PENGARUH
KOMPENSASI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI
DAN KEPUASAAN KARYAWAN DI PT LAB IND
Renward Panyel Siahaan
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik
Universitas Mercu Buana
Abstract
Management
compensation is to help companies achieve the success of corporate strategy and
ensures the creation of internal and external justice. Compensation
arrangements is an important factor to attract and retain workers. In addition
to maintaining the labor compensation can increase employee motivation and
satisfaction in doing the job. Compensation, motivation and job satisfaction
has a direct effect on workers at PT. LAB ID, while the psychological climate
provides indirect effect is through job satisfaction. This opinion is based on
the idea that employee satisfaction in his work is a form of feelings of like
or dislike the work that appears as a result of employee perception of the
situation and events in the work environment, the work of each department. Two
major factors affecting organizational commitment, namely personal factors and
environmental factors. Personal factors consist of working life and personality
trait, whereas environmental factors consist of psychological climate and job
satisfaction.
Keywords: Compensation, Motivation, Satisfaction
Abstrak
Manajemen
kompensasi adalah untuk membantu perusahaan mencapai tujuan keberhasilan
strategi perusahaan dan menjamin terciptanya keadilan internal dan eksternal. Pengaturan
kompensasi merupakan faktor penting untuk menarik dan mempertahankan tenaga
kerja. Selain untuk mempertahankan tenaga kerja kompensasi dapat meningkatkan
motivasi dan kepuasaan karyawan dalam melakukan pekerjaan. Kompensasi, motivasi
dan kepuasan kerja memiliki pengaruh langsung terhadap pekerja di PT. LAB IND,
sedangkan iklim psikologis memberikan pengaruh tidak langsung yaitu melalui
kepuasan kerja. Pendapat ini didasarkan pada pemikiran bahwa kepuasan pegawai
terhadap pekerjaannya merupakan bentuk perasaan suka atau tidak suka pada
pekerjaannya yang muncul sebagai hasil persepsi pegawai terhadap situasi dan
kejadian di lingkungan kerjanya, yaitu setiap departemen kerja. Dua faktor
besar yang mempengaruhi komitmen organisasi, yaitu faktor pribadi dan faktor
lingkungan. Faktor pribadi terdiri dari masa kerja dan trait kepribadian, sedangkan faktor lingkungan
terdiri dari iklim psikologis dan kepuasan kerja.
Kata
kunci: Kepuasan, Kompensasi, Motivasi
Pendahuluan
Kompensasi merupakan bagian dari
manajemen. Sistem kompensasi yang baik dapat memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap keberhasilan bisnis. Kompensasi merupakan sesuatu yang
diberikan kepada karyawan atas kontribusi jasa mereka pada perusahaan.
Kompensasi juga dapat merupakan biaya
utama atas keahlian atau pekerjaan dan kesetiaan dalam bisnis. Kompensasi
adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak
langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada
perusahaan (Malayu S.P. Hasibuan, 2002:54). Suatu organisasi akan selalu
berusaha untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Namun hal ini harus
disesuaikan dengan kondisi lingkungan organisasi, baik di dalam dan di luar
organisasi.
Secara umum tujuan manajemen
kompensasi adalah untuk membantu perusahaan mencapai tujuan keberhasilan
strategi perusahaan dan menjamin terciptanya keadilan internal dan eksternal.
Keadilan eksternal menjamin bahwa pekerjaan-pekerjaan akan dikompensasi secara
adil dengan membandingkan pekerjaan yang sama di pasar kerja. Kadang-kadang
tujuan ini bias menimbulkan konflik satu sama lainnya, dan trade-offs harus
terjadi. Misalnya, untuk mempertahankan karyawan dan menjamin keadilan, hasil
analisis upah dan gaji merekomendasikan pembayaran jumlah yang sama untuk
pekerjaan-pekerjaan yang sama. Akan tetapi, perekrut pekerja mungkin mungkin
menginginkan untuk menawarkan upah tidak seperti biasanya, yaitu upah yang
tinggi untuk menarik pekerja yang berkualitas. Maka terjadilah trade-offs
antara tujuan rekrutmen dan konsistensi tujuan dari manajemen kompensasi
(Sungkono 2013)
Pengaturan kompensasi merupakan faktor
penting untuk menarik dan mempertahankan tenaga kerja. Selain untuk
mempertahankan tenaga kerja kompensasi dapat meningkatkan motivasi dan
kepuasaan karyawan dalam melakukan pekerjaan. Para pekerja pada umumnya akan
siap bekerja keras atau termotivasi bila menghadapi beberapa kondisi berikut
ini:
1.
Merasa diperlukan oleh organisasi
2.
mengetahui yang diharapkan organisasi
3.
perlakuan adil antar pekerja dan dalam pemberian imbalan
4.
peluang untuk berkembang
5.
tantangan yang menarik
6.
suasana kerja yang menyenangkan (Ayu
2012)
Keyakinan
bahwa karyawan yang terpuaskan akan lebih produktif daripada karyawan yang tak
terpuaskan merupakan suatu ajaran dasar diantara para manajer selama
bertahun-tahun (Robbins, 2006:26). Kepuasan kerja merupakan bagian dari faktor
lingkungan yang diteliti terdiri dari iklim psikologis. Iklim psikologis
(psychological climate) merupakan rangkuman deskriptif karyawan terhadap
pengalaman mereka dalam organisasi (Jones & James, 1979). Adapun kepuasan
kerja adalah perasaan seseorang terhadap pekerjaan secara keseluruhan ataupun
terhadap berbagai aspek dalam pekerjaan.
Metode Penulisan
Metode penulisan jurnal ilmiah ini berdasarkan
kualitatif berdasarkan survey dan wawancara tehadap sebagian kayawan d PT Lab.
IND. Berdasakan hasil tersebut diperoleh data yang menujukkan hubungan berkesinambungan
antara kompensasi dari manajemen, motivasi dan berakhir pada kepuasaan karyawan
di PT Lab.IND. Penelitian-penelitian yang dilakukan Gunz dan Gunz (1994), Knoop
(1995), serta Young, Worchel, dan Woehr (1998) menemukan adanya hubungan antara
kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Namun belum ada penelitian yang
melihat pengaruh iklim psikologis terhadap komitmen organisasi.
Hasil Dan Pembahasan
Menurut
Irianto (2001:103) dalam mengukur keberhasilan implementasi sistem kompensasi,
terdapat satu pertanyaan esensial yang harus dijawab, yaitu : “Apa yang
seharusnya dapat dicapai organisasi dengan menerapkan sebuah sistim kompensasi
tertentu?”. Pertanyaan tersebut mendasari organisasi dalam menilai keberhasilan
suatu sistim dengan kreteria-kreteria yaitu dengan mendukung pencapaian
tujuan-tujuan organisasi, sesuai dengan dan mendukung strategi dan struktur
organisasi. Menarik dan dapat mempertahankan individu yang berkompeten sesuai
dengan standar keahlian yang ditetapkan, menetapkan spektrum yang lebih luas
atas perilaku tugas (task behavior) yang diinginkan dari seluruh anggota
organisasi, merefleksikan ekuitas (persamaan-keadilan) bagi seluruh anggota
organisasi, sejalan dengan hukum atau perundang-undangan yang berlaku dalam
suatu wilayah yuridisdiksi tertentu dimana organisasi berada, dapat mencapai
ke-enam kreteria tersebut dengan biaya yang proposional sesuai dengan kondisi
keuangan internal., dapat mencapai ketujuh kreteria tersebut diatas dalam
kondisi dengan penggunaan biaya yang paling efektif.
Kepuasan
kerja di PT Lab IND dapat dirasakan berdasarkan pemberian kompensasi (bonus)
bagi karyawan yang berprestasi, sehingga memberikan motivasi untuk bekerja
lebih giat. Selain itu juga diperoleh tindakan yang adil tanpa membeda-bedakan
pekerja dalam memberikan penilaian, lingkungan kerja yang aman, kondusif
sehingga membuat para pekerja merasa nyaman dalam pekerjaan. Kepuasan kerja
merupakan bagian dari faktor lingkungan yang diteliti terdiri dari iklim
psikologis. Peneliti berpendapat bahwa kedua faktor tersebut secara
bersama-sama memberikan pengaruh yang bermakna terhadap komitmen perusahaan
pada karyawan. Selain itu, peneliti memperkirakan bahwa faktor pribadi
memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap komitmen organisasi dibandingkan
faktor lingkungan karena faktor pribadi bersifat lebih menetap dan lebih sulit
untuk diubah dibandingkan faktor lingkungan. Dari dua faktor lingkungan,
peneliti berpendapat bahwa kompensasi, motivasi dan kepuasan kerja memiliki
pengaruh langsung terhadap pekerja di PT. LAB IND, sedangkan iklim psikologis
memberikan pengaruh tidak langsung yaitu melalui kepuasan kerja. Pendapat ini
didasarkan pada pemikiran bahwa kepuasan pegawai terhadap pekerjaannya
merupakan bentuk perasaan suka atau tidak suka pada pekerjaannya yang muncul
sebagai hasil persepsi pegawai terhadap situasi dan kejadian di lingkungan
kerjanya, yaitu setiap departemen kerja. Ini berarti, iklim psikologis yang
dipersepsikan pegawai menimbulkan kepuasan kerja, dan kepuasan kerja yang
dirasakan pegawai membentuk komitmen pegawai pada perusahaan (Sineati 2006)
Simpulan
Berdasarkan
uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ada dua faktor besar yang mempengaruhi
komitmen organisasi, yaitu faktor pribadi dan faktor lingkungan. Faktor pribadi
terdiri dari masa kerja dan trait
kepribadian, sedangkan faktor lingkungan terdiri dari iklim psikologis
dan kepuasan kerja. Peneliti berpendapat bahwa kedua faktor tersebut secara
bersama-sama memberikan pengaruh yang bermakna terhadap komitmen perusahaan
pada karyawan. Selain itu, peneliti memperkirakan bahwa faktor pribadi
memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap komitmen organisasi dibandingkan
faktor lingkungan karena faktor pribadi bersifat lebih menetap dan lebih sulit
untuk diubah dibandingkan faktor lingkungan.
DAFTAR
PUSTAKA
Hasibuan,
Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta:
PT.
Bumi Aksara.
Maristiana
Ayu. Analisis Pengaruh Motivasi Dan Penempatan Pegawai Terhadap Semangat Kerja
Pada Dinas Tata Kota Bandar Lampung Jurnal Sains dan Inovasi III(2)123-130
Robbins,
Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi kesepuluh. Jakarta: PT Indeks
Kelompok Gramedia.
Seniati,
Liche. 2006. Jurnal Makara, Sosial Humaniora, Vol. 10, No.2
Sungkono,
Puji. 2013. Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada PT.Excel
Utama Indonesia Karawang. Jurnal Manajemen Vol.10 No.3
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.