Menurut Siswanto
(2002:162) jabatan adalah rincian pekerjaan yang berisi informasi menyeluruh tentang
tugas atau kewajiban, tanggung jawab, dan kondisi-kondisi yang diperlukan
apabila pekerjaan tersebut dikerjakan.
Simamora
(2004:116) mengatakan desain pekerjaan adalah proses penentuan tugas-tugas yang
akan dilaksanakan, metode-metode yang digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas
ini, dan bagaimana pekerjaan tersebut berkaitan dengan pekerjaan lainnyadi
dalam organisasi. Desain pekerjaan memadukan isi pekerjaan (tugas, wewenang dan
hubungan) balas jasa dan kualifikasi yang dipersyaratkan (keahlian, pengetahuan
dan kemampuan) untuk setiap pekerjaan dengan cara memenuhi kebutuhan pegawai
maupun perusahaan. Pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahlian akan sangat
sulit untuk dilaksanakan oleh pegawai. Desain perkerjaan haruslah dirancang
dengan sebaik mungkin dengan mempertimbangkan elemen-elemen yang mempengaruhi
desain pekerjaan.
Handoko (1987:31)
desain pekerjaan adalah fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja seorang individu
atau kelompok karyawan secara organisasional. Tujuannya adalah untuk mengatur penugasan-penugasan
kerja yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi, teknologi dan keperilakuan.
Dari sudut pandang manajemen personalia, desain pekerjaan sangat mempengaruhi kualitas
kehidupan kerja, dimana hal ini tercemin pada kepupasan individu para pemegang jabatan.
Herjanto
(2001:110) menjelaskan bahwa desain pekerjaan adalah rincian tugas dan cara pelaksanaan
tugas atau kegiatan yang mencakup siapa yang mengerjakan tugas, bagaimana tugas
itu dilakukan, dimana tugas dikerjakan dan bagaimana tugas itu dilaksanakan. Dessler
(2004:104) desain pekerjaan merupakan pengetahuan tertulis tentang apa yang
harus dilakukan oleh pekerja, bagaimana orang itu harus melakukan, dan
bagaimana kondisi kerjanya. Desain pekerjaan meliputi identifikasi pekerjaan,
hubungan tugas dan pekerjaan, standard dan
wewenang
pekerjaan, syarat kerja harus diuraikan dengan jelas, penjelasan tentang
jabatan dibawah dan diatasnya
Menurut
Syafarudding (2010:123) ada 4 faktor yang perlu diperhatikan sebagai dasar penyusunan
desain jabatan yaitu :
·
Tujuan-tujuan
organisasi
Tujuan-tujuan organisasional termasuk
tugas-tugas , kewajiban-kewajiban dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh
suatu jabatan perlu dipertimbangkan agar aktivitas dari suatu pekerjaan mampu
mencapai tujuan0tujuan strategik organisasi
·
Kualitas
kehidupan kerja
Pertimbangan tentang lingkungan kerja
yang favorable melalui peningkatan faktor fisik, sosial dan psikologis, harus
menjadi dasar bagi desain jabatan
·
Kerekayasaan
manusia
Dalam mendesain suatu jabatan, keterbatasan
dan kemampuan manusia perlu menjadipertimbangan. Individu yang mendukung
tugas-tugas dalam suatu jabatan, perlu direkayasa agar bersifat manusiawi.
Artinya, tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya masih dalam lingkup
kemampuan dan keterbatasannya.
Menurut Simamora
(2004:118) teknik-teknik desain pekerjaan dapat dilakukan dengan cara :
1.
Simplikasi
pekerjaan
Simplikasi
pekerjan merupakan suatu teknik desain pekerjaan yangmengarah kepada pekerjaan yang
sangat terspesialisasi. Ini berarti pekerjaan disederhanakan atau dipecah-pecah
menjadi bagian terkecil, biasanya terdiri dari beberapa operasi. Pekerjaan
dapat dilakukan secara bersama-sama sehingga pekerjaan dapat dikerjakan secara
lebih cepat. Resiko simplikasi pekerjaan adalah bahwa pekerjaan-pekerjaan bisa
menjadi terspesialisasi sehingga menimbulkan kebosanan yang tinggi.
2.
Rotasi pekerjaan
Teknik desain
pekerjaan dengan memungkinkan adanya rotasi pekerjaan akan membuat seorang pegawai
secara sistematis berpindah dari satu posisi ke posisi atau pekerjaan yang
lainnya di dalam organisasi. Dengan teknik ini akan membuat pegawai tidak merasa
bosan dan banyak bidang pekerjaan yang akan diketahuinya. Namun tingkat
produktivitas akan rendah, hal ini disebabkan karena para pegawai yang baru
pindah ke pekerjaannyayang baru akan terlebih dahulu menyesuaikan diri dan
memahami pekerjaannya.
3.
Pemekaran
pekerjaan
Pemekaran
pekerjaan merupakan suatu teknik desain pekerjaan dengan mengadakan perluasan kerja.
Perluasan kerja merupakan kebalikan dari simplikasi pekerjaan. Pekerjaan
diperluas sampai pada tingkat dimana bagian-bagian yang berkaitan erat dan
saling mendukung diselesaikan oleh seorang pegawai atau bagian. Hal ini sangat
mengurangi tingkat kebosanan dan akan meningkatkan kepuasan kerja. Tingkat
kebosanan yang turun dan meningkatkan kepuasan kerja disebabkan banyaknya
variasi pekerjaan bagi pegawai yang akan menambah arti dan tanggung jawab
pekerjaan. Pemekaran pekerjaan bersifat horizontal, maksudnya pemekaran pekerjaan
ditujukan kepada pekerjaan-pekerjaan yang sederajat yang masih mempunyai kesamaan
fungsi, tugas dan tanggung jawabnya.
4.
Pemerkayaan
Pekerjaan
Pemerkayaan
pekerjaan merupakan penambahan tugas dan tanggung jawab dari para pegawai.
Pemerkayaan pekerjaan dirancang untuk mengurangi kebosanan yang sering menjadi masalah
dalam pekerjaan yang berulang-ulang. Program ini memberikan lebih banyak
otorisasi untuk melaksanakan pekerjaan dan pengambilan keputusan dan meningkatkan
tanggung jawab. Pemerkayaan pekerjaan bersifat vertikal, maksudnya pemerkayaan pekerjaan
ditujukan kepada pekerjaan-pekerjaan yang berada di atasnya yang masih
mempunyai fungsi yang bersamaan.
Desain pekerjaan yang telah sesuai dengan
kehendak karyawan dan sesuai dengan jenis dan tujuan perusahaan maka besar
kemungkinan dapat memuaskan karyawam dalam melaksanakan tugas-tugas atas
pekerjaan mereka. Kepuasaan karyawan dalam bekerja akan berpengaruh dalam
menaikkan kinerja karyawan yang akan berbanding lurus dengan kinerja perusahaan.
Menurut Pohan
(2009) Desain pekerjaan akan memberikan ketegasan dan standar tugas yang harus
dicapai oleh setiap karyawan, apabila desain pekerjaan yang diberikan kurang
jelas akan mengakibatkan karyawan kurang mengetahui tugas dan tanggung jawabnya
yang akan mempengaruhi gairah karyawan dalam bekerja, hal ini mengakibatkan
pekerjaan tidak tercapai dengan baik
Diperusahaan
tempat saya bekerja khususnya divisi Quality Assurance tidak ada namanya rotasi
pekerjaan. Hanya setiap staff QA harus menguasai semua pekerjaan di divsis QA. Tidak
ada orang yang sangat penting, sehingga saat satu orang berhalangan hadir
sistem pekerjaan tetap terus berjalan tanpa ada kendala. Tidak adanya rotasi
pekerjaan memang membuat karyawan jenuh tapi keuntungannya adalah karyawan
menjadi sangat ahli pada bidang tertentu dan tanggung jawab terhadap pekerjaan
tersebut akan bertambah karena rasa memiliki.
Daftar Pustaka
Aji, Bramantyo. Krisna, Alifiyani. Fajar, Arsya. 2015. Makalah Desain Pekerjaan.
Dari http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2015/03/Mendesain-Jabatan-Kel-1-FIX.pdf
diakses 9 April 2016 5.08 am
Pohan, Vira R.S. 2009. Pengaruh Desain Pekerjaan Terhadapa
Gairah Kerja Karyawan Divisi IIA (Inalium Internal Auditor) pada PT. Inalum.
Dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/11131/1/09E01237.pdf
diakses diakses 9 April 2016 5.08 am
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.