ABSTRAK
Dengan membangun komunikasi yang efektif dalam organisasi, kita dapat mencapai banyak manfaat, seperti aliran informasi yang lancar, kolaborasi yang lebih baik, pengelolaan konflik yang efektif, kepuasan dan keterlibatan karyawan yang tinggi, serta peningkatan kinerja organisasi secara keseluruhan. Namun, ada juga hambatan-hambatan yang perlu diatasi, seperti perbedaan persepsi, gangguan fisik, bahasa yang tidak jelas, gangguan emosional, dan kurangnya keterampilan komunikasi.
Kata kunci: organisasi, komunikasi.
ABSTRACT
By establishing effective communication within the organization, we can achieve many benefits, such as a smooth flow of information, better collaboration, effective conflict management, high employee satisfaction and engagement, and increased overall organizational performance. However, there are also barriers that need to be overcome, such as differences in perception, physical impairments, unclear language, emotional disturbances, and lack of communication skills.
Keywords: organization, communication.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi yang efektif merupakan pondasi yang vital dalam menjalankan sebuah organisasi dengan sukses. Dalam konteks bisnis yang semakin kompleks dan dinamis, komunikasi yang baik menjadi kunci untuk mencapai tujuan organisasi, membangun hubungan yang kuat antar anggota tim, dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan. Tanpa komunikasi yang efektif, organisasi berisiko menghadapi hambatan dalam aliran informasi, konflik yang tidak terpecahkan, dan kehilangan kesempatan untuk mengoptimalkan potensi individu dan tim.
Komunikasi efektif tidak hanya melibatkan penyampaian pesan yang jelas, tetapi juga pemahaman yang tepat oleh penerima pesan. Hal ini melibatkan keterampilan mendengarkan yang aktif, penggunaan bahasa yang tepat, penggunaan alat komunikasi yang tepat, serta kemampuan untuk membangun hubungan yang saling percaya dan mendukung. Komunikasi yang efektif dari manajemen ke karyawan dan sebaliknya, termasuk dalam hal tujuan, kebijakan, dan harapan kinerja, adalah kunci untuk membangun kepercayaan, motivasi, dan komitmen yang kuat. Dengan memahami pentingnya komunikasi efektif dalam organisasi dan menerapkan strategi yang tepat, organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang kooperatif, inovatif, dan sukses.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang penulis ambil, yaitu:
1. Mengapa diperlukan komunikasi yang efektif dalam organisasi?
2. Apa saja hambatan dalam membangun komunikasi yang efektif?
3. Bagaimana cara membangun komunikasi yang efektif?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin penulis capai, yaitu:
1. Pembaca dapat memahami alasan diperlukan komunikasi yang efektif dalam organisasi.
2. Pembaca dapat mengetahui hambatan dalam membangun komunikasi yang efektif.
3. Pembaca dapat memahami cara membangun komunikasi yang efektif.
D. Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah studi literatur/tinjauan pustaka dan review video. Data diperoleh melalui pencarian artikel ilmiah dan literatur terkait dari Google Scholar dan sumber-sumber online lainnya, seperti jurnal ilmiah, buku, dan dokumen-dokumen terkait.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Organisasi
Menurut Sutarto
(1985) bahwa organisasi
adalah sistem yang
saling berpengaruh antar orang
dalam kelompok yang
bekerjasama untuk mencapai
tujuan tertentu. Menurut Herbert and Gullet bahwa yang dimaksud dengan
pengorganisasian merupakan proses yang
mana struktur suatu
organisasi dibuat dan
ditegakan. Proses ini meliputi
ketentuan dari kegiatan-kegiatan yangspesifik yang
perlu untuk menyelesaikan semua
sasaran organisasi, pengelompokan kegiatan tersebut berkaitan dengan susunan
yang logis, dan
tugas dari kelompok
kegiatan ini bagi
suatu jabatan atau orang yang
bertanggung jawab.
Pengorganisasian adalah suatu
gramatika (aturan, konvensi, praktik organisasi) yang disahkan
secara mufakat untuk
mengurangi ketidakpastian dengan menggunakan perilaku
bijaksana (pengalaman) yang
saling bertautan.pengalaman
dilalui bersama dengan
orang lain melalui
sistem lambang/simbol. Proses/tahap pengorganisasian, tahap enactment
secara sederhana berarti
bahwa paraanggota organisasi menciptakan ulang
lingkungan mereka dengan
menentukan dan
merundingkan makna khusus
bagi suatu peristiwa,
Tahap seleksi,aturan-aturan dan
siklus komunikasi digunakan
untuk menentukan pengurangan
yang sesuai dengan ketidakjelasan dan
Tahap retensi,memungkinkan
organisasi menyimpan informasi mengenai cara organisasi itu
memberi respon atas berbagai situasi (Asriadi, 2020).
B. Komunikasi
Menurut Asriadi (2020), Komunikasi pada
umumnya didefinisikan sebagai
kegiatan saling bertukar pendapat, atau
hubungan antara manusia,
baik individu maupun
kelompok. Komunikasi manusia merupakan proses pembentukan makna di
antara dua orang atau lebih. Dari
pernyataan ini maka komunikasi berhubungan
dengan makna yang
dapat diperoleh diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi.
Menurut A.W.
Wijaya (2000: 15)
komunikasi adalah penyampaian
informasi dan pengertian dari
seseorang kepada orang
lain. komunikasi akan dapat
berhasil apabila sekiranya timbul saling pengertian, yaitu jika kedua belah pihak, si pengirim
dan si
penerima informasi dapat
memahaminya. Hal ini
tidak berarti bahwa
kedua belah pihak harus
menyetujui sesuatu gagasan
tersebut, tetapi yang
penting adalah kedua belah
pihak sama-sama memahami
gagasan tersebut. Dalam
keadaan seperti inilah baru dapat
dikatakan komunikasi telah berhasil baik (komunikatif).
III. PEMBAHASAN
Komunikasi yang efektif diperlukan dalam organisasi karena komunikasi yang baik memastikan aliran informasi yang lancar di antara anggota organisasi, memastikan pemahaman yang tepat tentang tujuan, kebijakan, dan tugas mereka. Lalu, untuk meningkatkan kolaborasi. Komunikasi yang efektif memfasilitasi kolaborasi dan kerja tim yang baik, memungkinkan berbagi ide, informasi, dan pemikiran untuk mencapai tujuan bersama. Komunikasi yang efektif juga dapat mengelola konflik. Komunikasi yang baik membantu mengelola konflik dengan cara yang konstruktif, memfasilitasi dialog, dan mencari solusi bersama. Kemudian, komunikasi yang terbuka dan inklusif meningkatkan kepuasan kerja, keterlibatan karyawan, dan motivasi untuk berkinerja lebih baik. Komunikasi yang baik membantu membangun budaya organisasi yang kuat, dengan pesan yang jelas tentang nilai-nilai dan tujuan organisasi. Komunikasi yang efektif secara langsung berkontribusi terhadap peningkatan kinerja organisasi secara keseluruhan.
Dalam komunikasi, terdapat beberapa hambatan yang dapat mengganggu pemahaman dan efektivitas komunikasi. Berikut ini adalah beberapa hambatan umum dalam komunikasi:
1. Perbedaan persepsi: Setiap individu memiliki latar belakang, pengalaman, dan pola pikir yang unik. Perbedaan ini dapat menyebabkan persepsi yang berbeda terhadap pesan yang disampaikan.
2. Gangguan fisik: Faktor-faktor fisik seperti kebisingan, gangguan teknis, jarak fisik yang jauh, atau masalah dengan saluran komunikasi dapat menjadi hambatan dalam komunikasi efektif.
3. Bahasa yang tidak jelas atau tidak familiar: Penggunaan bahasa yang tidak jelas, ambigu, atau istilah teknis yang tidak dikenal oleh penerima pesan dapat menyebabkan kebingungan dan kesalahpahaman.
4. Gangguan emosional: Emosi yang intens, seperti kemarahan, kecemasan, atau stres, dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan efektif. Emosi negatif dapat mempengaruhi penafsiran pesan, menghambat kemampuan mendengarkan, atau menyebabkan reaksi yang tidak proporsional.
5. Kurangnya keterampilan komunikasi: Kurangnya keterampilan komunikasi yang efektif dapat menjadi hambatan dalam menyampaikan pesan dengan jelas dan memahami pesan dari pihak lain.
Adapun cara untuk membangun komunikasi yang efektif dalam suatu organisasi adalah, sebagai berikut:
Komunikasi efektif adalah keterampilan yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan, baik di lingkungan pribadi maupun profesional. Berikut adalah beberapa cara untuk mencapai komunikasi efektif:
1. Jadilah pendengar yang aktif: Dengarkan dengan penuh perhatian dan tanpa gangguan saat berkomunikasi dengan orang lain. Dengan menjadi pendengar yang baik, Anda membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain dan memahami dengan lebih baik pesan yang disampaikan.
2. Gunakan bahasa yang jelas dan lugas: Sampaikan pesan dengan cara yang mudah dipahami oleh orang lain. Hindari penggunaan jargon atau istilah teknis yang tidak familiar. Pilih kata-kata yang tepat dan sederhana.
3. Beri perhatian pada ekspresi nonverbal: Komunikasi bukan hanya tentang kata-kata. Ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan bahasa tubuh dapat memberikan informasi tambahan tentang pesan yang disampaikan.
4. Beri umpan balik secara konstruktif: Jika Anda menerima atau memberikan umpan balik, pastikan untuk melakukannya dengan cara yang konstruktif. Fokuskan pada perilaku atau situasi spesifik yang ingin Anda sampaikan, dan hindari mengkritik pribadi.
5. Jaga empati dan pengertian: Cobalah untuk memahami perspektif orang lain dan melihat dari sudut pandang mereka. Tunjukkan empati dan pertimbangkan perasaan dan kebutuhan mereka.
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi yang efektif sangat penting dalam organisasi karena memiliki banyak manfaat dan kontribusi positif. Melalui komunikasi yang baik, aliran informasi dapat lancar di antara anggota organisasi, memastikan pemahaman yang tepat tentang tujuan, kebijakan, dan tugas mereka. Hal ini juga meningkatkan kolaborasi dan kerja tim yang baik, memungkinkan berbagi ide, informasi, dan pemikiran untuk mencapai tujuan bersama. Komunikasi yang efektif juga membantu mengelola konflik dengan cara yang konstruktif, memfasilitasi dialog, dan mencari solusi bersama. Selain itu, komunikasi yang terbuka dan inklusif meningkatkan kepuasan kerja, keterlibatan karyawan, dan motivasi untuk berkinerja lebih baik. Komunikasi yang baik juga membantu membangun budaya organisasi yang kuat, dengan pesan yang jelas tentang nilai-nilai dan tujuan organisasi. Secara keseluruhan, komunikasi yang efektif berkontribusi langsung terhadap peningkatan kinerja organisasi.
Namun, dalam komunikasi, terdapat beberapa hambatan yang dapat mengganggu pemahaman dan efektivitas komunikasi. Hambatan-hambatan tersebut meliputi perbedaan persepsi, gangguan fisik, bahasa yang tidak jelas atau tidak familiar, gangguan emosional, dan kurangnya keterampilan komunikasi. Untuk mengatasi hambatan-hambatan ini dan membangun komunikasi yang efektif dalam organisasi, penting untuk menjadi pendengar yang aktif, menggunakan bahasa yang jelas dan lugas, memberikan perhatian pada ekspresi nonverbal, memberikan umpan balik secara konstruktif, dan menjaga empati dan pengertian terhadap perspektif orang lain.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, organisasi dapat meningkatkan komunikasi yang efektif antara anggota tim, departemen, dan tingkatan hierarki yang berbeda. Hal ini akan membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih kolaboratif, produktif, dan positif, serta berkontribusi pada keseluruhan kinerja dan keberhasilan organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Asriadi, A. (2020). Komunikasi Efektif Dalam Organisasi. RETORIKA:
Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam, 2(1), 36-50.
A.W.Wijaya. (2000). Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta: Rineka
Cipta
Hick, Herbert, G.
and Gullet, G. Ray.
(1975). Organization Theory and
Behavior.
Sutarto (1985). Dasar-dasar Organisasi. Gadjah Mada University:
Yogyakarta.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.