Monday, May 1, 2023

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PERILAKU ORGANISASI

oleh : Indrik (41621010006) 



ABSTRAK

Setiap organisasi pasti mengalami perkembangan dan perubahan baik itu dari internal maupun eksternal organisasi tersebut, maka untuk menghadapinya diperlukanlah pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Proses pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dilakukan agar roda organisasi beserta administrasi dapat berjalan terus dengan lancar tanpa mengalami masalah yang berarti sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Keterampilan pribadi meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusi untuk membentuk dinamika organisasi, kemampuan memodifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberikan motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan penciptaan yang efektif komunikasi, kemampuan memahami relasi antara konsep kekuasaan-politik kepemimpinan dalam organisasi, kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasi, dan kemampuan untuk membangun budaya organisasi yang ideal.

Kata Kunci : pengambilan keputusan, organisasi,strategi 

ABSTRACT

Every organization must experience development and change, both internal and external to the organization, so to deal with it, it is necessary to make quick and precise decisions. The decision-making process is fast and precise so that the wheels of the organization and administration can run smoothly without experiencing significant problems so that organizational goals can be achieved. Personal skills include the ability to understand individual behavior and group behavior in contributing to shaping organizational dynamics, the ability to modify behavior, the ability to understand and provide motivation, the ability to understand the process of perception and the creation of effective communication, the ability to understand the relationship between the concept of power-political leadership in organizations, the ability to understand the genealogy of conflict and negotiation, and the ability to build an ideal organizational culture.

Keywords: decision making, organization,strategy

    I.            PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Pengambilan Keputusan  adalah suatu pilihan, yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan. Walaupun keputusan biasa dikatakan sama dengan pilihan, ada perbedaan penting diantara keduanya. Mc Kenzei melihat bahwa keputusan adalah pilihan nyata karena pilihan diartikan sebagai pilihan tentang tujuan termasuk pilihan tentang cara untuk mencapai tujuan itu, apakah pada tingkat perorangan atau kolektif. Mc Grew dan Wilson lebih melihat pada kaitannya dengan proses, yaitu bahwa suatu keputusan ialah akhir dari suatu proses yang lebih dinamis, yang diberi label pengambilan keputusan. Dipandang sebagai proses karena terdiri atas satu seri aktifitas yang berkaitan dan tidak hanya dianggap sebagai tindakan bijaksana.

Menurut Bowo (2008) pengambilan keputusan adalah proses menemukan satu pilihan dari beragamanya alternatif pilihan terbaik yang dilakukan secara rasional. Sehingga dalam proses pengambilan keputusan ini merupakan suatu proses, yang tidak mungkin terjadi begitu saja dalam waktu singkat.

Untuk mengatasi masalah ini, organisasi perlu mengoptimalkan proses pengambilan keputusan mereka. Dalam artikel ini, akan membahas strategi yang dapat membantu organisasi meningkatkan efektivitas keputusan mereka dengan mengoptimalkan proses pengambilan keputusan.

 

B.    RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada artikel ilmiah ini yaitu:

1.     Apa yang di maksud dengan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi?

2.     Apa saja dasar pengambilan keputusan ?

3.     Apa saja Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam Pengambilan Keputusan ?

 

C.    TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penulisan artikel ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1.     Untuk mengetahui arti pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi

2.     Untuk mengetahui dasar pengambilan keputusan

3. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam Pengambilan Keputusan 

II.               PEMBAHASAN

A.    Definisi pengambilan keputusan

Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal itu berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ‘apa yang harus dilakukan’ dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.

Moergan dan Celrullo (2017) mendefenisikan keputusan merupakan kesimpulan yang dicapai sesudah dilakukan pertimbangan, yang terjadi setelah satu kemungkinan dipilih, sementara yang lain dikesampingkan. Sedangkan menurut Syamsi (2017), keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu di antara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

Menurut Baron dan Byner (dalam Zulkilfi, 2018) menjelaskan pengambilan keputusan keputusan merupakan suatu proses melalui kombinasi individu dan kelompok dan mengintegrasikan informasi yang ada dengan tujuan memilih satu dari berbagai kemungkinan tindakan, pengambilan keputusan sebagai suatu proses mengevaluasi pilihan-pilihan yang ada untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat dipahami bahwa pengambilan keputusan dalam organisasi adalah proses penting dalam mencapai tujuan organisasi dan melibatkan pemilihan tindakan atau keputusan terbaik dari berbagai alternatif yang tersedia.

 

B.    Dasar pengambilan keputusan

a.     Pengambilan Keputusan Berdasarkan Rasional

Keputusan yang bersifat rasional  berkaitan dengan daya guna. Masalah-masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat itu.

b.     Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta

Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah fakta yang memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan data. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data. Dengan demikinan, data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan.

Keputusan yang berdasarkan sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup itu memang merupakan keputusan yang baik dan solid, namun untuk mendapatkan informasi yang cukup itu sangat sulit.

c.     Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang

Banyak sekali keputusan yang diambil karena wewenang (authority) yang dimiliki. Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien.

Keputusan yang berdasarkan wewenang memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain : banyak diterimanya oleh bawahan, memiliki otentisitas (otentik), dan juga karena didasari wewenang yang resmi maka akan lebih permanent sifatnya.

Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata maka akan menimbulkan sifat rutin dan mengasosiasikan dengan praktik dictatorial. Keputusan berdasarkan wewenang kadangkala oleh pembuat keputusan sering melewati permasahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang jelas.

d.     Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi

Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Sifat subjektif dari keputusuan intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu :

1.     Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan.

2.     Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.

Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang singkat Untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas, pada umumnya pengambilan keputusan yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan. Akan tetapi, pengambilan keputusan ini sulit diukur kebenarannya karena kesulitan mencari pembandingnya dengan kata lain hal ini diakibatkan pengambilan keputusan intuitif hanya diambil oleh satu pihak saja sehingga hal-hal yang lain sering diabaikan.

e.     Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman

Sering kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingat-ingat apakah kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan semacam itu biasanya ditelusuri melalui arsip-arsip penhambilan keputusan yang berupa dokumentasi pengalaman-pengalaman masa lampau. Jika ternyata permasalahan tersebut pernah terjadi sebelumnya, maka pimpinan tinggal melihat apakah permasalahan tersebut sama atau tidak dengan situasi dan kondisi saat ini. Jika masih sama kemudian dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu untuk mengatasi masalah yang timbul.

Dalam hal tersebut, pengalaman memang dapat dijadikan pedoman dalam menyelesaikan masalah. Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan praktis. Pengalaman dan kemampuan untuk memperkirakan apa yang menjadi latar belakang masalah dan bagaimana arah penyelesaiannya sangat membantu dalam memudahkan pemecaha masalah.

C.    Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam Pengambilan Keputusan

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan menurut Terry, yaitu :

·       Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.

·       Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.

·       Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih mementingkan kepentingan organisasi.

·       Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-alternatif tandingan.

·       Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus diubah menjadi tindakan fisik.

·       Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.

·       Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

·       Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.

·       Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata rantai berikutnya.

 

III.             KESIMPULAN

Dari penjelasan yang telah di paparkan dalam artikel ini dapat di simpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah suatu tindakan yang sengaja, tidak secara kebetulan dan tidak boleh sembarangan dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi suatu organisasi.Dimana pengambilan keputusan ini ditanggung dan diputuskan oleh pimpinan organisasi yang bersangkutan dan untuk menghasilkan keputusan yang baik itu sangat dibutuhkan informasi yang lengkap mengenai permasalahan, inti masalah, penyelesaian masalah, dan konsekuensi dari keputusan yang diambil. Selain informasi, dalam penyelesaian masalah pun dibutuhkan perumusan masalah dengan baik.Kemudian dibuatkan alternatif-alternatif keputusan masalah yang disertai dengan konsekuensi positif dan negatif. Jika semua hal itu dapat dikemukakan dan dicari secara tepat, masalah tersebut akan lebih mudah untuk diselesaikan.

DAFTAR PUSTAKA 

Bowo. (2008). Pengambilan Keputusan Dalam berorganisasi . Semarang .

Malayu Hasibuan. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 

Moergan , & Celrullo. (2017). The structure of "unstructured" decision processes. Administrative science quarterly.

syamsi. (2017). Manajamen sumber daya manusia . Tangerang . 

Terry, George R. (1989). Principles of Management: An Analysis of Managerial Functions. Richard D. Irwin, Inc. 

zulfikli. (2018 ). strategi untuk meningkatkan efektifitas keputusan . lampung .

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.