Manajemen talenta (atau manajemen suksesi) adalah proses analisis, pengembangan, dan pemanfaatan talenta yang berkelanjutan dan efektif untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Hal ini melibatkan proses tertentu yang membandingkan talenta saat ini di suatu departemen dengan kebutuhan strategi bisnisnya. Hasil ini mengarah pada pengembangan dan implementasi strategi yang sesuai untuk mengatasi kesenjangan atau surplus talenta.
Identifikasi, pengembangan dan manajemen portfolio talenta yaitu jumlah, tipe dan kualitas para karyawan yang akan mencapai sasaran operasional strategis perusahaan secara efektif. Fokusnya adalah pada pentingnya melakukan identifikasi terhadap portfolio talenta yangoptimal, dengan menghitung dampak investasi pada kemampuan perusahaan untuk mencapai sasaran strategik dan operasional yang sesuai atau melebihi dari yang diharapkan. (Knez & Ruse, dalam Berger & Berger 2004, 231).
An integrated set of corporate initiatives aimed at improving thecalibre, availability and flexible utilization of exceptionally capable (high potential) employee who can have a disproportionate impact onbusiness performance (Smilansky, 2006).
Serangkaian inisiatif perusahaan teringrasi yang mencakup proses analisis, pengembangkan, dan pemanfaatan sumber daya manusia bertalenta yang berkelanjutan dan efektif untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang bertujuan untuk mengembangkan keunggulan kompetitifnya melalui utilisasi optimal sekelompok kecil individu dalam posisi kunci kepemimpinan.
Kedua definisi di atas menyatakan bahwa manajemen talenta pada dasarnya adalah gabungan inisiatif yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan keunggulan bisnisnya dengan mengoptimalisasikan karyawan bertalentanya. Kuncinya adalah pada proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan mempertahankan karyawan bertalentanya untuk dapat terus menciptakan keunggulan bisnis bagi perusahaan.
II. Manfaat Sistem Manajemen Talenta :
Berikut merupakan manfaat daripada manajemen talenta dari sisi perusahaan :
1. Meningkatkan penerimaan kepada pemegang saham (return on investment) dan kapitalisasi pasar
2. Meningkatkan kepuasan pelanggan
3. Meningkatkan penerimaan dan profitabilitas
4. Meningkatkan efisiensi biaya melalui reduksi pemborosan terus-menerus
5. Meningkatkan kualitas, produktivitas dan kapabilitas
6. Menurunkan waktu siklus (cycle time)
7. Mengaitkan usaha-usaha individual dengan sasaran bisnis
8. Meningkatkan komitmen terhadap karyawan bernilai tinggi
9. Menurunkan tingkat keluar-masuk karyawan (employees turnover ratio)
10. Memadankan pekerjaan dan keterampilan karyawan
11. Mengidentifikasi dan menangani : pengembangan karir pegawai, keanekaragaman
Manfaat Sistem Manajemen Talenta Bagi Karyawan:
1. Meningkatkan motivasi dan komitmen; mengembangkan dan mengkomunikasikan jalur karir.
2. Meningkatkan pengetahuan tentang kontribusi kepada sasaran perusahaan
3. Meningkatkan kepuasan kerja.
Dalam kondisi ekonomi saat ini, banyak perusahaan telah merasa perlu untuk memotong biaya. Ini harus menjadi lingkungan yang ideal untuk melaksanakan sistem manajemen bakat sebagai cara mengoptimalkan kinerja setiap karyawan dan organisasi. Namun, dalam banyak perusahaan konsep manajemen modal manusia baru saja mulai berkembang. "Bahkan, hanya 5 persen dari organisasi mengatakan mereka memiliki strategi manajemen talenta yang jelas dan program-program operasional di tempat hari ini.
Untuk mengembangkan strategi bakat dan pengelolaan yang jelas untuk meningkatkan kesadaran dan penerus bakat yang tersedia, semua organisasi harus melakukan pertemuan rutin Tinjauan Bakat harus siap untuk berbagai perubahan bisnis, seperti merger, pertumbuhan perusahaan, atau penurunan dalam kebutuhan bakat. Dengan cara yang sama bahwa semua perusahaan memiliki pertemuan rutin dan laporan mengenai status keuangan mereka dan kebutuhan anggaran pertemuan Tinjauan Bakat dirancang untuk meninjau status saat ini dan kebutuhan bakat penerus masa depan dalam organisasi.
Pertemuan Tinjauan Bakat merupakan bagian penting dari proses manajemen bakat secara keseluruhan, ia dirancang untuk meninjau kinerja dan potensi karir karyawan, untuk membahas kemungkinan risiko lowongan karyawan saat ini, untuk mengidentifikasi penerus dan bakat atas dalam organisasi, dan menciptakan tindakan untuk mempersiapkan rencana pembangunan karyawan untuk peran masa depan dalam organisasi. "Ini adalah apa bakat manajemen adalah semua tentang - pengumpulan informasi tentang bakat, menganalisis kepentingan karier mereka dan kebutuhan bisnis organisasi pengidentifikasi bakat atas dan keberhasilan, dan mengembangkan orang-orang ini untuk mengurangi resiko kehilangan orang-orang terbaik dan mengalami kesenjangan kepemimpinan luas ketika omset terjadi
III. Urgensi Manajemen Talenta
Dari hasil survey yang dilakukan oleh Watson Wyatt, Global Strategic Reward Report2007/2008 memberikan makna dan informasi sangat berharga. Survey serupa yang dilakukan konsultan manajemen Towers Perrin juga memiliki arti yang tidak berbeda. Kedua hasil survey menyebutkan tantangan-tantangan yang akan dihadapi perusahaan dalam pengelolaan SDM dan memberikan fakta pentingnya keterlibatan karyawan (employee engagement) dan pengelolaan talenta (talent management). Meningkatnya pasar global bagi karyawan bertalenta juga akan menjadi perhatian kritis bagi perusahaan untuk memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ketertarikan dan retensi karyawan dimanapun perusahaan berada. Survey Watson Wyat menyebutkan, dari 946 perusahaan global yang disurvey, di lokasi manapun ternyata memberikan data menarik yakni kebanyakan perusahaan tidak memahami mengapa ada karyawan yang masuk dan meninggalkan perusahaan. Hampir kebanyakan perusahaan meremehkan pentingnya keseimbangan kerja dan tekanan (work/life balance & stress).
Lebih jauh, fakta-fakta menarik yang ditemukan dalam Survey Watson Wyatt :
1. Sebagian besar perusahaan memiliki masalah dalam menarik karyawan berkemampuan kritikal (70%) dan karyawan berkinerja tinggi (67%).
2. Perusahaan tidak memiliki pemahaman yang lengkap mengapa karyawan bergabung atau meninggalkan perusahaan. Contohnya, perusahaan menganggap tekanan pekerjaan sebagai faktor teratas karyawan keluar, namun itu tidak termasuk dalam alasan lima besar alasan yang dikemukakan karyawan untuk keluar.
3. Ketika karyawan merasakan kepuasan baik dalam hal keseimbangan hidup/pekerjaan dan tekanan kerja, mereka akan lebih condong untuk tetap berada di perusahaan (86% versus 64%) dan lebih merekomendasikan tempat kerja mereka kepada yang lain (88% versus 55%)
4. Perusahaan yang berkinerja tinggi secara finansial menggunakan sistem pengelolaan kinerja yang benar. Sebagai contoh, manager perusahaan tersebut lebih condong mengkaitkan kinerja bisnis perusahaan dengan penghargaan bagi karyawan (51% versus 38% dari perusahaan berkinerja rendah secara finansial)
5. Penentuan ekspektasi kinerja dan penghargaan yang dihubungkan dengan kinerja sebagaimana yang dijanjikan perusahaan, merupakan formulasi yang berharga meningkatkan keterlibatan karyawan bertalenta. Sebesar 69% karyawan yang menyatakan perusahaan mereka yang sukses dalam berkinerja dan memberikan penghargaan sesuai janji, memiliki keterlibatan karyawan sangat tinggi, dibandingkan perusahaan yang tidak menjalani hal tersebut yakni hanya 25%.
Daftar Pustaka :
1. http://41614120055pkkumb.blogspot.co.id/2015/06/manajemen-talenta.html
2. https://ilmusdm.wordpress.com/2007/11/27/hasil-survey-pentingnya-pengelolaan-talenta-talent-management/
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.