenis test karyawan, tetapi seorang recruiter harus mengetahui dengan persis       jenis test mana yang sesuai untuk digunakan dalam seleksi atau pekerjaan. Test tersebut yaitu :
a.       Test pengetahuan
Reabilitasinya lebih tinggi karena menentukan kemampuan informasi dan pengetahuan yang dimilikinya misalnya test matematika untk akuntan, test cuaca untuk pilot.
b.      Test Akademik
mengukur kemampuan dari pelamar untuk mengerjakan sebagian pekerjaan yang ditawarkannya, misalnya tes mengetik untuk mengisi tukang ketik.
c.       Test Kesehatan
Test kesehatan adalah test yang digunakan untuk mengetahui kesehatan dan kecelakaan yang pernah terjadi pada diri pelamar. apakah pelamar menggunakan obat-obatan misalnya melalui test urine atau darah. Test kesehatan sangat penting karena hubungannya dengan organisasi yaitu sebagai asuransi kesehatan yang harus dibayarkan oleh perusahaan, dibutuhkan kantor kesehatan setempat bagi karyawan di industri makanan, dan mengevaluasi apakah pelamar dapat tahan terhadap tekanan fisik dan mental.

3.     Wawancara Seleksi
 Seleksi interview adalah formal, pembicaraan yang dalam dan mengarah untuk mengevaluasi            pelamar. Interview pada dasarnya mencari jawaban dari 3 pertanyaan yaitu : apakh pelamar              dapat mengerjakan pekerjaannya; apakah pelamar akan mengerjakan pekerjaannya; bagaimana   membedakan antara sesama pelamar. Interview biasanya dilakukan satu lawan satu antara   interviewer dan pelamar, tetapi dapat pula dilakukan antara grup pelamar dengan satu atau dua       orang interviewer. Pertanyaan dapat terstruktur, tidak terstruktur, campuran, pemecahan   masalah, atau untuk menimbulkan stress.
4.    Cek Referensi
untuk mengetahui tipe dari pelamar, apakah orang baik, cocok bekerja, latar belakang            pendidikan, tempat pelamar pernah bekerja dan lain-lain maka perlu dicek latar belakang orang        tersebut melalui daftar riwayat hidup si pelamar. Dari hasil studi diketahui bahwa pengecekan   latar belakang pelamar ditujukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas pelamar (22%),                 verifikasi informasi (48%) dan mendapatkan data tambahan (30%)
5.      Wawancara oleh penyelia
Interview yang ditujukan untuk mengetahui lebih detail kemampuan dari pelamar karena     penyelia akan mengajukan pertanyaan yang lebih spesifik terhadap pekerjaan yang akan    dihadapinya. Supervisor diharapkan dapt menggali kompetensi, potensi, dan kelayakan lainnya       dari diri pelamar.
6.     Keputusan penerimaan
Akhir dari proses seleksi adalah kandidat diterima sebagai karyawan. Untuk memelihara         hubungan dengan masyarakat, sebaiknya bagi yang ditolak diberikan surat penolakan dan                 alasannya. File dari pelamar sebaiknya disimpan untuk digunakan jika ada lowongan baru yang perlu diisi.

Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi proses seleksi adalah hukum/peraturan, kecepatan pengambilan keputusan, hirarki organisasi, jumlah pelamar atau pasar tenaga kerja, jenis organisasi ( swasta, pemerintahan, organisasi nirlaba),   Masa percobaan. 
Pada dasarnya, proses rekrutmen dan seleksi disetiap perusahaan semua sama, hanya saja yang membedakan adalah jenis perusahaan seperti apakah tempat kita melamar. Apakah swasta atau pemerintahan.
DAFTAR PUSTAKA
Sihombing, S. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Perpustakaan Nasional : Penerbit IN MEDIA


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.