Untuk melakukan atau mengerjakan
sesuatu itu harus didasari oleh adanya keinginan atau motivasi tertentu.
1. Robbins dan Judge
Motivasi merupakan proses yang menjelaskan intensitas, arah dan
ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan.
2. Samsudin
motivasi merupakan proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap
seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah
ditetapkan.
3. Anwar Prabu Mangkunegara
Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan
yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan.
Selaras dengan 3 pengertian motivasi yang diungkapkan ahli diatas,
secara seerhana motivasi dapat dimengerti sebagai dorongan yang membuat
karyawan melakukan sesuatu dengan cara dan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam dunia pekerjaan, sudah tentu tidak ada keberhasilan mengerjakan
sesuatu, seperti mengelola karyawan, tanpa adanya motivasi baik dari leader maupun
dari karyawan itu sendiri. Sepatutnya bahwa seorang pemimpin membutuhkan
ketrampilan, kecakapan, keahlian atau kepiawaian untuk memahami dan menciptakan kondisi di
mana semua anggotanya dapat termotivasi. Hal tersebut merupakan tantangan besar karena tiap karyawan memiliki
perbedaan karakteristik dan respon pada kondisi yang berbeda.
Sebagai seorang supervisor di perusahaan yang sudah lama berdiri yang
mana secara umum anggotanya adalah orang-orang tua. Banyak kendala yang
dihadapi untuk bisa mencapai tujuan departemen. Motivasi kerja yang merosot dikarenakan
masa kerja yang lama menjadi penghalang utama, dan lagi-lagi menunjukkan bahwa
ada tidaknya motivasi menunjukkan bagaimana departemen/divisi tersebut dapat
berprestasi di dalam perusahaan.
Penting untuk bisa terus menumbuhkan dan terus mempertahankan motivasi
kerja tetap ada dalam masing-masing pribadi karyawan. Teori kebutuhan Abraham
Maslow menjadi teori motivasi yang sangat mengena di departemen saya bekerja.
Maslow mengatakan bahwa semua orang pasti memiliki kebutuhan. Kebutuhan
merupakan fundamen yang mendasari perilaku pegawai. Dengan menyentuh dan
mengetahui apa kebutuhan dari tiap-tiap anggota, serta dapat memenuhi kebutuhan
itu baik kebutuhan fisiologis, rasa aman, hingga aktualisasi diri maka motivasi
kerjanya akan semakin meningkat dan berefek langsung terhadap kemajuan
departemen tersebut. Kemajuan ini diukur dari sisi produktifitas.
Produktifitas menjadi poin penting dari setiap perusahaan dalam
menghadapi persaingan global saat ini. Dengan produktifitas yang tinggi
diharapkan daya saing perusahaan menjadi lebih baik dan keuntungan meningkat. Produktivitas
kerja dipengaruhi oleh motivasi, oleh sebab itu individu yang memiliki motivasi
tinggi cenderung lebih produktif daripada individu yang memiliki motivasi
rendah.
Daftar Pustaka :
1. Robbbins
dan Judge. 2007. Perilaku Organisasi,
Buku 1 dan 2. Jakarta : Salemba Empat
2. Sadili
Samsudin. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung Pustaka
Setia.
3. Anwar Prabu Mangkunegara. 2005. Evaluasi Kinerja. Bandung : Refika
Aditama
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.