Human Resources Development atau biasa yang disebut
dengan HRD tidak asing adalah nama yang sering kita dengar. Tujuan utama ketika
kita ingin mengirimkan lamaran pekerjaan. HRD biasanya ditempati oleh lulusan
sarjana Psikologi.
Sesuai dengan namanya, HRD memiliki fungsi untuk Mengatur dan Mengelola Sumber Daya Manusia. Selain itu HRD juga bertugas untuk mencari dan mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas atau proses rekrutmen guna untuk menemukan dan mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas guna untuk memajukan dan mengembangkan organisasi mereka. Tugas-tugas penting HRD yaitu recruitment, mengatur dan mengelola sumber daya manusia yang ada, fungsi perlindungan, dan fungsi finansial bagi organisasi.
Sesuai dengan namanya, HRD memiliki fungsi untuk Mengatur dan Mengelola Sumber Daya Manusia. Selain itu HRD juga bertugas untuk mencari dan mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas atau proses rekrutmen guna untuk menemukan dan mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas guna untuk memajukan dan mengembangkan organisasi mereka. Tugas-tugas penting HRD yaitu recruitment, mengatur dan mengelola sumber daya manusia yang ada, fungsi perlindungan, dan fungsi finansial bagi organisasi.
Pada tahap
rekrutment inilah HRD dituntut untuk mencari dan mendapatkan tenaga kerja
dengan sumber daya manusia yang berkualitas, dan berkompeten pada bidang
keahliannya tersebut. Proses rekrutment cukup sulit dan kompleks. Karena pada
tahap ini membutuhkan serangkaian metode-metode yang dilakukan untuk
menganalisa kualitas calon karyawan terbaik dan sesuai dengan yang dibutuhkan. Menurut
Hasibuan (2008), dasar penarikan calon karyawan harus ditetapkan lebih dahulu
supaya para pelamar yang akan memasukkan lamarannya sesuai dengan pekerjaan
atau jabatan yang diminatinya. Dasar penarikan harus berpedoman pada
spesifikasi pekerjaan yang telah ditentukan untuk menduduki jabatan tersebut.
Job Specification harus diuraikan secara terperinci dan jelas agar para
pelamar mengetahui kualifikasi yang dituntut oleh lowongan kerja tersebut. Jika
spesifikasi pekerjaan dijadikan dasar dan pedoman penarikan, maka karyawan yang
diterima akan sesuai dengan uraian pekerjaan dari jabatan yang diperlukan oleh
perusahaan. Tahap rekrutmen
HRD pertama kali harus mencari informasi dan melihat bagian dan posisi mana
yang sedang kosong. Kemudian menganalisa dan menentukan jumlah calon pegawai
yang dibutuhkan. Setelah HRD menentukan jumlah karyawan yang dibutuhkan,
kemudian HRD menentukan persyaratan dan kriteria calon karyawan yang akan
mengikuti tes.
Nawawi (2008) mengemukakan terdapat 4 (empat) sikap yang berbeda di
lingkungan organisasi/perusahaan dalam melakukan rekrutmen.
Keempat sikap tersebut adalah :
1. Sikap pasif
tanpa diskriminasi, sikap ini merupakan sikap para eksekutif di lingkungan
organisasi/perusahaan untuk meniadakan perbedaan dan memberlakukan secara sama
dalam mengangkat, menggaji dan memberikan promosi bagi para calon dan para
pekerja.
2. Rekrutmen berdasarkan perbedaan, rekrutmen ini dilakukan secara aktif untuk
mengelompokkan para pelamar, dengan hanya menerima kelompok tertentu.
3. Rekrutmen berdasarkan prioritas, rekrutmen ini dilakukan dengan
mendahulukan atau memprioritaskan kelompok tertentu.
4. Rekrutmen dengan penjatahan, rekrutmen ini dilakukan dengan menetapkan
jatah untuk kelompok tertentu.
Berdasarkan ke 4 faktor tersebut maka proses pengambilan keputusan
rekrutmen harus berorientasi pada keempat faktor tersebut dengan
mengkombinasikan berdasarkan analisis kemampuan calon karyawan yang melamar.
Dan mengesampingkan perbedaan gender. Jika gender dinilai menjadi faktor dalam
rekrutmen, maka gender cukup dinilai hanya menjadi salah satu faktor kecil
dalam rekrutmen. Sehingga tetap berorientasi pada obyek pekerjaan dan kualitas
masing-masing calon karyawan.
Oleh (Moekijat, 2010), ada 5 proses dalam identifikasi jabatan yang ada.
1. Job
Analysis (Analisis Jabatan). Analisis jabatan merupakan
prosedur untuk menentukan tanggung jawab dan persyaratan, ketrampilan dari
sebuah pekerjaan dan jenis orang yang akan dipekerjakan.
2. Job Description (Uraian Jabatan). Menurut Yoder (Moekijat,
2010) mengatakan bahwa uraian jabatan adalah mengihktisarkan fakta-fakta yang
diberikan oleh analisis jabatan dalam susunan yang sistematis. Uraian jabatan
merupakan garis-garis besar yang ditulis dan dimaksudkan untuk memberikan
keterangan tentang fakta-fakta yang penting dari jabatan yang diperlukan.
3. Job Specification (Persyaratan Jabatan). Persyaratan
pekerjaan adalah catatan mengenai syarat-syarat orang yang minimum harus
dimiliki untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik (Moekijat, 2010)
4. Job Evaluation (Penilaian Jabatan). Menurut
Moekijat (2010) penilaian jabatan adalah kegiatan yang dilakukan guna
membandingkan nilai dari suatu jabatan dengan nilai dari jabatan dengan jabatan
lainnya.
5. Job Classification (Penggolongan jabatan). Penggolongan
jabatan adalah pengelompokan jabatan-jabatan yang memiliki nilai yang sama
(Moekijat, 2010).
HRD juga dapat
mengelola sumber daya manusia yang ada dengan melakukan promosi jabatan jika
ada kandidat yang berpotensi dan memiliki kemampuan untuk ditempatkan pada
lowongan yang ada. Kemudian ia mencari penggantinya untuk menempati jabatan
yang ditinggalkan oleh staf yang sudah dimutasi. Pada tahap ini HRD mempunyai
wewenang untuk mengatur dan merotasi serta melakukan mutasi karyawan yang
memiliki kinerja yang baik dan tidak baik. Memotivasi karyawan setiap saat agar
semangat kerja selalu ada dan hasil kerja maksimal sehingga target dapat
tercapai dengan baik. Memberikan training-training mengenai wawasan dan ilmu
pengetahuan terkait dengan posisi jabatan dan pekerjaan yang dilakukan. Dengan
training juga untuk menambah soft skill
dan hard skill karyawan.
Referensi
·
Moekijat.2010.Manajemen
Sumber Daya Manusia.Bandung:Mandar Maju.
·
Moekijat.1982.Analisis
Jabatan (Job Analisys).Bandung:Alumni.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.