Pengertian Manajemen Talenta
Manajemen talenta (atau manajemen suksesi) adalah proses
analisis , pengembangan, dan pemanfaatan talenta yang berkelanjutan dan efektif
untuk memenuhi kebutuhan bisnis.
Hal ini melibatkan proses tertentu yang membandingkan talenta saat ini di suatu departemen dengan kebutuhan strategi bisnisnya. Hasil ini mengarah pada pengembangan dan implementasi strategi yang sesuai untuk mengatasi kesenjangan atau surplus talenta.(CIPD, 2007).
Hal ini melibatkan proses tertentu yang membandingkan talenta saat ini di suatu departemen dengan kebutuhan strategi bisnisnya. Hasil ini mengarah pada pengembangan dan implementasi strategi yang sesuai untuk mengatasi kesenjangan atau surplus talenta.(CIPD, 2007).
Manfaat Manajemen
Talenta
Manfaat Sistem Manajemen
Talenta Bagi Perusahaan :
1.
Meningkatkan penerimaan kepada pemegang saham (return on
investment) dan kapitalisasi pasar
2.
Meningkatkan kepuasan pelanggan
3.
Meningkatkan penerimaan dan profitabilitas
4.
Meningkatkan efisiensi biaya melalui reduksi pemborosan
terus-menerus
5.
Meningkatkan kualitas, produktivitas dan kapabilitas
6.
Menurunkan waktu siklus (cycle time)
7.
Mengaitkan usaha-usaha individual dengan sasaran bisnis
8.
Meningkatkan komitmen terhadap karyawan bernilai tinggi
9.
Menurunkan tingkat keluar-masuk karyawan (employees turnover
ratio)
10. Memadankan pekerjaan
dan keterampilan karyawan
11. Mengidentifikasi dan
menangani : pengembangan karir pegawai, keanekaragaman
Manfaat Sistem Manajemen Talenta Bagi Karyawan:
1.
Meningkatkan motivasi dan komitmen; mengembangkan dan mengkomunikasikan
jalur karir.
2.
Meningkatkan pengetahuan tentang kontribusi kepada sasaran
perusahaan
3.
Meningkatkan kepuasan kerja, dll.
Perencanakan dan
Pengaktifkan Strategi Manajemen Talenta
Organisasi yang
sukses tahu manajemen talenta penting karena mereka telah merancang dan
menerapkan strategi manajemen talenta yang layak. Berikut adalah beberapa cara
pemimpin Sumber Daya Manusia melakukan perencanaan dan mengaktifkan strategi
manajemen talenta.
Bagaimana
merencanakan dan mengaktifkan Strategi manajemen bakat?
1. Libatkan
pemimpin utama Anda - termasuk CEO Anda. Jelaskan mengapa organisasi Anda
membutuhkan strategi manajemen bakat, garis besar tujuan Anda, memberitahu
pemimpin Anda bagaimana Anda akan mengukur keberhasilan, dan meminta
dukungannya sepenuh.
2. Tetapkan
seorang pemimpin bakat. Menunjuk tingkat senior orang untuk mengembangkan,
memperbarui secara konsisten , dan juara strategi manajemen bakat organisasi
Anda.
3. Audit
posisi kunci dan kompetensi yang dibutuhkan. Hal ini akan membantu Anda
memahami bakat Anda untuk memenuhi tujuan saat ini.
4. Petakan
kebutuhan masa depan. Melibatkan manajemen bakat dalam pertemuan perencanaan
strategis organisasi Anda untuk menentukan persyaratan bakat masa depan.
5. Gunakan
otomatisasi untuk meningkatkan proses dan alur kerja. Dukung program-program
anda dengan teknologi, tapi jangan berharap teknologi untuk menjadi pembuat
keputusan pengganti.
6. Masukan
metrik yang relevan di tempat kerja untuk mengukur keberhasilan. Secara teratur
berbagi hasil dengan kepemimpinan senior organisasi Anda untuk rekomendasi
perbaikan.
7. Luncurkan
strategi manajemen bakat Anda dengan dukungan CEO langsung. Mintalah CEO Anda
untuk secara pribadi mengumumkan strategi manajemen bakat organisasi Anda. Ini
akan menandai pentingnya strategis perencanaan dan program manajemen bakat.
Manajemen Talenta bisa dibagi menjadi 4 proses besar, yaitu:
- Talent Acquisition – Sebagai awal, talent acquisition sangatlah penting karena menentukan seberapa besar usaha dan waktu yang kita harus investasikan untuk mengembangkan karyawan yang baru kita rekrut menjadi talenta yang baik untuk organisasi.
- Talent On-Boarding/Activation – Proses ini tidak hanya terfokus pada kegiatan-kegiatan orientasi/induksi yang memberikan pengetahuan mengenai visi, misi, nilai dan aturan perusahaan, namun juga memastikan Integrasi karyawan baru ke lingkungan kerja, agar karyawan baru segera dapat diterima di lingkungan kerja baru dan dengan efektif membangun relasi kerja yang mendukung produktivitas.
- Talent Development – seperti layaknya organisasi yang terus berkembang untuk terus kompetitif, maka talenta juga perlu dikembangkan untuk senantiasa memiliki kapabilitas yang dibutuhkan untuk mengeksekusi strategi organisasi. Mengembangkan talenta internal sebenarnya jauh lebih rendah risiko-nya dibanding merekrut karyawan baru. Asesmen terhadap talenta internal dapat jauh lebih akurat dilakukan dibanding melakukan seleksi kepada calon karyawan. Namun sering kali karena alasan sulitnya melakukan manajemen perubahan sering kali pengembangan talenta internal dilupakan.
- Talent Retention – talenta yang baik adalah sebuah asset yang sangat penting untuk organisasi namun sulit sekali ditemukan dan mengembangkan talenta untuk menjadi talenta yang optimal buat organisasi telah menghabiskan banyak waktu dan usaha, sehingga perlu dijaga dan dihargai secara baik pula. Komitmen dan kepuasan berkarir dan bekerja talenta dalam organisasi perlu diperhatikan, terutama talenta yang terbaik. Perlu dingat juga, semakin baik talenta yang kita miliki semakin banyak pula kompetitor yang ingin merebutnya.
Sumber:
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.