Tuesday, April 5, 2016

Desain Pekerjaan



Pengertian

Desain pekerjaan atau job design merupakan faktor penting dalam manajemen terutama manajemen operasi karena selain berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan operasi perusahaan.
Handoko (2000) menyatakan bahwa desain pekerjaan adalah fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja seseorang individu atau kelompok karyawan secara organisasional yang bertujuan untuk mengatur penugasan-penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan organisasi, teknologi, dan keperilakuan. Selain itu, menurut Dwiningsih (2009) desain pekerjaan adalah sebuah pendekatan yang menentukan tugas-tugas yang terkandung dalam suatu pekerjaan bagi seseorang atau sekelompok karyawan dalam suatu organisasi.

Spesialisasi Sumber daya manusia harus mempunyai pemahaman tentang desain pekerjaan. Hal ini karena desain (rancangan) pekerjaan merefleksikan organisasi, lingkungan dan permintaan perilaku. Perancang-perancang desain pekerjaan mengambil elemen-elemen ini sebagai pertimbangan dan mencoba untuk menciptakan pekerjaan yang merupakan gabungan antara kepuasan dan produktifitas. Produktifitas dan kepuasan tenaga kerja memberikan umpan baik, bagaimana sebaiknya pekerjaan itu dirancang. Jeleknya rancangan pekerjaan berpengaruh pada rendahnya produktivitas, perputaran karyawan, absensi, keluhan, sabotase, pengunduran diri, serikat kerja dan lain-lain.

Analisa Desain Pekerjaan

Analisis pekerjaan mengumpulkan informasi tentang berbagai karakteristik pekerjaan dan pemegang jabatan. Sebelum melaksanakan pekerjaannya seorang analisis perlu mengetahui/memahami organisasi terlebih dahulu tentang, tujuan, disai, output dan input produk atau jasa perusahaan dan lain-lainnya tentang organisasi perusahaan yang akan dianalisa. Mereka mungkin perlu meriview laporan-laporan tentang laporan atau catatan-catatan perusahaan, atau industri dan pemerintah tentang pekerjaan yang akan dianalisa.
Dalam pengumpulan informasi ada tiga tahap yang perlu diperhatikan yaitu :
  1. Persiapan analisis pekerjaan. Dalam tahap ini ada dua kegiatan yang pokok yaitu, Indentifikasi pekerjaan dan penyusunan daftar pertanyaan.
  1. Pengumpulan data. Ada lima teknik dasar yang bisa digunakan dalam pengumpulan data :
·         Observasi
·         Wawancara
·         Kuesioner
·         Logs
·         Kombinasi
  1. Penyempurnaan data.
Setelah data terkumpul, maka analisis perlu memisah-misahkan data yang berguna dan yang tidak dapat dipakai, menyaring data yang relevan dan yang tidak relevan, serta meriview informasi yang telah terkumpul. Data yang telah disempurnakan ini menjadi informasi yang siap digunakan dalam berbagai bentuk. Kemudian informasi ini dikompilasikan menjadi berbagai bentuk yang berguna seperti :
  • Deskripsi pekerjaan.
  • Spesifikasi pekerjaan.
  • Standar-standar pekerjaan.

Handoko (2000) menjelaskan unsur-unsur desain pekerjaan meliputi unsur organisasi, unsur lingkungan dan unsur perilaku. Unsur organisasi terdiri dari pendekatan mekanik, aliran kerja dan praktek-praktek kerja. Unsur lingkungan menyangkut tersedianya tanaga kerja yang potensial. Unsur perilaku meliputi otonomi, variasi tugas, identitas tugas, dan umpan balik.
1.         Unsur Organisasi
Desain pekerjaan harus dapat meningkatkan produktivitas. Salah satu caranya dapat dilakukan melalui pendekatan mekanistik, procedural, dan ergonomic. Jika dilakukan terlalu mekanistik maka tidak akan memuaskan dan tidak akan meningkatkan kemampuan.
2.         Unsur Lingkungan
Mempertimbangkan keinginan masyarakat, budaya, kemampuan, dan ketersediaan pegawai.
3.         Unsur Perilaku
Mempertimbangkan keinginan menusia dalam pelaksanaan suatu pekerjaan yang terdiri dari:
a.       Autonomy (Responsibility for work)
b.      Task Variety (use of different skill and ability)
c.       Task Identity (doing the whole piece of work)
d.      Task Siginificance (meaning of work to other)
e.      Feed Back (information on performance)


Manfaat Desain Pekerjaan

Desain pekerjaan membantu dalam menjelaskan pekerjaan apa yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakan pekerjaan tersebut, berapa banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan bagaimana ketentuan yang harus dijalankan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan (Sunarto, 2005). Para penyusun desain pekerjaan harus mempertimbangkan hal-hal berikut ( Herjanto, 2000) :
1.     Job Enlargement (meningkatkan cakupan pekerjaan. Sama dengan meningkatkan job variety, job identity, dan job significance)
2.     Job Encrichment (Meningkatkan otonomi. sama dengan meningkatkan job significance)
  3.    Job Rotation (Meningkatkan job variety, dan job significance)

Menurut (Sunarto, 2005) desain pekerjaan memiliki tujuan agar :
1.       Efisiensi operasional, produktifitas dan kualitas pelayanan menjadi optimal 
  2.       Fleksibilitas dan kemampuan melaksanakan proses kerja secara horizontal dan hirarki
  3.       Minat, tantangan, dan prestasi menjadi optimal
  4.      Tanggung jawab tim ditetapkan sedemikian rupa, sehingga bisa meningkatkan kerja sama dan efektifitas tim
5.       Integrasi kebutuhan individu karyawan dengan kebutuhan organisasi


Daftar Pustaka
Hadi, Andika. 2014. DESAIN PEKERJAAN. dalam http://muhammad25b055.blogspot.co.id/2014/10/desain-pekerjaan.html (diakses tanggal April 6, 2016)
Fachmi. 2012. Analisis & Desain Pekerjaan. Dalam http://ema301.weblog.esaunggul.ac.id/2012/11/06/analisis-desain-pekerjaan/ (diakses tanggal April 6, 2016)
Naufal, Faris dkk. 2015. MAKALAH DESAIN PEKERJAAN . Malang : Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya.
Handoko, Hani T. Manajemen Personalia dan sumber Daya Manusia. Yogyakarta: 1993.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.