Sunday, June 18, 2023

PENTINGNYA JIWA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

 PENTINGNYA JIWA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI


disusun oleh : Rizik Ibnu Thoriq (@AA08-rizik)


Abstrak

Kepemimpinan dalam suatu organisasi adalah suatu pendekatan manajemen dimana setiap pemimpin membantu untuk menetapkan tujuan strategis bagi organisasi dan di sisi lain juga memotivasi pemimpin secara individu dalam kelompok agar setiap orang dalam organisasi berhasil mewujudkan tugas dan tujuan yang diharapkan. Untuk memahami kepemimpinan dalam organisasi dengan benar, pertama-tama kita harus memahaminya dari konteks tradisionalnya. Dalam organisasi tradisional, manajer berfokus pada memaksimalkan nilai bagi pemegang saham (investor). Untuk mencapai hal ini, manajer mencoba mengembangkan strategi dan menerjemahkannya ke dalam rencana. Pimpinan perusahaan, atau biasa kita sapa, membagi tanggung jawab kepada karyawannya dan merupakan pengawas yang memastikan bahwa setiap orang menjalankan tugasnya dengan benar. 

Kata kunci: Kepemimpinan, organisasi dan pemimpin.

 

Abstract

Leadership in an organization is a management approach in which each leader helps to set strategic goals for the organization and on the other hand also motivates individual leaders in groups so that everyone in the organization succeeds in realizing the expected tasks and goals. To properly understand leadership in organizations, we must first understand it from its traditional context. In traditional organizations, managers focus on maximizing value for shareholders (investors). To achieve this, managers try to develop strategies and translate them into plans. The head of the company, or as we are usually called, distributes responsibility to their employees and is a supervisor who ensures that everyone carries out their duties properly.

Keywords: Leadership, organization and leaders.

PENDAHULUAN

Kepemimpinan bukan tentang hierarki, tujuan atau posisi, ini tentang memiliki pengaruh dan kendali untuk membuat perbedaan. Kepemimpinan bukanlah tentang menyombongkan diri atau memperjuangkan hak atau bahkan mengumpulkan kekayaan; Ini tentang menghubungkan dan menyatukan sekelompok orang pada tingkat yang sesuai. Manajer tidak dapat lagi menganggap penting strategi dan eksekusi jika mereka hanya dapat mengandalkan konsep abstrak. Namun, sutradara mungkin akan memahami bahwa kedua elemen ini pada akhirnya adalah tentang manusia (Carly Fiorina). Posisi kepemimpinan dibagi ke dalam lingkungan kerja untuk membantu sub-unit organisasi mencapai tujuan mereka dalam sistem yang lebih besar. Tujuan organisasi dioperasionalisasikan sebagai pedoman aksi bersama. Proses manajemen bertujuan untuk mendefinisikan, membuat, mengidentifikasi atau menerjemahkan instruksi untuk pengikut mereka dan memfasilitasi atau mengaktifkan proses organisasi harus mengarah pada pencapaian tujuan. Tujuan dan arah organisasi jelas dalam banyak hal termasuk misi, visi, strategi, tujuan, rencana, dll.

Menentukan pentingnya kepemimpinan (manajemen) sebagai suatu keterampilan untuk mempengaruhi individu atau kelompok orang untuk mencapai visi atau tujuan. Seperti dalam organisasi formal, pengaruh itu dapat bersifat formal dan dilaksanakan oleh seorang pemimpin yang memegang posisi tertentu dalam organisasi yang harus dipatuhi dan dijalankan oleh bawahannya. Seorang pemimpin dapat dikenali dari bagaimana kharismanya dapat mempengaruhi orang lain dan mengendalikan segala situasi dan keadaan yang ditemuinya di lingkungannya. Pemimpin juga harus memiliki stabilitas emosi saat memimpin anggota di bawahnya dan bersikap adil kepada anggota.

Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang diambil dari uraian pendahuluan di atas, antara lain:

1. Apa pengertian dari kepimpinan?

2. Apa saja gaya kepimpinan?

3. Bagaimana sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin?

 

Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan pada penulisan ini, antara lain:

1. Untuk mengetahui definisi dari kepimpinan dalam suatu organisasi.

2. Untuk mengetahui gaya kepimpinan?mengenai komunikasi organisasi.

3. Untuk mengetahui bagaimana sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.

 

 

PEMBAHASAN

1. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan dalam organisasi adalah sebuah proses dimana seorang pemimpin memengaruhi dan memberikan contoh kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Pemimpin yang baik bukan dilihat dari seberapa banyak orang yang menjadi pengikutnya, bukan juga dilihat dari seberapa lama ia memimpin. Pemimpin yang baik dilihat dari seberapa banyak ia mampu menciptakan sosok pemimpin yang baru.

Menurut Peter Drucker, seorang ahli manajemen terkenal, kepemimpinan adalah tentang mencapai hasil melalui orang lain. Seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang yang mampu menginspirasi, memotivasi, dan memandu anggota tim untuk mencapai tujuan bersama. Warren Bennis, seorang pakar kepemimpinan, menekankan pentingnya visi dan kemampuan untuk mengartikulasikan visi tersebut kepada orang lain. Menurutnya, seorang pemimpin yang baik adalah seseorang yang memiliki visi jangka panjang, mampu mengilhami orang lain, dan menciptakan lingkungan yang memungkinkan inovasi dan pertumbuhan.

Secara umum, kepemimpinan dalam organisasi melibatkan kombinasi keterampilan, sikap, dan gaya kepemimpinan yang berbeda. Seorang pemimpin yang efektif mampu memahami kebutuhan dan aspirasi anggota tim, membangun hubungan yang kuat, dan mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi tantangan yang kompleks. Penting bagi seorang pemimpin untuk memiliki kualitas seperti integritas, ketegasan, empati, dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik untuk mencapai kesuksesan organisasi.

2. Gaya Kepemimpinan Dalam Organisasi

1. Kepemimpinan dalam Organisasi Bertindak sebagai Visioner. 

Gaya kepemimpinan dalam organisasi yang pertama di abad ke-21 adalah visioner. Seorang pemimpin dalam organisasi perlu menjadi individu yang visioner, dimana dirinya mampu untuk merancang tujuan dan visi misi yang jelas, serta meyakinkan seluruh anggotanya bahwa mereka sedang menuju jalan keberhasilan. 

Beberapa contoh kepemimpinan dalam organisasi adalah para pemimpinnya mampu mengamati dan mendengarkan orang-orangnya dalam lapisan organisasi apapun. Selain itu, mereka juga mampu untuk mempertimbangkan dan mengintegrasikan berbagai perspektif orang lain dengan pemikiran original yang mereka miliki. Tidak hanya itu, sebagai pemimpin yang visioner, mereka mampu bekerja dengan baik dalam tim dan membimbing anggotanya untuk menuju visi misi yang diharapkan. 

 

2. Kepemimpinan dalam Organisasi Bertindak sebagai Arsitek. 

Dengan memiliki visi dan misi yang jelas, seorang pemimpin sebenarnya sedang menjadi arsitek organisasi yang terarah. Para pemimpin dalam organisasi bukan hanya dituntut untuk merancang rencana masa depan, namun mereka juga diharapkan dapat mendesain organisasi menjadi sebuah sistem yang transparan dan canggih. Dalam hal ini, para pemimpin juga diharapkan secara berkala memeriksa desain inti dari dasar organisasi tersebut. Misalnya, mengecek kembali tentang bagaimana produk-produk organisasi dapat diproduksi secara efisien, bagaimana jumlah penjualan dapat ditingkatkan, bagaimana cara meningkatkan produktivitas dan motivasi karyawan, dan lain-lain. Peran kepemimpinan dalam organisasi abad ke-21 harus mampu menjadi arsitek yang tangguh dalam membangun model bisnis di dalam organisasinya. 

 

3. Kepemimpinan dalam Organisasi Bertindak sebagai Katalisator (Catalyst). 

Sebagai seorang pemimpin di dalam organisasi, terutama di abad ke-21, para pemimpin dituntut untuk memiliki gaya kepemimpinan seperti katalisator atau catalyst. Dalam hal ini, gaya kepemimpinan katalisator perlu melakukan hal-hal seperti di bawah ini: 

· Menyingkirkan segala hambatan yang dirasakan oleh anggota tim dan mendukung ide-ide cemerlang mereka agar menjadi kenyataan. 

· Membina hubungan yang baik ke seluruh lapisan organisasi. 

· Membantu orang-orang dalam menghubungkan apa yang mereka kerjakan dengan visi dan misi organisasi. 

· Membangun lingkungan kerja yang inklusif, dan 

· Membantu meningkatkan motivasi karyawan. 

 

4. Kepemimpinan dalam Organisasi Bertindak sebagai Pelatih (Coach). 

Kepemimpinan dalam organisasi akan terasa tidak lengkap jika pemimpinnya tidak bertindak sebagai pelatih (coach) bagi para karyawan atau anggota timnya. Ketika seorang pemimpin berhasil membimbing para anggotanya untuk mencapai tujuan organisasi yang diharapkan, maka secara otomatis organisasi tersebut akan lebih mudah untuk mencapai kesuksesan. Tidak hanya itu, para karyawannya juga akan berpikir lebih strategis dan mencoba mengasah kemampuan mereka untuk bekerja lebih baik dalam kolaborasi yang harmonis. 

 

 

3. Sifat Seorang Pemimpin Dalam Sebuah Organisasi

Sifat seorang pemimpin dalam sebuah organisasi dapat bervariasi, tetapi ada beberapa sifat umum yang sering dikaitkan dengan kepemimpinan efektif. Berikut adalah beberapa sifat seorang pemimpin dalam sebuah organisasi:

1) Integritas: Seorang pemimpin harus memiliki integritas yang tinggi. Integritas mencakup kejujuran, etika, dan konsistensi antara kata dan tindakan. Pemimpin yang memiliki integritas akan membangun kepercayaan dan mendapatkan penghargaan dari anggota tim.

2) Keberanian: Pemimpin yang efektif harus memiliki keberanian untuk mengambil risiko yang diperlukan. Mereka harus berani menghadapi tantangan dan mengambil keputusan sulit dalam situasi yang kompleks. Keberanian juga berarti berani berbicara dan mengungkapkan pendapat yang jujur, bahkan jika itu tidak populer.

3) Ketegasan: Seorang pemimpin perlu memiliki ketegasan dalam mengambil keputusan dan mempertahankan visi organisasi. Mereka harus mampu mengkomunikasikan ekspektasi dengan jelas dan memberikan arahan yang tegas kepada anggota tim. Ketegasan membantu menjaga fokus, kedisiplinan, dan tujuan yang jelas.

4) Empati: Seorang pemimpin yang baik harus memiliki kemampuan untuk memahami dan menghargai perspektif dan perasaan anggota tim. Mereka harus bisa berempati dan mendengarkan dengan baik, serta mengakui kebutuhan dan kepentingan orang lain. Empati membantu membangun hubungan yang kuat dan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif.

5) Visi: Pemimpin yang efektif memiliki visi yang jelas tentang arah organisasi. Mereka mampu mengartikulasikan visi ini kepada anggota tim, menginspirasi mereka, dan membantu mereka melihat gambaran yang lebih besar. Visi yang kuat memberikan arah dan tujuan yang jelas bagi organisasi.

6) Kemampuan Menginspirasi: Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk menginspirasi dan memotivasi anggota tim. Mereka mampu menggerakkan orang lain untuk berkinerja lebih baik dan meraih kesuksesan. Pemimpin yang mampu menginspirasi mendorong semangat, inovasi, dan kerja tim yang produktif.

7) Kemampuan Komunikasi: Kemampuan komunikasi yang baik sangat penting bagi seorang pemimpin. Mereka harus bisa berkomunikasi dengan jelas, mendengarkan dengan baik, dan menyampaikan pesan dengan efektif. Komunikasi yang baik membantu membangun pemahaman, menghindari kesalahpahaman, dan memperkuat hubungan di antara anggota tim.

KESIMPULAN

Sebuah organisasi pasti memiliki seorang pemimpin. Tanpa siapa pun pempinan organisasi tidak dapat berfungsi dengan baik karena tidak ada yang memimpin dan mengarahkan organisasi. Seorang pemimpin adalah orang yang positif dan percaya diri dengan visi, misi dan nilai-nilai etika yang tinggi, kemampuan untuk mengkomunikasikan ide-ide dan kemampuan untuk mendorong dan berhubungan dengan orang lain. Dengan kata lain, memimpin suatu organisasi membutuhkan keahlian seseorang.

Namun, jika kompetensi profesional seseorang tidak sesuai dengan kategori "kepemimpinan", ia harus dapat mengembangkan dirinya lebih jauh sehingga dapat melatih dan belajar menjadi seorang pemimpin. Kepemimpinan merupakan faktor kunci keberhasilan dalam suatu organisasi. Hal ini karena kepemimpinan merupakan titik krusial dalam melakukan perubahan yang signifikan dalam suatu organisasi. Kepemimpinan berarti menjadi pribadi yang berpengaruh, dan kepemimpinan adalah seni menciptakan konsistensi dan stabilitas organisasi. Peran seorang pemimpin dalam suatu organisasi sangatlah penting karena seorang pemimpin dapat menjadi salah satu ujung tombak keberhasilan suatu organisasi. Tugas manajer adalah mengelola konflik dalam organisasi yang dipimpinnya agar konflik dapat diselesaikan dengan baik dan tidak ada yang dirugikan. Seorang manajer adalah orang yang bekerja dengan orang lain mengkoordinasikan kegiatan mereka untuk mencapai tujuan organisasi. 

DAFTAR PUSTAKA

Bennis, W., & Nanus, B. (2007). Leaders: Strategies for Taking Charge. HarperBusiness.

Drucker, P. F. (2008). The Essential Drucker: The Best of Sixty Years of Peter Drucker's Essential Writings on Management. HarperBusiness.

Garry Yukl, 1989. Managerial Leadership: A Review of Theory and Research. Journal of Management.

Kartini Kartono. 2011. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT. Rajawaligrafindo Persada.

Kreitner, Robert and Kinicki, Angelo.2005. Perilaku Organisasi edisi 5. Jakarta. PT. Salemba empat.




No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.