Menurut Gitosudarmo dan Mulyono (1999) motivasi karyawan adalah
suatu faktor yang mendorong seorang karyawan untuk melakukan suatu perbuatan
atau kegiatan tertentu, oleh karena itu motivasi sering kali diartikan pula
sebagai faktor pendorong perilaku seseorang.
Setiap tindakan yang dilakukan oleh seorang manusia pasti memiliki sesuatu faktor yang mendorong perbuatan tersebut. Motivasi atau dorongan untuk bekerja ini sangat penting bagi tinggi rendahnya produktivitas perusahaan. Tanpa adanya motivasi dari para karyawan atau pekerja untuk bekerja sama bagi kepentingan perusahaan maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai. Sebaliknya apabila terdapat motivasi yang besar dari para karyawan maka hal tersebut merupakan suatu jaminan atas keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Setiap tindakan yang dilakukan oleh seorang manusia pasti memiliki sesuatu faktor yang mendorong perbuatan tersebut. Motivasi atau dorongan untuk bekerja ini sangat penting bagi tinggi rendahnya produktivitas perusahaan. Tanpa adanya motivasi dari para karyawan atau pekerja untuk bekerja sama bagi kepentingan perusahaan maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai. Sebaliknya apabila terdapat motivasi yang besar dari para karyawan maka hal tersebut merupakan suatu jaminan atas keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Motivasi atau dorongan kepada karyawan untuk bersedia bekerja
bersama demi tercapainya tujuan bersama ini terdapat dua macam, yaiMotivasi finansial, yaitu dorongan yang dilakukan
dengan memberikan imbalan finansial kepada karyawan. Imbalan tersebut sering
disebut insentif.
- Motivasi nonfinansial, yaitu dorongan yang diwujudkan tidak dalam bentuk finansial/ uang, akan tetapi berupa hal-hal seperti pujian, penghargaan, pendekatan manusia dan lain sebagainya (Gitosudarmo dan Mulyono , 1999).
Faktor-faktor
motivasi kerja
Sihotang (2007,p245) berpendapat bahwa motivasi kerja melibatkan
dua faktor:
Faktor-faktor
individual:
- Kebutuhan-kebutuhan
- Tujuan-tujuan orang
- Sikap-sikap
- Kemampuan-kemampuan orang
Faktor-faktor
organisasi
- Pembayaran gaji/upah
- Keselamatan kesehatan kerja
- Para mandor (supervisi)
- Para pengawas fungsional
Yang merupakan pekerjaan yang sulit dalam memotivasi
sumber daya manusia adalah menggabungkan faktor individu dengan faktor
organisasi setiap pekerja yang sangat beraneka ragam, karena motivasi seseorang
itu dipengaruhi oleh dasar pendidikannya dan kebutuhan-kebutuhannya.
Salah satu teori motivasi yang paling banyak diacu adalah teori
"Hirarki Kebutuhan" yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Maslow memandang
kebutuhan manusia berdasarkan suatu hirarki kebutuhan dari kebutuhan yang
paling rendah hingga kebutuhan yang paling tinggi. Model Maslow (dalam As’ad,
1998) Ini sering disebut dengan model hierarki kebutuhan. Karena menyangkut
kebutuhan manusia, maka teori ini digunakan untuk menunjukkan butuhan seseorang
yang harus dipenuhi agar individu tersebut termotivasi untuk kerja. Kebutuhan
pokok manusia yang diidentifikasi Maslow dalam urutan kadar pentingnya adalah
sebagai berikut:
Kebutuhan
manusia dibagi menjadi lima tingkatan hierarchy pyramid, yaitu:
- Phycological needs, yaitu kebutuhan fisik seperti pangan, sandang, dan papan
- Security needs, yaitu kebutuhan keamanan jiwa, raga, dan harta benda milik. Jika dikaitkan dengan kerja maka kebutuhan akan keamanan sewaktu bekerja, perasaan aman yang menyangkut masa depan karyawan.
- Social needs atau kebutuhan sosial untuk memiliki keluarga dan sanak saudara, rasa dihormati, status sosial, harga diri, dan kebutuhan pendidikan dan agama.
- Esteem needs, yaitu kebutuhan prestise dan percaya diri dengan berbagai titel dan gelar-gelar kehormatan.
- Self actualization needs, yaitu suatu kebutuhan aktualisasi diri sebagai bukti kesuksesan seseorang dalam berkarya.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.