Wednesday, June 8, 2016

Manajemen Talenta Pada Perusahaan



MANAJEMEN TALENTA PADA PERUSAHAAN

RIYAN YOGA SAKTI
41614010034

Manajemen talenta (atau manajemen suksesi) adalah proses analisis , pengembangkan, dan pemanfaatan talenta yang berkelanjutan dan efektif untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Hal ini melibatkan proses tertentu yang membandingkan talenta saat ini di suatu departemen dengan kebutuhan strategi bisnisnya. Hasil ini mengarah pada pengembangan dan implementasi strategi yang sesuai untuk mengatasi kesenjangan atau surplus talenta.
(CIPD, 2007).

Identifikasi, pengembangan dan manajemen portfolio talenta – yaitu jumlah, tipe dan kualitas para karyawan yang akan mencapai sasaran operasional strategis perusahaan secara efektif. Fokusnya adalah pada pentingnya melakukan identifikasi terhadap portfolio talenta yangoptimal, dengan menghitung dampak investasi pada kemampuan perusahaan untuk mencapai sasaran strategik dan operasional yang sesuai atau melebihi dari yang diharapkan. (Knez & Ruse, dalam Berger & Berger 2004, 231)

Manajemen talenta telah diidentifikasi sebagai strategi kunci untuk mengatasi sejumlah Masalah sumber daya yang sangat penting dalam pelayanan umum pada perusahaan, departemen, organisasi seperti; penuaan tenaga kerja dan tingkat pensiun yang meningkat, pasar tenaga kerja yang ketat, daya saing yang terbatas, perubahan cepat dalam pekerjaan, dan kebutuhan tenaga kerja yang beragam di semua tingkatan.

Karyawan bertalenta, seperti didefinisikan oleh Ed Michaels, Helen Handfields-Jones, dan Beth Axelrod, adalah karyawan kunci yang memiliki: “pemikiran strategik yang tajam, kemampuan kepemimpinan, keterampilan komunikasi, kemampuan menarik dan memberikan inspirasi kepada orang-orang, memiliki insting kewirausahaan (enterpreneurial instincts), keterampilan fungsional, dan kemampuan menciptakan hasil-hasil”.

Manajemen talenta sekarang ini dirasakan sangat penting. Data lain yang menarik berkaitan dengan manajemen talenta ini dapat dilihat dari hasil riset McKinsey tahun 1997 dan 2001 yang mengungkapkan beberapa hal menarik:

Karyawan bertalenta dan kepemimpinan semakin bertambah langka. Karyawan dan pemimpin berkualitas yang memasuki angkatan kerja lebih sedikit untuk menggantikan pemimpin yang sudah tua dan pensiun. (McKinsey, 1997)

Selanjutnya hasil riset 2001 mengungkapkan: Pertumbuhan perusahaan terbatas karena tidak cukupnya karyawan bertalenta yang tepat. Dalam lima tahun, rata-rata perusahaan akan kehilangan 30% dari staf eksekutifnya. Perusahaan kekurangan pimpinan bertalenta. Tingkat kesalahan tinggi (40-50%) ketika karyawan eksekutif bertalenta dibajak dari luar perusahaan. (McKinsey, 2001)Hasil riset lain dari Boston Consulting Group (2008) yang dilakukan di beberapa benua yang berjudul “Creating People Advantage – How to address HR Challenges Worldwide through 2015” menyimpulkan beberapa hal, yaitu: Karyawan bertalenta dan kepemimpinan akan menjadi sumber daya yang semakin langka; Usia angkatan kerja secara rata-rata akan semakin tua, dan kini orang berkecenderungan untuk memiliki lebih sedikit anak; Perusahaan-perusahaan akan bergerak menjadi organisasi global; dan Kebutuhan emosional karyawan akan semakin penting dari sebelumnya.

Manfaat Sistem Manajemen Talenta Bagi Perusahaan :

·      Meningkatkan penerimaan kepada pemegang saham (return on investment) dan kapitalisasi pasar
·      Meningkatkan kepuasan pelanggan
·      Meningkatkan penerimaan dan profitabilitas
·      Meningkatkan efisiensi biaya melalui reduksi pemborosan terus-menerus
·      Meningkatkan kualitas, produktivitas dan kapabilitas
·      Menurunkan waktu siklus (cycle time)
·      Mengaitkan usaha-usaha individual dengan sasaran bisnis
·      Meningkatkan komitmen terhadap karyawan bernilai tinggi
·      Menurunkan tingkat keluar-masuk karyawan (employees turnover ratio)
·      Memadankan pekerjaan dan keterampilan karyawan
·      Mengidentifikasi dan menangani : pengembangan karir pegawai, keanekaragaman

Manfaat Sistem Manajemen Talenta Bagi Karyawan:
·      Meningkatkan motivasi dan komitmen; mengembangkan dan mengkomunikasikan jalur karir.
·      Meningkatkan pengetahuan tentang kontribusi kepada sasaran perusahaan
·      Meningkatkan kepuasan kerja, dll.



Kategori sistem penilaian menurut Martin (Lance Dkk 2007) adalah :
1.      Trait-based. sifat tertentu tertentu merupakan pengarah kinerja, jadi yang diukur adalah karakteristik pribadi pemegang pekerjaan.
2.      Behavior based, perilaku tertentu merupakan pengarah kinerja. Hal yang diukur adalah apa yang dilakukan oleh pemegang pekerjaan.
3.      Knowledge/skill based, pegetahuan dan ketrampilan tertentu merupakan pengarah kinerja, yang dikur adalah aapa yang diketahui/diaplikasikan oleh pemegang pekerjaan.
4.      Result based, pencapaian sasaran sama dengan kinerja, yang diukur adalah apa yang berhasil dicapai oleh pemegang pekerjaan.Sistem penilaian kinerja yang terbaik dan sesuai dengan organisasi sangat tergantung pada sasaran yang hendak dicapai.


REFERENSI

Iriyanto, H. (2008, November 12). Manajemen Talenta. Surat Kabar Harian "REPUBLIKA', hal. 1-2.
Lumbantobing, L. R. (2014, Desember 05). Sekilas Tentang Manajemen Talenta. Dipetik Juni 08, 2016, dari Banad Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kementrian Keuangan: http://bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/418-artikel-soft-competency/20196-sekilas-tentang-manajemen-talenta
Sari, W. (2013, Januari). Manajemen Talenta dalam Perusahaan dan Implementasinya dalam Birokrasi Pemerintah. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, 15, 60-77.


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.