DESAIN PEKERJAAN
Desain pekerjaan adalah proses penentuan tugas-tugas yang akan dilaksanakan,
metode-metode yang digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas ini, dan bagaimana
pekerjaan tersebut berkaitan dengan pekerjaan lainnya di dalam organisasi.
Desain pekerjaan memadukan isi pekerjaan (tugas, wewenang dan hubungan) balas jasa dan kualifikasi yang dipersyaratkan (keahlian, pengetahuan dan kemampuan) untuk setiap pekerjaan dengan cara memenuhi kebutuhan pegawai maupun perusahaan. Pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahlian akan sangat sulit untuk dilaksanakan oleh pegawai. Desain perkerjaan haruslah dirancang dengan sebaik mungkin dengan mempertimbangkan elemen-elemen yang mempengaruhi desain pekerjaan.
Desain pekerjaan memadukan isi pekerjaan (tugas, wewenang dan hubungan) balas jasa dan kualifikasi yang dipersyaratkan (keahlian, pengetahuan dan kemampuan) untuk setiap pekerjaan dengan cara memenuhi kebutuhan pegawai maupun perusahaan. Pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahlian akan sangat sulit untuk dilaksanakan oleh pegawai. Desain perkerjaan haruslah dirancang dengan sebaik mungkin dengan mempertimbangkan elemen-elemen yang mempengaruhi desain pekerjaan.
Ada 4 faktor yang perlu diperhatikan sebagai dasar penyusunan desain jabatan
yaitu :
·
Tujuan-tujuan organisasi
Tujuan-tujuan organisasional
termasuk tugas-tugas , kewajiban-kewajiban dan tanggung jawab yang harus
dilakukan oleh suatu jabatan perlu dipertimbangkan agar aktivitas dari suatu pekerjaan
mampu mencapai tujuan-tujuan strategik organisasi
·
Kualitas kehidupan kerja
Pertimbangan tentang lingkungan
kerja yang favorable melalui peningkatan faktor fisik, sosial dan psikologis,
harus menjadi dasar bagi desain jabatan
·
Kerekayasaan manusia
Dalam mendesain suatu jabatan, keterbatasan
dan kemampuan manusia perlu menjadi pertimbangan. Individu yang mendukung
tugas-tugas dalam suatu jabatan, perlu direkayasa agar bersifat manusiawi.
Artinya, tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya masih dalam lingkup
kemampuan dan keterbatasannya.
Teknik Desain Pekerjaan
Teknik-teknik desain pekerjaan
dapat dilakukan dengan cara :
1. Simplikasi pekerjaan
Simplikasi pekerjan merupakan
suatu teknik desain pekerjaan yangmengarah kepada pekerjaan yang sangat
terspesialisasi. Ini berarti pekerjaan disederhanakan atau dipecah-pecah
menjadi bagian terkecil, biasanya terdiri dari beberapa operasi. Pekerjaan
dapat dilakukan secara bersama-sama sehingga pekerjaan dapat dikerjakan secara
lebih cepat. Resiko simplikasi pekerjaan adalah bahwa pekerjaan-pekerjaan bisa
menjadi terspesialisasi sehingga menimbulkan kebosanan yang tinggi.
2. Rotasi pekerjaan
Teknik desain pekerjaan dengan
memungkinkan adanya rotasi pekerjaan akan membuat seorang pegawai secara
sistematis berpindah dari satu posisi ke posisi atau pekerjaan yang lainnya di
dalam organisasi. Dengan teknik ini akan membuat pegawai tidak merasa bosan dan
banyak bidang pekerjaan yang akan diketahuinya. Namun tingkat produktivitas akan
rendah, hal ini disebabkan karena para pegawai yang baru pindah ke pekerjaannya
yang baru akan terlebih dahulu menyesuaikan diri dan memahami pekerjaannya.
3. Pemekaran pekerjaan
Pemekaran pekerjaan merupakan
suatu teknik desain pekerjaan dengan mengadakan perluasan kerja. Perluasan
kerja merupakan kebalikan dari simplikasi pekerjaan. Pekerjaan diperluas sampai
pada tingkat dimana bagian-bagian yang berkaitan erat dan saling mendukung
diselesaikan oleh seorang pegawai atau bagian. Hal ini sangat mengurangi
tingkat kebosanan dan akan meningkatkan kepuasan kerja. Tingkat kebosanan yang
turun dan meningkatkan kepuasan kerja disebabkan banyaknya variasi pekerjaan
bagi pegawai yang akan menambah arti dan tanggung jawab pekerjaan. Pemekaran
pekerjaan bersifat horizontal, maksudnya pemekaran pekerjaan ditujukan kepada
pekerjaan-pekerjaan yang sederajat yang masih mempunyai kesamaan fungsi, tugas
dan tanggung jawabnya.
4. Pemerkayaan Pekerjaan
Pemerkayaan pekerjaan merupakan
penambahan tugas dan tanggung jawab dari para pegawai. Pemerkayaan pekerjaan
dirancang untuk mengurangi kebosanan yang sering menjadi masalah dalam
pekerjaan yang berulang-ulang. Program ini memberikan lebih banyak otorisasi
untuk melaksanakan pekerjaan dan pengambilan keputusan dan meningkatkan
tanggung jawab. Pemerkayaan pekerjaan bersifat vertikal, maksudnya pemerkayaan
pekerjaan ditujukan kepada pekerjaan-pekerjaan yang berada di atasnya yang
masih mempunyai fungsi yang bersamaan.
UNSUR-UNSUR DESAIN PEKERJAAN
Terdapat Tiga unsur atau elemen dalam desain pekerjaan, yaitu :
1. Unsur Organisasi
elemen
organisasi memiliki kaitan erat dengan desain pekerjaan yang efisien
untuk mencapai output maksimal dari pekerjaan-pekerjaan
karyawan. Dengan adanya efisieni didalam pelaksanaan kerja akan
menentukan spesialisasi dalam desain kerja. Karyawan yang melakukan
pekerjaannya secara kontinu membuat karyawan tersebut
terspesialisasi, yang dapat memperoleh output yang lebih tinggi.
Unsur organisasi memiliki 3 elemen yaitu :
a. pendekatan mekanik
mengidentifikasi setiap tugas dalam suatu pekerjaanguna meminimumkan
waktu dan tenaga. hasil pengumpulan identifikasi tugas akan
menentukan spesialisasi. pendekatan ini
menekankan faktor efisiensi waktu, tenaga, biaya dan latihan.
b. aliran kerja
aliran
kerja dalam suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh sifat produk atau
jasa. Produk atau jasa biasanya menentukan urutan dan
keseimbangan pekerjaan sehingga dibutuhkan aliran
kerja dari suatu kegiatan.
c. praktek-praktek kerja
cara
pelaksanaan kerja yang ditetapkan berdasarkan kebiasaan yang berlaku
diperusahaan, perjanjian atau kontrak serikat
pekerja karyawan, kesepakatan bersama.
2. Unsur Lingkungan
faktor
lingkungan yang mempengaruhi desain pekerjaan adalah tersedianya tenaga
kerja yang potensial, yang mempunyai kemampuan dan kualifikasi yang
sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan pengharapan
sosial, yaitu tersedianya lapangan kerja serta kompensasi dan
jaminan hidup yang layak.
3. Unsur Perilaku
unsur perilaku yang memiliki kaitan dengan desain pekerjaan, yaitu :
a. otonomi
bertanggungjawab atas apa yang dilakukan, bawahan diberikan wewenang
untuk mengambil keputusan atas pekerjaan yang dilakukan.
b. Variasi
variasi
pekerjaan dimaksudkan untuk menghilangkan kejenuhan atau stres atas
pekerjaan yang rutin sehingga kesalahan-kesalahan dapat
diminimalkan.
c. Identitas tugas
pekerjaan harus diidentifikasikan untuk mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas dan pekerjaan shingga kontribusinya terlihat
yang menimbulkan kepuasan.
d. umpan balik
diharapkan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan mempunyai umpan balk
sehingga memotivasi pelaksanaan pekerjaan berikutnya.
Pedoman Dalam Desain pekerjaan
Dessler
(2004) menerangkan bahwa sebuah desain pekerjaan merupakan pernyataan
tertulis tentang apa yang harus dilakukan oleh pekerja, bagaimana orang
itu melakukannya, dan bagaimana kondisi kerjanya. Desain pekerjaan
mencakup hal-hal berikut ini :
1. Identitas pekerjaan
2. Hubungan tugas dan tanggung jawab
3. Standar wewenang dan pekerjaan
4. Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas
5. Ringkasan pekerjaan atau jabatan
6. Penjelasan tentang jabatan dibawah dan diatasnya
Daftar Pustaka:
Aji,B. 2015. Desain Pekerjaan dalam
http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2015/03/Mendesain-Jabatan-Kel-1-FIX.pdf
diakses pada tanggal 8 April 23:05.
Simamora, Henry. 2001. Management
Sumber Daya Manusia. STIE Yogyakarta.
Simamora, Henry. 2004. Management Sumber Daya Manusia. Edisi Ketiga. STIE Yogyakarta.
http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2015/03/MSDM-F-Kelompok-1.pdf diakses pada 7 april 2016
http://www.psychologymania.com/2013/05/pengertian-desain-pekerjaan.html diakses pada 7 april 2016
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.