Talent is your vehicle, Passion is your fuel and potential is your
destination – Terry Mante.
Saat ini
adalah era perang talenta. Peperangan mungkin terlihat di tingkat pasar, tetapi
pasar bukan temapt persaingan yang sesungguhnya.
Peperangan di tingkat konsumen terjadi karena adanya persepsi perbedaan produk dan layanan. Produk dan layanan antar perusahaan seolah-olah menunjukkan persaingan, tetapi produk dan layanan adalah hasil dari perbedaan kualitas proses antar perusahaan, sehingga persaingan di level yang lebih dalam terjadi di level proses. Tetapi proses apapun, baik manufaktur maupun jasa, dikerjakan manusia. Manusialah yang menentukan kualitas proses, menentukan kualitas produk dan layanan, menentukan persepsi kualitas di mata konsumen, dan menentukan pangsa pasar.
Peperangan di tingkat konsumen terjadi karena adanya persepsi perbedaan produk dan layanan. Produk dan layanan antar perusahaan seolah-olah menunjukkan persaingan, tetapi produk dan layanan adalah hasil dari perbedaan kualitas proses antar perusahaan, sehingga persaingan di level yang lebih dalam terjadi di level proses. Tetapi proses apapun, baik manufaktur maupun jasa, dikerjakan manusia. Manusialah yang menentukan kualitas proses, menentukan kualitas produk dan layanan, menentukan persepsi kualitas di mata konsumen, dan menentukan pangsa pasar.
Karena itu,
bila kita ingin kembali ke fondasi bersaing sesungguhnya, pembenahan
pertama-tama haruslah pada aspek manusia dalam perusahaan. Peperangan bukan di
tingkat pasar. Peperangan bukan pula di level produk. Peperangan bukan di level
proses. Peperangan bukan di level aplikasi teknologi. Peperangan ada di level
talenta. Persaingan sesungguhnya antar organisasi bukan di pasar (not in the markeet),
tetapi di dalam kepala. Persaingan bukan pada produk, tetapi pada cara
berfikir.
Melihat
pentingnya suatu talenta saat ini untuk bagaimana suatu perusahaan bersaing,
penting bagi setiap pekerja atau profesional menganalisa tempat bekerja mereka
masing-masing. Sudahkah manajemen talenta yang baik dilakukan atau perusahaan
tempat kita bekerja sedang mengalami krisis talenta, yang memiliki beberapa
ciri – ciri sebagai berikut :
1. Begitu banyak posisi penting
harus diisi dalam perusahaan, tetapi begitu sulit mencari orang untuk
mengisinya.
2. Talenta terbaik dapat berpindah
sesuka hati dari satu perusahaan ke perusahaan lain dan tetap mendapatkan
pujian, penghargaan, sikap dan perlakuan positif dari industri.
3. Frekuensi kepindahan talenta
terbaik di satu industri dapat terjadi dalam kurun waktu dibawah satu atau dua
tahun.
Beberapa
ciri-ciri krisis talenta di atas, khususnya poin nomor 1 menjadi salah satu
kesulitan yang dihadapi tempat saya bekerja saat ini. Kesenjangan susksesi
pemimpin yang terjadi menyebabkan banyaknya karyawan yang sudah memasuki masa
pensiun kembali diperpanjang masa kerjanya. Kesenjangan suksesi pemimpin
menghambat ekspansi organisai, menghalangi gerak maju, serta menurunkan daya
saing dan keunggulan kompetitif terus-menerus. Kesenjangan suksesi pemimpin
hanyalah dampak dari tiadanya program pengembangan kepemimpinan dalam
organisasi.
Daftar Pustaka :
1. Henry Situmorang, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE
YKPN, Yogyakarta.
2. Darmin Ahmad Pella &
Afifah Inayanti, 2011, Talent Management,
PT. Gramedia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.