Friday, June 3, 2016

Manajemen Talenta (Artikel)

TALENT MANAGEMENT SYSTEM

               Dalam mempersiapkan calon pemimpin masa depan, kompensasi dan benefit yang menarik atau pelatihan-pelatihan terbaik saja tidak cukup.
Orang-orang seperti ini juga perlu dimotivasi, dimonitor, dan sesekali mendapat penghargaan terhadap apa yang mereka capai, termasuk menghargai cara berpikir, ide-ide, dan kreativitas yang mereka miliki di masa sering kali sangat berbeda dengan karyawan pada umumnya.
                Hal yang perlu dicermati bahwa berbicara soal telenta tidak terbatas pada golongan atau level atau tanggung jawab tertentu. Talenta berlaku untuk semua fungsi, pangkat atau golongan.
                Rada (2008) mengungkapkan bahwa talent managemen merupakan sekelompok kompetensi yang diperoleh di dalam diri individu untuk mencapai nilai tertinggi (berdasarkan potensi dan kompetensinya) serta memastikan bahwa organisasi telah menempatkan seseorang dengan benar pada fungsi dan peran yang sesuai.
Mencari dan Mengukur Talenta Karyawan
                Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai talenta seseorang adalah dengan cara talent search matrix (TSM) atau juga sering dikenal Human Aset Value (HAV) atau Organizatioan Talent Review (OTR). Pendekatan ini mengkombinasikan  sejumlah elemen yang dapat terukur dan tidak terukur dimana setiap elemen memberi gambaran individu untuk mencapai hasil yang diharapkan oleh perusahaan atau organisasi. Hal terpenting yang perlu dilakukan disini adalah menaruh perhatian pada kualitas daripada deskripsi pekerjaan terhadap suatu peran atau jabatan tertentu.
                Dalam TSM, enam elemen yang perlu dipertimbangkan demi mendapatkan gambaran mengenai talenta karyawan, yaitu:
1.       Pengalaman
Pengalaman merupakan deskripsi pengalaman yang ada pada karyawan. Hal ini menyangkut periode seseorang pada peran tertentu, tanggung jawab sebagai pemimpin, anggaran, pembuatan goal setting, pelatihan karyawan dan penanganan proyek-proyek.
2.       Profil
Profil ini dapat diukur dengan menggunakan tes psikometri atau profil kepribadian. Deskripsi atas hasil pengukuran ini berupa sifat (trait), seperti kreativitas, mampu bekerja dibawah tekanan, pengambilan keputusan, ambisi dan level energy.
3.       Kualifikasi
Deskripsi ini mengidentifikasi tingkat prestasi akademik yang diharapkan atau kualifikasi profesi yang dimiliki karyawan, termasuk didalamnya oelatihan yang relevan, kemampuan bahasa, atau pengalaman internasional lain yang dianggap perlu. Dalam hal ini, hasil evaluasi kinerja karyawan pada beberapa periode tertentu dapat dipertimbangkan.
4.       Keahlian
Keahlian akan mengidentifikasi sejumlah kekuatan dan pengetahuan yang dimiliki individu serta diharapkan oleh organisasi sesuai dengan fungsi dan perannya. Kualitas yang diharapkan juga termasuk kemampuan menangani perubahan, keterampilan teknis, komunikasi dan fleksibilitas intelektual.
5.       Potensi
Potensi akan mengidentifikasi tingkat tanggung jawab keryawan yang mampu memberi aspirasi bagi orang lain. Kenapa? Karena tidak semua karyawan yang terdapat dalam talent pool merupakan calon-calon eksekutif puncak meski mereka mampu memenuhi posisi-posisi senior di organisasi.
6.       Kuantifikasi
Kuantifikasi merupakan tingkat prestasi yang mampu dicapai karyawan dalam aktivitas operasional. Kuantifikasi disini termasuk kemampuan mengintegrasikan informasi, mengelola cabang, menjual produk dll.

Daftar Pustaka
Manopo, Christine. 2012. Competency Based Talent and Performance Management System. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.




No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.