Kualitas manusia sebagai
tenaga kerja merupakan modal dasar dalam masa
pembangunan. Tenaga kerja yang berkualitas
akan menghasilkan suatu hasil kerja yang
merupakan sumber daya yang penting bagi
perusahaan, karena mereka mempunyai bakat,
tenaga dan kreativitas yang sangat dan
dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai
tujuannya. Sebaliknya Sumber Daya Manusia
juga mempunyai berbagai macam kebutuhan
yang ingin dipenuhinya. Keinginan para
karyawan untuk memenuhi kebutuhan inilah yang
dapat memotivasi seseorang untuk melakukan
sesuatu termasuk untuk melakukan
pekerjaan atau bekerja.
Pemberian kompensasi sangat
penting bagi karyawan, karena besar kecilnya
kompensasi merupakan ukuran terhadap prestasi
kerja karyawan, maka apabila sistem
kompensasi yang diberikan perusahaan cukup
adil untuk karyawan, akan mendorong
karyawan untuk lebih baik dalam melakukan
pekerjaannya dan lebih bertanggung jawab
atas masing-masing tugas yang diberikan
perusahaan. Tujuan kompensasi dilakukan
perusahaan antara lain untuk menghargai
prestasi karyawan, menjamin keadilan diantara
karyawan, mempertahankan pegawai, memperoleh
karyawan yang lebih bermutu, dan
sistem kompensasi haruslah dapat memotivasi
para karyawan. Oleh karena itu, kompensasi
merupakan faktor yang penting untuk dapat
bekerja lebih produktif dan berkualitas.
Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong
seseorang untuk melakukan suatu
aktivitas tertentu, oleh karena itu motivasi
sering kali diartikan pula sebagai faktor
pendorong perilaku seseorang. Setiap
aktivitas yang dilakukan seseorang pasti memiliki
sesuatu faktor yang mendorong aktivitas
tersebut. Oleh karena itu, faktor pendorong dari
seseorang untuk melakukan suatu aktivitas
tertentu pada umumnya adalah kebutuhan serta
keinginan orang tersebut. Kinerja perusahaan
dapat dinilai dari motivasi kerja
karyawannya. Motvasi kerja yang salah satunya
disebabkan oleh pemberian kompensasi
yang sesuai dapat terlihat dari kinerja karyawan
tersebut dalam menjalankan tugasnya. Jika
kompensasi lebih diperhatikan oleh perusahaan
maka diharapkan keahlian yang dimiliki
karyawan dan motivasi kerja dapat meningkat
sehingga kinerja karyawan dapat meningkat
juga. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis
seberapa besar kompensasi, keahlian, dan
motivasi
kerja mampu mempengaruhi prestasi kerja karyawan.
Menurut Singodimedjo dalam
tulisan Edy Sutrisno (2009), kompensasi adalah semua
balas jasa yang diterima seorang karyawan
dari perusahaannya sebagai akibat dari jasa atau
tenaga yang telah diberikannya pada
perusahaan tersebut. Kompensasi menurut Tohardi
dalam tulisan Edy Sutrisno (2009), bahwa
kompensasi dihitung berdasarkan evaluasi
pekerjaan,
perhitungan kompensasi berdasarkan evaluasi pekerjaan tersebut dimaksudkan.
untuk mendapatkan pemberian kompensasi yang
mendekati kelayakan (worth) dan keadilan
(equity).
Menurut Panggabean dalam tulisan Edy Sutrisno
(2009), kompensasi dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Kompensasi Langsung adalah kompensasi yang
langsung dirasakan olah
penerimanya, yakni berupa gaji, tunjangan,
insentif merupakan hak karyawan dan
kewajiban perusahaan untuk membayarnya.
a). Gaji adalah balas jasa yang dibayar
secara periodik kepada karyawan tetap serta
mempunyai jaminan yang pasti.
b). Tunjangan adalah kompensasi yang
diberikan perusahaan kepada para
karyawannya, karena karyawannya tersebut
dianggap telah ikut berpartisipasi
dengan baik dalam mencapai tujuan perusahaan.
c). Insentif adalah kompensasi yang diberikan
kepada karyawan tertentu, karena
keberhasilan prestasinya di atas standar.
2. Kompensasi Tidak Langsung adalah
kompensasi yang tidak dapat dirasakan secara
langsung oleh karyawan, yakni benefit dan services
(tunjangan
pelayanan). Benefit
dan services
adalah
kompensasi tambahan (financial atau non
financial) yang
diberikan berdasarkan kebijaksanaan
perusahaan terhadap semua karyawan dalam
usaha meningkatkan kesejahteraan mereka.
Seperti tunjangan hari raya, uang
pensiun, pakaian dinas, olah raga dan darma
wisata (family gathering).
Tujuan
Kompensasi
Tujuan pemberian kompensasi
kepada karyawan antara lain : menjamin sumber
nafkah karyawan beserta keluarganya,
meningkatkan prestasi kerja, meningkatkan harga
diri para karyawan, mempererat hubungan kerja
antar karyawan, mencegah karyawan
meninggalkan perusahaan, meningkatkan
disiplin kerja, efisiensi tenaga karyawan yang
potensial, perusahaan dapat bersaing dengan
tenaga kerja di pasar, mempermudah
perusahaan mencapai tujuan, melaksanakan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan perusahaan dapat memberikan teknologi
baru.
KEAHLIAN
Keahlian merupakan sesuatu
minat atau bakat yang harus dimiliki oleh seseorang,
dengan keahlian yang dimilikinya memungkinkan
untuk dapat menjalankan dan
menyelesaikan tugas-tugas secara baik dengan
hasil yang maksimal. Keahlian yang dimiliki
seseorang dapat diperoleh dari pendidikan
formal maupun non formal yang nantinya harus
terus menerus ditingkatkan. Salah satu sumber
peningkatan keahlian dapat berasal dari
pengalaman-pengalaman dalam bidang tertentu.
Pengalaman tersebut dapat diperoleh
Manajemen 2009 4
melalui proses yang bertahap, seperti
pelaksanaan tugas-tugas, pelatihan ataupun kegiatan
lainnya yang berkaitan dengan pengembangan
keahlian seseorang.
Hasibuan (2003) menyatakan bahwa keahlian
harus mendapat perhatian utama
kualifikasi seleksi. Hal ini yang akan
menentukan mampu tidaknya seseorang
menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan
kepadanya. Keahlian ini mencakup technical
skill,
human skill, conceptual skill, kecakapan untuk memanfaatkan kesempatan
serta
kecermatan penggunaan peralatan yang dimiliki
organisasi dalam mencapai tujuan.
Menurut Hasibuan (2003), dalam suatu program
pengembangan ditetapkan suatu sasaran,
proses, waktu dan metode pelaksanaannya.
Supaya lebih baik program itu harus dibuat
perencanaan terlebih dahulu, karena metode
pengembangan didasarkan pada tujuan yang
ingin dicapai. Lebih lanjut Hasibuan (2003)
menyatakan bahwa pertimbangan promosi
adalah kecakapan, orang yang cakap atau ahli
mendapat prioritas pertama dalam promosi.
Kecakapan adalah total dari semua keahlian
yang diperlukan untuk mencapai hasil yang
bisa dipertanggungjawabkan.
MOTIVASI
KERJA
Menurut I Gusti Ngurah
Gorda (2004), motivasi adalah serangkaian dorongan yang
dirumuskan secara sengaja oleh pimpinan
perusahaan yang ditujukkan kepada karyawan
agar mereka bersedia secara ikhlas melakukan
perilaku tertentu yang berdampak kepada
peningkatan kinerja dalam rangkaian
pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Motivasi kerja menurut J. Winardi
(2004), motivasi adalah suatu kekuatan
potensial yang ada didalam diri seseorang
manusia, yang dapat dikembangkannya sendiri
atau dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar
yang pada intinya berkisar sekitar imbalan
moneter dan imbalan non moneter, yang dapat
mempengaruhi hasil kinerjanya secara
positif atau secara negatif, hal mana
tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi
orang yang bersangkutan. Sedangkan Siagan
(2004), motivasi adalah daya pendorong yang
mengakibatkan seseorang atau organisasi mau
dan rela untuk mengerahkan kemampuannya
dalam bentuk keahlian atau keterampilan,
tenaga dan juga waktunya untuk
menyelenggarakan berbagai kegiatan yang
menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan
kewajibannya dalm rangka pencapaian tujuan
dan berbagai sasaran organisasi yang telah
ditentukan sebelumnya.
Motivasi dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang dapat dibedakan atas faktor intern
dan faktor ekstern dari seseorang. Menurut
Edy Sutrisno (2009:124) antara lain :
1) Faktor internal, meliputi keinginan untuk
dapat hidup, keinginan untuk dapat
memiliki, keinginan untuk memperoleh
penghargaan, keinginan untuk memperoleh
pengakuan dan keinginan untuk berkuasa.
2) Faktor eksternal, meliputi kondisi
lingkungan kerja, kompensasi yang memadai,
supervisi yang baik, adanya jaminan
pekerjaan, adanya penghargaan atas prestasi,
peraturan yang fleksibel, status dan tanggung
jawab.
Manajemen 2009 5
PRESTASI
KERJA
Menurut Bernardin dan
Russel dalam tulisan Edy Sutrisno (2009) memberikan
definisi tentang prestasi adalah catatan
tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi
pekerjaan tertentu atau kegiatan tertentu
selama kurun waktu tertentu. Prestasi kerja
menurut Byars dan Rue dalam tulisan Edy
Sutrisno (2009) mengartikan prestasi sebagai
tingkat kecakapan seseorang pada tugas-tugas
yang mencakup pada pekerjaannya.
Pengertian tersebut menunjukkan pada bobot
kemampuan individu di dalam memenuhi
ketentuan-ketentuan yang ada di dalam
pekerjaannya. Sedangkan prestasi kerja adalah hasil
upaya seseorang yang ditentukan oleh
kemampuan karakteristik pribadinya serta persepsi
terhadap perannya dalam pekerjaan itu.
Menurut Steers dalam tulisan Edy Sutrisno
(2009) mengemukakan, umumnya orang
percaya bahwa prestasi kerja individu
merupakan fungsi gabungan dari tiga faktor, yaitu :
1. Kemampuan, perangai dan minat seorang
pekerja
2. Kejelasan dan penerimaan atas penjelasan
peranan seorang pekerja
3. Tingkat motivasi kerja
Sedangkan menurut Byars dan Rue dalam tulisan
Edy Sutrisno (2009)
mengemukakan ada dua faktor yang mempengaruhi
prestasi kerja, yaitu faktor individu dan
faktor lingkungan. Faktor-faktor individu
yang dimaksud adalah :
1. Usaha (effort), yang menunjukkan
sejumlah senergi fisik dan mental yang
digunakan dalam menyelenggarakan gerakan
tugas,
2. Abilities, yaitu sifat-sifat
personal yang diperlukan untuk melaksanakan suatu tugas,
3. Role
atau Task Perception,
yaitu segala perilaku dan aktivitas yang dirasa perlu
oleh individu untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan.
Sedangkan faktor-faktor lingkungan yang
mempengaruhi prestasi kerja adalah
kondisi fisik, peralatan, waktu, materil,
pendidikan, supervisi, desain organisasi, pelatihan
dan keberuntungan.
Faktor-faktor lingkungan ini tidak langsung
menentukan prestasi kerja seseorang
tetapi mempengaruhi faktor-faktor individu.
Dapat dilihat bahwa perilaku seseorang dalam
organisasi
merupakan hasil dari interaksi berbagai variabel yaitu individual dan
situasional.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan
pembahasan sebelumnya dapat disampaikan beberapa
kesimpulan. Adapun beberapa kesimpulan
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa secara bersama-sama variabel
kompensasi, keahlian dan motivasi kerja
mempunyai pengaruh terhadap prestasi
kerja karyawan di PT. Pembangkitan Jawa Bali
Unit Pembangkitan Muara
Tawar.
b. Dari ketiga variabel independen yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu
kompensasi, keahlian dan motivasi kerja
ternyata variabel motivasi kerja
mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap
prestasi kerja karyawan yang
artinya ada hubungan yang positif.
Implikasi
Implikasi teoritik
berdasarkan hasil penelitian ini adalah perlu dilakukannya
penelitian untuk mengetahui
indikator-indikator tentang jenis dan jumlah kompensasi yang
layak dan adil, keahlian yang tepat dan
motivasi kerja yang tinggi yang dapat
mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Selain
itu, perlu juga untuk menambah variabel
yang lain sehingga hasil peneltian-penelitian
yang serupa akan memberikan informasi
ilmiah yang lengkap, mendalam dan teruji yang
pada akhirnya akan dapat memberikan
sumbangan di dalam kepentingan memajukan
bidang akademik atau dalam pengembangan
ilmu pengetahuan. Implikasi untuk pihak
manajemen PT. Pembangkitan Jawa Bali (PJB)
pada khususnya dan untuk dunia usaha pada
umumnya untuk lebih memperhatikan masalah
kompensasi, keahlian dan motivasi kerja
sehingga prestasi kerja karyawan dapat
ditingkatkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Ananing, Dwi. 2006. Pengaruh Pengalaman Terhadap Peningkatan Keahlian Auditor
Dalam
Bidang Auditing.
Jurnal Akuntansi. Universitas Islam Indonesia.
Yogyakarta.
Giri, Kemara, I Wayan. 2005. Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja Terhadap
Prestasi
Kerja Karyawan Di Wilayah Usaha Pos V Bandung. Jurnal Ilmiah dan
Ilmu Ekonomi. Jakarta : Sosiohumanitas.
Handoko, Hani. 2000. Manajemen Personalia dan
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta : BPFE.
Hasibuan S.P., Malayu. 2000. Manajemen Sumber
Daya Manusia, edisi revisi. Jakarta : PT.
Bumi Aksara.
. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi
revisi. Jakarta : PT.
Bumi Aksara.
. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi
revisi. Jakarta : PT.
Bumi Aksara.
Istijanto. 2008. Riset Sumber Daya Manusia.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kadir. 2003. Pengaruh Sistem Kompensasi Finansial dan Motivasi Kerja
Terhadap
Prestasi
Kerja Karyawan.
Jurnal Ilmiah dan Ilmu Ekonomi. Vol 41. Universitas
Jambi.
Muljani, Ninuk. 2002. Kompensasi Sebagai Motivator Untuk Meningkatkan Kinerja
Karyawan. Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan. Vol 4. No. 2. Universitas
Katolik Widya Mandala. Surabaya.
Murniari, Ayu, Ni Ketut. 2007. Pengaruh Kepemimpinan dan Finansial Insentif Terhadap
Motivasi
Kerja Karyawan Pada Perusahaan Otomotif PT. Cahaya Surya Bali
Indah Divisi Di
Denpasar. Jurnal Manajemen. Universitas Warmadewa Bali
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.