Friday, April 8, 2016

Hubungan Desain Pekerjaan dengan Kinerja Karyawan



Menurut Siswanto (2002:162) jabatan adalah rincian pekerjaan yang berisi informasi menyeluruh tentang tugas atau kewajiban, tanggung jawab, dan kondisi-kondisi yang diperlukan apabila pekerjaan tersebut dikerjakan. 
Simamora (2004:116) mengatakan desain pekerjaan adalah proses penentuan tugas-tugas yang akan dilaksanakan, metode-metode yang digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas ini, dan bagaimana pekerjaan tersebut berkaitan dengan pekerjaan lainnyadi dalam organisasi. Desain pekerjaan memadukan isi pekerjaan (tugas, wewenang dan hubungan) balas jasa dan kualifikasi yang dipersyaratkan (keahlian, pengetahuan dan kemampuan) untuk setiap pekerjaan dengan cara memenuhi kebutuhan pegawai maupun perusahaan. Pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahlian akan sangat sulit untuk dilaksanakan oleh pegawai. Desain perkerjaan haruslah dirancang dengan sebaik mungkin dengan mempertimbangkan elemen-elemen yang mempengaruhi desain pekerjaan.
Handoko (1987:31) desain pekerjaan adalah fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja seorang individu atau kelompok karyawan secara organisasional. Tujuannya adalah untuk mengatur penugasan-penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi, teknologi dan keperilakuan. Dari sudut pandang manajemen personalia, desain pekerjaan sangat mempengaruhi kualitas kehidupan kerja, dimana hal ini tercemin pada kepupasan individu para pemegang jabatan.
Herjanto (2001:110) menjelaskan bahwa desain pekerjaan adalah rincian tugas dan cara pelaksanaan tugas atau kegiatan yang mencakup siapa yang mengerjakan tugas, bagaimana tugas itu dilakukan, dimana tugas dikerjakan dan bagaimana tugas itu dilaksanakan. Dessler (2004:104) desain pekerjaan merupakan pengetahuan tertulis tentang apa yang harus dilakukan oleh pekerja, bagaimana orang itu harus melakukan, dan bagaimana kondisi kerjanya. Desain pekerjaan meliputi identifikasi pekerjaan, hubungan tugas dan pekerjaan, standard dan
wewenang pekerjaan, syarat kerja harus diuraikan dengan jelas, penjelasan tentang jabatan dibawah dan diatasnya

Menurut Syafarudding (2010:123) ada 4 faktor yang perlu diperhatikan sebagai dasar penyusunan desain jabatan yaitu :
·         Tujuan-tujuan organisasi
Tujuan-tujuan organisasional termasuk tugas-tugas , kewajiban-kewajiban dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh suatu jabatan perlu dipertimbangkan agar aktivitas dari suatu pekerjaan mampu mencapai tujuan0tujuan strategik organisasi
·         Kualitas kehidupan kerja
Pertimbangan tentang lingkungan kerja yang favorable melalui peningkatan faktor fisik, sosial dan psikologis, harus menjadi dasar bagi desain jabatan
·         Kerekayasaan manusia
Dalam mendesain suatu jabatan, keterbatasan dan kemampuan manusia perlu menjadipertimbangan. Individu yang mendukung tugas-tugas dalam suatu jabatan, perlu direkayasa agar bersifat manusiawi. Artinya, tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya masih dalam lingkup kemampuan dan keterbatasannya.

Menurut Simamora (2004:118) teknik-teknik desain pekerjaan dapat dilakukan dengan cara :
1.      Simplikasi pekerjaan
Simplikasi pekerjan merupakan suatu teknik desain pekerjaan yangmengarah kepada pekerjaan yang sangat terspesialisasi. Ini berarti pekerjaan disederhanakan atau dipecah-pecah menjadi bagian terkecil, biasanya terdiri dari beberapa operasi. Pekerjaan dapat dilakukan secara bersama-sama sehingga pekerjaan dapat dikerjakan secara lebih cepat. Resiko simplikasi pekerjaan adalah bahwa pekerjaan-pekerjaan bisa menjadi terspesialisasi sehingga menimbulkan kebosanan yang tinggi.
2.      Rotasi pekerjaan
Teknik desain pekerjaan dengan memungkinkan adanya rotasi pekerjaan akan membuat seorang pegawai secara sistematis berpindah dari satu posisi ke posisi atau pekerjaan yang lainnya di dalam organisasi. Dengan teknik ini akan membuat pegawai tidak merasa bosan dan banyak bidang pekerjaan yang akan diketahuinya. Namun tingkat produktivitas akan rendah, hal ini disebabkan karena para pegawai yang baru pindah ke pekerjaannyayang baru akan terlebih dahulu menyesuaikan diri dan memahami pekerjaannya.
3.      Pemekaran pekerjaan
Pemekaran pekerjaan merupakan suatu teknik desain pekerjaan dengan mengadakan perluasan kerja. Perluasan kerja merupakan kebalikan dari simplikasi pekerjaan. Pekerjaan diperluas sampai pada tingkat dimana bagian-bagian yang berkaitan erat dan saling mendukung diselesaikan oleh seorang pegawai atau bagian. Hal ini sangat mengurangi tingkat kebosanan dan akan meningkatkan kepuasan kerja. Tingkat kebosanan yang turun dan meningkatkan kepuasan kerja disebabkan banyaknya variasi pekerjaan bagi pegawai yang akan menambah arti dan tanggung jawab pekerjaan. Pemekaran pekerjaan bersifat horizontal, maksudnya pemekaran pekerjaan ditujukan kepada pekerjaan-pekerjaan yang sederajat yang masih mempunyai kesamaan fungsi, tugas dan tanggung jawabnya.
4.      Pemerkayaan Pekerjaan
Pemerkayaan pekerjaan merupakan penambahan tugas dan tanggung jawab dari para pegawai. Pemerkayaan pekerjaan dirancang untuk mengurangi kebosanan yang sering menjadi masalah dalam pekerjaan yang berulang-ulang. Program ini memberikan lebih banyak otorisasi untuk melaksanakan pekerjaan dan pengambilan keputusan dan meningkatkan tanggung jawab. Pemerkayaan pekerjaan bersifat vertikal, maksudnya pemerkayaan pekerjaan ditujukan kepada pekerjaan-pekerjaan yang berada di atasnya yang masih mempunyai fungsi yang bersamaan.

Desain pekerjaan yang telah sesuai dengan kehendak karyawan dan sesuai dengan jenis dan tujuan perusahaan maka besar kemungkinan dapat memuaskan karyawam dalam melaksanakan tugas-tugas atas pekerjaan mereka. Kepuasaan karyawan dalam bekerja akan berpengaruh dalam menaikkan kinerja karyawan yang akan berbanding lurus dengan kinerja perusahaan.
           
Menurut Pohan (2009) Desain pekerjaan akan memberikan ketegasan dan standar tugas yang harus dicapai oleh setiap karyawan, apabila desain pekerjaan yang diberikan kurang jelas akan mengakibatkan karyawan kurang mengetahui tugas dan tanggung jawabnya yang akan mempengaruhi gairah karyawan dalam bekerja, hal ini mengakibatkan pekerjaan tidak tercapai dengan baik

Diperusahaan tempat saya bekerja khususnya divisi Quality Assurance tidak ada namanya rotasi pekerjaan. Hanya setiap staff QA harus menguasai semua pekerjaan di divsis QA. Tidak ada orang yang sangat penting, sehingga saat satu orang berhalangan hadir sistem pekerjaan tetap terus berjalan tanpa ada kendala. Tidak adanya rotasi pekerjaan memang membuat karyawan jenuh tapi keuntungannya adalah karyawan menjadi sangat ahli pada bidang tertentu dan tanggung jawab terhadap pekerjaan tersebut akan bertambah karena rasa memiliki.

Daftar Pustaka
Aji, Bramantyo. Krisna, Alifiyani.  Fajar, Arsya. 2015. Makalah Desain Pekerjaan. Dari http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2015/03/Mendesain-Jabatan-Kel-1-FIX.pdf diakses 9 April 2016 5.08 am
Pohan, Vira R.S. 2009.  Pengaruh Desain Pekerjaan Terhadapa Gairah Kerja Karyawan Divisi IIA (Inalium Internal Auditor) pada PT. Inalum. Dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/11131/1/09E01237.pdf diakses diakses 9 April 2016 5.08 am

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.