Tuesday, June 14, 2016

PENGARUH KOMPENSASI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEPUASAAN KARYAWAN DI PT LAB IND

PENGARUH KOMPENSASI SEBAGAI UPAYA  MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEPUASAAN KARYAWAN DI PT LAB IND

Renward Panyel Siahaan
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik
Universitas Mercu Buana


Abstract

Management compensation is to help companies achieve the success of corporate strategy and ensures the creation of internal and external justice. Compensation arrangements is an important factor to attract and retain workers. In addition to maintaining the labor compensation can increase employee motivation and satisfaction in doing the job. Compensation, motivation and job satisfaction has a direct effect on workers at PT. LAB ID, while the psychological climate provides indirect effect is through job satisfaction. This opinion is based on the idea that employee satisfaction in his work is a form of feelings of like or dislike the work that appears as a result of employee perception of the situation and events in the work environment, the work of each department. Two major factors affecting organizational commitment, namely personal factors and environmental factors. Personal factors consist of working life and personality trait, whereas environmental factors consist of psychological climate and job satisfaction.

Keywords: Compensation, Motivation, Satisfaction

Abstrak

Manajemen kompensasi adalah untuk membantu perusahaan mencapai tujuan keberhasilan strategi perusahaan dan menjamin terciptanya keadilan internal dan eksternal. Pengaturan kompensasi merupakan faktor penting untuk menarik dan mempertahankan tenaga kerja. Selain untuk mempertahankan tenaga kerja kompensasi dapat meningkatkan motivasi dan kepuasaan karyawan dalam melakukan pekerjaan. Kompensasi, motivasi dan kepuasan kerja memiliki pengaruh langsung terhadap pekerja di PT. LAB IND, sedangkan iklim psikologis memberikan pengaruh tidak langsung yaitu melalui kepuasan kerja. Pendapat ini didasarkan pada pemikiran bahwa kepuasan pegawai terhadap pekerjaannya merupakan bentuk perasaan suka atau tidak suka pada pekerjaannya yang muncul sebagai hasil persepsi pegawai terhadap situasi dan kejadian di lingkungan kerjanya, yaitu setiap departemen kerja. Dua faktor besar yang mempengaruhi komitmen organisasi, yaitu faktor pribadi dan faktor lingkungan. Faktor pribadi terdiri dari masa kerja dan trait  kepribadian, sedangkan faktor lingkungan terdiri dari iklim psikologis dan kepuasan kerja.

Kata kunci: Kepuasan, Kompensasi, Motivasi 

Pendahuluan

            Kompensasi merupakan bagian dari manajemen. Sistem kompensasi yang baik dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keberhasilan bisnis. Kompensasi merupakan sesuatu yang diberikan kepada  karyawan atas  kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Kompensasi juga dapat  merupakan biaya utama atas keahlian atau pekerjaan dan kesetiaan dalam bisnis. Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan (Malayu S.P. Hasibuan, 2002:54). Suatu organisasi akan selalu berusaha untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Namun hal ini harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan organisasi, baik di dalam dan di luar organisasi.
            Secara umum tujuan manajemen kompensasi adalah untuk membantu perusahaan mencapai tujuan keberhasilan strategi perusahaan dan menjamin terciptanya keadilan internal dan eksternal. Keadilan eksternal menjamin bahwa pekerjaan-pekerjaan akan dikompensasi secara adil dengan membandingkan pekerjaan yang sama di pasar kerja. Kadang-kadang tujuan ini bias menimbulkan konflik satu sama lainnya, dan trade-offs harus terjadi. Misalnya, untuk mempertahankan karyawan dan menjamin keadilan, hasil analisis upah dan gaji merekomendasikan pembayaran jumlah yang sama untuk pekerjaan-pekerjaan yang sama. Akan tetapi, perekrut pekerja mungkin mungkin menginginkan untuk menawarkan upah tidak seperti biasanya, yaitu upah yang tinggi untuk menarik pekerja yang berkualitas. Maka terjadilah trade-offs antara tujuan rekrutmen dan konsistensi tujuan dari manajemen kompensasi (Sungkono 2013)
            Pengaturan kompensasi merupakan faktor penting untuk menarik dan mempertahankan tenaga kerja. Selain untuk mempertahankan tenaga kerja kompensasi dapat meningkatkan motivasi dan kepuasaan karyawan dalam melakukan pekerjaan. Para pekerja pada umumnya akan siap bekerja keras atau termotivasi bila menghadapi beberapa kondisi berikut ini:
1. Merasa diperlukan oleh organisasi
2. mengetahui yang diharapkan organisasi
3. perlakuan adil antar pekerja dan dalam pemberian imbalan
4. peluang untuk berkembang
5. tantangan yang menarik
6. suasana kerja yang menyenangkan             (Ayu 2012)
Keyakinan bahwa karyawan yang terpuaskan akan lebih produktif daripada karyawan yang tak terpuaskan merupakan suatu ajaran dasar diantara para manajer selama bertahun-tahun (Robbins, 2006:26). Kepuasan kerja merupakan bagian dari faktor lingkungan yang diteliti terdiri dari iklim psikologis. Iklim psikologis (psychological climate) merupakan rangkuman deskriptif karyawan terhadap pengalaman mereka dalam organisasi (Jones & James, 1979). Adapun kepuasan kerja adalah perasaan seseorang terhadap pekerjaan secara keseluruhan ataupun terhadap berbagai aspek dalam pekerjaan.


Metode Penulisan

          Metode penulisan jurnal ilmiah ini berdasarkan kualitatif berdasarkan survey dan wawancara tehadap sebagian kayawan d PT Lab. IND. Berdasakan hasil tersebut diperoleh data yang menujukkan hubungan berkesinambungan antara kompensasi dari manajemen, motivasi dan berakhir pada kepuasaan karyawan di PT Lab.IND. Penelitian-penelitian yang dilakukan Gunz dan Gunz (1994), Knoop (1995), serta Young, Worchel, dan Woehr (1998) menemukan adanya hubungan antara kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Namun belum ada penelitian yang melihat pengaruh iklim psikologis terhadap komitmen organisasi.  


Hasil Dan Pembahasan

Menurut Irianto (2001:103) dalam mengukur keberhasilan implementasi sistem kompensasi, terdapat satu pertanyaan esensial yang harus dijawab, yaitu : “Apa yang seharusnya dapat dicapai organisasi dengan menerapkan sebuah sistim kompensasi tertentu?”. Pertanyaan tersebut mendasari organisasi dalam menilai keberhasilan suatu sistim dengan kreteria-kreteria yaitu dengan mendukung pencapaian tujuan-tujuan organisasi, sesuai dengan dan mendukung strategi dan struktur organisasi. Menarik dan dapat mempertahankan individu yang berkompeten sesuai dengan standar keahlian yang ditetapkan, menetapkan spektrum yang lebih luas atas perilaku tugas (task behavior) yang diinginkan dari seluruh anggota organisasi, merefleksikan ekuitas (persamaan-keadilan) bagi seluruh anggota organisasi, sejalan dengan hukum atau perundang-undangan yang berlaku dalam suatu wilayah yuridisdiksi tertentu dimana organisasi berada, dapat mencapai ke-enam kreteria tersebut dengan biaya yang proposional sesuai dengan kondisi keuangan internal., dapat mencapai ketujuh kreteria tersebut diatas dalam kondisi dengan penggunaan biaya yang paling efektif.
Kepuasan kerja di PT Lab IND dapat dirasakan berdasarkan pemberian kompensasi (bonus) bagi karyawan yang berprestasi, sehingga memberikan motivasi untuk bekerja lebih giat. Selain itu juga diperoleh tindakan yang adil tanpa membeda-bedakan pekerja dalam memberikan penilaian, lingkungan kerja yang aman, kondusif sehingga membuat para pekerja merasa nyaman dalam pekerjaan. Kepuasan kerja merupakan bagian dari faktor lingkungan yang diteliti terdiri dari iklim psikologis. Peneliti berpendapat bahwa kedua faktor tersebut secara bersama-sama memberikan pengaruh yang bermakna terhadap komitmen perusahaan pada karyawan. Selain itu, peneliti memperkirakan bahwa faktor pribadi memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap komitmen organisasi dibandingkan faktor lingkungan karena faktor pribadi bersifat lebih menetap dan lebih sulit untuk diubah dibandingkan faktor lingkungan. Dari dua faktor lingkungan, peneliti berpendapat bahwa kompensasi, motivasi dan kepuasan kerja memiliki pengaruh langsung terhadap pekerja di PT. LAB IND, sedangkan iklim psikologis memberikan pengaruh tidak langsung yaitu melalui kepuasan kerja. Pendapat ini didasarkan pada pemikiran bahwa kepuasan pegawai terhadap pekerjaannya merupakan bentuk perasaan suka atau tidak suka pada pekerjaannya yang muncul sebagai hasil persepsi pegawai terhadap situasi dan kejadian di lingkungan kerjanya, yaitu setiap departemen kerja. Ini berarti, iklim psikologis yang dipersepsikan pegawai menimbulkan kepuasan kerja, dan kepuasan kerja yang dirasakan pegawai membentuk komitmen pegawai pada perusahaan (Sineati 2006)


Simpulan

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ada dua faktor besar yang mempengaruhi komitmen organisasi, yaitu faktor pribadi dan faktor lingkungan. Faktor pribadi terdiri dari masa kerja dan trait  kepribadian, sedangkan faktor lingkungan terdiri dari iklim psikologis dan kepuasan kerja. Peneliti berpendapat bahwa kedua faktor tersebut secara bersama-sama memberikan pengaruh yang bermakna terhadap komitmen perusahaan pada karyawan. Selain itu, peneliti memperkirakan bahwa faktor pribadi memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap komitmen organisasi dibandingkan faktor lingkungan karena faktor pribadi bersifat lebih menetap dan lebih sulit untuk diubah dibandingkan faktor lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta: PT.            
                 Bumi Aksara.
Maristiana Ayu. Analisis Pengaruh Motivasi Dan Penempatan Pegawai Terhadap Semangat Kerja Pada Dinas Tata Kota Bandar Lampung Jurnal Sains dan Inovasi III(2)123-130
Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi kesepuluh. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.
Seniati, Liche. 2006. Jurnal Makara, Sosial Humaniora, Vol. 10, No.2

Sungkono, Puji. 2013. Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada PT.Excel Utama Indonesia Karawang. Jurnal Manajemen Vol.10 No.3

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.