Wednesday, June 8, 2016

MANAJEMEN TALENTA DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASI


MANAJEMEN TALENTA DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASI
Oleh: Sumaryono
Keberhasilan suatu organisasi dapat dicapai dengan adanya karyawan dengan kinerja yang baik. Organisasi yang meiliki karyawan dengan talent yang sesuai dengan kebutuhan organisasi akan membuat organisasi lebih kompetitif. Capelli (2009) dalam Rachmadhan (2011) berpendapat bahwa manajemen talenta berkaitan dengan mencari orang yang tepat dengan keterampilan yang tepat untuk posisi yang tepat. Manajemen talenta akan berhasil jika ada sistem seleksi dimana sistem ini dapat dilakukan salah satunya dengan adalah sistem untuk mengidentifikasikan hasil kinerja. Jika seorang pegawai memilki kinerja yang dianggap rata-rata maka mereka harus dihargai atas kinerjanya, sedangkan seorang pegawai yang berprestasi di perusahaan harus menerima imbalan yang lebih tinggi untuk menjaga motivasinya.
Simalanggo (2009) mendefinisikan manajemen talenta atau manajemen bakat sebagai suatu proses manajemen SDM terkait tiga proses. Pertama, mengembangkan dan memperkuat karyawan baru pada proses pertama kali masuk perusahaan. Kedua, memelihara dan mengembangkan pegawai yang sudah ada di perusahaan. Ketiga, menarik sebanyak mungkin pegawai yang memiliki kompetensi, komitmen, dan karakter bekerja pada perusahaan. Definisi lain disampaikan oleh Groves (2007) manajemen talenta secara umum berkaitan dengan pelatihan mengenai strategi pengembangan, mengidentifikasikan talent gaps, succession planning, serta merekrut, menyeleksi, mendidik, memotivasi, dan memelihara karyawan yang memiliki talent melalui berbagai inisiatif.
Menurut Smilansky (2008), tujuan utama dari talent management yaitu mengembangkan top manajemen terbaik dalam menghadapi persaingan bisnis, mencari kandidat eksternal yang baik untuk mengisi posisi kunci, saling megisi talent antar unit yang berbeda, mempertahankan seorang yang bertalenta melalui kesempatan pengembangan karir, memperluas kelompok talent internal dengan memfokuskan pada sejumlah karyawan yang berbeda, dan membangun kebutuhan bersama untuk memiliki pemain terbaik sebagai kunci untuk keberhasilan bisnis mendatang.
Menurut Shahindra (2007), karyawan bertalenta dapat diamati dari sikap dan perilakunya diantaranya,
1.      Karyawan bertalenta membuat dan merumuskan aturan.
2.      Karyawan bertalenta memulai dan membuat perubahan
3.      Karyawan bertalenta menciptakan kreatifitas
4.      Karyawan bertalenta seringkali menjadi sumber informasi yang dapat dipercaya di dalam unit organisasinya
5.      Karyawan bertalenta menciptakan inovasi
6.      Karyawan bertalenta mengarahkan karyawan
7.      Karyawan bertalenta memberi inspirasi dan memotivasi karyawan
Secara umum perusahaan akan melakukan proses talent manjement yang terdiri atas:
1.      Proses rekrutmen dan seleksi yang ketat
Proses ini merupakan proses awal sebuah talent akan memasuki sebuah perusahaan. Dengan melakukan langkah ini, perusahaan akan mendapatkan karyawan yang meiliki telenta yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk merekrut talenta terbaik, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan yaitu:
a.       Definisikan secara jelas tingkat kebutuhan talenta yang paling dibutuhkan
b.      Uraikan kesempatan yang menantang
c.       Jalinlah kemitraan dengan agensi rekrutmen yang memahami dan mengerti kebutuhan organisasi
d.      Perankan “pemasaran” dalam merekrut talenta
e.       Tentukan jangka waktu penempatan
f.       Kurangi risiko
2.      Pemetaan Talenta
Pemetaan talenta dilakukan agar para talent dapat dikelompokkan kedalam kompetensi dan keahliannya masing-masing. Dengan menggunakan cara ini perusahaan akan lebih mudah memantau perkembangan setiap talentnya.
3.      Talent Pool
Talent pool merupakan sebuah hasil saringan dari para talent terbaik di setiap kelompoknya. Setiap karyawan terbaik yang dimasukkan ke dalam talent pool akan dipromosikan guna meneruskan kepemimpinan bisnis perusahaan.
4.      Talent Satisfaction
Talent satisfaction merupakan faktor kunci yang akan menjadikan para talent bertahan dalam perusahaan. Program ini memberikan berbagai fasilitas dan pengembangan meliputi kebutuhan untuk hidup, kebutuhan untuk berkembang, kebutuhan untuk berkontribusi, kebutuhan untuk dicintai, kebutuhan untuk meninggalkan warisan.
Talent management dalam diri karyawan melibatkan banyak elemen, mulai dari kualifikasi pendidikan dan keahlian, pengalaman sebelumnya, kekuatan, dan pelatihan tambahan yang diambil oleh karyawan bersangkutan, kemampuan, potensi kualitas dan motivasi, kualitas dan kepribadian.
Manajemen talenta tidak akan berhasil jika tidak ada sistem yang dipergunakan untuk mengenali dengan jelas hasil kinerja karyawan. Jika seorang karyawan melakukan sesuatu yang lebih dari standarnya, maka mereka harus diberi penghargaan untuk menjaga motivasi dari karyawan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Groves, K.S. 2007. Integrating Leadership Development and Succession Planning Best Practices. Jurnal of management Development vol 26 No 3.
Rachmadhan, A.E. 2011. Pengaruh Talent Management dan Performance Apprisial terhadap Succession Planning pada Karyawan Direktorat Hega dan Unit Hrc di Kantor Pusat PT Telekomunikasi Indonesia.
Shahindra, Tengku. 2007. Mengenal Ciri-Ciri Karyawan Bertalenta (Talent People). http://ilmusdm.wordpress.com/2007/12/07/mengenal-ciri-ciri-karyawan-bertalenta-talent-people/ diakses pada tanggal 1 juni 2016.
Simalanggo, M.E. 2009. Talent Management. http://managementfile.com/column.php?sub=hr&id=1908&page=hr diakses pada tanggal 1 juni 2016.
Smilansky, Jonathan. 2008. Developing Executive Talent. PPM: Jakarta.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.