Thursday, June 23, 2016

Identifikasi Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan dan Kinerja Organisasi

Identifikasi Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan dan Kinerja Organisasi
Vionna Justicia Oktaria
Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Industri
Universitas Mercu Buana

ABSTRAK

Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Faktor motivasi memiliki hubungan langsung dengan kinerja karyawan. Sesuai dengan pendapat David Mc. Clelland yang mengatakan bahwa motivasi kerja karyawan akan timbul bila ada pemuasan kebutuhan, yaitu: kebutuhan untuk prestasi, kebutuhan untuk kekuasaan dan kebutuhan untuk berafiliasi. Dengan terpenuhi kebutuhan tersebut akan meningkat kinerja karyawan.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam era globalisasi ini, setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan perusahaan dengan mengadakan berbagai cara yang tersusun dalam program untuk meningkat kinerja para karyawan. Banyak faktor yang terkait dalam perbaikan kinerja perusahaan. Bagi setiap perusahaan, karyawan bagian produksi merupakan sumber daya yang tidak kalah pentingnya dengan sumber daya perusahaan yang lainnya. Bahkan, karyawan bagian produksi memegang kendali dalam proses produksi. Dengan kata lain, lancar atau tidaknya sebuah proses produksi akan sangat tergantung pada karyawan pelaksana produksi tersebut.
Karyawan yang memiliki semangat kerja tinggi akan meningkatkan kehidupan organisasi atau perusahaan. Loyalitas dan semangat kerja dapat dilihat dari mereka merasa senang dengan pekerjaannya. Mereka akan memberikan lebih banyak perhatian, imajinasi dan keterampilan dalam pekerjaannya. Dengan demikian diperlukan suatu motivator bagi karyawan yaitu berupa pemenuhan kebutuhan fisik dan non fisik. Dengan terpenuhinya kebutuhan tersebut maka karyawan akan bersedia bekerja dan melaksanakan tugasnya dengan baik. Mereka akan lebih memusatkan perhatiannya terhadap tugas dan tanggung jawabnya, sehingga hasil pekerjaan yang dicapai dapat meningkat. Untuk itu dibutuhkan suatu dorongan bagi karyawan di dalam menyelenggarakan kegiatan di suatu perusahaan. Dorongan itulah yang disebut motivasi.
Untuk mencapai produktivitas yang tinggi pimpinan perusahaan harus memperhatikan semangat kerja dan disiplin kerja karyawannya. Semangat kerja merupakan sikap mental yang mampu memberikan dorongan bagi seseorang untuk dapat bekerja lebih giat, cepat, dan baik. Semangat kerja karyawan yang tinggi akan berpengaruh terhadap efisiensi kerja dan efektivitas kerja.


1.2 Rumusan Masalah
 1.2.1 Apakah pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan?
 1.2.2 Bagaimana hubungan antara motivasi kerja dengan produktivitas perusahaan?

1.3 Tujuan
 1.3.1 Untuk mengetahui pengaruh antara motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan
 1.3.2 Untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan produktivitas perusahaan


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Manajemen Kinerja
Manajemen Kinerja pada dasarnya adalah sebuah proses dalam manajemen sumber daya manusia. Selai  itu, penggunaan istilah “manajemen” dalam nama program tersebut mempunyai implikasi bahwa kegiatan tersebut haru dilaksanakan sebagai sebuah proses manajemen yang umum yang dimulai dengan penetapan tujuan dan sasaran, dan diakhiri dengan evaluasi (Ruky, 2006). 

2.2 Kepuasan Kerja
Menurut Susilo Martoyo (1992:115), pada dasarnya kepuasan kerja merupakan salah satu aspek psikologis yang mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya,ia akan merasa puas dengan adanya kesesuaian antara kemampuan, keterampilan dan harapannya dengan pekerjaan yang ia hadapi. Kepuasan sebenarnya merupakan keadaan yang sifatnya subyektif yang merupakan hasil kesimpulan yang didasarkan pada suatu perbandingan mengenai apa yang diterima pegawai dari pekerjaannya dibandingkan dengan yang diharapkan, diinginkan, dan dipikirkannya sebagai hal yang pantas atau berhak atasnya. Sementara setiap karyawan/ pegawai secara subyektif menentukan bagaimana pekerjaan itu memuaskan.

2.3 Motivasi Kerja
Menurut Hidayat (2014), motivasi timbul tidak saja karena ada unsur didalam diri tetapi juga karena adanya stimulus dari luar. Seberapapun tingkat kemampuan yang dimiliki seseorang, mereka pasti butuh motivasi. Dengan perkataan lain potensi sumberdaya manusia adalah sesuatu yang terbatas. Kinerja seseorang dengan demikian merupakan fungsi dari faktor-faktor kemampuan dan motivasi diri. Untuk menghasilkan kuantitas dan kualitas yang optiomal sangat dipengaruhi oleh bagaimana kemampuan manajer dalam memberikan motivasi kepada semua pegawai.

2.4 Produktivitas
Menurut Betanursanti (2013), Produktivitas adalah tidak lebih dari sekedar ilmu pengetahuan, teknologi, manajamen karena produktivitas mengandung pula falsafah dan sikap mental yang selalu bermotivasi pada pengembangan diri menuju mutu kehidupan hari esok yang lebih baik. Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efiensi dalam memproduksi barang dan jasa, produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber dalam memproduksi barang

BAB III
METODOLOGI


3.1 RUANG LINGKUP KAJIAN
 3.1.1 Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan berupa data kualitatif/data non numerik, yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, dan gambar. Sedangkan sumber data tersebut berasal dari:
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber penelitian melalui pengamatan secara langsung
b. Data Sekunder, yaitu data yang sudah diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah diolah oleh pihak lain  metode kepustakaan).
3.1.2 Teknik Pengolahan Data
Metode Deskriptif Kualitatif, adalah hasil penelitian beserta analisis nya diuraikan dalam suatu tulisan ilmiah yang berbentuk narasi, kemudian dari analisis yang telah dilakukan diambil suatu kesimpulan. Data kualitatif berasal dari data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka (Anonym, 2013)


BAB IV
PEMBAHASAN


4.1 Pengaruh Motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan
Setiap orang dalam tingkat tertentu, mempunyai motivasi untuk melaksanakan pekerjaan. Di antara dimensi-dimensi terpenting motivasi kerja adalah bagaimana membuat orang cenderung untuk tetap giat bekerja. Sebagian pekerja bersedia mendayagunakan kelebihan waktunya dengan menambah volume kerja apabila kondisi memungkinkan. Salah satu penggerak motivasi adalah adanya perasaan senang saat melihat hasil kerja yang berkualitas.Pekerja yang memiliki motivasi tinggi, menjadikan pekerjaan sebagai tujuannya.  
Terdapat beberapa faktor-faktor kepuasan kerja seorang individu yang dapat mempengaruhi motivasi kerjanya, yaitu faktor fisiologis, psikologis, social, dan finansial.
a.          Faktor Fisiologis, adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja ataupun lingkungan fisik karyawan. Hal ini meliputi jenis pekerjaan, pengaturan jam kerja, waktu istirahat.
b.         Faktor psikologis, adalah faktor yang berhubungan dengan aspek-aspek psikologis individu misalnya minat, ketentraman kerja, bakat, sikap terhadap kerja, keterampilan/pengalaman
c.          Faktor social, adalah faktor yang berhubungan dengan interaksi social antar sesama karyawan (dalam satu divisi ataupun divisi lain) maupun dengan atasan dan bawahan
d.         Faktor finansial, adalah faktor yang berhubungan dengan jaminan dan kesejahteraan karyawan yang meliputi system dan besarnya gaji, jaminan social, tunjangan, dan fasilitas yang diberikan.

4.2 Hubungan antara motivasi kerja dengan produktivitas perusahaan
Karyawan tidak akan melakukan pekerjaan secara optimal apabila tidak mempunyai motivasi yang tinggi dari dalam dirinya sendiri untuk melalukan hal tersebut. Masalah motivasi pada perusahaan harus dijadikan perhatian yang serius dalam Manajemen Sumber Daya Manusianya. Perusahaan harus menjadikan karyawan sebagai aset bukan hanya sebagai alat produksi.
Untuk mencapai produktivitas yang tinggi pimpinan perusahaan harus memperhatikan semangat kerja dan disiplin kerja karyawannya. Semangat kerja merupakan sikap mental yang mampu memberikan dorongan bagi seseorang untuk dapat bekerja lebih giat, cepat, dan baik. Semangat kerja karyawan yang tinggi akan berpengaruh terhadap efisiensi kerja dan efektivitas kerja. Hilangnya disiplin akan berpengaruh terhadap efisiensi kerja dan efektivitas tugas pekerjaan. Dengan adanya kedisiplinan diharapkan pekerjaan akan dilakukan seefektif mungkin. Bilamana kedisiplinan tidak dapat ditegakkan maka kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan tidak dapat dicapai secara efektif dan efisien. (Nitisemito, 1982 ).
Perusahaan harus menjadikan karyawan sebagai aset bukan hanya sebagai alat produksi. Untuk itu perusahaan perlu menciptakan suatu kondisi yang kondusif yang dapat membuat karyawan merasa nyaman, terpenuhi kebutuhannya sehingga diharapkan motivasi tetap terjaga untuk bersama-sama mencapai visi dan misi perusahaan (Iskandar, 2013).
Menurut Aini (2014) dalam penelitian Chawdhury 2007 (dalam Ekaningsih 2012) ditemukan bahwa motivasi kerja memiliki pengaruh yang besar dalam meningkatkan kinerja karyawan. Untuk menciptakan suatu hasil kinerja pelayanan pegawai yang baik dan unggul perlu adanya motiovasi. Untuk memberikan motivasi kepada para karyawannya, terlebih dahulu seorang manajer harus mengetahui dorongan atau kebutuhan karyawannya agar mau melakukan aktivitas tertentu sehingga kinerja akan menjadi meningkat.


BAB V
KESIMPULAN

Dari pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa ketika motivasi dari segala faktor muncul dam berbagai faktor kepuasan kerja terasa cukup memuaskan makan akan meminbulkan produktivitas menjadi naik pada kinerja karyawan dan kinerja organisasi itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Aini, N. 2014. Hubungan Motivasi Kerja dengan Kinerja Karyawan Pada PT. Pertamina Retail di Bright Surabaya. http://digilib.uinsby.ac.id/352/8/Bab%202.pdf Diakses pada hari Kamis, 23 Juni 2016
Anonym. 2013. Data Kualitatif, Data Kuantitatif,  Populasi dan Sampel dalam Penelitian. http://aghoestmoemet.wordpress.com/ Diakases pada hari Kamis, 23 Juni 2016
Betanursanti, I. 2013. Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT Mitsuba Indonesia Pipe Parts di Bekasi Jawa Barat.  
Hidayat, A.A. 2014. Perancangan dan Perilaku Organisasi (MSDM): Motivasi Kerja. Universitas Mercubuana. Jakarta
Iskandar, D.2013. Pengaruh Motivasi Karyawan Terhadap Produktivitas Perusahaan Tekstil PT. UNGGULREJO WASONO di Purworejo.
Nitisoemito, Alex, 1982, Manajemen Personalia. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Ruky, A. 2006. Sistem Manajemen Kinerja. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Susilo, M. 1992. Manajemen Sumber Daya Manusia. BPFE. Jakarta

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.