Friday, April 1, 2016

Konsep Pelatihan dan Pengembangan




            Pelatihan (training) merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenga kera.(Simamora:2006:273). Menurut pasal I ayat 9 undang-undang No.13 Tahun 2003.
Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan dan pekerjaan.
            Pelatihan lebih terarah pada peningkatan kemampuan dan keahlian SDM organisasi yang berkaitan dengan jabatan atau fungsi yang menjadi tanggung jawab individu yang bersangkutan saat ini (current job oriented). Sasaran yang ingin dicapai dan suatu program pelatihan adalah peningkatan kinerja individu dalam jabatan atau fungsi saat ini.
            Pengembangan (development) diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang Iebih tinggi dalam perusahaan, organisasi, lembaga atau instansi pendidikan.
            Pengembangan cenderung lebih bersifat formal, menyangkut antisipasi kemampuan dan keahhan individu yang harus dipersiapkan bagi kepentingan jabatan yang akan datang. Sasaran dan program pengembangan menyangkut aspek yang lebih luas yaitu peningkatan kemampuan individu untuk mengantisipai perubahan yang mungkin terrjadi tanpa direncanakan(unplened change) atau perubahan yang direncanakan (planed change).

Tujuan dan Manfaat Pelatihan
            Menurut Carrell dan Kuzmits (1982 : 278), tujuan utama pelatihan dapat dibagi menjadi 5 area:
  1. Untuk meningkatkan keterampilan karyawan sesuai dengan perubahan teknologi.
  2. Untuk mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru agar menjadi kompeten.
  3. Untuk membantu masalah operasional.
  4. Untuk menyiapkan karyawan dalam promosi.
  5. Untuk memberi orientasi karyawan untuk lebih mengenal organisasinya
Beberapa manfaat nyata dari program pelatihan adalah:
  1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas produktivitas ;
  2. Mengurangi waktu pembelajaran yang diperlukan karyawan untuk mencapai standar kerja yang dapat diterima. ;
  3. Membentuk sikap, loyalitas, dan kerja sama yang lebih menguntungkan ;
  4. Memenuhi kebutuhan perencanaan sumber daya manusia ;
  5. Mengurangi frekuensi dan biaya kecelakaan kerja ;
  6. Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi.

Perencanaan Pelatihan
            Pelatihan dan pengembangan  karyawan perlu perencanaan yang mantap untuk mendapatkan hasil yang optimal. Ada pun tahap-tahap dalam melaksanakan perencaan pelatihan dan pengembangan bagi sumber daya manusia adalah sebagai berikut:
1.      Analisis Kebutuhan Pelatihan (training need analysis).
         Analisis kebutuhan pelatihan dilakukan melalui sebuah proses tanya jawab (asking question getting answers). Pertanyaan diajukan kepada setiap karyawan dan kemudian membuat verifikasi dan dokumentasi tentang berbagai masalah dimana akhirnya kebutuhan pelatihan dapat diketahui untuk memecahkan masalah tersebut.
         Masalah yang membutuhkan pelatihan selalu berkaitan dengan lack of skill or knowledge sehingga kinerja standar tidak dapat dicapai. Dengan demikian dapat disimpulkan kinerja aktual dengan kinerja situasional. 
2.      Perencanaan dan Pembuatan Desain Pelatihan
         Desain pelatihan adalah esensi dari pelatihan, karena pada tahap ini bagaimana kita dapat menyakinkan bahwa pelatihan akan dilaksanakan.
Keseluruhan tugas yang harus dilaksanakan pada tahap ini adalah :
  1. Mengidentifikasi sasaran pembelajaran dari program pelatihan;
  2. Menetapkan metode yang paling tepat;
  3. Menetapkan penyelenggara dan dukungan lainnya;
  4. Memilih dari beraneka ragam media;
  5. Menetapkan isi;
  6. Mengidentifikasi alat-alat evaluasi;
  7. Menyusun urut-urut pelatihan.
         Selanjutnya yang tidak kalah pentingnya adalah membuat materi pelatihan yang diperlukan dan dikembangkan seperti :
  1. Jadwal pelatihan secara menyeluruh (estimasi waktu);
  2. Rencana setiap sesi;
  3. Materi-materi pembelajaran seperti buku tulis, buku bacaan, hand out ;
  4. Alat-alat bantu pembelajaran;
  5. Formulir evaluasi
3.      Implementasi Pelatihan.
         Tahap berikutnya untuk membentuk sebuah kegiatan pelatihan yang efektif adalah implementasi dari program pelatihan. Keberhasilan implementasi program pelatihan dan pengembangan SDM tergantung pada pemilihan (selecting) program untuk memperoleh the right people under the right conditions. TNA dapat membantu mengidentifikasi the right people dan the right program sedangkan beberapa pertimbangan (training development) and concideration program dapat membantu dalam menciptakan the right condition.
4.      Evaluasi Pelatihan
         Untuk memastikan keberhasilan pelatihan dapat dilakukan melalui evaluasi. Secara sistimatik manajemen pelatihan meliputi tahap perencanaan yaitu training need analysis, tahap implementasi dan tahap evaluasi. Tahap terakhir merupakan titik kritis dalam setiap kegiatan karena acap kali diabaikan sementara fungsinya sangat vital untuk memastikan bahwa pelatihan yang telah dilakukan berhasil mencapai tujuan ataukah justru sebaliknya.
  1. Persepsi terhadap Evaluasi Pelatihan, konsep pelatihan sudah sejak lama mengalam problem perseptual. Sebagai kegiatan banyak organisasi mempersepsikan evaluasi secara keliru disamping mengabaikan atau sama sekali tidak melakukannya setelah pelatihan diadakan. Menurut Smith (1997) evaluasi program pelatihan dan pengembangan merupakan a necessary and usefull activity, namun demikian secara praktis sering dilupakan atau tidak dilakukan sama sekali.
  2. Makna Evaluasi Pelatihan. Perhatian utama evaluasi dipusatkan pada efektivitas pelatihan. Efektifitas berkaitan dengan sampai sejauh manakah program pelatihan SDM diputuskan sebagai tujuan yang harus dicapai, karena efektifitas menjadi masalah serius dalam kegiatan evaluasi pelatihan.
  1. Merancang Evaluasi Pelatihan
            Evaluasi yang dilakukan oleh penyelenggara  pelatihan  sebagai berikut:
1.      Evaluasi Pra-Pelatihan, bertujuan mengetahui sejauhmana pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah dimiliki para peserta sebelum pelatihan dilaksanakan dibandingkan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang disusun dalam program. Pengetahuan, keterampilan dan sikap yang belum dimiliki peserta yang disajikan dalam pelaksanaan program pelatihan.
Tahapan evaluasi terhadap pelatihan :
    • Evaluasi Peserta
    • Evaluasi Materi/Konten
    • Evaluasi Kinerja Penyelenggara (Trainer, tempat,fasilitas)
2.      Evaluasi Pasca Pelatihan, bertujuan mengetahui pengetahuan, keterampilan dan sikap  sebelum pelatihan tidak dimiliki oleh peserta namun demikian setelah proses  pelatihan  selesai dapat dimiliki dengan baik oleh peserta.


Alwi, Syafaruddin. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia: Strategi Keunggulan Kompetitif (Edisi Pertama). Yogyakarta: BPFE
Carrel, Micheal R. 1982. Pelatihan Tenaga Kerja. Jakarta: PT. Pradnya
Manfaat Pelatihan dan Pengembangan SDM. Meaning of Life Training and Consultant. http://www.moltraining.co.id/index.php/artikel/20-manfaat-pelatihan-dan-pengembangan-sdm-sumber-daya-manusia. di akses pada tanggal 30 Maret 2016
Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi III. Yoyakarta: STIE YKPN

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.