I.
LATAR
BELAKANG
Sebuah organisasi baik pemerintah mupun swasta senantiasa
dihadapkan pada berbagai masalah, diantaranya masalah dalam motivasi kerja
karyawan yang mempengaruhi perkembangan organisasi. Oleh karena itu, organisasi
sangat membutuhkan karyawan yang mempunyai motivasi yang tinggi dalam bekerja
karena seseorang yang mempunyai motivasi yang tinggi dalam bekerja akan
memperoleh hasil kerja yang optimal, sehingga suatu pekerjaan akan terselesaikan
dengan baik.
Setiap karyawan pasti memiliki motivasi yang berbeda-beda
dalam melakukan pekerjaannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Motivasi bisa
menjadi pendorong karyawan dalam melakukan pekerjaannya, motivasi juga dapat
menjadi keluaran dari pekerjaan yang dilakukannya. Motivasi sebagai keluaran
dari karyawan dapat terjadi karena motivasi karyawan dapat mengalami
perubahan-perubahan sebagai akibat dari interaksi karyawan dengan lingkungan
perkerjaannya.
Dalam pengelolaan organisasi seorang manajer harus
mempertimbangkan suatu motivasi yang berbeda untuk sekelompok orang, yang dalam
banyak hal tidak dapat diduga sebelumnya.
Keanekaragaman
ini menyebabkan perbedaan perilaku, dalam hal ini beberapa hal berkaitan dengan
titik tolak individu yaitu kebutuhan dan tujuan. Setiap anggota organisasi
dalam mencapai tujuan organisasi timbul adanya perasaan kepuasan kerja dan
ketidakpuasan. Oleh karena itulah setiap pimpinan atau manajer suatu organisasi
perlu menciptakan suatu iklim yang sehat secara etis bagi anggotanya atau pegawainya,
dimana mereka melakukan pekerjaan secara maksimal dan produktif. Hal ini sudah barang
tentu adanya perilkau individu dalam organisasi yang merupakan interaksi antara
karakteristik individu dan karakteristik organisasi (Thoha.1998).
II.
PENGERTIAN MOTIVASI
Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti
“dorongan atau daya penggerak”. Motivasi ini sangat diperlukan seseorang dalam
menjalankan segala aktivitasnya. Dalam menjalankan hidup, seseorang memerlukan
banyak motivasi agar ia dapat menjalankan segala sesuatu yang dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam dunia pendidikan, seorang anak
memerlukan motivasi baik dari orang tua, guru, maupun teman-temannya agar ia
mampu meningkatkan prestasi belajarnya.
Beberapa pendapat para ahli tentang pengertian motivasi,
diantaranya Abraham Sperling (1987:183) mengemukakan bahwa motivasi adalah
suatu kecenderungan untuk beraktivitas, dimulai dari dorongan dalam diri dan
diakhiri dengan penyesuaian diri.
Menurut Mitchell, motivasi mewakili proses-proses
psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya, dan terjadinya
persistensi kegiatan-kegiatan sukarela yang diarahkan ke tujuan terntenu.
Gray, motivasi sebagai sejumlah proses, yang bersifat
internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya
sikap antusiasme dan persistensi dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan
tertentu.
T. Hani Handoko, motivasi adalah keadaan pribadi seseorang
yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan terntentu guna
mencapai tujuan.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut dapat
disimpulkan, bahwa motivasi kerja adalah dorongan yang tumbuh dalam diri
seseorang, baik yang berasal dari dalam dan luar dirinya untuk melakukan suatu
pekerjaan dengan semangat tinggi menggunakan semua kemampuan dan keterampilan
yang dimilikinya.
III.
MACAM – MACAM MOTIVASI
Motivasi atau dorongan kepada
karyawan untuk bersedia bekerja bersama demi tercapainya tujuan bersama ini
terdapat dua macam, yaitu:
a. Motivasi finansial, yaitu dorongan yang
dilakukan dengan memberikan imbalan finansial kepada karyawan. Imbalan tersebut
sering disebut insentif.
b. Motivasi nonfinansial, yaitu
dorongan yang diwujudkan tidak dalam bentuk finansial atau uang, akan tetapi
berupa hal-hal seperti pujian, penghargaan, pendekatan manusia dan lain
sebagainya.
IV.
TEORI MOTIVASI
Teori motivasi dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu
teori kepuasan (content theory) dan teori proses (Process Theory).
A. Teori Motivasi Kepuasan (content
theories)
1.
Teori
Motivasi Abraham Maslow (1943-1970)
Teori Maslow Maslow dalam
Reksohadiprojo dan Handoko (1996), membagi kebutuhan manusia sebagai berikut:
a. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis merupakan hirarki kebutuhan manusia
yang paling dasar yang merupakan kebutuhan untuk dapat hidup seperti
makan,minum, perumahan, oksigen, tidur dan sebagainya.
b. Kebutuhan Rasa Aman
Apabila kebutuhan fisiologis relatif sudah terpuaskan, maka
muncul kebutuhan yang kedua yaitu kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan rasa
aman ini meliputi keamanan akan perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja,
jaminan akan kelangsungan pekerjaannya dan jaminan akan hari tuanya pada saat
mereka tidak lagi bekerja.
c. Kebutuhan Sosial
Jika kebutuhan fisiologis dan rasa aman telah terpuaskan
secara minimal, maka akan muncul kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan untuk
persahabatan, afiliasi dana interaksi yang lebih erat dengan orang lain. Dalam
organisasi akan berkaitan dengan kebutuhan akan adanya kelompok kerja yang
kompak, supervisi yang baik, rekreasi bersama dan sebagainya.
d. Kebutuhan Penghargaan
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan keinginan untuk dihormati,
dihargai atas prestasi seseorang, pengakuan atas kemampuan dan keahlian
seseorang serta efektifitas kerja seseorang.
e. Kebutuhan Aktualisasi diri
Aktualisasi diri merupakan hirarki kebutuhan dari Maslow
yang paling tinggi. Aktualisasi diri berkaitan dengan proses pengembangan
potensi yang sesungguhnya dari seseorang. Kebutuhan untuk menunjukkan
kemampuan, keahlian dan potensi yang dimiliki seseorang. Malahan kebutuhan akan
aktualisasi diri ada kecenderungan potensinya yang meningkat karena orang
mengaktualisasikan perilakunya. Seseorang yang didominasi oleh kebutuhan akan
aktualisasi diri senang akan tugas-tugas yang menantang kemampuan dan
keahliannya.
Teori
Maslow mengasumsikan bahwa orang berkuasa memenuhi kebutuhan yang lebih pokok
(fisiologis) sebelum mengarahkan perilaku memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi
(perwujudan diri). Kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi terlebih dahulu
sebelum kebutuhan yang lebih tinggi seperti perwujudan diri mulai mengembalikan
perilaku seseorang. Hal yang penting dalam pemikiran Maslow ini bahwa kebutuhan
yang telah dipenuhi memberi motivasi. Apabila seseorang memutuskan bahwa ia
menerima uang yang cukup untuk pekerjaan dari organisasi tempat ia bekerja,
maka uang tidak mempunyai daya intensitasnya lagi. Jadi bila suatu kebutuhan
mencapai puncaknya, kebutuhan itu akan berhenti menjadi motivasi utama dari
perilaku. Kemudian kebutuhan kedua mendominasi, tetapi walaupun kebutuhan telah
terpuaskan, kebutuhan itu masih mempengaruhi perilaku hanya intensitasnya yang
lebih kecil.
2.
Teori
Motivasi Herzberg (1966)
·
Faktor
kesehatan (ekstrinsik) yaitu faktor lingkungan yang menyebabkan ketidak puasan,
yang meliputi supervisi,kondisi kerja, hubungan interpersonal, bayaran dan
keamanan, dan kebijakan organisasi.
·
Faktor
motivasi (instrinsik) yaitu faktor yang menyebabkan kepuasan, meliputi
prestasi, penghargaan, pekerjaan itu sendiri, tanggungn jawab, pertumbuhan dan
perkembangan.
3.
Achievement
Theory Mc Clelland (1961),
Adalah suatu teori yang menyatakan
bahwa pencapaian, kekuasaan, dan afiliasi adalah tiga kebutuhan yang penting
dan dapat membantu dalam menjelaskan motivasi.
a. Kebutuhan akan pencapaian (nAch)
adalah dorongan untuk berprestasi, untuk pencapaian yang berhubungan dengan
serangkaian standar.
b. Kebutuhan akan Kekuasaan (need for
power – nPow) adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dengan cara
yang tidak akan dilakukan tanpa dirinya.
c. Kebutuhan akan Afiliasi (need for
affiliation – nAff) adalah keinginan untuk hubungan yang penuh persahabatan dan
interpersonal yang dekat.
B. Teori Motivasi Proses (process
theories)
1.
Teori
Motivasi DOUGLAS McGREGOR
Mengemukakan dua pandangan manusia
yaitu teori X (negative) dan teori Y (positif), Menurut teori X empat
pengandaian yag dipegang manajer, yaitu :
a) Karyawan yang secara intern tertanam
dalam dirinya tidak menyukai kerja
b) Karyawan yang tidak menyukai kerja,
mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
c) Karyawan akan menghindari tanggung
jawab.
d) Kebanyakan karyawan menaruh keamanan
diatas semua faktor yang dikaitkan dengan kerja.
Kontras dengan pandangan negative
ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y :
a) Karyawan dapat memandang kerjasama
dengan sewajarnya seperti istirahat dan bermain.
b) Orang akan menjalankan pengarahan
diri dan pengawasan diri jika mereka komit pada sasaran.
c) Rata rata orang akan menerima
tanggung jawab.
d) Kemampuan untuk mengambil keputusan
inovatif.
2.
Teori
Motivasi VROOM (1964)
Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of
motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia
yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat
dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang
ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
·
Ekspektasi
(harapan) keberhasilan pada suatu tugas
·
Instrumentalis,
yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan
suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu).
·
Valensi,
yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif. Motivasi
tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapan Motivasi rendah jika
usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan
3.
Teori
Keadilan ( S.ADAMS )
Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia
terdorong untuk menghilangkan kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi
kepentingan organisasi dengan imbalan yang diterima. Artinya, apabila seorang
pegawai mempunyai persepsi bahwa imbalan yang diterimanya tidak memadai, dua
kemungkinan dapat terjadi, yaitu :
ü Seorang karyawan akan berusaha
memperoleh imbalan yang lebih besar
ü Mengurangi intensitas usaha yang
dibuat dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
Dalam
menumbuhkan suatu persepsi tertentu, seorang pegawai biasanya menggunakan empat
macam hal sebagai pembanding, hal itu antara lain :
·
Harapannya
tentang jumlah imbalan yang dianggapnya layak diterima berdasarkan kualifikasi
pribadi, seperti pendidikan, keterampilan, sifat pekerjaan dan pengalamannya;
·
Imbalan
yang diterima oleh orang lain dalam organisasi yang kualifikasi dan sifat pekerjaannnya
relatif sama dengan yang bersangkutan sendiri;
·
Imbalan
yang diterima oleh pegawai lain di organisasi lain di kawasan yang sama serta melakukan
kegiatan sejenis;
·
Peraturan
perundang-undangan yang berlaku mengenai jumlah dan jenis imbalan yang pada
nantinya akan menjadi hak dari para pegawai yang bersangkutan.
4.
Teori
Penepatan Tujuan (EDWIN LOCKE)
Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan
memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni :
a) Tujuan-tujuan mengarahkan perhatian;
b) Tujuan-tujuan mengatur upaya;
c) Tujuan-tujuan meningkatkan
persistensi; dan
d) Tujuan-tujuan menunjang
strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan.
Teori ini
juga mengungkapkan hal hal sebagai berikut :
·
Kuat
lemahnya tingkah laku manusia ditentukan oleh sifat tujuan yang hendak dicapai.
·
Kecenderungan
manusia untuk berjuang lebih keras mencapai suatu tujuan, apabila tujuan itu
jelas, dipahami dan bermanfaat.
·
Makin
kabur atau makin sulit dipahami suatu tujuan, akan makin besar keengganan untuk
bertingkah laku.
5. Teori Harapan (expectancy theory)
Pertama kali dikemukakan oleh Heider (dalam As’ad, 2004),
teori yang mendasarkan tiga konsep yaitu;
ü Harapan adalah suatu kesempatan yang
diberikan terjadi karena perilaku.
ü Nilai adalah akibat dari perilaku
tertentu mempunyai nilai atau martabat tertentu bagi setiap individu.
ü Pertautan adalah persepsi dari
individu bahwa hasil tingkat pertama akan dihubungkan dengan hasil tingkat
kedua.
V.
TUJUAN MOTIVASI KERJA
Motivasi sangat penting artinya bagi
parusahaan, karena motivasi merupakan bagian dari kegiatan perusahaan dalam
proses pembinaan, pengembangan dan pengarahan manusia dalam bekerja. Dalam
melaksanakan suatu pekerjaan seorang pegawai harus memiliki motivasi sehingga
dapat memberikan dorongan agar pegawai dapat bekerja dengan giat dan dapat
memuaskan kepuasan kerja. Maksud atau tujuan dari motivasi menurut Dr. Sowatno
(2001:147), diantaranya sebagai berikut :
1) Mendorong gairah dan semangat kerja
2) Meningkatkan moral dan kepuasan
kerja pegawai
3) Meningkatkan produktifitas kerja
pegawai
4) Mempertahankan loyalitas dan
kestabilan pegawai perusahaan
5) Meningkatkan kedisiplinan dan
menurunkan tingkat absensi pegawai
6) Mengefektifan pengadaan pegawai
7) Menciptakan hubungan kerja dan
suasana yang baik
8) Meningkatkan kreatifitas dan
partisipasi pegawai
9) Meningkatkan kesejahteraan pegawai
10) Mempertinggi rasa tanggung jawab
karyawan terhadap tugas-tugasnya
11) Menigkatkan efisiensi penggunaan alat-alat
dan bahan baku, dan sebagainya.
VI.
LANGKAH DALAM MOTIVASI
Langkah yang bisa digunakan para
pemimpin untuk meningkatkan motivasi
kerja karyawan adalah sebagai berikut:
1. Tingkatkan motivasi kerja karyawan
melalui training
Terkadang menekuni sebuah pekerjaan
yang sama setiap harinya, membuat sebagian besar karyawan merasa jenuh dan
bosan. Dampaknya, motivasi karyawan akan turun sehingga mereka tidak bekerja
secara optimal. Karena itu untuk mengembalikan motivasi karyawan, Anda perlu
mengadakan training khusus bagi para karyawan. Misalnya saja mengadakan
pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan kerja mereka, atau sekedar training
untuk membangun kembali motivasi karyawan yang mulai turun.
2. Berikan reward bagi karyawan yang
berprestasi
Tidak ada salahnya jika Anda
memberikan reward khusus bagi karyawan yang berprestasi. Bisa berupa bonus atau
insentif, maupun berupa hadiah kecil yang bisa mewakili ucapan terimakasih
perusahaan atas prestasi para karyawan. Cara ini terbukti cukup efektif,
sehingga karyawan lebih bersemangat untuk memberikan prestasi-prestasi
berikutnya bagi perusahaan.
3. Lakukan pendekatan untuk
mengoptimalkan kinerja karyawan
Sebagai pemimpin perusahaan, Anda
juga perlu melakukan pendekatan pada para karyawan Anda. Bila perlu kenali
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing-masing dari mereka, sebab hal ini
akan memudahkan Anda untuk mengevaluasi perkembangan setiap karyawan. Mana
karyawan yang memiliki prestasi kerja cukup bagus, dan mana karyawan yang
membutuhkan dukungan Anda untuk mencapai keberhasilan seperti rekan-rekan
lainnya. Tentu dengan pendekatan tersebut, Anda dapat membantu karyawan yang
kesulitan mengerjakan tugasnya untuk bisa berhasil meraih prestasi seperti
karyawan lainnya.
4. Adakan kegiatan khusus untuk
membangun kekeluargaan antara karyawan dan perusahaan
Membangun kekeluargaan antara pihak
karyawan dan pemilik usaha, menjadi langkah jitu untuk meningkatkan motivasi
kerja karyawan. Dengan kekeluargaan yang kuat, mereka akan ikut merasakan
kepemilikan perusahaan tersebut. Sehingga loyalitasnya untuk bersama-sama
membesarkan perusahaan semakin meningkat. Adakan acara pertemuan rutin setiap
bulannya, yang bisa mengakrabkan semua karyawan di perusahaan Anda. Lingkungan
kerja yang hangat dan akrab, akan membuat karyawan merasa nyaman dalam
menjalankan pekerjaannya
DAFTAR
PUSTAKA
Irayati, Siti Rina. 2015. Motivasi Karyawan. http://rinairayati.blogspot.co.id/2015/12/makalah-msdm-motivasi-karyawan.html. Diakses tanggal 29 November 2016
Elqorni, Ahmad. 2009. Teori Motivasi Dalam Manajemen SDM. https://elqorni.wordpress.com/2009/03/21/teori-motivasi-dalam-manajemen-sdm/. Diakses tanggal 29 November 2016
.Haefa, Afnan Nur. 2012. Motivasi Dalam Manajemen dalam
Sumberdaya Manusia. http://afnannurhaefa.blogspot.co.id/2012/10/motivasi-dalam-manajemen-dalam-sumber.html. Diakses tanggal 30 November 2016
Purba, Fransisko, Rinaldi Hidayat, Ike Vanessa, dan Mitha
Ferbriana. 2015. Teori – Teori Motivasi. http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2015/06/TUGAS-MANAJEMEN-SUMBER-DAYA-MANUSIA.pdf. Diakses tanggal 29 November 2016
Masuku, Muhaidin. 2013. Motivasi Kerja. http://muhaidinmasuku.blogspot.co.id/. Diakses tanggal 30 November 2016
@A01_islamia
ReplyDeletePoint 3
Teruntuk mba melinda untuk isi dan penulisan artikel dan mind map sudah baik akan tetapi untuk penulisan daftar pustaka masih belum sesuai dengan aturan yang ada.. Terimakasih
@A01_islamia
ReplyDeletePoint 3
Teruntuk mba melinda untuk isi dan penulisan artikel dan mind map sudah baik akan tetapi untuk penulisan daftar pustaka masih belum sesuai dengan aturan yang ada.. Terimakasih
@A09-ROMARIA
ReplyDeletePoint : 3
Menurut saya artikel dan mind mipping sudah Bagus.
Terima kasih
@A08-priyagung
ReplyDeletePoint 3
Artikel cukup lengkap, lanjutkan terus berkarya
@A11-Ari
ReplyDeletePoint:3
Artikel dan mindmap sangat menari dan luar biasa