Saturday, March 5, 2022

Pentingnya Manajemen Organisasi Bagi Mahasiswa

Oleh : Zahra Anisa (@B18-Zahra)


Abstrak

Manajemen organisasi adalah proses untuk mengendalian yang dimulai dari perencaan dan pengorganisasian terkait dengan sumber daya dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang bermacam-macam. Manajemen adalah suatu kegiatan yang digunakan untuk mangatur semuanya dengan baik, agar dapat melakukan kegiatan dengan efektif dan efesien. Manajemen Dalam kehidupan sehari-hari sangat pentig, karena dengan adanya manajemen kita bisa mengatur semua kegiatan agar dapa dilakukan dengan efesien dan efektif. Hadir organisasi dalam kehidupan mahasiswa dikampus tentu mampu memberi warna tersendiri. Dimana mahasiswa dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya diluar perkuliahaan sehingga menjadi manusia yang siap dalam menghadapi tantangan zaman. Dalam berorganisasi guna meningkatkan kreatifitas dan inovasi baru dalam menjalankan tugasnya sebagai aktivis organisasi. Dengan prinsip-prinsip manajemen suatu organisasi akan dapat mencapai tujuannya prinsip itu pula yang seharusnya dapat diterapkan dalam pengelolaan organisasi kemahasiswaan. Mahasiswa dapat merasakan manfaat dari adanya organisasi kemahasiswaan yang mampu memberikan suguhan-suguhan dan dampak postif

Kata kunci: manajemen, organisasi mahasiswa.


PENDAHULUAN

Dalam semua orang memiliki tujuan dalam hidupnya masing-masing. Manajemen organisasi merupakan suatu hal yang penting dalam lembaga pendididkan ataupunmasyarakat, terutama di kalangan mahasiswa Kenapa demikian ? karena organisasi sangat bermanfat dan membantu untuk menjalankan sebuah tujuan yang ingin dicapai dalam segi apapun itu. Maka dari itu, penting bagi kita untuk berorganisasai sehingga kita bisa menambah pengetahuan, pengalaman, wawasan,kekeluargaan dan menjalin hubungan social antar sesama agar dapat melatih diridan mengembangkan potensi yang kita miliki dengan mempelajarinya sebaikmungin, karena organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang bekerja untukmencapai suatu tujuan yang sama.

organisasai juga merupakan salah satualat komunikasi yang kuat karena dengan cara berkomunikasi senantiasamelakukan sosialisasi dan berinteraksi satu sama lain sehingga dapatmenghubungkan dan membangkitkan kinerja dalam suatu tim. untukmengembangkan peranannya sebagai mahasiswa lakukan dengan cara bergabungdi organisasi mahasiswa, karena dengan berorganisasi mahasiswa bisa lebihmengembangkan perannya sebagai mahasiswa baik itu itu akademis maupunintelektual karena pada dasarnya akan terjun di masyarakat, dan tidak perlukhawatir bahwa mengikuti organisasi dapat mengganggu aktivitas perkuliahanataupun tugas, hal itu tidak menuntuk kemungkinan untuk tidak menjadikan suatubeban, justru dengan mengikuti organisasi kita dapat melatih mental, rasa percaya diri dan tidak gerogi karena sudah terbiasa belajar dari organisasi tersebut.

Rumusan masalah

a.       Apa pengertian organisasi

b.       Mengapa organisasi itu penting?

c.       Apa fungsi manajemen dalam organisasi kemahasiswaan?

Tujuan

a.       Untuk mengetahui hubungan organisasi antar masyarakat

b.       Untuk mengetahui manajemen organisasi kemahasiswaan


PEMBAHASAN

1.       Pentingnya wadah yang terdapat dalam sekumpulan orang-orang yang bekerja mengemban tugas untuk mencapai suatu tujuan yang baik, yang didalamnya terdapat struktur pembagian kerja dan struktur tata kerja antar kelompok pemegang posisi.

Namun bagi sebagian mahasiswa menjadi seorang akademis saja tidaklah cukup, kebutuhan akan pengalaman dinamika kehidupan mahasiswa yang lebih berwarna mendorongnya untuk terjun kedunia organisasi. Bagi kalangan mahasiswa menjadi organisatoris merupakan suatu kebutuhan dan kebanggan, bahkan tidak jarang pula yang ketika sebelum masuk perguruan tinggi tidak aktif berorganisasi namun setelah manyandang status mahasiswa mereka menjadi aktivis kampus.

2.       Penting nya berorganisasi

Disisi lain organisasi juga sangat penting dalam kehidupan. Karena seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwasanya pentingnya sebuah organisasi dalam kehidupan yaitu:

a.       Melatih mental agar ketika berbicara tidak gugup

b. Pengembangan diri untuk meningkat intergritas kepribadian yang dapat menerapkan, meningkatkan dan mengembangkan ilmu kepengetahuan

c.       Menjadi mahasiswa yang kritis

d.       Menambah teman

3.       Fungsi manajemen dalam organisasi mahasiswa

Dalam pembahasan sebelumnya sudah dijelaskan bahwa salah satu ranah

manajemen adalah organisasi, maka dalam hal keorganisasian Salam (2014: 30)

mengatakan bahwa secara sederhana manajemen diartikan mengelola, mengatur

sumber daya organisasi secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang

diinginkan. Manajemen merupakan suatu proses yang terdiri dari serangkaian

kegiatan menggerakan seluruh sumber daya organisasi agar secara sinergik menuju

pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

Organisasi itu sendiri secara bahasa berasal dari istilah Yunani organon dan

istilah Latin organum yang berarti alat, bagian, anggota, atau badan (Manullang,

2012: 59). Secara istilah, banyak pendapat berbeda terkait pendefinisian organisasi

tergantung dari sudut pandang siapa yang mendefinisikan. Namun secara garis

Manullang besar organisasi memiliki tiga ciri, yaitu:

1) Adanya sekelompok orang

2) Terjadinya hubungan dalam suatu kerjasama yang harmonis

3) Tujuan bersama yang dicapai melalui kerja organisasi yang didasarkan atas

hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing anggotanya.

Pentingnya peran penting manusia dalam tubuh organisasi mendorong

setiap orang yang terlibat didalamnya untuk menjunjung tinggi perilaku

organisasi (organizational behavior). Perilaku organisasi ini sangat penting

untuk diterapkan dalam berorganisasi, hal ini dikarenakan perilaku organisasi

itu terkait dengan apa yang dilakukan individu dalam suatu organisasi dan

bagaimana perilaku mereka mempengaruhi kinerja organisasi.

Dalam organisasi, kebutuhan akan manajemen tidak terelakkan lagi,

karena dalam pelaksanaannya manajemen memiliki empat fungsi pokok, yaitu

Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling (POAC).

- Planning berarti memutuskan apa yang harus terjadi di masa depan (hari ini,

minggu depan, bulan depan, tahun depan, setelah lima tahun, dan

seterusnya) dan membuat rencana untuk dilaksanakan.

-Organizing berarti menciptakan suatu struktur organisasi dengan bagianbagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antar bagianbagian satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan

keseluruhan struktur tersebut. Pengorganisasia juga dapat dimaknai sebagai

upaya membuat penggunaan maksimal dari sumber daya yang dibutuhkan

untuk melaksanakan rencana dengan baik.

-Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota

kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan

manajerial dan usaha-usaha organisasi.

-Controlling adalah proses pengawasan performa setiap unsur untuk

memastikan bahwa jalannya organisasi sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan


KESIMPULAN

Dalam kehidupan yang serba canggih ini manajemen sangat berperan penting

dalam kehidupan. Jadi, manajemen harus dilakukan dalam segala sesuatu didunia ini.

Karena semua yang dilakukan perlu adanya manajemen agar dapat terlaksana dengan

baik, walaupun manajemen sangat sulit dilakukan karena setiap manusia terkadang

ingin bebas melakukan hal yang mereka inginkan tanpa adanya konsep apa yang harus

dilakukannya dan merasa bosan bahkan sungkan untuk menepati manajemen jadwal

yang sudah dibuat.

Dalam suatu organisasi, manajemen sangat dibutuhkan. Dengan manajemen

organisasi akan berjalan dengan baik, karena dalam prosesnya manajemen memiliki

empat fungsi pokok, yaitu planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian),

actuating (bertindak) dan controlling (pengawasan). Jika fungsi-fungsi tersebut dapat

dijalankan dengan baik maka bukan hal yang mustahil tujuan organisasi akan dapat

tercapai secara efektif dan efisien.


DAFTAR PUSTAKA
 Astuti, A. R. T. (2019). Manajemen Organisasi (Teori dan Kasus). IAIN Parepare Nusantara Press. 
Harahap, D. A., & Amanah, D. (2018). Pengantar Manajemen 
Follet, M. P. (2005). Pengertian Manajemen. Manajemen: Dasar, Pengertian dan masalah. PT Bumi Aksara, Jakarta.

Friday, March 4, 2022

     MANAJEMEN ORGANISASI DI PERUSAHAAN

 

Mochamad Yudha Eka Putra ( @B11-Yudha )

Teknik Industri

Universitas Mercu Buana Jakarta

 

 

ABSTRAK

 Manajemen perusahaan secara hukum diwajibkan untuk membuat dan memelihara sistem pengendalian yang memadai (Hall, 2007:180). Sistem pengendalian membantu perusahaan atau organisasi untuk mengurangi eksposur-eksposur yang terjadi selama masa operasional perusahaan (Bodnar dan Hopwood, 2000:206). Secara etimologi, manajemen (bahasa Inggris) berasal dari kata to manage, dalam Websters New cooleglate Dictionary, kata manage dijelaskan berasal dari bahasa Itali Managlo dari kata Managlare yang selanjutnya kata ini berasal dari bahasa Latin Manus yang berarti tangan (Hand). Manajemen suatu perusahaan adalah nyawa dari suatu perusahaan. Manajemen yang menentukan pertumbuhan atau kebangkrutan suatu perusahaan. Dengan adanya suatu pengelolaan dan manajemen yang baik maka suatu perusahaan akan mampu bertahan dari segala tekanan, kendala, dan rintangan yang ada. Bahkan akan berkembang menjadi lebih besar dan lebih baik lagi.

 

Keywords : Manajemen, Organisasi

 

 


 

PENDAHULUAN

 

       Manajemen perusahaan secara hukum diwajibkan untuk membuat dan memelihara sistem pengendalian yang memadai (Hall, 2007:180). Sistem pengendalian membantu perusahaan atau organisasi untuk mengurangi eksposur-eksposur yang terjadi selama masa operasional perusahaan (Bodnar dan Hopwood, 2000:206). Pernyataan dari Komisi Sekuritas dan perdagangan mengenai pentingnya sistem pengendalian internal yaitu tentang pembuatan dan pemeliharaan sistem pengendalian internal adalah kewajiban yang penting bagi pihak manajemen. Tanggung jawab penyediaan informasi pihak manajemen merupakan aspek yang mendasar untuk memberikan jaminan yang wajar bagi pemegang saham sebagai bukti bahwa perusahaan dikendalikan dengan baik. Selain itu, pihak manajemen memiliki tanggung jawab terhadap pemegang saham serta calon investor dengan melengkapi informasi keuangan yang andal secara tepat waktu.

    Salah satu peranan penting dari manajemen adalah membentuk kebudayaan organisasi. Gaya(style) manajemen adalah cara khas (distincitive manager) seorang manajer berperilaku yang dibatasi oleh kebudayaan organisasi dan dituntun oleh filsafat pibadinya. Kemudian timbul pertanyaan apa itu manajemen dan organisasi itu.

 

PEMBAHASAN

 

·        Pengertian Manajemen

 Secara etimologi, manajemen (bahasa Inggris) berasal dari kata to manage, dalam Websters New cooleglate Dictionary, kata manage dijelaskan berasal dari bahasa Itali Managlo dari kata Managlare yang selanjutnya kata ini berasal dari bahasa Latin Manus yang berarti tangan (Hand). Kata manage dalam kamus tersebut diberi arti: membimbing dan mengawasi, memperlakukan dengan seksama, mengurus perniagaan atau urusan-urusan, mencapai urusan tertentu.

     Sedangkan secara terminologi, ada beberapa definisi mengenai manajemen, diantaranya yang dikemukakan oleh George R. Terry, manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan organisasi atau maksud yang nyata.

     Manajemen suatu perusahaan adalah nyawa dari suatu perusahaan. Manajemen yang menentukan pertumbuhan atau kebangkrutan suatu perusahaan. Dengan adanya suatu pengelolaan dan manajemen yang baik maka suatu perusahaan akan mampu bertahan dari segala tekanan, kendala, dan rintangan yang ada. Bahkan akan berkembang menjadi lebih besar dan lebih baik lagi.

       Dalam mengelola perusahaan maka ada prinsip dan standarisasi dimana hal-hal tersebut akan sangat membantu perkembangan perusahaan bila diterapkan dengan baik. Prisip dan standar ini bukanlah nilai mutlak dalam kesuksesan suatu perusahaan. Tidak selamanya suatu perusahaan yang telah melakukan segala sesuatunya dengan baik akan sukses.

 

·        Peran Manajemen Dalam Perusahaan

    Berdasarkan pengertian manajemen yang telah dijabarkan di atas, maka dapat ditarik pemahaman bahwa peran manajemen pada perusahaan sangatlah penting, yaitu untuk memastikan segala sesuatu yang berkaitan dengan pencapaian tujuan dapat berhasil dilakukan.

 

1.      Merencanakan

anpa rencana, lantas apa yang hendak dijalankan? Maka dari itu, langkah paling utama dalam manajemen perusahaan adalah melakukan perencanaan. Hal ini penting dalam menentukan tujuan akhir, arah, serta kiblat perusahaan. Rencana ini pun tidak hanya satu, ada yang disebut rencana tahunan, rencana jangka panjang, rencana menengah, dan rencana jangka pendek.

 

2.      Menempatkan

roses penempatan tugas juga menjadi bagian penting dari manajemen perusahaan. Dengan rencana yang begitu besar, seorang manajer harus piawai membagi dan menempatkan masing-masing pekerja ke dalam tiap-tiap tugas bersangkutan. Hal ini krusial, sebab bila salah tangan, tujuan perusahaan bisa gagal tercapai.

 

3.      Mengarahkan

etelah menempatkan masing-masing tugas pada anggota-anggota yang tepat, pengarahan dilakukan untuk manajemen perusahaan lebih terarah. Dalam mengarahkan, manajer harus detail dan presisi agar bisa dipahami dengan jelas oleh para pekerja perusahaan. Hal inilah yang nantinya akan menjadi titik dimulainya misi-misi perusahaan.

 

4.      Mengawasi

Setelah perencanaan, penempatan, dan pengarahan diberikan, manajer harus piawai dalam mengawasi atau melakukan pengawasan terhadap masing-masing bagian pekerja. Pengawasan yang terjadwal dan terarah akan menjadikan misi-misi yang ‘mogok’ atau ‘salah arah’ kembali ke jalur yang tepat.

 

·        Peran Organisasi Dalam Manajemen

 

   Pengorganisasian bertujuan untuk membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Selain itu, mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas.

Proses organisasi yang baik ditempuh sebagai berikut:

1. Membagi pekerjaan yang akan dilakukan, menetapkan tugas-tugas, dan tanggung jawab.
2. Membentuk susunan jabatan da peranan dengan pemberian nama.
3. Membentuk sistem-sistem kekuasaan dan status formal
4. Membentuk suatu struktur organisasi untuk melakukan komunikasi-komunikasi internal.

      Jadi peranan manajemen dalam organisasi yaitu mengatur struktur organisasi manajemen sesuai kehendak yang perusahaan inginkan, membantu manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang-orang yang dibutuhkan dalam perusahaan tersebut, akan mendapatkan pengambilan keputusan yang cepat dalam perusahaan, organisasi akan tersusun dengan baik. Manajemen yang baik haruslah berperan sesuai dengan situasi dan kondisi pada perusahaan atau organisasi. 

 

 

KESIMPULAN

 

ada beberapa definisi mengenai manajemen, diantaranya yang dikemukakan oleh George R. Terry, manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan organisasi atau maksud yang nyata. Manajemen suatu perusahaan adalah nyawa dari suatu perusahaan. Manajemen yang menentukan pertumbuhan atau kebangkrutan suatu perusahaan. Berdasarkan pengertian manajemen yang telah dijabarkan di atas, maka dapat ditarik pemahaman bahwa peran manajemen pada perusahaan sangatlah penting, yaitu untuk memastikan segala sesuatu yang berkaitan dengan pencapaian tujuan dapat berhasil dilakukan.

 

       Pengorganisasian bertujuan untuk membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Selain itu, mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas.

 

    

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

http://vini.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/makalah-Manajemen-Organisasi-converted.pdf#

 

http://nugrohobw.blogspot.com/2015/05/peran-organisasi-dalam-manajemen.html

 

http://eprints.umm.ac.id/20641/2/b2.pdf

Pengaruh Manajemen Waktu pada Produktivitas Manusia

 

Pengaruh Manajemen Waktu pada Produktivitas Manusia

Oleh : Putri Virginia Valensi ( @B30 - Putri)


 

ABSTRAK

Manajemen Waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan produktivitas terhadap waktu.  karena waktu merupakan pengaruh sumber daya manusia yang penting, oleh karena itu harus dikelola secara efisien dan efektif. Yang di mana sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan organisasi atau target agar tetap bertahan dan berkembang dengan baik. Pengembangan sumber daya manusia merupakan upaya terencana dan berkelanjutan yang dilakukan oleh manajemen waktu yang efektif untuk meningkatkan produktivitas manusia. produktivitas secara umum adalah kemampuan setiap orang, sistem atau suatu perusahaan dalam menghasilkan sesuatu yang diinginkan dengan cara memanfaatkan sumber daya secara efektif dan juga efisien.

Kata Kunci : Manajemen Waktu, SDM, Produktivitas Manusia, Pengaruh Manajemen waktu

PENDAHULUAN

Dalam kehidupan moderen seperti sekarang ini, semua orang dituntut untuk dapat lebih profesional dalam bekerja maupun menjalani kehidupan pribadi. Tuntutan tersebut sangat dirasakan ketika upaya pelayanan dalam berbagai bidang menjadi hal yang sangat fatal. Untuk itu, dalam menjalani kehidupan terutama dalam menyelesaikan pekerjaannya, seseorang perlu melakukan manajemen diri. Manajemen waktu merupakan salah satu manajemen diri dalam upaya agar seseorang dapat lebih professional bekerja. Manajemen waktu adalah suatu kemampuan untuk mengalokasikan waktu dan sumber-sumber untuk mencapai tujuan. Keterampilan dalam mengelola waktu adalah bagaimana kita meluangkan waktu untuk memprioritaskan dan mencapai beberapa tujuan kehidupan serta menghasilkan kesejahteraan atau meningkatkan Sumber Daya Manusia. Hal ini merupakan proses untuk menyusun dan mencapai tujuan, memperkirakan waktu dan sumber-sumber waktu yang dibutuhkan untuk mencapai masing-masing tujuan dan mendisiplinkan diri sendiri memfokuskan pada tujuan. Manusia yang efektif dapat mengelola waktu sehingga dapat meningkatkan produktivitas.

PEMBAHASAN

PENGERTIAN MANAJEMEN WAKTU

Menurut Mary Parker Follet, sebagaimana dikutip oleh Erni, manajemen diartikan sebagai seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang lain. Erni juga mengutip pendapat dari Nickels, McHugh and McHugh. Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya. Adapun sarana atau alat manajemen untuk dapat mencapai tujuan adalah men, money, materials, machines, methods, dan markets. ujuan manajemen waktu adalah untuk mencapai target dalam waktu yang sudah ditetapkan. Dengan begitu, waktu akan dimanfaatkan sebaik mungkin.

PROSES PENGELOLAAN MANAJEMEN WAKTU MENINGKATKAN SDM

Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan di samping faktor yang lain seperti modal. Oleh karena itu, Pengembangan SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi. Pengelolaan waktu secara efektif dan efisien dapat dilakukan dengan beberapa langkah sebagai berikut:

a. Perencanaan Waktu

Perencanaan waktu merupakan penentuan waktu yang tepat agar sesuai dan tepat dengan tujuan yang direncanakan berkaitan dengan waktu, maka rencana membuat jadwal bisa harian, mingguan, dan bulanan.Rencana dibuat dengan menitikberatkan prioritas kerja seseorang

b. Pengorganisasian Waktu

Pengorganisasian waktu adalah kegiatan mengidentifikasi, mengelompokkan, menganalisis kegiatan dan mengelola waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

c. Pengkoordinasian Waktu

Pengkoordinasian waktu adalah kegiatan untuk mengkoordinasikan dan menyelaraskan kegiatan agar kegiatan dapat tercapai secara efektif dan efisien serta sesuai dengan perencanaan waktu yang telah dibuat serta tujuan yang diinginkan.

d. Pengawasan Waktu

Pengawasan waktu adalah kegiatan untuk menyesuaikan jadwal kegiatan dengan yang telah direncanakan sebelumnya.Tujuannya adalah untuk mengoreksi jadwal yang tidak sesuai dengan rencana, ketepatan waktu dan kualitas pekerjaan yang hasilkan pada masing-masing kegiatan.Ini dijadikan sebagai bahan pertimbangan menyusun jadwal selanjutnya.

DAMPAK MANAJEMEN WAKTU PADA PRODUKTIVITAS MANUSIA

Dampak Manajemen yang Baik

1. Tugas Tertata Dengan Rapi

2. Mempercepat Segala Urusan

3. Melatih Disiplin

4. Bertanggung Jawab

Dampak Manajemen Waktu Yang Buruk

1. Penumpukan tugas

2. Hasilnya tidak memuaskan

3. Menjadikan diri malas

KESIMPULAN

manajemen waktu adalah kemampuan atau upaya untuk mencapai target dalam waktu yang sudah ditetapkan. Dengan begitu, waktu akan dimanfaatkan sebaik mungkin dapat meningkatkan Sumber daya manusia meningkat sehingga membuat manusia lebih produktif. Membuang waktu dengan sia-sia tanpa disadari sebenarnya juga menjadi sumber ketidakefektifan. Semakin baik manajemen waktu maka semakin baik pula produktivitas manusia. Sebaliknya, buruk buruk waktu maka semakin buruk pula efektivitas produktivitas manusia.

 

DAFTAR PUSTAKA

Taylor. 1990. Manajemen Waktu Menurut Para Ahli. Jakarta: Gramedia

Rifai, M. 2016. Dasar-dasar Manajemen Mengoptimalkan Pengelolaan Organisasi Secara Efetif dan Efisien. Perdana Publishing

Atkinson, Philip E. 1991. Manajemen Waktu yang Efektif. Jakarta : Binarupa Aksara.

Siagian, Sondang P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan ke 9. Jakarta : Bumi Aksara.


SISTEM MANAJEMEN YANG BAIK DALAM MEMIMPIN ORGANISASI

 

Oleh : Tasya Reviana Azhari (@B31-Tasya)

Abstrak

        Artikel ini membahas tentang sistem manajemen yang baik dalam memimpin suatu organisasi. Latar belakang dari artikel ini yaitu banyaknya sistem manajemen yang berantakan membuat organisasi tidak berjalan dengan efektif dan efisien sehingga tujuan yang dimiliki organisasi tersebut tidak tercapai. Artikel ini disusun bertujuan agar para pemimpin organisasi dan masyarakat yang ingin membuat suatu organisasi menyadari bahwa sebuah organisasi memerlukan sistem manajemen agar organisasi tersebut dapat mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.

Kata Kunci : Manajemen, Organisasi, Pemimpin.


Pendahuluan

        Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk  mencapai tujuan tertentu. Organisasi membutuhkan sistem manajemen yang baik untuk mencapai tujuannya. Manajemen merupakan cabang ilmu  sosial yang diterapkan pada suatu organisasi untuk mengarahkan roda organisasi untuk mencapai tujuannya.
        Setiap organisasi mempunyai tujuan yang telah ditetapkan, karena dengan tujuan tersebut akan mengarahkan seluruh aktifitas dan dapat dijadikan tolak ukur efektifitas kegiatan organisasi dan pencapaiannya dengan memaksimalkan faktor sumber daya yang ada. Dalam menjalankan organisasi selalu ada pemimpin  yang menjadi penentu untuk melakukan berbagai perubahan di dalam organisasi. Hal tersebut dikarenakan para pemimpin memiliki wewenang yang melampaui semua orang yang dipimpinnya. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan organisasi para pemimpin harus memiliki sistem manajemen yang baik. 

Rumusan Masalah

  1. Apa itu Manajemen ? 
  2. Apa saja fungsi dari manajemen ?
  3. Bagaimana cara menerapkan sistem manajemen yang baik ?
  4. Bagaimana cara mempertahankan sistem manajemen yang baik ?

Pembahasan

  • Definisi Manajemen
        Menurut kbbi manajemen adalah penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Penggunaan sumber daya secara efektif ini dirincikan dari berdasarkan tesaurus kelas kata verba dari pencarian kata ‘manajemen’, yaitu: melaksanakan, menadbirkan, mengadministrasikan, mengarahkan, mengatur, mengelola, mengorganisir, mengoordinasi, mengurus, menjalankan, menyelenggarakan; memegang kendali, memimpin, mengendalikan, mengepalai, mengetuai, mengomando.
        Encyclopaedia of The Social Sciences, mengartikan manajemen sebagai sebuah proses di mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi. Dapat diartikan bahwa suatu hal apapun yang memiliki maksud dan tujuan tertentu yang diselenggarakan, kemudian adanya pengawasan dalam penyelenggaraan itu dapat diartikan manajemen.
        Menurut Terry dan Franklin, manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari aktivitas perencanaan, pengaturan, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan memenuhi sasaran hasil yang diwujudkan dengan penggunaan manusia dan sumber daya lainnya.
        Luther Gulick menyatakan bahwa manajemen dikatakan sebagai ilmu, karena manajemen dipandang sebagai bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama.
        Berdasarkan beberapa definisi yang telah disebutkan diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan guna memperoleh suatu hasil yang efektif dan efisien dalam rangka pencapaian tujuan.

 

  • Fungsi Manajemen

        Untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien, para manajer hendaknya mampu menguasai fungsi manajemen. Fungsi manajemen menjadi elemen dasar yang selalu melekat dalam proses manajemen organisasi dan menjadi acuan dalam melaksanakan fungsi organisasi. Ada 5 fungsi manajemen pengelolaan organisasi yang wajib dijalankan dengan baik yaitu:

1. Perencanaan 

        Menurut Terry (1986:163), perencanaan adalah tindakan yang meliputi memilih dan menghubungkan fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal memvisualisasi serta merumuskan aktivitas-aktivitas yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan dilakukan berdasarkan data dan fakta, serta terdapat prasyarat, tujuan yang perlu dicapai dan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

2. Pengorganisasian

        Terry (1986:233) mengartikan pengorganisasian sebagai “tindakan mengusahakan hubungan-hubungan perilaku yang efektif di antara orang-orang sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien dan memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu”. Sederhananya adalah kegiatan menyusun struktur organisasi untuk menempatkan seseorang agar dapat menjalankan tugas, peran dan fungsi tertentu dalam organisasi yang merupakan bagian dari kontribusinya untuk pencapaian tujuan.

3. Penggerakan

        Dalam pandangan Terry (1986:313), penggerakan adalah “usaha untuk menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa sehingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi yang bersangkutan dan sasaran-sasaran anggota organisasi tersebut oleh karena para anggota itu ingin mencapai sasaran tersebut”.

4. Pengendalian

        Terry (1986:395) memandang pengawasan sebagai “menentukan apa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, melaksanakan tindakan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan perencanaan”. Dapat diartikan sebagai tindakan untuk menemukan dan memperbaiki penyimpangan data tindakan.

5. Pengawasan

        Pengawasan atau controlling atau yang diistilahkan dengan pengendalian adalah penemuan dan penerapan cara dan fasilitas atau alat untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.

  • Cara Menerapkan Sistem Manajemen Yang Baik

1. Merancang Perencanaan Kinerja

        Perencanan kinerja adalah awal dari proses sistem manajemen kinerja. Dengan adanya perencanaan kinerja dapat menetapkan sasaran kinerja individu dengan mengidentifikasi, memahami, dan menyepakati target yang harus dicapai oleh karyawan yang dinilai, kompetensi yang harus dicapai oleh karyawan yang dinilai, serta metode untuk menilai kinerja karyawan yang dinilai.

2. Komunikasi Kinerja, Bimbingan, dan Dokumentasi

        Komunikasi kinerja, bimbingan, dan dokumentasi merupakan proses pemecahan masalah dengan mengkomunikasikannya dan mengidentifikasi penyebab dasar yang sebenarnya dari permasalahan atau kegagalan kinerja yang terjadi sehingga dapat dirumuskan penyelesaian dari masalah tersebut. Menurut Bacal (2001:35) komunikasi kinerja yang dilakukan secara terus menerus akan memberi jalan bagi manajer dan karyawan untuk saling bekerjasama mencegah timbulnya masalah, menyelesaikan masalah yang terjadi, dan memperbaiki kinerja.

3. Peniliaian Kinerja dan Evaluasi

        Penilaian kinerja merupakan tahap yang menentukan apakah pejabat penilai atau karyawan yang dinilai telah berhasil menunjukkan kinerja yang sesuai dengan sasaran yang diharapkan atau tidak. Setelah itu dilakukan evaluasi kinerja yang memungkinkan pejabat penilai dan karyawan yang dinilai bekerjasama untuk mengidentifikasi kekurangan yang ditemukan sehingga tidak dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan, kemudian diperbaiki dalam rencana kinerja selanjutnya

4. Konsep Penerapan Kompetensi dalam Sistem Manajemen Kinerja

        Kompetensi merupakan apa yang dibutuhkan karyawan untuk melakukan pekerjaannya dalam bentuk jenis dan tingkatan perilaku yang berbeda. Identifikasi bentuk jenis dan tingktan perilaku ini dibedakan dari kemampuan, pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk melaksanakan berbagai tugas yang berhubungan dengan pekerjaannya.

        Selain sistem manajemen yang baik, setiap organisasi juga harus memiliki pemimpin yang baik agar organisasi dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pemimpin yang baik dan ideal memiliki beberapa sifat diantaranya yaitu :

1. Cerdas 

        Kecerdasan didapat dari hasil belajar, sehingga kaya akan ilmu pengetahuan. Jika seseorang akan cerdas, maka sangat diperlukan semangat belajar dengan tekun dan rajin. Dalam hal ini seorang pemimpin akan bisa dengan cepat dan tepat membuat suatu.

2. Bertanggung Jawab

        Seorang pemimpin yang ideal harus Bertanggung jawab, dalam artian bahwa bertanggung jawab terhadap dirinya dan juga terhadap anggotanya dalam suatu organisasi.

3. Jujur

        Seorang pemimpin yang mempunyai sifat jujur, pasti akan membuat seluruh anggota percaya terhadap segala perkataan dan tindakannya. 

4. Dapat Dipercaya

        Seorang pemimpin yang ideal harus dapat dipercaya, sehingga akan mampu untuk saling percaya dan tidak ada kecurigaan.

5. Inisiatif 

        Seorang pemimpin yang ideal harus inisiatif, sehingga akan mampu untuk memutuskan segala hal dengan benar dan memiliki kemampuan untuk menemukan solusi yang baik demi kemajuan organisasinya.

6. Konsisten dan Tegas

        Konsisten dalam artian bahwa seorang pemimpin akan mampu menjalankan setiap aturan dan kebijakan. Sedangkan tegas yang dalam artian bahwa seorang pemimpin tidak membebaskan anggotanya, namun juga tidak mengekang anggotanya. 

7. Adil

        Seorang pemimpin yang ideal harus berbuat adil, sehingga mampu untuk memperlakukan anggotanya dengan perlakuan yang sama sesuai dengan tugas dan bidangnya masing-masing.

8. Lugas

        Seorang pemimpin yang ideal harus lugas, sehingga akan mampu untuk menjelaskan pemikirannya secara langsung dan tidak bertele-tele

9. Peduli

        Seorang pemimpin yang ideal harus memiliki kepedulian pada kepentingan bersama dan didukung oleh hati nurani yang bersih, tulus, dan ikhlas.

 

  • Cara Mempertahankan Sistem Manajaemen

1. Meninjau Struktur Organisasi

        Peninjauan ulang struktur organisasi adalah hal yang sangat penting karena struktur organisasi dibuat untuk memberikan kejelasan bagian atau fungsi, kewenangan, tugas dan tanggung jawab sehingga pelaksanaan pekerjaan tidak tumpang tindih serta segala bentuk aktivitas akan mudah dikontrol dan dikendalikan.

2. Meninjau Sarana dan Prasarana Organisasi

        Sarana dan prasarana organisasi sangat penting untuk meningkatkan sistem manajemen organisasi. Hal ini diperlukan untuk mendukung berjalannya sistem manajemen sehingga sistem yang ada akan lebih efektif dan efisien. Sarana dan prasarana yang kurang memadai pada dapat menyebabkan sistem tidak berfungsi bahkan terbatas di lapangan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memeriksa sarana dan prasarana tersebut agar sistem dapat beroperasi secara optimal dan baik di dalam Organisasi.

3. Meninjau kembali efektivitas sistem yang sudah berjalan di dalam Organisasi

        Tinjauan terhadap sistem yang sedang berjalan untuk melihat apakah sistem yang berjalan sebelumnya efektif atau tidak. Saat membangun sistem manajemen, hal yang aling penting adalah implementasi di lapangan dan tidak meniadakan kebutuhan sistem. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyesuaikan jenis sistem manajemen yang  dapat diterapkan  dengan situasi organisasi, gaya kepemimpinan manajemen, dan kemampuan karyawan untuk memimpin sistem. 

4. Meninjau kembali komitmen dari pimpinan organisasi

        Agar organisasi dapat berjalan dengan optimal maka diperlukan untuk meninjau kembali komitmen dari pimpinan organisasi. Karena semuanya berpangkal pada komitmen pimpinan untuk menjaga roda organisasi tetap berjalan. Kenyamanan manusia, sistem, infrastruktur, dll merupakan wujud pemenuhan komitmen manajemen. Tanpa komitmen dan dukungan kepemimpinan/manajemen yang baik dan kuat, tidak semuanya optimal.

Kesimpulan

        Manajemen merupakan proses merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan guna memperoleh suatu hasil yang efektif dan efisien dalam rangka pencapaian tujuan. Manajemen akan berjalan dengan baik apabila organisasi tersebut telah menguasai fungsi-fungsi dari manajemen agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 

        Setiap organisasi pasti memiliki tujuan yang berbeda-beda, tetapi agar memiliki sistem manajemen yang baik dapat menerapkan 4 hal yaitu perencanaan kinerja, membangun komunikasi kinerja, bimbingan dan dokumentasi, menilai kinierja dan melakukan evaluasi, serta penerapan kompetensi agar karyawan dapat melaksanakan tugas yang berhubungan dengan pekerjaanya.  

 

Daftar Pustaka

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2016). Tentang: Manajemen. Diambil kembali dari Situs web KBBI Daring: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Manajemen

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2022). Tentang: Manajemen. Diambil kembali dari Situs web Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia: http://tesaurus.kemdikbud.go.id/tematis/lema/manajemen

Hidayati, I., Siti, E. A., & Iqbal, M. (2014). Analisis Penerapan Sistem Manajemen Kinerja Berbasis Kompetensi. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 15 No. 1. Diambil kembali dari https://media.neliti.com/media/publications/84575-ID-analisis-penerapan-sistem-manajemen-kine.pdf

Iriantara, Y. (t.thn.). Konsep Dasar, Proses, Fungsi, dan Pendekatan Manajemen.

Musfah, J. (2015). Manajemen Pendidikan: Teori, Kebijakan, dan Praktik. Jakarta: Prenadamedia Group.

Mustari, M. (2014). Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.

PT. Manajemen Sertifikasi Indonesia. (2016). Tentang: Sitem Manajemen yang Baik dan Benar. Diambil kembali dari MSICERTIFICATION.ID: http://msicertification.id/news/read/44/sistem-manajemen-yang-baik-dan-benar.html

Sahadi, Husni, O. T., & Kusumah, A. K. (2020). Karakter Kepemimpinan Ideal dalam Organisasi. Jurnal Moderat, Volume 6, Nomor 3. Diambil kembali dari https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat

Susanto, P. (2016). Produktivitas Sekolah: Teori dan Praktik di Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Thaib, D. (2008). Fungsi Manajemen dalam Organisasi. Mediastima: Jurnal Ilmiah STIMA KOSGORO.

Wijaya, C., & Rifa'i, M. (2016). Dasar-Dasar Manajemen: Mengotimalkan Pengelolaan Organisasi Secara Efektif dan Efisien. Medan: Perdana Publishing.

Memanajemen keuangan dalam kehidupan sehari-hari

Memanajemen keuangan dalam kehidupan sehari-hari

 

Oleh : Muhammad Agi Bahrul Faiz (@B41-Agi)

 

 

                             AVvXsEh278rWrBwSNPL5lqSBbPe4iiqB9Ah3YTQe7ZLeWl6TkAz1WjtnuvlEdLWPPVyJJAM_TF9mJAcl4lX1y_o12-5e9-WWJVbda2NJHQGlrYRY56zxGpWu7rVYMuzfVbuRe-PJQOXWuoGkHf5aV119Zk18mH-hmswxS7CzrfNG604M0OMhX8A_UR3t7B6cCQ=w427-h241


 

 

Abstrak

Manajemen keuangan adalah salah satu aspek manajemen yang teramat penting, sedangkan keuangan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap orang agar terhindar dari masalah keuangan. Kesulitan keuangan  bukan hanya fungsi dari pendapatan semata (rendahnya pendapatan), kesulitan keuangan juga dapat muncul jika terjadi kesalahan dalam pengelolaan keuangan (miss-management) seperti kesalahan penggunaan kredit, dan tidak adanya perencanaan keuangan. Literasi keuangan (financial literacy) yang kian mendapatkan perhatian di banyak negara maju semakin menyadarkan betapa pentingnya tingkat ‘melek’ keuangan. Di beberapa negara, literasi keuangan bahkan sudah dipublikasikan menjadi program nasional. Hasil riset secara umum menunjukkan bahwa masih terjadi tingkat literasi keuangan yang rendah di negara-negara maju dan terlebih lagi di negara-negara sedang berkembang termasuk Indonesia. Kondisi ini merupakan problem yang cukup serius mengingat literasi keuangan berpengaruh positif terhadap inklusi dan perilaku keuangan.

 

Kata Kunci: manajemen keuangan, literasi keuangan, keuangan

 

 

Pendahuluan

Pengetahuan mengenai manajemen keuangan dapat diperoleh dengan cara mengikuti beberapa pembelajaran mengenai manajemen keuangan sejak dini ataupun memperoleh informasi dari sumber terpercaya mengenai manajemen keuangan dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat teknologi yang semakin canggih di zaman sekarang tidak menutup kemungkinan setiap orang dapat memperoleh informasi mengenai manajemen keuangan yang baik dengan sangat mudah, terutama pada generasi muda selaku pengguna teknologi terbanyak di Indonesia.Tingkat pengetahuan mengenai manajemen keuangan dapat dilihat dari banyaknya generasi muda terutama mahasiswa yang telah mengetahui bahkan menggunakan produk-produk keuangan baik itu produk perbankan, asuransi, maupun investasi dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu dapat diasumsikan jika mahasiswa memiliki pengetahuan keuangan yang memadai, namun meskipun begitu tidak semua individu memiliki kemampuan manajemen keuangan pribadi yang baik.

 

Pembahasan

Pengertian Manajemen Keuangan

Keuangan dalam sebuah perusahaan menjadi fondasi yang kuat dalam terbangunnya sebuah perusahaan. Keuangan juga bersifat sangat genting. Jika tidak dikelola dengan baik akan menjadi amburadul atau berantakan dan tentunya akan menghentikan jalannya sebuah perusahaan. Dalam sebuah perusahaan dibutuhkan bidang sendiri yang mengurus bagian keuangan atau bisa juga disebut manajemen keuangan.

 

Manajemen keuangan adalah kegiatan perencanaan, pengelolaan, penyimpanan, serta pengendalian dana dan aset yang dimiliki suatu perusahaan. Pengelolaan keuangan harus direncanakan dengan matang agar tidak timbul masalah di kemudian hari.

 

Fungsi Manajemen Keuangan

Manajer keuangan juga harus mempunyai fungsi yang jelas. Jangan sampai manajer keuangan tidak mempunyai fungsi apa-apa dan hanya berdiri sendiri saja. Ada beberpa fungsi manajer keuangan :

1. Planning

Merencanakan keuangan dalam sebuah perusahaan sangat lah penting. Perencanaan keuangan meliputi mengatur uang kas, menghitung rugi laba, dan merencanakan arus kas.

2. Budgeting

Budgeting merupakan kegiatan mengalokasikan dana untuk semua keperluan perusahaan. Alokasi ini harus dilakukan seminimal mungkin dan memaksimalkan anggaran yang ada.

3. Controlling

Controlling adalah melakukan pengontrolan atau evaluasi terhadap keuangan yang sedang berjalan. Evaluasi dilakukan untuk memperbaiki sistem keuangan perusahaan agar perusahaan dapat bertahan.

4. Auditing

Auditing adalah proses pemeriksaan keuangan. Pemeriksaan keuangan perusahaan sesuai kaidah akuntasi akan menghindari terjadinya penyelewengan dan penyimpangan dana perusahaan.

 

Cara Mengelola Manajemen Keuangan

Dalam mengelola keuangan pribadi, terdapat empat bagian menurut Warsono (2010). Empat bagian tersebut meliputi :

1. Penggunaan dana

Dari mana pun sumber dana yang dimiliki, yang menjadi persoalan adalah bagaimana cara mengalokasikan dana (penggunaan dana) tersebut untuk memenuhi kebutuhan secara tepat. Pengalokasian dana haruslah berdasarkan prioritas. Skala prioritas dibuat berdasarkan kebutuhan yang anda perlukan, namun harus memperhatikan presentasi sehingga penggunaan dana tidak habis digunakan untuk konsumsi sehari-hari saja. Presentasi pengalokasian dana yakni 70% dapat digunakan untuk pemenuhan konsumsi sehari-hari, 20% untuk ditabung, dan 10% investasi. Karena 70% digunakan untuk konsumsi sehari-hari, maka diperlukan ketelitian dalam menghitung kebutuhan pribadi dalam keseharian, seperti makan, minum, rekreasi, kos, dan lainnya yang membantu anda pada tujuan pribadi. Presentasi 70% ini haruslah disimpan dan tidak berlebihan, 20% yang ditabung berguna untuk kebutuhan mendesak ataupun jika tidak digunakan, suatu saat dapat dipakai sebagai modal investasi. 10% yang digunakan untuk investasi dapat direncanakan dengan matang, sehingga investasi tersebut dapat mendatangkan keuntungan di masa mendatang. Memang sangat kecil persentase untuk investasi, dikarenakan kebutuhan investasi bukanlah sesuatu yang utama dalam pengelolaan keuangan pribadi.

2. Penentuan sumber dana

Seseorang harus mampu mengetahui dan menentukan sumber dana. Sumber-sumber dana dapat berasal dari orang tua, donator, maupun beasiswa. Selain itu, seseorang dapat menentukan sumber dananya sendiri. Sumber dana dapat juga diciptakan dari berbagai usaha. Dengan mampu menentukan sumber dana, maka seseorang mengetahui dan mencari sumber dana alternatif lain sebagai sumber pemasukan keuangan untuk dikelola.

 

3. Manajemen resiko

           

Selanjutnya, seseorang juga haruslah memiliki proteksi yang baik untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak terduga. Kejadian-kejadian tidak terduga itu seperti sakit, kebutuhan mendesak dan lainnya. Hal yang sering dilakukan dalam melakukan proteksi tersebut adalah dengan mengikuti asuransi. Yang dimaksud dengan manajemen resiko adalah pengelolaan terhadap kemungkinan-kemungkinan resiko yang akan dihadapi

 

4. Perencanaan masa depan

           

Seseorang juga harus memiliki proteksi yang baik untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak terduga. Kejadian-kejadian tidak terduga itu seperti sakit, kebutuhan mendesak dan lainnya. Hal yang sering dilakukan dalam melakukan proteksi tersebut adalah dengan mengikuti asuransi. Yang dimaksud dengan manajemen resiko adalah pengelolaan terhadap kemungkinan-kemungkinan resiko yang akan dihadapi

   

Kesimpulan

 

1.      Manajemen keuangan pribadi adalah seni dan ilmu mengelola sumber daya (money) dari unit individual/ rumah tangga.

2.      Cara mengelola manajemen keuangan pribadi :

1)      Penggunaan dana

2)      Penentuan sumber dana

3)      Manajemen resiko

4)      Perencanaan masa depan

 

 Saran

Saya berharap semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai pengelolaan keuangan pribadi.

 

Daftar pustaka

Ditjendikti, 2013. Modul Pembelajaran Kewirausahaan. Jakarta

 S. Senduk. 2004. Siapa Bilang Jadi Karyawan Ngak Bisa Kaya, Lima Kiat Praktis Mengelola Gaji Agar Bisa Kaya, Jakarta: Elex Media Komputindo.

Warsona 2010 Prinsip-Prinsip dan Praktik keuangan Pribadi. Journal of Science, Volume 13 Nomor 2 Juli-Desember 2010