Wednesday, June 15, 2016

PENERAPAN JOB SYSTEM ANALYSIS (JSA) DALAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (OHSAS 18001)


PENDAHULUAN

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.

Kesehatan dan keselamatan kerja cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu. Praktik K3 (keselamatan kesehatan kerja) meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit. K3 terkait dengan ilmu kesehatan kerja, teknik keselamatan, teknik industri, kimia, fisika kesehatan, psikologi organisasi dan industri, ergonomika, dan psikologi kesehatan kerja.

LANDASAN TEORI

Pengertian (definisi) K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) umumnya terbagi menjadi 3 (tiga) versi di antaranya ialah pengertian K3 menurut Filosofi, Keilmuan serta menurut standar OHSAS 18001:2007.

Berikut adalah pengertian dan definisi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) tersebut :

Pengertian (Definisi) K3 Menurut Filosofi (Mangkunegara)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur.

Pengertian (Definisi) K3 Menurut Keilmuan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua Ilmu dan Penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan.

Pengertian (Definisi) K3 Menurut OHSAS 18001:2007

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.

Ketiga versi pengertian K3 di atas adalah pengertian K3 yang umum (paling sering) digunakan di antara versi-versi pengertian K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) lainnya.

Apa itu OHSAS 18001?

OHSAS 18001 bisa diterapkan di seluruh organisasi tanpa melihat ukuran dan lokasi geografis. 

Mengapa OHSAS 18001 penting bagi organisasi Anda? 

OHSAS 18001 menunjukkan pada pemangku kepentingan Anda bahwa Anda percaya diri atas kecakapan perusahaan Anda memenuhi peraturan dan persyaratan kesehatan dan keselamatan. Tidak hanya menggarisbawahi komitmen untuk penerapan, pemeliharaan, dan perbaikan kebijakan kesehatan dan keselamatan, tetapi juga memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan Anda. 

Manfaat OHSAS 18001 dengan LRQA Business Assurance

Metode LRQA Business Assurance yang unik membantu perusahaan mengatur sistem dan risiko mereka demi memperbaiki dan melindungi kinerja saat ini dan saat yang akan datang. Kami menyediakan sertifikasi dan pelatihan khusus OHSAS 18001. 

Tim spesialis kami yang berperan dalam pengembangan spesifikasi dan sebagai bagian dari Lloyd Register Group Limited, telah terlibat dalam bisnis keamanan sejak 1760,  LRQA ditempatkan secara ideal untuk memberikan jasa asesmen terhadap OHSAS 18001. Dan dengan bertambahnya tekanan terhadap akuntabilitas di tahun-tahun belakangan ini, sertifikasi oleh LRQA merupakan langkah yang paling terlihat oleh para pemangku kepentingan sehingga mereka tahu bahwa Anda serius ketika berhubungan dengan masalah kesehatan dan keselamatan. 

Beberapa manfaatnya: 

·         sebuah pendekatan terstruktur terhadap identifikasi bahaya dan manajemen risiko yang dapat memberikan masukan untuk penyelenggaraan lingkungan kerja yang lebih aman dan lebih sehat.

·         Mengurangi risiko - manajemen kesehatan dan keselamatan menjadi lebih transparan dan efektif dengan cara menerjemahkan hasil audit ke aksi nyata. 

·         Hukum - menyediakan alat identifikasi terhadap peraturan yang ada dan persyaratan lain yang relevan yang membuat Anda tetap taat hukum. 

·         Rasa percaya diri pemangku kepentingan - meningkatnya kredibilitas dengan menerapkan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan yang dinilai secara independen. 

·         Sistem manajemen berbasis 'plan - do - check - act' dalam standar ini selaras dengan standar sistem manajemen lainnya, artinya sangat mudah untuk mengembangkan sistem yang terintegrasi.

 

Manfaat Penerapan JSA dalam K3

1.      Menurunkan kecelakaan dan PAK;

2.      Setiap bahaya yang muncul dapat diidentifikasikan dan perusahaan menetapkan pengendalian risiko, sehingga bila penerapannya terkendali, maka hal tersebut dapat menurunkan kecelakaan;

3.      JSA dapat membantu penyelidikan kecelakaan;

4.      Apabila suatu kecelakaan terjadi pada suatu pekerjaan yang telah dianalisis, maka dengan menggunakan hasil analisis tersebut perusahaan dapat mengetahui penyebab timbulnya kecelakaan serta menetapkan perbaikan yang diperlukan. Apabila terdapat bahaya yang belum teridentifikasi, dengan JSA ini dapat diketahui;

5.      JSA dapat diintegrasikan ke dalam sistem mutu dan fungsi produksi pada waktu yang bersamaan.

Konsep 5R


5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan tertib, maka kemudahan bekerja perorangan dapat diciptakan, dan dengan demikian 4 bidang sasaran pokok industri, yaitu efisiensi, produktivitas, kualitas, dan keselamatan kerja dapat lebih mudah dicapai. Konsep 5R ini diadaptasi dari program 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) yang dikembangkan di Jepang dan sudah digunakan oleh banyak negara di seluruh penjuru dunia

RINGKAS

Prinsip RINGKAS adalah memisahkan segala sesuatu yang diperlukan dan menyingkirkan yang tidak diperlukan dari tempat kerja. Mengetahui benda mana yang tidak digunakan, mana yang akan disimpan, serta bagaimana cara menyimpan supaya dapat mudah diakses terbukti sangat berguna bagi sebuah perusahaan.

Langkah melakukan RINGKAS :

1.      Cek-barang yang berada di area masing-masing.

2.      Tetapkan kategori barang-barang yang digunakan dan yang tidak digunakan.

3.      Beri label warna merah untuk barang yang tidak digunakan

4.      Siapkan tempat untuk menyimpan / membuang /memusnahkan barang-barang yang tidak digunakan.

5.      Pindahkan barangbarang yang berlabel merah ke tempat yang telah ditentukan.

RAPI

Prinsip RAPI adalah menyimpan barang sesuai dengan tempatnya. Kerapian adalah hal mengenai sebagaimana cepat kita meletakkan barang dan mendapatkannya kembali pada saat diperlukan dengan mudah. Perusahaan tidak boleh asal-asalan dalam memutuskan dimana benda-benda harus diletakkan untuk mempercepat waktu untuk memperoleh barang tersebut.

Langkah melakukan RAPI :

1.      Rancang metode penempatan barang yang diperlukan, sehingga mudah didapatkan saat dibutuhkan

2.      Tempatkan barang-barang yang diperlukan ke tempat yang telah dirancang dan disediakan

3.      Beri label / identifikasi untuk mempermudah penggunaan maupun pengembalian ke tempat semula.

RESIK

Prinsip RESIK adalah membersihkan tempat/lingkungan kerja, mesin/peralatan dan barang-barang agar tidak terdapat debu dan kotoran. Kebersihan harus dilaksanakan dan dibiasakan oleh setiap orang dari CEO hingga pada tingkat office boy.

Langkah melakukan RESIK :

1.      Penyediaan sarana kebersihan,

2.      Pembersihan tempat kerja,

3.      Peremajaan tempat kerja, dan

4.      Pelestarian RESIK.

RAWAT

Prinsip RAWAT adalah mempertahankan hasil yang telash dicapai pada 3R sebelumnya dengan membakukannya (standardisasi).

Langkah melakukan RAWAT :

1.      Tetapkan standar kebersihan, penempatan, penataan

2.      Komunikasikan ke setiap karyawan yang sedang bekerja di tempat kerja

RAJIN

Prinsip RAJIN adalah terciptanya kebiasaan pribadi karyawan untuk menjaga dan meningkatkan apa yang sudah dicapai. RAJIN di tempat kerja berarti pengembangan kebiasaan positif di tempat kerja. Apa yang sduah baik harus selalu dalam keadaan prima setiap saat. Prinsip RAJIN di tempat kerja adalah “LAKUKAN APA YANG HARUS DILAKUKAN DAN JANGAN MELAKUKAN APA YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN”

Langkah melakukan RAJIN :

1.      Target bersama,

2.      Teladan atasan

3.      Hubungan/komunikasi di lingkungan kerja

4.      Kesempatan belajar

Kenali Bahaya & Gunakan APD


Kenali Bahaya & Gunakan APD

Banyak kecelakaan terjadi akibat lemahnya kemampuan dan pengetahuan pekerja untuk mengenali bahaya seawal mungkin dan kemudian mengambil tindakan pencegahan. Setiap karyawan harus mengambil tindakan yang sesuai terhadap resiko yang dijumpai. Dengan mengawasi diri sendiri dan rekan kerja, mereka dapat mencegah digunakannya cara yang berbahaya untuk menyelesaikan pekerjaannya sesegera mungkin. Manajemen harus memberikan dukungan, dengan bertanggung jawab untuk membuat suasana yang memungkinkan terbentuknya budaya K3, dan dengan mempersyaratkan pekerja untuk bekerja dengan aman serta mendukung sistem kerja yang dapat membantu mereka untuk bekerja dengan aman.

Ada enam langkah yang diperlukan bagi seseorang untuk bekerja dengan aman :

·         Rasakan suasana bahaya, Dapatkah anda lihat, rasa atau dengar ?

·         Ketahuilah bahaya, Apakah anda mengerti bagaimana bahaya dari pekerjaan itu ?

·         Rencanakan tindakan anda apa yang akan anda lakukan ?

·         Lakukan cara terbaik apakah anda melakukan yang terbaik ?

·         Pelihara cara tersebut agar berjalan, Bagaimana anda memiharanya ?

·         Lihat, bicara dan dengarkan setiap masukan, Bagaimana kita membuatnya lebih baik ?

Rasakan

Jika seseorang tidak dapat merasakan bahaya, maka dia tidak akan bertindak apapun. Bagaimana cara kita mengenali bahaya ? Selain terlihat, bahaya juga dapat kita rasakan melalui cara lain. Mendengar sama pentingnya jika kita ingin terhindar tertabrak kendaraan dari belakang. Penciuman dapat mengingatkan kita adanya gas berbahaya di udara yang mungkin saja beracun atau dapat meledak. Perasaan adanya getaran yang tidak biasa juga merupakan peringatan yang berguna. Belajar untuk mengenali bahaya umumnya selalu diabaikan, terutama bagi mereka yang telah memiliki pengalaman kerja, tetapi akan lebih baik jika kita memastikan apakah setiap pekerja dapat mengidentifikasi bahaya yang mengancam dirinya sebelum mereka mulai bekerja.

Ketahui

Jika anda telah merasakan bahaya belum berarti anda dapat mengetahui resiko bahaya itu. Langkah yang penting adalah bukan hanya dengan melihat bahaya ditempat kerja, tetapi juga mengenali potensi bahayanya. Orang dapat terbiasa pada bahaya yang dijumpai setiap hari dan lama kelamaan akan melupakan resikonya. Memahami bahaya akan menyebabkan kita peduli terhdapatnya memikirkan keparahan akibat bahaya akan membuat kita ingin menghindarinya. Mengetahui bahaya memang membutuhkan peraasaan tetapi selanjutnya tidak mudah karena anda harus tahu apa arti bahaya tersebut. Anda harus belajar untuk selalu khawatir meskipun anda tidak mendapatkan kecelakaan.

Rencanakan

Memahami bahaya yang anda lihat hanyalah langkah awal. Pertanyaan selanjutnya adalah apa yang akan anda lakukan? Jawaban “berhati-hati” kurang memadai karena berhati-hati memerlukan keahlian yang harus dipelajari.
Hal-hal yang harus dipertimbangkan adalah :

·         Dapatkah kita menghindari semua bahaya tersebut ?

·         Dapatkah kita mengisolasi bahaya atau menggunakan APD ?

·         Haruskah kita menyingkirkan bahaya tersebut ?

Buatlah semacam kumpulan cara yang dapat kita pakai (gunakan hirarki kontrol). Berkerja dengan resiko bahaya mengharuskan kita memilih cara yang terbaik, mulai dari menghindari bahaya tersebut sampai bekerja dengan sangat berhati-hati. Peringatan akan adanya bahaya dan menyiapkan informasi K3 yang memadai adalah sarana penting untuk memastikan rencana terbaik anda akan berjalan dengan aman.

Lakukan

Setelah anda menetapkan rencana yang efektif, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana memastikannya tetap berjalan ? Langkah pertama adalah buatlah situasi kerja yang dapat mempermudah pelaksanaanya dan sulit untuk menolaknya.
Penting untuk dimengerti apakah masalah yang akan muncul adalah masalah organisasi atau individu pekerja. Masukan dari pengawas kerja dan dari pekerja itu sendiri merupakan hal yang penting untuk dipelajari dan ditindaklanjuti baik oleh pekerja, pengawas maupun manajemen.

Memeliharanya

Salah satu masalah terbesar adalah memastikan apakah pekerja telah menjadikan K3 sebagai budaya yang berkelanjutan. Membentuk suatu budaya sebenarnya mudah tapi sulit. Membuat suatu program untuk memelihara budaya yang baik adalah dengan membuatnya mudah dilakukan.

Lihat, Bicara dan Dengarkan

Tidak ada orang yang dapat mengatur dirinya untuk bekerja dengan aman setiap saat. Biarpun seseorang memiliki perhatian K3 yang tinggi, mereka tetap saja dapat melakukan tindakan tidak aman, karena setiap manusia pasti dapat melakukan kesalahan. Terkadang kita menyadari kalau kita salah pada saat kesalahan itu telah terjadi, kecuali ada yang mengingatkan kita pada saat melakukan kesalahan tersebut. Kita harus mengingatkan rekan kita ketika kita melihat mereka melakukan kesalahan. Kembangkanlah kemampuan kita dalam meningkatkan rekan kerja dan dengarkan ide ide merekan akan K3. “Sebelum memulai pekerjaan, kenali bahaya yang terkait, sehingga anda dapat bekerja dengan aman. Pastikan andan menggunakan alat pelindung diri ( APD ) yang sesuai.”

PENUTUP

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.

Ketiga versi pengertian K3 di atas adalah pengertian K3 yang umum (paling sering) digunakan di antara versi-versi pengertian K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) lainnya.

DAFTAR  ISI

Adzim, I,H. 09.2009. Pengertian (definisi) K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Dikutip dari : https://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot. co.id/2013/09/pengertian-dan-definisi-k3-keselamatan.html. Diakses 15 Juni 2016 pada 22:45.

Alfia. Simbolon, P. 03.2012. sumber-sumber bahaya di tempat kerja. Dipublikasikan pada : https://ahmadharyanto.wordpress.com/about-me/. Diakses 16 juni 2016 pada 04:30.

Haryanto, A. 11.2013. Safety and Environmental Healt. Dipublikasikan pada : https://ahmadharyanto.wordpress.com/safety-health-environment/. Diakses 16 Juni 2016 pada 04:00.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.