TALENT MANAGEMENT SYSTEM
Dalam mempersiapkan calon
pemimpin masa depan, kompensasi dan benefit yang menarik atau
pelatihan-pelatihan terbaik saja tidak cukup.
Orang-orang seperti ini juga perlu dimotivasi, dimonitor, dan sesekali mendapat penghargaan terhadap apa yang mereka capai, termasuk menghargai cara berpikir, ide-ide, dan kreativitas yang mereka miliki di masa sering kali sangat berbeda dengan karyawan pada umumnya.
Orang-orang seperti ini juga perlu dimotivasi, dimonitor, dan sesekali mendapat penghargaan terhadap apa yang mereka capai, termasuk menghargai cara berpikir, ide-ide, dan kreativitas yang mereka miliki di masa sering kali sangat berbeda dengan karyawan pada umumnya.
Hal yang perlu dicermati bahwa
berbicara soal telenta tidak terbatas pada golongan atau level atau tanggung
jawab tertentu. Talenta berlaku untuk semua fungsi, pangkat atau golongan.
Rada (2008) mengungkapkan bahwa
talent managemen merupakan sekelompok kompetensi yang diperoleh di dalam diri
individu untuk mencapai nilai tertinggi (berdasarkan potensi dan kompetensinya)
serta memastikan bahwa organisasi telah menempatkan seseorang dengan benar pada
fungsi dan peran yang sesuai.
Mencari dan Mengukur Talenta Karyawan
Salah satu pendekatan yang dapat
dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai talenta seseorang adalah dengan
cara talent search matrix (TSM) atau
juga sering dikenal Human Aset Value (HAV)
atau Organizatioan Talent Review (OTR).
Pendekatan ini mengkombinasikan sejumlah
elemen yang dapat terukur dan tidak terukur dimana setiap elemen memberi
gambaran individu untuk mencapai hasil yang diharapkan oleh perusahaan atau
organisasi. Hal terpenting yang perlu dilakukan disini adalah menaruh perhatian
pada kualitas daripada deskripsi pekerjaan terhadap suatu peran atau jabatan
tertentu.
Dalam TSM, enam elemen yang
perlu dipertimbangkan demi mendapatkan gambaran mengenai talenta karyawan,
yaitu:
1.
Pengalaman
Pengalaman
merupakan deskripsi pengalaman yang ada pada karyawan. Hal ini menyangkut
periode seseorang pada peran tertentu, tanggung jawab sebagai pemimpin,
anggaran, pembuatan goal setting, pelatihan karyawan dan penanganan
proyek-proyek.
2.
Profil
Profil
ini dapat diukur dengan menggunakan tes psikometri atau profil kepribadian. Deskripsi
atas hasil pengukuran ini berupa sifat (trait), seperti kreativitas, mampu
bekerja dibawah tekanan, pengambilan keputusan, ambisi dan level energy.
3.
Kualifikasi
Deskripsi
ini mengidentifikasi tingkat prestasi akademik yang diharapkan atau kualifikasi
profesi yang dimiliki karyawan, termasuk didalamnya oelatihan yang relevan,
kemampuan bahasa, atau pengalaman internasional lain yang dianggap perlu. Dalam
hal ini, hasil evaluasi kinerja karyawan pada beberapa periode tertentu dapat
dipertimbangkan.
4.
Keahlian
Keahlian
akan mengidentifikasi sejumlah kekuatan dan pengetahuan yang dimiliki individu
serta diharapkan oleh organisasi sesuai dengan fungsi dan perannya. Kualitas yang
diharapkan juga termasuk kemampuan menangani perubahan, keterampilan teknis,
komunikasi dan fleksibilitas intelektual.
5.
Potensi
Potensi
akan mengidentifikasi tingkat tanggung jawab keryawan yang mampu memberi
aspirasi bagi orang lain. Kenapa? Karena tidak semua karyawan yang terdapat
dalam talent pool merupakan calon-calon eksekutif puncak meski mereka mampu
memenuhi posisi-posisi senior di organisasi.
6.
Kuantifikasi
Kuantifikasi
merupakan tingkat prestasi yang mampu dicapai karyawan dalam aktivitas
operasional. Kuantifikasi disini termasuk kemampuan mengintegrasikan informasi,
mengelola cabang, menjual produk dll.
Daftar Pustaka
Manopo, Christine. 2012. Competency Based Talent and Performance Management System. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.