oleh : Indrik (41621010006)
ABSTRAK
Setiap organisasi pasti mengalami perkembangan dan
perubahan baik itu dari internal maupun eksternal organisasi tersebut, maka
untuk menghadapinya diperlukanlah pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.
Proses pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dilakukan agar roda
organisasi beserta administrasi dapat berjalan terus dengan lancar tanpa
mengalami masalah yang berarti sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Keterampilan
pribadi meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku
kelompok dalam kontribusi untuk membentuk dinamika organisasi, kemampuan
memodifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberikan motivasi, kemampuan
memahami proses persepsi dan penciptaan yang efektif komunikasi, kemampuan
memahami relasi antara konsep kekuasaan-politik kepemimpinan dalam organisasi,
kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasi, dan kemampuan untuk
membangun budaya organisasi yang ideal.
Kata Kunci : pengambilan keputusan, organisasi,strategi
ABSTRACT
Every organization must experience development and
change, both internal and external to the organization, so to deal with it, it
is necessary to make quick and precise decisions. The decision-making process
is fast and precise so that the wheels of the organization and administration
can run smoothly without experiencing significant problems so that
organizational goals can be achieved. Personal skills include the ability to
understand individual behavior and group behavior in contributing to shaping
organizational dynamics, the ability to modify behavior, the ability to
understand and provide motivation, the ability to understand the process of
perception and the creation of effective communication, the ability to
understand the relationship between the concept of power-political leadership
in organizations, the ability to understand the genealogy of conflict and
negotiation, and the ability to build an ideal organizational culture.
Keywords: decision making, organization,strategy
I. PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Pengambilan
Keputusan adalah suatu pilihan, yaitu
pilihan dari dua atau lebih kemungkinan. Walaupun keputusan biasa dikatakan
sama dengan pilihan, ada perbedaan penting diantara keduanya. Mc Kenzei melihat
bahwa keputusan adalah pilihan nyata karena pilihan diartikan sebagai pilihan
tentang tujuan termasuk pilihan tentang cara untuk mencapai tujuan itu, apakah
pada tingkat perorangan atau kolektif. Mc Grew dan Wilson lebih melihat pada
kaitannya dengan proses, yaitu bahwa suatu keputusan ialah akhir dari suatu proses
yang lebih dinamis, yang diberi label pengambilan keputusan. Dipandang sebagai
proses karena terdiri atas satu seri aktifitas yang berkaitan dan tidak hanya
dianggap sebagai tindakan bijaksana.
Menurut
Bowo (2008) pengambilan keputusan adalah proses menemukan satu pilihan dari
beragamanya alternatif pilihan terbaik yang dilakukan secara rasional. Sehingga
dalam proses pengambilan keputusan ini merupakan suatu proses, yang tidak
mungkin terjadi begitu saja dalam waktu singkat.
Untuk
mengatasi masalah ini, organisasi perlu mengoptimalkan proses pengambilan
keputusan mereka. Dalam artikel ini, akan membahas strategi yang dapat membantu
organisasi meningkatkan efektivitas keputusan mereka dengan mengoptimalkan
proses pengambilan keputusan.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Adapun
rumusan masalah yang akan dibahas pada artikel ilmiah ini yaitu:
1.
Apa
yang di maksud dengan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi?
2.
Apa saja
dasar pengambilan keputusan ?
3.
Apa saja
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
dalam Pengambilan Keputusan ?
C.
TUJUAN
Berdasarkan
rumusan masalah diatas, tujuan dari penulisan artikel ilmiah ini adalah sebagai
berikut:
1.
Untuk
mengetahui arti pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi
2. Untuk mengetahui dasar pengambilan keputusan
3. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam Pengambilan Keputusan
II.
PEMBAHASAN
A.
Definisi
pengambilan keputusan
Keputusan
adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal itu berkaitan
dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ‘apa yang harus dilakukan’
dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa
keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan
satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
yang dihadapinya.
Moergan
dan Celrullo (2017) mendefenisikan keputusan merupakan kesimpulan yang dicapai
sesudah dilakukan pertimbangan, yang terjadi setelah satu kemungkinan dipilih,
sementara yang lain dikesampingkan. Sedangkan menurut Syamsi (2017), keputusan
itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu di
antara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang
dihadapi.
Menurut
Baron dan Byner (dalam Zulkilfi, 2018) menjelaskan pengambilan keputusan
keputusan merupakan suatu proses melalui kombinasi individu dan kelompok dan
mengintegrasikan informasi yang ada dengan tujuan memilih satu dari berbagai
kemungkinan tindakan, pengambilan keputusan sebagai suatu proses mengevaluasi
pilihan-pilihan yang ada untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.
Berdasarkan
pendapat para ahli di atas, dapat dipahami bahwa pengambilan keputusan dalam
organisasi adalah proses penting dalam mencapai tujuan organisasi dan
melibatkan pemilihan tindakan atau keputusan terbaik dari berbagai alternatif
yang tersedia.
B.
Dasar
pengambilan keputusan
a.
Pengambilan
Keputusan Berdasarkan Rasional
Keputusan yang
bersifat rasional berkaitan dengan daya
guna. Masalah-masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan
rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih
bersifat objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur
apabila kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai
masyarakat yang di akui saat itu.
b.
Pengambilan
Keputusan Berdasarkan Fakta
Ada
yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah
fakta yang memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data
dan informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis
dinamakan data. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data. Dengan
demikinan, data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian
dijadikan dasar pengambilan keputusan.
Keputusan
yang berdasarkan sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup itu memang
merupakan keputusan yang baik dan solid, namun untuk mendapatkan informasi yang
cukup itu sangat sulit.
c.
Pengambilan
Keputusan Berdasarkan Wewenang
Banyak
sekali keputusan yang diambil karena wewenang (authority) yang dimiliki. Setiap
orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk
mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan
organisasi yang efektif dan efisien.
Keputusan
yang berdasarkan wewenang memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan-keuntungan
tersebut antara lain : banyak diterimanya oleh bawahan, memiliki otentisitas
(otentik), dan juga karena didasari wewenang yang resmi maka akan lebih
permanent sifatnya.
Keputusan
yang berdasarkan pada wewenang semata maka akan menimbulkan sifat rutin dan
mengasosiasikan dengan praktik dictatorial. Keputusan berdasarkan wewenang
kadangkala oleh pembuat keputusan sering melewati permasahan yang seharusnya
dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang jelas.
d.
Pengambilan
Keputusan Berdasarkan Intuisi
Keputusan yang
diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu mudah
terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Sifat subjektif dari
keputusuan intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu :
1.
Pengambilan
keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan.
2.
Keputusan
intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.
Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi
membutuhkan waktu yang singkat Untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas,
pada umumnya pengambilan keputusan yang bersifat intuitif akan memberikan
kepuasan. Akan tetapi, pengambilan keputusan ini sulit diukur kebenarannya
karena kesulitan mencari pembandingnya dengan kata lain hal ini diakibatkan
pengambilan keputusan intuitif hanya diambil oleh satu pihak saja sehingga
hal-hal yang lain sering diabaikan.
e.
Pengambilan
Keputusan Berdasarkan Pengalaman
Sering
kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingat-ingat apakah
kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan semacam itu biasanya
ditelusuri melalui arsip-arsip penhambilan keputusan yang berupa dokumentasi
pengalaman-pengalaman masa lampau. Jika ternyata permasalahan tersebut pernah
terjadi sebelumnya, maka pimpinan tinggal melihat apakah permasalahan tersebut
sama atau tidak dengan situasi dan kondisi saat ini. Jika masih sama kemudian
dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu untuk mengatasi masalah yang timbul.
Dalam
hal tersebut, pengalaman memang dapat dijadikan pedoman dalam menyelesaikan
masalah. Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi
pengetahuan praktis. Pengalaman dan kemampuan untuk memperkirakan apa yang
menjadi latar belakang masalah dan bagaimana arah penyelesaiannya sangat
membantu dalam memudahkan pemecaha masalah.
C.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam
Pengambilan Keputusan
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan menurut
Terry, yaitu :
·
Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud,
yang emosional maupun yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan
keputusan.
·
Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk
mencapai tujuan organisasi.
·
Setiap keputusan jangan berorientasi pada
kepentingan pribadi, tetapi harus lebih mementingkan kepentingan organisasi.
·
Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena
itu buatlah altenatif-alternatif tandingan.
·
Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari
tindakan ini harus diubah menjadi tindakan fisik.
·
Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu
yang cukup lama.
·
Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik.
·
Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar
diketahui keputusan itu benar.
·
Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari
serangkaian kegiatan mata rantai berikutnya.
III.
KESIMPULAN
Dari penjelasan yang telah di paparkan dalam artikel
ini dapat di simpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah suatu tindakan yang
sengaja, tidak secara kebetulan dan tidak boleh sembarangan dalam rangka
memecahkan masalah yang dihadapi suatu organisasi.Dimana pengambilan keputusan
ini ditanggung dan diputuskan oleh pimpinan organisasi yang bersangkutan dan
untuk menghasilkan keputusan yang baik itu sangat dibutuhkan informasi yang
lengkap mengenai permasalahan, inti masalah, penyelesaian masalah, dan
konsekuensi dari keputusan yang diambil. Selain informasi, dalam penyelesaian
masalah pun dibutuhkan perumusan masalah dengan baik.Kemudian dibuatkan alternatif-alternatif
keputusan masalah yang disertai dengan konsekuensi positif dan negatif. Jika
semua hal itu dapat dikemukakan dan dicari secara tepat, masalah tersebut akan
lebih mudah untuk diselesaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Bowo. (2008). Pengambilan Keputusan
Dalam berorganisasi . Semarang .
Malayu Hasibuan. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Moergan , & Celrullo. (2017). The structure of "unstructured" decision processes. Administrative science quarterly.
syamsi. (2017). Manajamen sumber daya manusia . Tangerang .
Terry, George R. (1989). Principles of Management: An Analysis of Managerial Functions. Richard D. Irwin, Inc.
zulfikli. (2018 ). strategi untuk meningkatkan efektifitas keputusan . lampung .
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.