Demikian pula dalam suatu perusahaan terkadang juga mengalami permasalahan yang sama yaitu memiliki sumber daya manusia yang banyak, namun perusahaan belum dapat memaksimalkan potensi yang ada tersebut. Hal ini yang mendorong perusahaan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja.
Dalam proses
penerimaan tenaga kerja pihak perusahaan harus mulai selektif, hal ini
bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja yang benar-benar kompeten dan handal
sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Tenaga kerja yang mampu menyesuaikan
diri dengan lingkungan kerja yang baru dan dapat bekerja dengan baiklah yang
dibutuhkan perusahaan.
Disamping faktor
produksi seperti mesin, modal, serta alat produksi perlu di tingkatkan,
sumberdaya manusianya pun perlu ditingkatkan. Maka dari itu perusahaan perlu
mengadakan pelatihan dan peningkatan ketrampilan guna meningkatkan kinerja
karyawan sehingga perusahaan dapat berkembang atau bahkan maju.
Pada dasarnya
Pelatihan dan Pengembangan mempunyai pengertian yang berbeda menurut para ahli.
Menurut T. Hani Handoko “Karyawan-karyawan baru biasanya telah memiliki
pendidikan dan pelatihan dasar yang diperlukan. Mereka adalah produk dari suatu
sistem pendidikan dan mempunyai pengalaman yang di peroleh dari organisasi lain
yang telah memberikan pada mereka suatu tingkat pelatihan kemampuan dan
kecakapan tertentu.
Meskipun program orientasi serta latihan dan
pengembangna memakan waktu dan dana, hampir semua organisasi melakukannya, dan
menyebut biaya-biaya untuk berbagai program tersebut sebagai investasi dalam
sumberdaya manusia. Pengertian pelatihan adalah suatu kegiatan yang dimaksudkan
untuk memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja
tertentu, teliti, dan rutin. Latihan menyiapkan para karyawan untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan sekarang.
Dari pengertian
tersebut pelatihan dan pengembangan tidak hanya pada karyawan saja, calon
karyawan pun berhak mendapatkan pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan
skill berkerja dan dapat cepat beradaptasi di area kerjanya. Pelatihan tersebut
di dapatkan dalam Green Card. Tujuan
dari training green card adalah
·
Karyawan baru mengetahui system produksi
·
Karyawan baru mengetahui basic skill
dari qualitas yang harus dipenuhi
·
Karyawan baru mengetahui standar safety
yang harus di patuhi
·
Karyawan baru mengetahui aturan – aturan
yang berlaku dalam berkerja
·
Karyawan baru dapat memecahkan masalah
produksi (operasional)
Setelah proses training tersebut, diketahui sampai
sejauh mana pemahaman yang dimiliki oleh karyawan baru. Hasil tersebut adalah
sebagai data tahapan untuk penempatan karyawan baru sesuai dengan basic skill
yang dia peroleh pada training tersebut.
Daftar
Pustaka
T. Hani, Handoko. 2000. Manajemen
Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.
Handoko, T. Hani. 2004. Manajemen
Personalia dan Sumber Daya Manusia Edisi 2. Yogyakarta:
BPFE.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.