Bahaya Fisik dan Mekanik
Bahaya fisik adalah sumber utama dari kecelakaan di banyak industri. Bahaya
tersebut mungkin tidak bisa dihindari dalam banyak industri seperti konstruksi
dan pertambangan,
namun seiring berjalannya waktu, manusia mengembangkan metode dan prosedur
keamanan untuk mengatur risiko tersebut.
Buruh anak menghadapi masalah yang lebih spesifik dibandingkan pekerja dewasa. Jatuh adalah kecelakaan kerja dan penyebab kematian di tempat kerja yang paling utama, terutama di konstruksi, ekstraksi, transportasi, dan perawatan bangunan.
Buruh anak menghadapi masalah yang lebih spesifik dibandingkan pekerja dewasa. Jatuh adalah kecelakaan kerja dan penyebab kematian di tempat kerja yang paling utama, terutama di konstruksi, ekstraksi, transportasi, dan perawatan bangunan.
Permesinan adalah komponen
utama di berbagai industri seperti manufaktur,
pertambangan,
konstruksi,
dan pertanian
dan bisa membahayakan pekerja. Banyak permesinan yang melibatkan pemindahan
komponen dengan kecepatan tinggi, memiliki ujung yang tajam, permukaan yang
panas, dan bahaya lainnya yang berpotensi meremukkan, membakar, memotong, menusuk, dan memberikan benturan dan melukai pekerja jika
tidak digunakan dengan aman.
Tempat kerja yang sempit yang memiliki ventilasi dan pintu masuk/keluar
terbatas, seperti tank
militer, saluran air, dan sebagainya juga membahayakan. Kebisingan juga memberikan
bahaya tersendiri yang mampu mengakibatkan hilangnya pendengaran.
Temperatur ekstrim panas mampu memberikan stress panas, kelelahan, kram, ruam, mengabutkan kacamata keselamatan,
dehidrasi,
menyebabkan tangan berkeringat, pusing, dan lainnya yang dapat membahayakan keselamatan kerja.Pada
temperatur ekstrim dingin, risiko yang dihadapi adalah hipotermia,
frostbite, dan sebagainya. Kejutan listrik memberikan
risiko bahaya seperti tersengat listrik, luka bakar, dan jatuh dari fasilitas
instalasi listrik.
Lingkungan / K2
K3 di lingkungan PT PLN (Persero) lebih dikenal dengan
istilah Keselamatan Ketenagalistrikan. Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
adalah segala upaya atau langkah-langkah pengamanan instalasi penyediaan tenaga
listrik dan pengamanan pemanfaat tenaga listrik untuk mewujudkan kondisi andal
dan aman bagi instalasi dan kondisi aman dari bahaya bagi manusia dan makhluk
hidup lainnya, serta kondisi ramah lingkungan, di sekitar instalansi tenaga
listrik.
Visi :
Mewujudkan Zero
Accident di Lingkungan PT PLN (Persero) Pembangkitan Lontar
Tujuan K3 :
Untuk
mewujudkan kondisi :
- Aman dari bahaya untuk tenaga kerjaKerja
- Aman dari bahaya untuk masyarakat Umum
- Ramah Lingkungan
- Andal dan aman bagi Instalasi
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.