I.
PENDAHULUAN
Perusahaan adalah suatu lembaga yang
diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa agar dapat
melayani permintaan konsumen akan kebutuhan mereka. Dalam melaksanakan proses
produksinya, suatu perusahaan membutuhkan factor - faktor produksi
yang
dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Faktor-faktor tersebut adalah
bahan baku, modal, dan manusia.Terkhusus pada faktor manusia, faktor ini
memegang peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan proses produksi. Oleh
karena itu, pihak perusahaan harus selalu memperhatikan faktor manusia atau
tenaga kerja yang dapat menentukan keberhasilan perusahaan dalam mencapai
tujuannya. Secanggih apapun peralatan yang dimiliki perusahaan, tidak akan bisa
mencapai tingkat produktivitas yang diharapkan jika peralatan tersebut tidak
dioperasikan secara efektif dan efisien oleh sumber daya manusia yang dimiliki
oleh perusahaan tersebut.
II.
PEMBAHASAN
Menurut
Wexley & Yukl
(dalam As’ad, 2002)
yang disebut kepuasan
kerja ialah perasaan
seseorang terhadap pekerjaanya.
Menurut Hoppeck (dalam Anoraga, 2001)
kepuasan kerja merupakan
penilaian dari karyawan
mengenai seberapa jauh
pekerjaannya secara keseluruhan
memuaskan kebutuhannya. Selanjutnya Tiffin (dalam Anoraga, 2001)
menjelaskan tentang definisi kepuasan
kerja sebagai suatu
hal yang berhubungan
dengan sikap dari
karyawan terhadap pekerjaan
itu sendiri.
Kepuasan kerja adalah faktor
pendorong meningkatnya kinerja pegawai yang pada gilirannya akan memberikan
kontribusi kepada peningkatan kinerja organisasi (Gorda, 2004).Blum (As’a d,
1998) menya ta ka n bahwa kepuasan kerja merupakan hasil dari berbagai macam
sikap yang terkait dengan pekerjaan dan faktor-faktor khusus seperti upah,
supervisi,kesta bila pekerjaan,
ketentraman kerja ,kesempatan untuk maju, penilaian kerja yang adil, hubungan
sosial di dalam pekerjaan, dan perlakuan atasan. Mathis dan Jackson
(2001),mengemukakan kepuasan kerja adalah keadaan emosi yang positif dari
mengevaluasi pengalaman kerja seseorang. Strauss dan Sayles
Menurut Robbins
(2006:231) mengemukakan pandapatnya tentang factor – factor yang dapat
menimbulkan kepuasan kerja adalah sebagai berikut:
1. Kerja
yang secara mental menantang
Karyawan
cenderung lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka kesempatan
untuk menggunakan ketrampilan dan kemampuan mereka dan menawarkan beragam
tugas, kebebasan, dan umpan balik. Mengenai betapa baik mereka bekerja, karakteristik
ini membuat kerja secara mental menantang.
2. Ganjaran
yang pantas
Para
karyawan menginginkan system upah dan kebijakan promosi yang mereka persepsikan
sebagia adil, tidak meragukan, dan segaris dengan pengharapan mereka. Bila upah
dilihat sebagai adil yang didasarkan pada tuntutan pekerjaan tingkat ketrampilan
individu dan standar pengupahan komunitas kemungkinan besar akan dihasilkan kepuasan.
3. Kondisi
kerja yang mendukung
Karyawan
peduli akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi maupun untuk
memudahkan
mengerjakan tugas yang baik. Karyawan lebih menyukai keadaan fisik
sekitar
yang tidak berbahaya dan merepotkan.
4. Rekan
sekerja yang mendukung
Orang-orang
mendapatkan lebih daripada sekedar uang/prestasi yang berwujud dari pekerjaan
mereka. Bagi kbanyakan karyawan kerja yang mengisi kebutuhan akan interaksi
sosial, oleh karena itu tidaklah mengejutkan bila mempunyai rekan sekerja yang ramah
dan mendukung menghantar ke kepuasan kerja yang meningkat.
Hasibuan
(206:134) kepuasan kerja karyawan dipengaruhi factor - faktor sebagai berikut:
a) Balas jasa yang adil dan layak, b) Penempatan yang tepat sesuai dengan
keahlian, c) Berat ringannya pekerjaan, d) Suasana dan lingkungan pekerjaan, e)
Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan, f) Sikap pimpinan dalam
kepemimpinannya, g) Sifat pekerjaan monoton/tidak (1).
Teori-teori kepuasan kerja. menurut
Wexley & Yukl (1977) teori-teori tentang kepuasan kerja ada tiga macam
yaitu :
1.
Discrepancy
theory
Teori ini mengukur kepuasan kerja seseorang dengan
menghitung selisih antara apa yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan.
2.
Equity
theory
Prinsip dari teori ini adalah bahwa
orang akan merasakan adanya keadilan (equity) atau tidak atas suatu situasi.
Perasaan equity dan inequity atas suatu situasi. Ada tiga elemen dari teori
a)
Equity
yaitu : Input adalah segala sesuatu yang berharga yang dirasakan karyawan
sebagai sumbangan terhadap pekerjaan.
b)
Out
comes adalah segala sesuatu yang berharga, yang dirasakan karyawan sebagai
“hasil” dari Pekerjaannya.
c)
Comparison
person adalah kepada orang lain dengan siapa karyawan membandingkan rasio
input-out comesyang dimiliknya.
3.
Two
factor theory
Menurut Herzberg (dalam Munandar, 2001) teori kepuasan kerja
yang ia namakan teori dua faktor terdiri dari faktor hygiene dan faktor
motivator.
Selanjutnya Robbins (1996) menjelaskan lagi beberapa faktor
yang mempengaruhi kepuasan kerja diantaranya :
a. Tantangan kerja
b. Sistem gaji yang adil
c. Kondisi kerja yang mendukung
d. Rekan kerja yang mendukung (2)
(Handoko,
2001), mengemukakan bahwa kepuasan kerja juga penting untuk aktualisasi diri
pegawai. Menurut Robbins (2003), kepuasan kerja adalah sikap umum seorang
individu
terhadap pekerjaan dimana seseorang
dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap
yang positif terhadap pekerjaan. Morse
(Panggabean, 2004), menyebutkan bahwa pada
dasarnya kepuasan kerja tergantung
kepada apa yang diinginkan seseorang dari pekerjaannya
dan apa yang diperoleh. Salah satu
variabel yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah motivasi karyawan yang ditunjukkan
dengan dukungan aktivitas yang mengarah pada tujuan (Sulistiyani dan
Rosidah,2003). Motivasi dari dalam diri pegawai dapat berasal dari kebutuhan
akan uang, penghargaan, kekuasaan, dan pengakuan. Motivasi dari luar dapat
berasal dari keluarga, teman kerja maupun atasan. Pada garis besarnya motivasi
yang diberikan bisa dibagi menjadi dua (Heidjr achman dan Husnan, 2002), yaitu motivasi
positif dan motivasi negatif. Motivasi positif adalah proses mempengaruhi orang
dengan memberikan kemungkinan mendapatkan hadiah sementara motivasi negatif
adalah proses mempengaruhi seseorang melalui kekuatan ketakutan seperti
kehilangan pengakuan, uang atau jabatan. Menurut Nawawi (2000), ada dua bentuk
motivasi yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik
adalah pendorong kerja yang bersumber dari dalam diri pekerja berupa kesadaran
tentang makna pekerjaan yang dilaksanakan. Motivasi ekstrinsik adalah pendorong
kerja yang bersumber dari luar diri pekerja berupa suatu kondisi yang mengha
ruskan melaksanakan pekerjaan secara maksimal (3).
III.
KESIMPULAN
Kepuasan
kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor : kerja yang menantang, ganjaran yang
pantas, kondisi kerja yang mendukung, rekan kerja yang mendukung, kesesuaian
pribadi dengan pekerjaan (Robbins, 2006). Menurut Luthan (2006) beberpa faktor
utama yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja diantaranya pekerjaan itu
sendiri, gaji, promosi, kondisi kerja yang kesemuanya itu ada di dalam
pemberian motivasi.Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Bodur
(2002). Matthews (2006), Borzaga (2006) bahwa motivasi berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan kerja.
Pihak
manajemen diharapkan perlu menyakinkan karyawan bahwa prosedur pendistribusian
penghargaan yang diterima telah sesuai dengan kesulitan pekerjaan mereka dan
seluruh keputusan dilakukan dengan konsisten kepada seluruh karyawan dan
diharapkan memperhatikan setiap jenis pekerjaan yang dikerjakan para karyawan
tersebut demi kemajuan perusahaan dan menjaga tingkat kepuasan kerja para
karyawannya yang nantinya dapat meminimalisir keinginan keluar karyawan.
IV.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Dian Mardiono,
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 3 (2014) PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN, https://ejournal.stiesia.ac.id/jirm/article/viewFile/471/448 diakses tgl 08 Nov’ 2016
2.
MOCHAMMAD SALANI, 2006, KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DYSTAR
COLOURS INDONESIA, http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2006/Artikel_10501191.pdf diakses tgl 08 Nov’ 2016
3.
Anak Agung Ngurah Bagus Dhermawan, Jurnal
Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan Vol. 6, No. 2 Agustus 2012, PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA,
KOMPETENSI,DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJAPEGAWAI DI
LINGKUNGAN KANTOR DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI BALI, http://download.portalgaruda.org/article.php?article=14240&val=954&title=PENGARUH%20MOTIVASI,%20LINGKUNGAN%20KERJA,%20KOMPETENSI,%20DAN%20KOMPENSASI%20TERHADAP%20KEPUASAN%20KERJA%20DAN%20KINERJA%20PEGAWAI%20DI%20LINGKUNGAN%20KANTOR%20DINAS%20PEKERJAAN%20UMUM%20PROVINSI%20BALI diakses tgl 08 Nov’ 2016
DISKON TOGEL ONLINE TERBESAR
ReplyDeleteBONUS CASHBACK SLOT GAMES 5%
BONUS ROLLINGAN LIVE CASINO 0,8% (NO LIMIT)
BONUS CASHBACK SPORTSBOOK 5%
Bonus di Bagikan Setiap Hari Kamis pukul 11.00 wib s/d selesai
Syarat dan Ketentuan Berlaku ya bosku :)
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.biz
UNTUK INFORMASI SELANJUTNYA BISA HUB KAMI DI :
WHATSAPP : (+855 88 876 5575 ) 24 JAM ONLINE BOSKU ^-^