Tahapan Manajemen Kinerja Menurut
Williams (1998), terdapat empat tahapan utama dalam pelaksanaan manajemen
kinerja. Tahapan ini menjadi suatu siklus manajemen kinerja yang saling
berhubungan dan menyokong satu dengan yang lain.
- Tahap pertama: directing/planning. Tahap pertama merupakan tahap identifikasi perilaku kerja dan dasar/basis pengukuran kinerja. Kemudian, dilakukan pengarahan konkret terhadap perilaku kerja dan perencanaan terhadap target yang akan dicapai, kapan dicapai, dan bantuan yang akan dibutuhkan. Indikator-indikator target juga didefinisikan di tahap ini. Menurut Khera (1998), penentuan target/goal akan efektif bila mengadopsi SMART. SMART merupakan singkatan dari Spesific, Measureable, Achievable, Realistic, dan Timebound (dalam Ilyas, 2006, p. 28). Sebuah target harus jelas apa yang akan dicapai dan bagaimana mencapainya (spesific), terukur keberhasilannya (measureable) dan orang lain dapat memahami/melihat keberhasilannya. Target harus memungkinkan untuk dicapai, tidak terlalu rendah atau berlebihan (achievable), masuk akal dan sesuai kondisi/realita (realistic), serta jelas sasaran waktunya (timebound).
- Tahap kedua: managing/supporting. Tahap kedua merupakan penerapan monitoring pada proses organisasi.
- Tahap ketiga: review/appraising. Tahap ketiga mencakup langkah evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan flashback/review kinerja yang telah dilaksanakan.
- Tahap keempat: developing/rewarding. Tahap keempat berfokus pada pengembangan dan penghargaan.
PT.Mizuho Balimor Finance
memiliki manajemen kinerja yang baik secara struktural, dimana pada setiap
departemen memiliki porsinya masing - masing dalam mengemban tugas, dimana
setiap karyawan secara individual atau tim wajib memberikan kontribusi terbaik
untuk perusahaan.
Pada dasarnya perusahan memiliki
manajemen kinerja, dimana hal itu bertujuan untuk membentuk organisasi yang
terstruktur dan memiliki sistem operasi pekerjaan (SOP). Agar nantinya dalam
melakukan aktivitas kerja dapat terkontrol dalam pekerjaan, memiliki sistem
yang menunjang proses pekerjaan dengan baik, serta pemanfaatan pengeffesienan
waktu kerja lebih cepat dari pekerjaan sebelumnya.
Setiap tahunnya perusahan
pembiayaan harus mengevaluasi kinerja dari setiap departemen, serta keuntungan perusahaan,
dengan begitu perusahan akan dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan
pengembangan sistem yang lebih baik lagi untuk tujuan keberlangsunganya.
Dari hasil evaluasi yang baik
perusahaan akan meningkatkan kinerja dari setiap individu karyawan dengan kata
lain adanya peningkatan jabatan dari setiap karyawan serta isentif yang didapat
dan penigkatan bonus setiap tahunnya.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.