Salah satu fungsi dari HRD adalah
rekrutmen, dimana proses tersebut merupakan gerbang dari proses bergabungnya
seseorang ke dalam sebuah jabatan dalam suatu perusahaan. Hasibuan (2008)
menyatakan bahwa rekrutmen merupakan usaha mencari dan mempengaruhi tenaga
kerja, agar mau melamar lowongan pekerjaan yang ada dalam suatu organisasi.
Sedangkan pengertian rekrutmen menurut Simamora (2004) merupakan serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan untuk menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.
Sedangkan pengertian rekrutmen menurut Simamora (2004) merupakan serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan untuk menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.
Aktivitas rekrutmen dimulai pada saat
calon mulai dicari, dan berakhir pada saat lamaran mereka diserahkan. Handoko
(2008) menjelaskan bahwa rekrutmen merupakan proses pencarian dan “pemikatan”
para calon karyawan (pelamar) yang mampu untuk melamar sebagai karyawan. Lebih
jauh lagi, Rivai (2009) menjelaskan rekrutmen sebagai suatu rangkaian kegiatan
yang dimulai ketika sebuah perusahaan memerlukan tenaga kerja dan membuka
lowongan sampai mendapatkan calon yang diinginkan atau memenuhi kualifikasi
sesuai dengan jabatan atau lowongan yang ada.
Rekrutmen merupakan masalah yang
penting bagi perusahaan dalam hal pengadaan tenaga kerja. Jika suatu rekrutmen
berhasil dengan kata lain banyak pelamar yang memasukkan lamarannya, maka
peluang perusahaan untuk mendapatkan karyawan yang terbaik akan menjadi semakin
terbuka lebar, karena perusahaan akan memiliki banyak pilihan yang terbaik dari
para pelamar yang ada.
Dari beberapa pendapat ahli tersebut
diatas dapat disimpulkan bahwa rekrutmen merupakan sebuah aktifitas awal yang
bertujuan mengidentifikasi dan mencari tenaga kerja potensial yang memenuhi
syarat dalam jumlah tertentu dalam rangka seleksi orang-orang paling tepat
untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada.
Rekrutmen sendiri mempunyai beberapa
tujuan, seperti yang dinyatakan oleh Henry Simamora (1997:214) rekrutmen
memiliki beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut :
a.
Untuk
memikat sebagian besar pelamar kerja sehingga organisasi akan mempunyai
kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pemilihan terhadap calon-calon
pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikasi organisasi.
b.
Tujuan
pasca pengangkatan adalah penghasilan karyawan-karyawan yang merupakan pelaksana-pelaksana
yang baik dan akan tetap bersama dengan perusahaan sampai jangka waktu yang
masuk akal.
c.
Meningkatkan
citra umum organisasi, sehingga para pelamar yang gagal mempunyai kesan-kesan
positif terhadap organisasi atau perusahaan.
Berkaitan dengan tujuan rekrutmen
tersebut di atas, salah satu yang menarik perhatian adalah : meningkatkan citra
umum organisasi, sehingga para pelamar yang gagal mempunyai kesan-kesan positif
terhadap organisasi atau perusahaan.
Paradigma proses rekrutmen di era sekarang
sudah mengalami perubahan dimana sebuah perusahaan dapat dilihat tingkat
elegansi dan pencitraan positifnya dari bagaimana mereka menjalankan proses
rekrutmen.
Pencari kerja setelah mereka
mengirimkan lamaran tentunya berharap dipanggil untuk menjalani proses seleksi,
yang notabene secara umum terbagai menjadi : seleksi administratif, tes
tertulis, tes psikologi, wawancara dengan HRD, wawancara dengan User, wawancara
dengan Direksi ( untuk posisi tertentu ) dan tes kesehatan. Namun yang sering
terjadi setelah pencari kerja mengirimkan lamaran dan menjalani proses, hanya
yang lolos yang diberi tahu. Hal tersebut dari sudut pandang pencari kerja akan
menimbulkan pencitraan negatif dan menurunkan elegansi terhadap perusahaan yang
dilamar.
Dalam era yang sudah mengalami
perubahan dan pencitraan perusahaan menjadi sebuah proyeksi bagaimana kondisi
perusahaan tersebut, perlu ditingkatkan metode bagaimana HRD Departemen
melayani calon customer internal. Beberapa tips dan saran yang dapat membantu :
- Buat email khusus untuk
rekrutmen, tentukan media penyampaian lowongan dengan tepat ( note : era
modernisasi, minimalkan kertas, gunakan email dan sarana jejaring sosial
dan mailist ).
- Buat detail persyaratan jabatan,
spesifikasi yang dibutuhkan, lokasi kerja, sistem kerja, benefit yang
diterima ( gaji tidak dimunculkan karena sifatnya confidential ).
Pengalaman saya, detail persyaratan jabatan, spesifikasi yang dibutuhkan,
lokasi kerja, sistem kerja, benefit yang diterima saya jelaskan dengan
detail dan efektif menyortir sendiri lamaran yang masuk, disamping itu
juga memperlihatkan profil perusahaan secara umum.
- Batasi waktu pengiriman lamaran.
Dalam kaitan dengan hal ini, saya pernah duduk sebagai HRD Supervisor di
sebuah perusahaan yang sudah bersertifikat ISO 9001 : 2008, dimana proses
pemenuhan karyawan ada batas waktu yang menjadi standar pemenuhannya (
staff 30 hari, supervisor 40 hari, manager 60 hari ).
- Berikan respon bagi para calon
pelamar yang tidak lolos dalam tahapan apapun. Hal ini akan menimbulkan
respon positif
Sumber:
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.