Friday, April 8, 2016

All About Job Design

DESAIN PEKERJAAN
Desain pekerjaan adalah proses penentuan tugas-tugas yang akan dilaksanakan, metode-metode yang digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas ini, dan bagaimana pekerjaan tersebut berkaitan dengan pekerjaan lainnya di dalam organisasi.
Desain pekerjaan memadukan isi pekerjaan (tugas, wewenang dan hubungan) balas jasa dan kualifikasi yang dipersyaratkan (keahlian, pengetahuan dan kemampuan) untuk setiap pekerjaan dengan cara memenuhi kebutuhan pegawai maupun perusahaan. Pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahlian akan sangat sulit untuk dilaksanakan oleh pegawai. Desain perkerjaan haruslah dirancang dengan sebaik mungkin dengan mempertimbangkan elemen-elemen yang mempengaruhi desain pekerjaan. 
Ada 4 faktor yang perlu diperhatikan sebagai dasar penyusunan desain jabatan yaitu :
· Tujuan-tujuan organisasi
Tujuan-tujuan organisasional termasuk tugas-tugas , kewajiban-kewajiban dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh suatu jabatan perlu dipertimbangkan agar aktivitas dari suatu pekerjaan mampu mencapai tujuan-tujuan strategik organisasi
· Kualitas kehidupan kerja
Pertimbangan tentang lingkungan kerja yang favorable melalui peningkatan faktor fisik, sosial dan psikologis, harus menjadi dasar bagi desain jabatan
· Kerekayasaan manusia
 Dalam mendesain suatu jabatan, keterbatasan dan kemampuan manusia perlu menjadi pertimbangan. Individu yang mendukung tugas-tugas dalam suatu jabatan, perlu direkayasa agar bersifat manusiawi. Artinya, tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya masih dalam lingkup kemampuan dan keterbatasannya.

Teknik Desain Pekerjaan
Teknik-teknik desain pekerjaan dapat dilakukan dengan cara :
1. Simplikasi pekerjaan
Simplikasi pekerjan merupakan suatu teknik desain pekerjaan yangmengarah kepada pekerjaan yang sangat terspesialisasi. Ini berarti pekerjaan disederhanakan atau dipecah-pecah menjadi bagian terkecil, biasanya terdiri dari beberapa operasi. Pekerjaan dapat dilakukan secara bersama-sama sehingga pekerjaan dapat dikerjakan secara lebih cepat. Resiko simplikasi pekerjaan adalah bahwa pekerjaan-pekerjaan bisa menjadi terspesialisasi sehingga menimbulkan kebosanan yang tinggi.

2. Rotasi pekerjaan
Teknik desain pekerjaan dengan memungkinkan adanya rotasi pekerjaan akan membuat seorang pegawai secara sistematis berpindah dari satu posisi ke posisi atau pekerjaan yang lainnya di dalam organisasi. Dengan teknik ini akan membuat pegawai tidak merasa bosan dan banyak bidang pekerjaan yang akan diketahuinya. Namun tingkat produktivitas akan rendah, hal ini disebabkan karena para pegawai yang baru pindah ke pekerjaannya yang baru akan terlebih dahulu menyesuaikan diri dan memahami pekerjaannya.
3. Pemekaran pekerjaan
Pemekaran pekerjaan merupakan suatu teknik desain pekerjaan dengan mengadakan perluasan kerja. Perluasan kerja merupakan kebalikan dari simplikasi pekerjaan. Pekerjaan diperluas sampai pada tingkat dimana bagian-bagian yang berkaitan erat dan saling mendukung diselesaikan oleh seorang pegawai atau bagian. Hal ini sangat mengurangi tingkat kebosanan dan akan meningkatkan kepuasan kerja. Tingkat kebosanan yang turun dan meningkatkan kepuasan kerja disebabkan banyaknya variasi pekerjaan bagi pegawai yang akan menambah arti dan tanggung jawab pekerjaan. Pemekaran pekerjaan bersifat horizontal, maksudnya pemekaran pekerjaan ditujukan kepada pekerjaan-pekerjaan yang sederajat yang masih mempunyai kesamaan fungsi, tugas dan tanggung jawabnya.
4. Pemerkayaan Pekerjaan
Pemerkayaan pekerjaan merupakan penambahan tugas dan tanggung jawab dari para pegawai. Pemerkayaan pekerjaan dirancang untuk mengurangi kebosanan yang sering menjadi masalah dalam pekerjaan yang berulang-ulang. Program ini memberikan lebih banyak otorisasi untuk melaksanakan pekerjaan dan pengambilan keputusan dan meningkatkan tanggung jawab. Pemerkayaan pekerjaan bersifat vertikal, maksudnya pemerkayaan pekerjaan ditujukan kepada pekerjaan-pekerjaan yang berada di atasnya yang masih mempunyai fungsi yang bersamaan.


UNSUR-UNSUR DESAIN PEKERJAAN

Terdapat Tiga unsur atau elemen dalam desain pekerjaan, yaitu :
1. Unsur Organisasi
    elemen organisasi memiliki kaitan erat dengan desain pekerjaan yang efisien untuk               mencapai output maksimal dari pekerjaan-pekerjaan karyawan. Dengan adanya efisieni       didalam pelaksanaan kerja akan menentukan spesialisasi dalam desain kerja. Karyawan     yang melakukan pekerjaannya secara kontinu membuat karyawan tersebut                           terspesialisasi, yang dapat memperoleh output yang lebih tinggi. Unsur organisasi                 memiliki 3 elemen yaitu :
     a. pendekatan mekanik
         mengidentifikasi setiap tugas dalam suatu pekerjaanguna meminimumkan waktu dan            tenaga. hasil pengumpulan identifikasi tugas akan menentukan spesialisasi.                          pendekatan ini menekankan faktor efisiensi waktu, tenaga, biaya dan latihan.
     b. aliran kerja 
         aliran kerja dalam suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh sifat produk atau jasa.                Produk atau jasa biasanya menentukan urutan dan keseimbangan pekerjaan                        sehingga dibutuhkan aliran kerja dari suatu kegiatan.
     c. praktek-praktek kerja
         cara pelaksanaan kerja yang ditetapkan berdasarkan kebiasaan yang berlaku                        diperusahaan, perjanjian atau kontrak serikat pekerja karyawan, kesepakatan                        bersama.
2. Unsur Lingkungan
     faktor lingkungan yang mempengaruhi desain pekerjaan adalah tersedianya tenaga kerja      yang potensial, yang mempunyai kemampuan dan kualifikasi yang sesuai dengan                kebutuhan perusahaan dan pengharapan sosial, yaitu tersedianya lapangan kerja serta        kompensasi dan jaminan hidup yang layak.
3. Unsur Perilaku
    unsur perilaku yang memiliki kaitan dengan desain pekerjaan, yaitu :
    a. otonomi
        bertanggungjawab atas apa yang dilakukan, bawahan diberikan wewenang untuk                 mengambil keputusan atas pekerjaan yang dilakukan.
    b. Variasi
        variasi pekerjaan dimaksudkan untuk menghilangkan kejenuhan atau stres atas                     pekerjaan yang rutin sehingga kesalahan-kesalahan dapat diminimalkan.
    c. Identitas tugas
        pekerjaan harus diidentifikasikan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas         dan pekerjaan shingga kontribusinya terlihat yang menimbulkan kepuasan.
   d. umpan balik
        diharapkan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan mempunyai umpan balk sehingga         memotivasi pelaksanaan pekerjaan berikutnya.

Pedoman Dalam Desain pekerjaan

Dessler (2004) menerangkan bahwa sebuah desain pekerjaan merupakan pernyataan tertulis tentang apa yang harus dilakukan oleh pekerja, bagaimana orang itu melakukannya, dan bagaimana kondisi kerjanya. Desain pekerjaan mencakup hal-hal berikut ini :
      1.       Identitas pekerjaan 
      2.       Hubungan tugas dan tanggung jawab
      3.       Standar wewenang dan pekerjaan
      4.       Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas  
      5.       Ringkasan pekerjaan atau jabatan 
      6.       Penjelasan tentang jabatan dibawah dan diatasnya



Daftar Pustaka:
Aji,B. 2015. Desain Pekerjaan dalam http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2015/03/Mendesain-Jabatan-Kel-1-FIX.pdf diakses pada tanggal 8 April 23:05.
Simamora, Henry. 2001. Management Sumber Daya Manusia. STIE Yogyakarta.

Simamora, Henry. 2004. Management Sumber Daya Manusia. Edisi Ketiga. STIE Yogyakarta. 




http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2015/03/MSDM-F-Kelompok-1.pdf diakses pada 7 april 2016
http://www.psychologymania.com/2013/05/pengertian-desain-pekerjaan.html diakses pada 7 april 2016

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.